Ragam hias nusantara pada setiap daerah berbeda-beda dapat dilihat dari

Sumber: behance.net

Ragam hias disebut juga dengan ornamen yang berasal dari bahasa Yunani yaitu 'ornare' yang memiliki arti menghias. Secara umum, ragam hias merupakan suatu karya seni rupa yang berbentuk dasar hiasan. Biasanya dibuat dengan tujuan untuk memperindah suatu benda, supaya benda tersebut menjadi lebih menarik, indah, serta bermakna.

Ragam hias adalah salah satu bentuk karya seni yang telah berkembang sejak zaman prasejarah. Karya senin ini bisa berperan sebagai sarana untuk mengenalkan kearifan lokal di setiap daerah. Sehingga mengandung nilai-nilai budaya dari masyarakat Indonesia sendiri.

Hasil seni dari karya ragam hias ini bisa berupa seni tulisan seperti pada kain batik, ukiran, tenunan, bordir, dan juga pahatan yang memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi.

Ragam hias setiap daerah di Indonesia berkembang sesuai pada adat dan istiadat serta kondisi dari lingkungan masyarakatnya. Artikel ini akan menjelaskan ciri-ciri serta keunikan ragam hias dari beberapa daerah yang ada di Indonesia.

Ragam Hias Serta Makna yang Terkandung

1. Ragam Hias Papua

Ragam hias Papua yang biasanya diaplikasikan pada kain batik memiliki ciri khas yaitu, mempunyai warna-warna yang cerah serta pola hias yang berbentuk asimetris. Motif yang dipilih biasanya hewan dan manusia. Makna simbolik yang terkandung dalam beberapa motif Papua di antaranya:

Motif Cendrawasih menggambarkan keindahan, kekayaan, serta keanggunan dari alam serta fauna di Papua.

  • Motif Asmat menggambarkan keunikan serta tradisi dari patung ukir kayu dari masyarakat Papua.

  • Motif Kamoro menggambarkan sebuah kreativitas, keberanian, dan juga semangat dari penduduk asli Papua.

  • Motif Tifa Honai menggambarkan filosofi dari rumah khas masyarakat Papua yang dipenuhi dengan kebahagiaan di dalamnya.

  • Perbesar

    Ilustrasi Lukisan. [Sumber: Pixabay]

    Berikut ini ada beberapa macam ragam hias Nusantara beserta contohnya yang perlu Anda ketahui, diantaranya:

    1. Ragam Hias Flora

    Ragam hias flora adalah motif hias yang menggunakan bentuk-bentuk flora [tumbuhan] sebagai objek motif yang kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Flora sebagai objek motif dapat dijumpai hampir seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora ini mudah dijumpai dalam beragam barang-barang seni, seperti batik, ukiran, keramik, bordir, dan lain-lain.

    2. Ragam Hias Fauna

    Ragam hias fauna adalah motif hias yang menggunakan bentuk-bentuk fauna [hewan] sebagai objek motif yang kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Objek motif flora biasanya merupakan bentuk stilirisasi, dari wujud asli secara utuh atau hanya mengambil bagian-bagian tertentu dari bentuk binatang. Jenis binatang yang biasanya banyak digunakan sebagai objek ragam hias adalah burung, ular, gajah, dan binatang-binatang endemik suatu daerah yang dijadikan sebagai identitas dan ciri khas kearifan lokal daerahnya.

    Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna di daerah tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir. Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.

    3. Ragam Hias Figuratif

    Ragam hias figuratif adalah motif hias yang dikembangkan dari objek bentuk manusia yang kemudian digayakan sesuai imajinasi pembuatnya. Dikatakan figuratif karena bentuk dasar motif mengacu pada bentuk figur manusia yang kemudia digayakan. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Contohnya  seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.

    4. Ragam Hias Geometris

    Ragam hias geometris adalah motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris yang kemudian digayakan sesuai imajinasi pembuatnya. motif hias geometris dikembangkan dari unsur titik, garis, dan bentuk bidang geometris yang disusun secara berulang dari bentuk sederhana sampai pola yang rumit. Penggunaan ragam hias geometris dapat dijumpai diberbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

    Motif atau ragam hias geometris merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal dan digunakan sejak zaman prasejarah. Perkembangan motif geometris sendiri berawal dari bentuk titik, garis, dan kemudian bidang yang berulang-ulang mulai dari yang sederhana hingga pola yang lebih rumit. Ragam hias geometris umumnya banyak diaplikasikan pada kain sulam, kain batik, kain tenun, kain bordir, bangunan-bangunan, candi-candi, perabotan rumah tangga, ukiran pada benda, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.

    5. Ragam Hias Polygonal

    Ragam hias polygonal adalah motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk polygonal [susunan garis lurus yang terjalin membentuk rangkaian yang menyatu dan memiliki sudut dalam bentuk datar] kemudian digayakan dan disusun sesuai imajinasi pembuatnya. Poligonal  memiliki batas bentuk yang berwujud segi empat [tetragon], segi tiga [triangle],  segi enam [hexagon], segi lima [pentagon], dan lain-lain.

    Motif, ciri, konsep serta contoh ragam hias Nusantara.

    Ilmucerdasku. Apa saja konsep, ciri, motif dan contoh ragam hias? Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber dayanya yang sangat melimpah. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau. 

    Banyaknya jumlah pulau menjadikan Indonesia sebagai negeri yang terdiri dari bermacam suku yang mendiami berbagai pulau tersebut.

    Tiap suku mempunyai ciri khas serta keunikan tertentu dalam melestarikan adat istiadat serta budayanya. Salah satu hasil karya dari banyak suku yang terdapat di Indonesia merupakan karya ragam hias serta ornamen. Tiap- tiap daerah dengan suku bangsanya menciptakan ragam hias serta ornamen yang berbeda pula.

    Konsep Ragam Hias.

    Ragam hias adalah teknik menggambar yang dibagi menjadi 2 konsep yaitu stilasi dan deformasi. 

    Stilasi merupakan teknik menggambar yang disederhanakan sedangkan deformasi dalam ragam hias merupakan teknik menggambar yang digayakan.

    Ragam hias nusantara merupakan salah satu hasil karya seni rupa yang terencana dibuat dengan tujuan guna menghias sesuatu produk sehingga produk tersebut jadi lebih indah serta bermakna.

    Dan bukan hanya itu, ragam hias juga dapat menjadi suatu karakteristik khas yang menjadi bukti diri suatu daerah misalnya ragam hias Cendrawasih dari Papua, ragam hias Singo Barong dari Bali serta masih banyak lagi ragam hias yang yang lain.

    Tidak hanya untuk memenuhi faktor keindahan serta karakteristik khas sesuatu daerah ragam hias juga mempunyai arti simbolik misalnya ragam hias Ulam Sari Emas dari Bali mempunyai arti simbolik ialah kemakmuran serta kesejahteraan untuk warga nelayan yang hidup di tepi laut.

    Dalam abad modern seperti saat ini dengan sangat derasnya pengaruh manca negara dan beratnya tantangan yang mesti dialami, hingga akan sangat mempengaruhi pada usaha kita dalam melestarikan budaya sendiri yang menggambarkan warisan leluhur.

    Selaku generasi muda harapan bangsa Kita mesti sanggup menyaring terhadap pengaruh- pengaruh yang bakal membawa Kita pada kehidupan yang konsumtif tanpa mencermati asal- usul benda dan budaya yang Kita pakai dan kembangkan.

    Baca juga: Jenis dan Pola Ragam Hias Tradisional dan Modern. Disini.

    Kita pastinya memiliki keahlian yang kuat buat menggunakan produksi sendiri, menyayangi serta meningkatkan budaya sendiri.

    Pengenalan ragam hias sekaligus pembinaan guna dapat menghasilkan ragam hias sebagai salah satu warisan budaya bangsa sangat dibutuhkan. Perihal ini dalam rangka meningkatkan serta menambah kecintaan kita terhadap karya seni ragam hias Nusantara.

    Bermacam daerah yang terdapat di Nusantara masyarakatnya meningkatkan kebudayaan daerah yang juga menggambarkan bagian dari kebudayaan Nusantara.

    Kajian bermacam ragam hias serta ornamen Nusantara tidak cuma dibutuhkan oleh mereka yang menekuni Seni Rupa melainkan berarti sebagai dokumen serta penyebarluasan warisan budaya bangsa kepada siapa saja yang wajib tingkatkan apresiasi karya bangsanya.

    Pada kesimpulannya ragam hias pula bisa dibesarkan dalam bermacam karya cipta seni rupa yang lain untuk menguatkan jati diri serta meningkatkan kebanggaan nasional dalam berpacu serta menghadapi tantangan. 

    Ciri – ciri ragam hias.

    Setiap daerah akan mengebangkan kesenian daerahnya berdasarkan latar belakang sosial budaya dari masing – masing wilayah atau daerahnya sendiri yang dengan cara tersebut, maka akan terbentuk yang disebut dengan kesenian daerah.

    Kesenian daerah lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur seni suku bangsa daerah tertentu dalam proses pembuatannya sehingga warna, rasa, dan etnik akan sangat nampak pada wujud dari karya yang dihasilkan.

    Pada kenyataannya, karya seni rupa yang tercipta tidak hanya semata untuk faktor keindahan saja, sebaliknya tidak ada benda pakai yang dibuat secara fungsional semata.

    Keindahan pada produk benda seni bukan hanya sekedar untuk memenuhi keindahan melainkan pula berpadu dengan kaidah moral, adat, kepecayaan, dan sebagainya sehingga karya ragam hias yang dihasilkan memiliki makna namun juga memiliki keindahan didalamnya.

    Baca juga: Sejarah Batik Cap dulu Hingga Kini. Klik disini.

    Perupaan yang dekoratif biasanya melalui pengubahan bentuk yang tergayakan yang bernilai hias. Oleh karena itu ragam hias tumbuh subur di nusantara kita ini.

    Ragam hias tidak saja membuat perupaan jadi lebih indah tetapi juga membuat barang yang dikenainya jadi lebih bermakna. Pilihan warna untuk ragam hias tradisional merupakan mayoritas warna yang diseleksi yakni warna merah, putih, gelap, kuning. 

    Keempat warna ini bisa dilihat pada pewarnaan ukir di Toraja di Sulawesi Selatan, arca Asmat di Papua, serta tenun Sumba di Nusa Tenggara Timur. 

    Warna merah selaku simbol api menampilkan keberanian serta semangat, warna putih lambang kesucian, warna gelap warna tanah serta besi selaku simbol kesentausaan serta keabadian, kuning selaku simbol keluhuran, kemuliaan, serta kegairahan. 

    Terdapat pula ragam hias dengan motif tumbuhan dan hewan yang terdapat banyak di nusantara yang dilukiskan berdasarkan daerahnya, sebagai contoh ragam hias dengan motif geometri  dan abstrak di toraja.

    Ragam hias dengan motif hewan biasanya dipilih berdasarkan hewan yang berkembang di daerah dimana karya seni itu dibuat misalnya di bali dengan motif ikan sebagai objek pengembangan ragam hiasnya.

    Selain itu juga terdapat ragam hias motif fauna yang berkembang di Papua yang pada karya seni kriya yang diciptakan memiliki motif fauna burung cendrawasi yang menjadi ikon atau simbol dari wilayah tersebut.

    Di Tanah Toraja, terdapat pula motif kerbau yang menggambarkan tentang harapan akan datangnya kekayaan atau rezeki yang bersumber dari kerja keras sehari – hari.

    Selain itu sudah dijelaskan pula bahwa di Toraja juga terdapat ragam hias motif geometri dan abstrak yang bersumber dari alam sebagai dasar ornamen dari karya seni yang diciptakan di wilayah atau daerah tersebut dengan alasan bahwa alam memiliki motif abstraksi dan geometri tertentu .

    Baca juga: 18+ Motif dan Filosofi Batik Nusantara dulu Hingga Kini. Klik Disini.

    Istimewanya lagi, ragam hias Toraja didalamnya memiliki makna atua arti serta nilai – nilai kehidupan yang berhubungan erat dengan falsafah hidup rakyat Toraja yang pada umumnya  berupa atau berisikan nasehat – nasehat agar kita menjalani hidup ini dengan baik dan benar, bekerja keras, saling menghargai serta membina persatuan dan kekeluargaan serta takqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

    Kita semua tentunya telah menyadari bahwa betapa kaya dan kreatifnya suku bangsa yang ada di nusantara kita ini, mulai dari budayanya, ragam hias yang beragam serta bentuk atau ciri ragam hias yang berbeda – beda pula.

    Mulai dari ragam hias berbentuk fauna, fauna, manusia, geometris dan juga abstrak  semua ada di nusantara kita yang tercinta ini yang menjadi bentuk dari persatuan dan kesatuan dibalik perbedaan yang ada yang menjadi simbol kebhinnekaan kita sebagai maysarakat dengan beribu budaya dan ragam.

    Contoh dan Motif Ragam Hias.

    Ragam hias Papua.

    Contoh ragam hias batik Papua

    Motif dan ciri ragam hias papua yang diaplikasikan pada batik memiliki ciri khas warna yang cerah serta pola hias yang asimetris yang biasanya memiliki motif manusia dan hewan.

    Ragam hias Bali.

    Contoh ragam hias batik Bali

    Motif dan ciri ragam hias Bali yang diaplikasikan pada batik bali memiliki motif seperti bunga buketan, merak, alumsari mas, singa barong, penari bali, dan motif pisan.

    Ragam hias Kalimantan.

    Contoh motif ragam hias kalimantan

    Motif dan ciri ragam hias kalimantan yang diaplikasikan pada batik terdiri dari motif kembang munduk, kembang mengalir dan juga motif dayak latar Gringsing.

    Ragam hias Yogyakarta.

    Contoh raga hias motif Yjogyakarta

    Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan budaya serta ragam hiasnya yang terkenal juga memiliki motif batik yang diimplementasikan dengan motif yang terdiri dari motif ceplok grompol, motif kawung serta keris atau parang.

    Sampai disini mungkin kita semua sudah bisa memahami serta mengenal keberagaman tentang apa saja motif serta ciri khas ragam hias  yang ada di nusantara kita ini meski itu baru awalnya saja sebab masih banyak lagi motif dan ragam hias lainnya yang  belum disampaikan.

    Mungkin sampai disini dulu dari kami tim ilmucerdasku.com dan semoga  apa yang bisa kami sampaikan dapat memberikan manfaat untuk anda sekalian semoga beramfaat dan terimakasih.

    Artikel Terkait lainnya:

    Membuat batik cap, batik tulis, dan printing - Begini caranya. 

    Jenis alat dan bahan untuk membuat kain batik. 

    Ciri khas batik Pekalongan. 

    Cara mudah membuat batik tulis.

    Video yang berhubungan