Saat bermain dengan teman kita harus selalu titik-titik supaya tidak terjadi pertengkaran

Anak-anak memang sangat suka bermain. Namun, anak kecil juga rentan bertengkar dengan sesama temannya. Jika Anda memergoki si kecil dan temannya sedang bertengkar, bagaimana cara tepat untuk melerai anak yang bertengkar? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Melerai memang salah satu cara orangtua untuk menghentikan pertengkaran anak jadi semakin parah. Namun, cara ini tidak selalu jadi andalan di berbagai situasi. Cara ini cocok Anda lakukan ketika anak sudah mulai bersikap agresif dan saling melakukan penyerangan fisik.

Tujuannya, tentu saja untuk menghentikan pertengkaran sekaligus mencegah terjadinya cedera. Entah si kecil atau temannya terdorong dan jauh, tergigit, maupun terpukul.

Nah, pada beberapa kasus, Anda tidak harus turun tangan untuk melerai mereka secara langsung. Tidak melerai anak bertengkar, memungkinkan si kecil untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Cara ini bisa Anda terapkan ketika anak baru akan memulai pertengkaran atau jika Anda melihat pertengkaran tidak berpotensi membuat anak melakukan penyerangan fisik, hanya saling menatap tajam atau mengejek.

Pada situasi tersebut, Anda hanya perlu mengawasi dan mencegah terjadinya pertengkaran lewat ucapan. Anda bisa menenangkan keduanya, “Jangan berantem, ya, Ayo gantian mainannya dan baikan.”

Cara tepat melerai anak yang bertengkar

Pada beberapa kasus, cara di atas cukup membantu memadamkan pertengkaran. Namun, bila gagal dan si kecil tetap melanjutkan pertengkaran ke suasana yang lebih buruk, Anda bisa melakukan hal ini.

Menurut laman Children’s Hospital of Pittsburgh, jika terjadi penyerangan fisik, orangtua harus segera melerainya. Jadikan diri Anda sebagai penengah, jika tidak memungkinkan, jauhkan anak dari hadapan teman. Memindahkan salah satunya ke tempat yang lebih jauh, bisa mencegah mereka saling menyakiti satu sama lain.

2. Tetap tenang dan jangan memihak

Setelah memisahkan anak, Anda harus tetap tenang. Ya, cara melerai anak yang bertengkar selanjutnya adalah kendalikan diri Anda. Jangan Jangan tersulut api emosi, memihak anak, dan memarahi temannya.

Memihak anak, sama saja menganggap bahwa anak membenarkan apa yang dilakukan anak. Ini akan membuat anak semakin tinggi harga dirinya, tidak mau disalahkan, atau tidak meminta maaf lebih dahulu.

Apalagi, jika Anda sampai berteriak atau mengeluarkan kata-kata yang keras pada teman si anak. Tindakan ini akan menjadi contoh bagi anak ketika berhadapan dengan hal yang sama.

Teman si anak juga akan merasa tidak senang dan bertambah marah, ia bisa saja melakukan penyerangan fisik lagi dan semakin sulit untuk dilerai. Lebih buruknya, pertemanan anak dan temannya akan memburuk.

3. Diskusi untuk menyelesaikan masalah

Bagi anak, pertengkaran adalah hal yang rumit untuk diselesaikan. Walaupun permasalahannya hanya karena salah satunya tidak ingin meminjamkan mainan secara bergantian.

Nah, cara melerai anak yang bertengkar selanjutnya adalah mengajak keduanya berdiskusi saat suasananya sudah cukup tenang.

Tanyakan alasan kenapa mereka bertengkar. Ketimbang menyalahkan salah satunya, cobalah untuk menjelaskan solusi untuk menyelesaikan masalah mereka. Jelaskan pada mereka bahwa berteriak, menangis, memukul, menggigit, atau menjelekkan satu sama lain bukanlah suatu penyelesaian.

Anda mungkin butuh menjelaskannya pelan-pelan bagaimana cara mereka untuk menyelesaikan masalah. “Kalau kalian bertengkar karena mainan, kan bisa saling pinjam. Adit bisa main dan Budi bisa main, kan. Jadi, nggak perlu berantem ya.”

4. Minta keduanya untuk berbaikan

Cara melerai anak yang bertengkar tidak hanya selesai pada tahap diskusi menyelesaikan masalah. Anda perlu memastikan keduanya saling memaafkan dan kembali bermain.

Ajak keduanya untuk saling berdiri berhadapan. Kemudian, minta mereka untuk saling mengulurkan tangan sebagai simbol saling memaafkan. Lalu, minta anak dan temannya secara bergantian untuk mengakui kesalahannya dan mengucapkan permintaan maaf.

Setelah ini, anak mungkin masih menarik diri tidak ingin bermain bersama. Namun, situasi ini akan hilang dengan sendirinya dan Anda tidak perlu khawatir karena tidak lama si kecil akan kembali bermain riang gembira dengan temannya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Fimela.com, Jakarta Menjadi pribadi dewasa bukan berarti dirimu bisa lepas begitu saja dari masalahan yang dapat menimpa lingkup pertemananmu. Meski memang sudah mengenal sejak lama, perbedaan pendapat dan argumen tetap bisa terjadi dan menimbulkan pertengkaran yang tak bisa dihindari.

Ada kalanya pertengkaran itu terjadi pada dua teman terbaikmu, lalu bagaimana cara menghadapi dan mengatasi hal ini? Tentu dirimu tak ingin persahabatan ini terpecah karena suatu masalah kan? Ini yang bisa sahabat Fimela lakukan untuk menyelamatkan pertemanan.

Advertisement

1. Jangan memihak

Pastikan dirimu tidak memihak salah satunya. Jadilah pihak yang netral, yang berada di tengah dan mencari jalan tengah agar keduanya bisa berbaikan dan menyelesaikan masalah dengan fair. Seperti diungkapkan psikolog Marie Land dalam Huffington Post, jangan biarkan salah satu dari mereka membuatmu memihak, sebaliknya, jadilah mediator mereka.

2. Dengarkan argumen dari kedua belah pihak

Karena dirimu menjadi pihak di tengah, ada baiknya mendengar pendapat dari keduanya, seperti apa duduk perkaranya dan analisis hal ini dengan bijak. Jangan membumbui permasalahan hingga menjadi tambah runyam. Bahkan jika memang dirimu ingin memihak salah satunya, tahan dirimu.

TERKAIT: 6 Potret Gaya Serba Monokrom Personel NCT Dream di Bandara Incheon Menuju Jakarta

TERKAIT: Rekomendasi Hotel di Jakarta, Bali, dan Surabaya Agar Lebaran Semakin Berkesan

TERKAIT: 5 Cara Mengolah Jengkol Agar Empuk dan Tidak Pahit

Mengajarkan Si Kecil untuk berbagi merupakan salah 1 hal positif yang harus Anda terapkan sejak dini. Apalagi jika ia sudah sedikit lebih besar dan mulai sering bermain secara berkelompok, baik itu di playground, di rumah, atau di sekolah. Dilansir melalui M&B AU, untuk membantu Si Kecil mengerti arti berbagi serta menghindari pertengkaran saat bermain bersama temannya, berikut tip yang bisa dilakukan.

1.Saat teman Anda akan datang ke rumah untuk mengajak anaknya bermain dengan Si Kecil, sebaiknya minta mereka datang membawa lebih dari 1 mainan agar menghindari Si Kecil merebut mainan anak teman Anda.


2.Ketika temannya menginginkan mainan Si Kecil dan ia tidak ingin meminjamkannya, misalnya karena mainan itu masih baru, sudah rusak, atau itu favoritnya, ajarkan ia untuk tidak langsung melarang temannya dan menjelaskan secara baik-baik kepada temannya tersebut alasan ia masih mau bermain dengan mainan itu. Selain itu ajarkan juga Si Kecil menawarkan mainan lainnya.

3.Anda bisa memberi tahu Si Kecil untuk tidak harus meminjamkan semua mainannya kepada orang lain. Namun, supaya temannya tidak sedih dan tidak bertengkar, minta ia untuk memilih mainan-mainan kesukaannya dan tidak bermain dulu dengan mainan itu saat ada anak lain di rumah.

4.Dari semua peraturan yang ada, hal dasar yang perlu dilakukan adalah mengajarkan Si Kecil untuk meminta secara baik-baik jika ia menginginkan sesuatu dan tidak langsung merebutnya. Anda pun perlu mengajarkannya untuk sabar menunggu giliran saat temannya masih ingin memainkan mainan itu. Berikanlah batasan waktu supaya Si Kecil tahu jika ia menunggu dengan sabar, ia akan bisa bermain.


5.Jelaskan pada Si Kecil saat teman-temannya sedang bermain bersamanya, mereka berharap diperbolehkan memainkan mainan-mainannya [berbagi mainan bersama]. Apabila ia tetap tidak mau meminjamkan, tanyakan permainan apa yang ingin Si Kecil lakukan bersama teman-temannya dan mengapa Si Kecil ingin bermain bersama mereka supaya ia mengerti apa konsep sebenarnya dari bermain secara berkelompok.


6.Siapkan permainan yang akan lebih menyenangkan jika dimainkan bersama-sama, contohnya lego, puzzle, kertas origami, atau pensil warna dan kertas gambar.


7.Sebaiknya jangan terlalu sering mengintervensi Si Kecil saat bermain dengan teman-temannya agar ia bisa belajar menyelesaikan masalah saat bersosialisasi. Perhatikan saja dari jauh dan baru ikut campur bila pertengkaran yang terjadi dapat membahayakan Si Kecil dan anak lainnya.


8.Jangan lupa untuk memuji Si Kecil saat ia mau meminjamkan atau memberikan mainannya pada anak yang lain. Lambat laun ia akan mengerti kalau hal tersebut adalah perilaku yang positif dan perlu dipertahankan.


9.Anak-anak akan selalu mempelajari apa yang dilihatnya. Jadi, pastikan Anda juga selalu berbagi kepada orang lain.


10.Ingatkan kepada Si Kecil bahwa kalau ia pelit dan tidak mau meminjamkan mainan kepada anak yang lain, mereka pun akan melakukan hal yang sama dan malas bermain bersamanya. [Sagar/OCH/Dok. M&B]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề