Pulau Jawa memiliki lokasi yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga panas

Pulau Sumatra memiliki ..... lokasi yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Potensi Panas Bumi di Jawa Timur Ada 11 Titik

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Malang - Jawa Timur terpantau memiliki potensi panas bumi atau volcano geothermal di 11 titik. Panas bumi tersebut berpotensi dikembangkan menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Selain digunakan untuk energi di sektor industri juga bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata. "Lima persen potensi panas bumi di Indonesia ada di Jawa Timur," kata Kepala Laboratorium Geofisika Universitas Brawijaya Malang Sukir Maryanto di Malang, Selasa, 6 Januari 2015. [Baca: Garap Geotermal, Pertamina Tambah Modal 25 Persen]

Potensi panas bumi di Jawa Timur itu diperkirakan menghasilkan energi sebesar 1.206 megawatt listrik atau MWe. Potensi panas bumi tersebar di Gunung Welirang, Gunung Wilis, Gunung Ijen, Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan sejumlah gunung lain di Jawa Timur. Namun, sejauh ini pemanfaatan energi panas bumi di Jawan Timur tak optimal. "Pemerintah hanya mengatur eksplorasi tapi pemanfaatannya tak digerakkan," katanya. [Baca: Jokowi Ajak Selandia Baru Investasi Bidang Listrik]

Tak hanya di Jawa Timur, Indonesia baru memanfaatkan energi panas bumi sebesar empat persen dari potensi yang ada. Sebagai kawasan ring of fire atau cincin api yang dikelilingi gunung berapi, Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunung api terbesar sebanyak 127 gunung api. Padahal uap air panas yang dihasilkan bisa menggerakkan generator untuk pembangkit listrik. [Baca: Ini Isu Menteri Gobel Saat Temui Lima Menteri APEC]

Selain itu, pemanfaatan panas bumi juga bisa meminimalisasi bencana alam. Limbah geothermal atau panas bumi, katanya, bisa dimanfaatkan dengan membuat sumur sehingga energi panas bumi juga bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar kawah gunung api. Jika energi panas bumi terakumulasi dalam waktu lama tanpa pemanfaatan berpotensi terjadi letusan gunung berapi. [Baca: Chevron Lirik Potensi Panas Bumi Gunung Geureudong]

EKO WIDIANTO

Terpopuler:
Sangat Berani, Tim SAR Indonesia Dikagumi Amerika
Ini Alasan Johan Mundur sebagai Juru Bicara KPK
Jonan Selidiki Pejabat 'Penjual' Izin Air Asia
Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku

  • Panas Bumi | Geothermal
  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | ESDM



  • Pulau sumatra memiliki..... Lokasi yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi.... A. 252
    B. 81
    C. 71
    D. 27
    E. 15

    PLT Panas Bumi di Ijen Target Beroperasi 2025

    Jatim memiliki potensi energi fosil yang cukup tinggi, yaitu ada 33 WK migas.

    Rabu , 29 Jul 2020, 02:27 WIB
    Antara/Budi Candra Setya
    Warga mengamati panel tenaga surya berada di kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis [7/11]. Panas bumi di Jawa Timur [Jatim] mempunyai potensi menghasilkan tenaga listrik sebanyak 1.012 Mega Watt [MW].
    Rep: Wilda Fizriyani Red: Friska Yolandha

    REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Panas bumi di Jawa Timur [Jatim] mempunyai potensi menghasilkan tenaga listrik sebanyak 1.012 Mega Watt [MW]. Saat ini wilayah Balawan, Ijen, Jatim tengah digarap menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi [PLTP] di masa depan.

    Baca Juga
    • Wantim MUI: Fokuskan Energi Pada Penanggulangan Covid-19
    • Gelar Pelatihan Fotografi, Kagama Sebarkah Energi Positif
    • Sekjen PBB Minta Dunia Gunakan Energi Bersih


    Kepala Bidang Energi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] Jawa Timur [Jatim], Oni Setiawan mengatakan, progres penggarapan PLTP di Balawan, Ijen sudah cukup baik. Bahkan, proyek PT Medco Power Indonesia [MPI] ini rencananya bisa mengaliri sumber listrik sebesar 2x55 MW.

    "Pada tahap 2025 akhir atau 2026 [diharapkan] dapat berproduksi," kata Oni dalam kegiatan diskusi daring, belum lama ini.

    Terakhir, ESDM telah menyelesaikan studi penelitian kembali terkait Wilayah Kerja Panas Bumi [WKP] di Jatim. Hasilnya, terdapat sejumlah lokasi yang berpotensi masuk dalam kategori tersebut. Beberapa di antaranya berada di Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Bromo-Tengger, Gunung Hyang Argopuro, Songgoriti, Cangar dan sebagainya.

    "Tapi yang sudah ditetapkan [oleh pemerintah pusat] di Arjuno-Welirang," jelasnya.

    Menurut Oni, rencana konversi panas bumi di Arjuno-Welirang menjadi sumber energi listrik telah diproses pemerintah pusat. Saat ini setidaknya telah berada di tahap lelang di kementerian terkait.

    "Masih terus berlanjut [prosesnya]," jelasnya.

    Konversi panas bumi menjadi energi listrik menjadi kewenangan pemerintah pusat seutuhnya. Artinya, perihal edukasi maupun mitigasi panas bumi di daerah menjadi tanggung jawab kementerian terkait.

    "Untuk panas bumi maupun pengelolaan, saat ini provinsi belum ada kewenangan untuk mengelola panas bumi," ungkapnya.

    Berdasarkan data SKK Migas, Jatim memiliki potensi energi fosil yang cukup banyak. Bahkan, Jatim disebut menjadi lumbung energi fosil dalam produksi nasional.

    Jatim mempunyai 33 wilayah kerja [WK] Migas yang terdiri atas 12 WK masih dieksplorasi. Sebanyak 18 WK sudah dieksploitasi dan lainnya dalam tahap lelang.

    Saat ini cadangan minyak di Jatim sebanyak 264 juta barel sedangkan gas sekitar 5,378 miliar kaki kubik atau Billion Cubic Feet [BFC]. Adapun rata-rata kebutuhan energi listrik di Jatim sebanyak 35.837.000 MWh. Sementara untuk kebutuhan bahan bakar secara keseluruhan sebesar 7.252.933,30 kiloliter.

    Selain panas bumi, Jatim juga memiliki enam potensi Energi Baru Terbarukan [EBT] sebagai pembangkit listrik. Air berpotensi menghasilkan listrik 525 MW, mikro hidro 1.142 MW, dan bioenergi 3.421 MW. Selanjutnya, energi surya dengan potensi 10.335 MW, angin 7.907 MW dan gelombang laut sebesar 1.200 MW.

    • panas bumi
    • energi fosil
    • ijen
    • wilayah kerja
    • medco power
    • pembangkit listrik
    BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
    Subscribe to Notifications

    Energi geotermal di Indonesia: potensi, pemanfaatan, dan rencana ke depan

    Yunus Daud, Universitas Indonesia

    April 4, 2019 3.24pm WIB
    .
    ×
    Get news that’s free, independent and based on evidence. Get newsletter

    Pemerintah Indonesia mencanangkan bauran energi baru terbarukan mencapai 23% pada 2025 dan naik lagi 31 persen pada 2050. Sebaliknya, bauran energi dari minyak bumi pada 2050 diturunkan separuhnya dari saat ini 40%.

    Di tengah rencana transisi penggunaan energi terbarukan tersebut, tidak banyak yang sadar bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan geotermal [panas bumi] terbesar di dunia. Sampai saat ini, pemanfaatan potensi tersebut belum maksimal.

    Posisi Indonesia dalam wilayah tumbukan lempeng tektonik dan garis khatulistiwa membuat negara ini memiliki cadangan energi yang besar. Indonesia memiliki cadangan energi fosil seperti minyak, gas dan batu bara dan cadang energi nonfosil seperti energi geotermal, air, angin, dan matahari. Penggunaan energi fosil bersifat merusak lingkungan dan cadangannya yang terus menipis. Maka ketergantungan terhadap energi fosil harus dikurangi dengan menggantinya dengan energi terbarukan dengan cadangan yang berlimpah, salah satunya geotermal.

    Jumlah potensi sumber daya geotermal Indonesia sekitar 11.073 Megawatt listrik [MWe] dan cadangannya sekitar 17.506 MWe. Kapasitas pembangkit listrik secara nasional yang pada akhir 2016 memproduksi listrik 59,6 Gigawatt [GWe] atau 59.600 MWe. Maka, jika potensi tersebut digunakan semua sebagai pembangkit listrik, maka menambah kapasitas 18% dari total produksi listrik saat ini.

    Join 175,000 people who subscribe to free evidence-based news. Get newsletter

    Penyebaran sumber energi geotermal ini hampir merata, bisa ditemukan lebih dari 300 titik dari Sabang sampai Merauke.

    Energi ini dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak [BBM] sebagai sumber tenaga listrik. Kebijakan pemanfaatan energi geotermal secara serius akan dapat mengatasi krisis listrik yang saat ini sangat menghantui masyarakat Indonesia.

    Dalam Road Map Pengembangan Geotermal yang disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia menargetkan mengembangkan energi geotermal sekitar 7000 MW pada 2025. Sebuah program yang cukup ambisius. Karena itu dibutuhkan investasi yang besar, penyiapan teknologi eksplorasi dan produksi, manajemen, penyediaan sumberdaya manusia yang kompeten dengan jumlah yang cukup, serta dukungan iklim investasi yang menarik bagi investor.

    Video liên quan

    Bài Viết Liên Quan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề