Salah satu contoh jenis kolaborasi berdasarkan cara pembentukan dan tujuan kolaborasi antara lain

Pernah melakukan kolaborasi dengan orang lain? Kolaborasi adalah penggabungan berbagai orang untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini biasanya dilakukan karena suatu tujuan sulit dicapai sendiri atau tanpa bantuan orang lain. Ingin mengetahui kolaborasi lebih dalam? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian Kolaborasi

Menurut Chairul Saleh dalam Modul Konsep, Pengertian, dan Tujuan Kolaborasi, ada banyak pengertian yang menjelaskan kolaborasi. Kolaborasi berasal dari kata co dan labor yang berarti 'penyatuan tenaga' atau 'peningkatan kemampuan untuk meraih tujuan yang telah disepakati bersama-sama. Kata kolaborasi cenderung digunakan ketika proses penyelesaian kerja melalui lintas batas, sektor, dan hubungan.

Secara luas, kolaborasi berarti terjadinya kerja sama di antara dua atau lebih orang atau institusi yang saling mengerti permasalahan satu sama lain dan berusaha memecahkan masalah secara bersama. Spesifiknya, kolaborasi adalah kerja sama yang intensif untuk mengatasi permasalahan kedua pihak secara bersamaan.


Berbagai pengertian ini menghasilkan kesimpulan dan pengertian umum bahwa kolaborasi adalah pola dan hubungan yang dilakukan antar individu atau organisasi tertentu yang memiliki keinginan untuk saling berbagi, berpartisipasi, dan bersepakat untuk bertindak bersama dalam berbagi informasi, sumber daya, manfaat, hingga tanggung jawab dalam pengambilan keputusan bersama untuk meraih cita-cita, tujuan, ataupun menyelesaikan masalah yang dihadapi kedua belah pihak.

Jenis Kolaborasi

Ada berbagai jenis kolaborasi yang membedakan bagaimana suatu kolaborasi antar individu atau institusi berjalan. Setiap jenis kolaborasi memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah berbagai jenis kolaborasi menurut lumapps.com:

1. Kolaborasi Tim

Kolaborasi tim merupakan jenis kolaborasi bisnis paling umum dalam dunia kerja. Dalam kolaborasi tim, seluruh anggota mengenal satu sama lain dan mengetahui peran atau pengaruhnya masing-masing. Biasanya, orang yang mengatur dan mengamati kinerja tim adalah ketua tim.

2. Kolaborasi Komunitas

Jenis kolaborasi satu ini terjadi karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal dan tujuan yang sama di antara anggotanya. Kolaborasi ini seringkali dibuat untuk berbagi pengetahuan dan belajar bersama untuk menyelesaikan suatu tugas. Level anggotanya cenderung setara, tetapi anggota yang lebih berpengalaman akan mendapatkan status yang lebih tinggi.

3. Kolaborasi Jaringan

Kolaborasi jaringan merupakan jenis kolaborasi yang berbeda dari dua jenis sebelumnya. Kolaborasi ini dimulai karena adanya individu yang bertindak untuk kepentingan diri sendiri.

Umumnya, kolaborasi jaringan bertujuan membuat anggotanya dikenal oleh kalangan ahli. Dalam jenis kolaborasi ini, setiap anggotanya belum tentu mengenal satu sama lain.
Contoh dari kolaborasi jaringan adalah penggunaan media sosial yang memungkinkan anggotanya untuk berkolaborasi secara virtual tanpa mengenal atau bertemu dengan satu sama lain.

4. Kolaborasi Cloud

Jenis kolaborasi selanjutnya adalah kolaborasi cloud, kolaborasi yang memungkinkan seseorang untuk mengakses, membaca, dan mengedit dokumen secara real-time dengan dokumen yang disimpan di cloud. Kolaborasi ini biasanya digunakan oleh organisasi dengan anggota tim yang lokasinya berjauhan.

5. Kolaborasi Video

Menurut lummaps.com, kolaborasi video merupakan jenis kolaborasi yang paling sering dilakukan belakangan ini. Kolaborasi menggunakan ruang konferensi virtual seperti Zoom atau Google Meet untuk meeting. Anggota menerima undangan untuk mengikuti meeting menggunakan laptop, komputer, dan bisa juga smartphone. Melalui jenis kolaborasi ini, setiap anggota dapat bekerja sama di mana pun dan kapan pun.

6. Kolaborasi Internal

Kolaborasi internal merupakan kolaborasi yang terdiri dari berbagai jenis kolaborasi, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai suatu bisnis. Kolaborasi ini terdiri dari forum diskusi, microblogging, dan wiki. Forum diskusi digunakan untuk berbagi ide terkait topik tertentu, microblogging untuk berbagi pesan dalam perusahaan, dan wiki digunakan untuk mengelola informasi dalam perusahaan.

7. Kolaborasi Eksternal

Jenis kolaborasi satu ini membagikan pengetahuan di luar perusahaan, misalnya interaksi antara brand dan pengguna media sosial. Biasanya, brand meminta pendapat kepada pengguna media sosial melalui kuis atau diskusi yang membutuhkan feedback.

8. Aliansi Strategis

Kolaborasi aliansi strategis adalah jenis kolaborasi antar perusahaan. Biasanya, kolaborasi ini menjanjikan dua atau tiga bisnis untuk menggabungkan upaya dan sumber daya demi mencapai tujuan tertentu. Jenis kolaborasi ini cukup baik karena setiap perusahaan biasanya memiliki keunggulan masing-masing yang mampu melengkapi kekurangan satu sama lain.

Tujuan Kolaborasi

Setiap kolaborasi yang terjadi antarindividu atau institusi dapat membantu para pihak yang terlibat untuk mencapai suatu tujuan. Berikut adalah tujuan dilakukannya kolaborasi menurut indeed.com:

1. Mengembangkan Produktivitas

Tujuan pertama dalam kolaborasi adalah mengembangkan produktivitas, yaitu kemampuan karyawan perusahaan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efisien. Meningkatkan produktivitas biasanya membutuhkan kerja sama dari banyak orang dalam bisnis, terutama manajer dan personel sumber daya manusia (SDM). Pemimpin kolaborasi dapat menyusun strategi dan jadwal yang mampu meningkatkan produktivitas anggotanya serta jam istirahat yang berlaku.

2. Mengurangi Pengeluaran

Mengurangi pengeluaran biasanya menjadi tujuan penting dalam suatu kolaborasi karena dapat membantu peningkatan profit. Pengeluaran perusahaan meliputi gaji, material, iklan, dan distribusi. Penurunan biaya dapat dilakukan dengan meningkatkan kolaborasi antara personel SDM, kepala departemen, akuntan, tim pemasaran, dan pimpinan perusahaan.

3. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi

Tujuan kolaborasi berikutnya adalah kepuasan pelanggan yang lebih baik. Peningkatan kepuasan pelanggan dapat memberi banyak manfaat seperti jumlah pelanggan yang semakin banyak, keuntungan yang lebih tinggi, biaya iklan yang lebih rendah, dan peningkatan peluang pertumbuhan. Peningkatan komunikasi di antara pihak yang berkolaborasi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan dan strategi yang dapat dilakukan.

4. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan atau perkembangan perusahaan meliputi perluasan bisnis seperti pasar baru, memperoleh pelanggan baru, dan mengembangkan produk baru sekaligus keuntungannya. Umumnya, pertumbuhan perusahaan memang membutuhkan keterlibatan atau kolaborasi antara berbagai pihak yang mampu mendorong pertumbuhan tersebut.

5. Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan adalah seberapa besar seorang karyawan berdedikasi terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Meningkatkan keterlibatan karyawan dapat membantu bisnis mempertahankan karyawan yang berharga dalam pertumbuhan perusahaan. Lingkungan kerja yang kolaboratif menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan dedikasi karyawan.

6. Perekrutan yang Lebih Baik

Tujuan kolaborasi selanjutnya adalah memperbaiki strategi rekrutmen untuk menemukan karyawan yang berkualitas dalam membangun tim yang efektif dan kompetitif. Tujuan ini dapat dicapai karena adanya komunikasi terkait staf SDM, manajer, dan karyawan tingkat rendah untuk membahas kriteria karyawan yang ideal.

7. Budaya Perusahaan yang Membaik

Budaya perusahaan merupakan bagaimana karyawan berperilaku, lingkungan kerja, dan nilai-nilai yang diadopsinya. Budaya perusahaan yang sehat meliputi peningkatan moral, produktivitas, keterlibatan, dan kepercayaan karyawan. Tujuan ini mungkin terjadi karena adanya komunikasi terbuka antara pemimpin dan karyawan yang memengaruhi pembentukan budaya perusahaan, misalnya karyawan yang mengomunikasikan keberatannya dalam bekerja melalui survei kantoran.

8. Marketing yang Lebih Efektif

Seringkali, marketing atau pemasaran menjadi kunci penting dalam meraih perusahaan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Pemasaran yang baik mampu menarik pelanggan untuk menggunakan atau membeli produk yang dipasarkan. Hal ini mampu dicapai karena adanya proses kolaboratif yang melibatkan interaksi pelanggan dan perusahaan.

Manfaat Kolaborasi

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kolaborasi antarindividu atau perusahaan. Kolaborasi memungkinkan perusahaan mencapai tujuannya lebih cepat karena ada keterlibatan dari banyak pihak yang mendorong perusahaan untuk maju. Manfaat kolaborasi menurut Chairul Saleh ialah berikut ini:

1. Penyatuan Bakat dan Kekuatan

Kolaborasi memungkinkan penghimpunan berbagai talenta dan kekuatan yang dimiliki masing-masing anggota kolaborasi. Setiap pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang dimiliki para anggota dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung perkembangan kolaborasi.

2. Pengembangan Keterampilan Pegawai

Manfaat kedua dari kolaborasi adalah pengembangan keterampilan pegawai. Melalui kolaborasi antar perusahaan, pegawai didorong untuk terus bekerja sama menyelesaikan tugas. Anggota kolaborasi saling berinteraksi, berbagi ide, hingga bertukar pengalaman. Akhirnya, keterampilan pegawai semakin berkembang dan hal ini memberi pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

3. Mempercepat Penanggulangan Masalah

Semakin banyak pihak yang terlibat dalam suatu kolaborasi, maka permasalahan yang dihadapi akan semakin cepat diselesaikan karena banyaknya anggota yang ikut bekerja menyelesaikan masalah tersebut. Kolaborasi menghasilkan penyelesaian masalah yang cepat, tepat, dan tuntas.

Cara Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi

Setelah mengetahui tujuan dan manfaat dari kolaborasi, diperlukan cara-cara untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi yang baik dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:

1. Keluar dari Zona Nyaman

Zona nyaman memang membuat individu atau perusahaan tenang. Namun, zona nyaman tidak akan memberikan perkembangan ataupun pelajaran yang berarti. Keluar dari zona nyaman dan mengambil tantangan baru dapat meningkatkan kemampuan untuk berkolaborasi bersama dengan yang lain.

2. Berkomunikasi dengan Jelas

Teknologi masa kini telah membantu komunikasi kolaborasi dengan baik, tetapi penting juga untuk mengenal pilihan kata yang baik untuk dibicarakan kepada sesama anggota untuk memahami satu sama lain dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

3. Mencari atau Menjadi Mentor

Mengenal rekan kerja yang ahli dalam berkolaborasi dapat membantu mengembangkan kemampuan berkolaborasi. Seseorang dapat meminta bantuan atau mengikuti program bimbingan formal agar mampu berkolaborasi secara baik dengan orang lain.

4. Bergabung dengan Kelompok Industri

Asosiasi industri dan konferensi pemasaran menjadi sumber daya yang tepat untuk pengembangan kemampuan berkolaborasi, baik secara hard skill maupun soft skill. Contohnya adalah menjadi sukarelawan dalam sebuah komite untuk memperluas jaringan sekaligus mengasah keterampilan kolaborasi di luar pekerjaan.

5. Berpartisipasi dalam Aktivitas Pembangunan Tim

Meski bermain game virtual terkesan konyol, hal tersebut dapat mendorong kedekatan antar anggota dan memahami satu sama lain. Hal ini dapat berguna untuk memperkuat kemampuan kolaborasi. Menyalurkan ide yang dimiliki kepada supervisor juga berpotensi mengembangkan kemampuan berkolaborasi.

Itulah penjelasan mengenai kolaborasi, mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga cara mengembangkan kemampuan kolaborasi. Setiap perusahaan membutuhkan kolaborasi setidaknya sekali untuk mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik, mulai dari pengembangan kemampuan anggota hingga keuntungan perusahaannya.

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)