LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI [ PRAKERIN ]
“PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI PADA MOBIL”
DI BENGKEL “MUSTIKA MOTOR”
Jl.KH Ahmad Dahlan Sirandu-Mulyoharjo
Oleh :
Nama : Muhamad Muamar
NISN/NIS : 9976693857 / 4495
Kelas : XI [ SEBELAS ]
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Tahun Pelajaran : 2014/2015
YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAMIYAH [ YPAI ]
S M K ISLAM PEMALANG
SEKOLAH STANDAR NASIONAL [ SSN ]
TERAKREDITASI “A”
Jl. Yos Sudarso No 3, Telp / Fax, [0284] 325676 PEMALANG
PENGESAHAN
Pembuatan laporan prakerin ini merupakan bagian dari rentetan kegiatan prakerin penulis di Dunia Usaha / Dunia Industri [ DU/DI ] dan laporan ini digunakan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional Berstandar Nasional [ UNBN ] dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional [ UASBN ] untuk tahun pelajaran 2015/2016.
Disahkan:
Pada hari / tanggal : 20, Desember 2014
Oleh:
Pimpinan DU/DI , Pembimbing PSG
Mustika Motor.
………………. ……………….
[ Mustika Alamsyah ] [ Diyono, A.Md ]
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
Drs.H.WIYONI
ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Ø Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruknya terjadi selalu, namun semua itu telah diatur tuhan, dengan akhir yang indah.
Ø Jangan memohon pada tuhan tuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada tuhan tuk memberikanmu kekuatan tuk dapat melaluinya.
Ø Cintai apa yang ada di Dunia dengan sewajarnya, karena apapun yang ada di Dunia tak ada yang abadi.
Ø Hanya karena orang lain berbuat tidak baik kepada kita bukan berarti kita harus membalasnya dengan cara yang sama.
PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis prsembahkan untuk:
1. Orang tua yang memberikan motivasinya kepada penulis
2. Kepala SMK ISLAM PEMALANG
3. Guru pembimbing yang senantiasa membimbing dalam segala hal
4. Saudara dan rekan-rekan sekalian
Persembahan itu penulis tujukan kepada mereka karena telah banyak memberikan motivasi dan do’a kepada penulis. Tanpa mereka, penulis tidak bias menyelesaikan laporan ini. Penulis sadar mempunyai banyak kekurangan.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Juduli
Halaman Pengesahanii
Moto Dan Persembahaniii
Dastar Isiiv
Kata pengantarv
BAB I. PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang Prakerin1
B. Tujuan Prakerin2
C. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin3
BAB II. MATERI PRAKERIN4
A. Sekilas Tentang DU/DI4
B. Dasar Teori [ Sistem Transmisi ] 5
1. Sistem transmisi5
2. Jenis-jenis transmisi manual6
3. Jenis-jenis transmisi automatic8
4. Mekanisme pemindah gigi10
a. Jenis pengontrol remot10
b. Jenis pengontrol langsung11
5. Komponen utama dan fungsinya12
6. Prinsip kerja transmisi13
C. Studi Kasus14
BAB III. PENUTUP18
A. Kesimpulan18
B. Saran-saran18
DAFTAR PUSTAKA : 19
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat allah yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalahlaporan prakein / psg ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah laporan prakerin / psg ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembuatan karya tulis atau makalah.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena kekurangan yan saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Saya ucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Bpk. Drs H.Wiyoni selaku kepala SMK ISLAM PEMALANG
2. Bpk. Mustika selaku pemimpin bengkel MUSTIKA MOTOR
3. Bpk. Rohmani selaku mekanik di bengkel MUSTIKA MOTOR
4. Bpk. Diyono selaku guru pembimbing prakerin
5. Bu. Endang Wiyanti selaku wali murid XI TKR 3
V
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang prakerin
1] Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
[ Undang-Undang No.2 Tahun 1989, tentang system pendidikan nasional ]
2] a. Bahwa dengan meningkatnya hubungan kerjasama
antar bangsa dalam era globalisasi perlu menyesuaikan peraturan pendidikan menengah untuk mendukung kerjasama di bidang pendidikan.
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut dan untuk meningkatkan masyarakat untuk berperan serta dalam pendidikan menengah dipandang perlu mengubah peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah.
3. Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-Undang No 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional , dipandang perlu menetapkan peraturan pemerintah tentang peranserta masyarakat dalam pendidikan nasional.
4. Keputusan MENDIKBUD No. 080/U/1993, tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan, bahwa penyelenggaraan pendidikan di SMK dilaksanakan melalui dua jalur yaitu pendidikan di sekolah dan pendidikan diluar sekolah.
5. Keputusan MENDIKBUD No. 080/U/1993, tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan, maka siswa diwajibkan melaksanakan kegiatan praktik kerja industri [ prakerin ] sebagai pendukung dari pendukung luar sekolah.
1
Maka dengan diadakannya prakerin ini, dunia pendidikan dapat menjalin kerja sama dengan dunia usaha / dunia industri sesuai dengan undang-undang yang berlaku, disamping itu siswa juga akan menerima tambahan ilmu dari dunia yang sesungguhnya alias dunia kerja.
B. TUJUAN PRAKERIN
1. Meningkatkan mutu dan melevansi pendidikan kejuruan melalui peran dunia industri / usaha.
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya yang berkelanjutan.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
5. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada didunia kerja.
2
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
Adapun tujuan pembuatan laporan Praktek Kerja Industri [PRAKERIN] ini adalah :
Ø Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam bentuk tulisan tersusun secara sisitematic atau kronologi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Ø Peserta didik mampu mencari alternative pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studinya yang terungkap dalam laporan tertulis.
Ø Memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi [ IPTEK ] dari Dunia Usaha / Dunia Industri [DU/DI] ke sekolah.
3
BAB II MATERI PRAKERIN
A. SEKILAS TENTANG DU/DI [Bengkel MUSTIKA MOTOR]
v Denah Bengkel MUSTIKA MOTOR
Keterangan :
1. Tempat perbaikan kendaraan
2. Bilik/kamar penyimpanan barang
3. Tempat penyimpanan alat/barang
4. Tempat pengecatan mobil
5. Tempat parker
6. Tempat pencucian mobil
Ø Bengkel MUSTIKA MOTOR yang terletak di Jl.KH Ahmad Dahlan di perbatasan antara sirandu dan mulyoharjo kabupaten pemalang. Bengkel MUSTIKA MOTOR berdiri sejak sekitar tahun 2007, pertama kalinya dibangun, bengkel ini merupakan bengkel truck, namun sekarang sudah menjadi bengkel mobil umum. Namun kebanyakan yang dating mobil jeep sampai sekarang ini.
4
B. Dasar Teori
1. SISTEM TRANSMISI
Penemu Transmisi : LOUIS-RENE PANHARD dan EMILE LEVASSOR.
Fungsi Transmisi yaitu untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga kendaraan dapat berhenti, meskipun mesin tetap dalam keadaan hidup.
Ø Sistem Transmisi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Sistem Transmisi manual:
a. Slidingmesh Type
b. Constantemesh Type
c. Syncromesh Type
2. Sistem Transmisi Otomatis [ AUTOMATIC ]:
a. Manumatic Type
b. Semi Automatic Type
c. Elektro Hidraulic Type
d. Dual clutch Type
5
URAIAN
1. TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual terdiri dari 4 komponen utama yaitu:
1. Input shaft
2. Output shaft
3. Counter shaft
4. Reverse gear
Sistem transmisi manual dikenal juga sebagai transmisi “Gearbox” yang terdiri dari:
1. Transmisi sekuensial
2. Transmisi non sekuensial
3. Transmisi tanpa sinkronisasi
4. Transmisi dengan sinkronisasi
5. Transmisi pre selector
6
2. JENIS-JENIS TRANSMISI MANUAL
A. Slidingmesh Type
Jenis ini merupakan dasar pertama kali ditemukannya transmisi, dengan konstruksi yang sangat sederhana, transmisi jenis ini sudah tidak lagi dikembangkan, walaupun demikian jenis ini masih sering digunakan dan terbatas hanya untuk gear percepatan dan mundur.
B. Constantmesh Type
Jenis ini merupakan pengembangan dari jenis Slidingmesh Type, dimana bentuk gear tidak lagi lurus melainkan helical, walaupun demikian saat perpindahan gear masih terjadi kesukaran.
Dinamakan Constantmesh type karena counter gear selalu bekaitan atau berhubungan dengan gear pada main shaft. Sedangkan pada main shaft dihubungkan dengan perantara bearing sehingga gear dan main shaft dapat berputar bebas. 7
C. Syncromesh Type
Transmisi jenis ini mempunyai konstruksi seperti jenis Constantmesh. Pada jenis ini untuk memindahkan putaran dari main gear ke main shaft digunakan syncromesh, sehingga perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan.
3. JENIS-JENIS TRANSMISI AUTOMATIC
A. Manumatic Type
Transmisi Manumatic berasal dari kata “Manual” dan “Automatic”. Pada transmisi ini pengemudi cukup memilih tanda [+] untuk menaikan rasio perpindahan gigi dan tanda [-] untuk menurunkan rasio perpindahan gigi, perpindahan igi terjadi secara sekuensial.
8
B. Semi Auromatic Type
Pada transmisi ini menggunakan sensor elektrik, system pneumatic dan prosesor, serta actuator untuk mengeksekusi perintah pengemudi saat memindahkan rasio perpindahan gigi transmisi.
C. Elektro Hydraulik Type
Transmisi ini merupakan transmisi buatan jepang yang dikenal dengan “Honda Matic”. Pada transmisi ini terdapat komponen pada hydarulik, motor piston dan juga pompa swash plate yang bekerja menyerupai cara system AC jenis swash plate.
9
D. Dual Clutch Type
Pada transmisi ini terdapat dua buah kopling yang saling terhubung dalam satu poros input shaft.
4. MEKANISME PEMINDAH GIGI
A. Jenis Pengontrol Remot
a. Column Shift Type
10
Pada jenis tuas pemindah terpisah dengan transmisi, tuas pemindah berada dibatang kemudi.
b. Floor Shift Type
Pada jenis ini posisi tuas pemindah berada tepat dilantai bagian bawah dari kemudi.
B. Jenis Pengontrol Langsung
Pada jenis ini tuas pemindah gear transmisi berada langsung pada transmisi sehingga proses pemindahan gear transmisi dapat dikontrol dengan baik.
11
5. Komponen Utama Transmisi Dan Fungsinya
o Transmisi Input Shaft [ Poros Input Transmisi ]
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari mesin ke transmisi.
o Transmission Gear [ Gigi Transmisi ]
Berfungsi untuk mengubah output gaya torsi yang meninggalkan transmisi.
o Syncroniser [ Gigi penyesuai ]
Berfungsi untuk memungkinkan perpindahan gigi pada saat mesin bekerja atau hidup.
o Shift Fork [ Garpu Pemindah ]
Berfungsi untuk memindahkan gigi atau syncronizher pada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk diputar atau dipindah.
o Shift Linkage [ Tuas Penghubung ]
Untuk menghubungkan tuas persneling dengan shift fork.
o Gear Shift Lever [ Tuas Pemindah Persneling ]
Memungkinkan sopir untuk memindahkan gigi transmisi.
o Transmision Case [ Bak Transmisi ]
Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta sebagai wadah oli atau minyak transmisi.
o Output Shaft [ Poros Output ]
Berfungsi untuk mentransfer torsi dan transmisi ke propeller shaft.
o Bearing [Bantalan/Laker ]
Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di dalam system transmisi.
o Extension Housing
Berfungsi untuk menahan seal oil belakang dan menyokong poros output.
12
6. Prinsip Kerja Transmisi.
Transmisi pada kendaraan terdiri dari berbagai bentuk roda gigi, ada yang system tetap ada yang digeser [ slidingmesh ], berikut cara kerja transmisi manual 4 kecepatan:
Ø Posisi Netral [N]
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan keporos output, karena syncromesh dalam keadaan bebas atau tidak dalam keadaan terhubung dengan roda gigi tingkat.
Ø Posisi 1
Jika tuas ditarik kebelakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit syncromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros output besar.
Ø Posisi 2
Tuas didorong kedepan menggunakan gear selector fork sehingga untuk sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkan no.2, posisi 2 putaran poros output lebih cepat dibanding pada posisi 1.
Ø Posisi 3
Jika tuas ditarik kebelakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit synchromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3, posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.
Ø Posisi 4
Tuas didorong kedepan menggunakan gear selector fork sehingga unit syncromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no.4, posisi 4 putaran poros output lebih cepat dibanding pada posisi 3.
Ø Posisi Reverse [R]
Tuas didorong kedepan menggerakan gear selector fork sehingga unit syncromesh berhubungan dengan roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idle [ idler gear ] yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros output.
13
C. Study Kasus
GANGGUAN/KERUSAKAN | KEMUNGKINAN PENYEBAB | PEMERIKSAAN atau PERBAIKAN |
1. Pemindahan antar gigi sulit | a. Poros persneling atau penyambung bengkok | perbaiki |
b. Kabel kopling tidak disetel dengan baik | Periksa setelannya atau ganti | |
c. Garpu persneling aus | Ganti | |
d. Poros persneling aus | Ganti | |
e. Roda gigi atau selongsong synchronizer macet pada poros atau pemutarnya | Ganti bagian-bagian yang aus | |
f. Cincin atau pegas penyerempak aus | Ganti bagian-bagian yang aus | |
g. Gigi eksternal aus atau mengelupas | Ganti roda gigi | |
h. Poros input atau bantalan pilot bengkok | Ganti bantalan pilot atau poros input | |
i. Level pelumas rendah | Isi pelumas sampai level yang sesuai | |
j. Menggunakan pelumas yang tudak sesuai | Keluarkan dan ganti pelumas yang sesuai |
14
2. Transmisi macet pada salah satu gigi | a. Poros persneling atau penyambung bengkok | perbaiki |
b. Penekan persneling macet | perbaiki | |
c. Kopling tidak terbatas | Perbaiki kabel kopling | |
d. Penyerempak macet | Ganti penyerempak | |
e. Level pelumas rendah | Isi pelumas sampai level yang sesuai | |
3. Transmisi melompat antar gigi | a. Pegas penekan lemah | Ganti |
b. Bantalan poros input atau output aus | Ganti | |
c. Bantalan pilot aus | Ganti | |
d. Poros atau roda gigi koclak berlebihan | Ganti cincin pendorong yang aus | |
e. Selongsong penyerempak aus | Ganti penyerempak dan roda gigi | |
f. Pasak poros input longgar atau patah | Ganti | |
g. Rumah kopling atau transmisi longgar | Kencangkan baut-baut pengikat | |
h. Transmisi tidak sejajar | Periksa kesejajarannya | |
4. Terjadi benturan roda gigi | a. Penyerempak aus | Ganti |
b. Kopling menggesek | Perbaiki kopling | |
c. Bantalan pilot atau poros input bengkok | Perbaiki bantalan atau poros | |
d. Kecepatan idle engine tinggi | Setel | |
e. Level pelumas rendah atau kualitas pelumas tidak sesuai | Isi dengan pelumas yang kualitasnya baik pada level yang sesuai |
15
5. Transmisi gaduh/kasar pada roda gigi | a. Cakram kopling rusak | Ganti |
b. Celah antara roda gigi dengan poros utama berlebihan | Ganti roda gigi | |
c. Bantalan aus atau rusak | Ganti | |
d. Gigi pada roda gigi patah | Ganti roda gigi | |
e. Roda gigi pinion speedometer aus | Ganti | |
f. Penyerempak aus | Ganti | |
g. Bantalan pilot aus | Ganti | |
h. Level pelumas rendah | Isi pada level yang sesuai | |
i. Transmisi tidak sejajar | Periksa kesejajaran | |
j. Bantalan poros counter aus atau cincin menjepit | Ganti bagian-bagian yang aus | |
6. Transmisi gaduh/kasar pada saat netral | a. Bantalan poros input aus | Ganti |
b. Roda gigi aus atau patah | Ganti | |
7. Transmisi gaduh/kasar pada saat mundur | a. Roda gigi idle mundur atau bos poros aus/rusak | Ganti |
b. Roda gigi mundur pada poros utama aus/rusak | Ganti | |
c. Roda gigi counter aus atau rusak | Ganti | |
d. Mekanisme pemindah rusak | Perbaiki, ganti bagian-bagian yang rusak, setel kembali |
16
8. Tidak ada tenaga yang melewati transmisi | a. Kopling tidak menekan | Perbaiki kopling |
b. Gigi pada roda gigi mengelupas | Ganti roda gigi | |
c. Garpu poros patah atau longgar | Ganti | |
d. Poros input atau output patah | Ganti | |
9. Oli transmisi bocor | a. Pelumas yang tidak tepat atau level pelumas yang terlalu tinggi sehingga terbentuk busa | Isi dengan pelumas yang sesuai dengan level |
b. Gasket bocor | Ganti | |
c. Seal oli rusak | Ganti | |
d. Sumbat pengisi oli longgar | Kencangkan | |
e. Seal pinion speedometer bocor | Ganti seal | |
f. Box atau rumah ekstensi retak | Ganti | |
g. Box atau seal rumah ekstensi aus | Ganti |
17
BAB III. PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Sistem transmisi dalam otomotif adalah system yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan [ putaran ] dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir, konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
B. Saran-Saran
1. Sekolah purlu memberikan penekanan pada penguasaan ketrampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi didunia kerja. Dengan demikian peserta prakerin dapat mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang diperoleh secara maksimal.
2. Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang melaksanakan kerja praktek, hendaknya mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki juga dapat menambah pengetahuan.
18
DAFTAR PUSTAKA :
Ø Otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/system-transmisi_31.html=1 [18/01/2015]
Ø Pedabuntung.blogspot.com/2014/02/fungsi-komponen-komponen-dan-gejala.html?m=1 [25/01/2015]
Ø Bejopardede.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-cara-kerja-transmisi-manual.html?m=1 [01/02/2015]
Ø ikadanysuwanto.blogspot.com/2014/03/gangguan-atau-kerusakan-transmisi-manual.html [08/02/2015]
19