Salah satu pejuang yang bertempur di wilayah sulawesi selatan adalah

Makassar - Emmy Saelan adalah salah seorang pejuang wanita asal Sulawesi Selatan yang berperan dalam mempertahankan Republik Indonesia. Ia adalah sosok perawat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sulawesi Selatan pada tahun 1946 silam.

Nama Emmy Saelan santer disebut saat Belanda ingin menguasai kembali Indonesia setelah kemerdekaan diproklamasikan secara nasional. Upaya Belanda itu terjadi sekitar tahun 1945-1949 melalui peristiwa agresi militer pertama dan kedua.

Dari upaya-upaya Belanda itu, maka lahirlah laskar-laskar perlawanan di berbagai wilayah. Di Makassar dan sekitarnya juga banyak. Anggotanya bisa siapa saja, baik pemuda, wanita, hingga bangsawan.

Emmy Saelan kemudian bergabung dengan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi [LAPRIS] di bawah komando Ranggong Daeng Romo pada tahun 1946. Hal ini dilakukan Emmy Saelan untuk melawan niat Belanda kembali menguasai Indonesia pada masa itu.

"Bentuk perlawanannya macam-macam. Terjun langsung ke dalam medan pertempuran, membantu pasukan yang bertempur langsung, menjadi mata-mata, dapur umum, persiapan-persiapan lainnya dan sebagainya," tutur Sejarawan Universitas Hasanuddin [Unhas] Ilham Daeng Makkelo kepada detikSulsel, Kamis [21/4/2022].

Monumen Maha Putra Emmy Saelan di Makassar. [Ibnu-detikcom] Foto: [Ibnu/detikSulsel]

Dalam Jurnal Nasional berjudul "Emmy Saelan: Perawat yang Berjuang", sejarah mencatat bahwa Emmy Saelan berperan dalam pemogokan "Stella Marris". Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap penangkapan Gubernur Sulawesi Sam Ratulangi.

Emmy Saelan lahir di Makassar pada 15 Oktober 1924, dengan nama asli Salmah Soehartini Saelan. Nama Emmy Saelan merupakan sapaan akrabnya. Selain sapaan "Emmy Saelan" terdapat sapaan lain yang melekat pada dirinya, salah satunya "Daeng Kebo". Sapaan tersebut melekat pada diri Emmy Saelan lantaran ia memiliki kulit berwarna putih.

Sapaan lain yang melekat pada Emmy Saelan adalah Daeng Karo. Julukan ini merupakan nama samaran yang digunakan oleh rekan-rekannya dalam Kelasykaran Lipang Bajeng. Daeng Karo dalam bahasa Makassar berarti gesit atau cepat.

Kepribadian Emmy Saelan

Mengutip penelitian Syahrir Killa pada tahun 1995 berjudul "Laporan Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional Sulawesi Selatan, Latar Belakang Perjuangan Emmy Saelan", digambarkan bahwa dalam pergaulannya Emmy Saelan tidak pernah membedakan teman, dari semua lapisan masyarakat. Baik terhadap orang-orang kecil maupun orang-orang besar. Bahkan kehidupan sehari-harinya terkesan sangat sederhana. Padahal, Emmy Saelan berasal dari keluarga yang cukup berada.

Pejuang wanita asal Sulawesi Selatan Emmy Saelan mampu menempatkan diri dalam pergaulan dan tataran sosial masyarakat Makassar saat itu. Di sisi lain "penerimaan" masyarakat Makassar saat itu terhadap dirinya yang notabene "bukan warga asli" lebih dikarenakan ia seorang terpelajar. Selain itu, didukung juga kedudukan orang tuanya yang memiliki jabatan di pemerintahan kota saat itu, sebagai Pamong Praja.

Kepribadian seorang Emmy Saelan juga diuraikan dalam sejarah Militer Kodam XIV Hasanuddin. Pada uraian itu, digambarkan bahwa sosok Emmy Saelan adalah gadis pintar, kalem, manis, dan selalu tersenyum. Dari matanya tercermin kejujuran dan keanggunan. Emmy Saelan memiliki figur keibuan. Badannya tegap, kuat hampir gemuk tetapi atletis.

Emmy Saelan digambarkan sebagai wanita yang pemberani tetapi tidak suka dipuji. Gerakannya lamban namun penuh siasat. Apapun yang dilakukannya selalu penuh pertimbangan dan perhitungan.

Dilarang Lanjutkan Pendidikan ke Jawa

Pada Jurnal Nasional berjudul "Emmy Saelan: Perawat yang Berjuang" disebutkan bahwa semasa kecilnya, Emmy Saelan tercatat sebagai murid sekolah di Eerste Europesche Large School [semacam Sekolah Tingkat Dasar]. Setelah lulus, Emmy Saelan melanjutkan pendidikannya ke Horge Burger School di Makassar, yang mana pada sekolah ini jarang sekali terdapat anak-anak pribumi sebagai siswa.

Hal ini dikarenakan akses pendidikan yang dibatasi pemerintah Hindia Belanda. Kalaupun terdapat pribumi yang bersekolah di Horge Burger School, mereka pada umumnya berasal dari anak-anak bangsawan kerajaan ataupun anak pegawai yang mempunyai hubungan tertentu dengan pemerintah Hindia Belanda.

Pada tingkatan sekolah ini, Emmy Saelan menempuh pendidikan hanya sampai kelas 4 [empat]. Sebab di tahun 1942 Jepang telah menggantikan kedudukan bangsa Belanda yang berkuasa saat itu. Secara otomatis model pendidikan pun mengalami perubahan dan disesuaikan dengan model pendidikan Jepang.

Di tahun yang sama, Emmy Saelan kemudian melanjutkan pendidikannya di sekolah Cu Gakko [Setara SMA] dan berhasil menyelesaikan studinya selama setahun. Setelah menamatkan pendidikannya di sekolah Cu Gakko, Emmy Saelan mengajukan permohonan kepada pemerintah Jepang untuk melanjutkan pendidikan ke pulau Jawa. Sayangnya permintaan itu tidak diperkenankan oleh Jepang.

Emmy Saelan akhirnya melanjutkan pendidikan di sekolah kursus tabib yang bertempat di rumah sakit Stella Maris. Pada sekolah tabib ini, Emmy Saelan mendapat pelajaran teoritis dan pelajaran praktis merawat orang sakit dari dokter-dokter Jepang.

Meskipun pembelajarannya menggunakan bahasa Jepang dan tulisan kanji [Jepang], tidak menyusutkan semangat Emmy Saelan untuk mempelajari ilmu kesehatan. Ia pun menghafal istilah-istilah yang menggunakan huruf kanji suatu istilah yang cukup sulit dipelajari.

Gugur dengan Meledakkan Granat

Melansir penelitian Arsidah pada tahun 1998 yang berjudul "Peranan Emmy Saelan di Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Sulawesi Selatan [1945-1947]", saat penangkapan dan pengasingan Gubernur Sulawesi pada 5 April 1946 oleh Belanda, Emmy Saelan dan beberapa teman kerjanya menyatakan protes terhadap Belanda dengan melakukan aksi pemogokan. Peristiwa tersebut membuat pihak rumah sakit melakukan pengamatan terhadap pegawai yang terindikasi pro-republiken.

Menyadari hal Itu, Emmy Saelan memutuskan meninggalkan Stella Marris pada Juli 1946. Kemudian menyusul Mouwly Saelan ke Takalar, yang pada masa itu menjadi tempat pusat perjuangan para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan.

Emmy Saelan kemudian tergabung dalam LAPRIS sebagai penanggung jawab dalam Bagian Palang Merah. Pejuang wanita asal Sulawesi Selatan ini kemudian merawat para pejuang yang terluka. Namun, tidak hanya merawat para pejuang yang terluka, Emmy Saelan juga berjuang dengan mengangkat sejata.

Pada masa perjuangan itu, Emmy Saelan mendapatkan misi spionase, yakni bertolak ke Makassar untuk mencari informasi mengenai kekuatan lawan dalam hal ini KNIL/NICA. Peran ini diberikan kepada Emmy Saelan karena pernah bertugas di Rumah Sakit Stella Marris dan dianggap mengetahui seluk-beluk Kota Makassar.

Namun, saat menjalankan misi tersebut, posisi Emmy Saelan terbaca oleh pihak lawan. Kontak senjata pun tidak terhindarkan. Tepatnya pada tanggal 20 Januari 1947 posisi Emmy Saelan terdesak hingga ke daerah Tidung.

Keesokan harinya, 21 Januari 1947 posisi Emmy Saelan terkepung oleh KNIL/NICA. Di dalam pengepungan tersebut, Emmy Saelan mengambil tindakan untuk tidak menyerah dan memilih melawan tentara KNIL/NICA dengan meledakkan granat. Di dalam peristiwa tersebut, Emmy Saelan gugur bersama para tentara KNIL/NICA yang mengepungnya.

Simak Video "Keseruan Komunitas Sepeda Onthel Pinrang Peringati Hari Pahlawan"



[asm/sar]

  • Daftar ini merupakan daftar tokoh-tokoh dari Sulawesi Selatan. Para pembaca dipersilakan untuk ikut mengisi.

  • Abdurrahman Ambo Dalle, ulama, pendiri Darud Da'wah wal Irsyad [DDI]
  • Abdul Malik, ualama, pimpinan pondok pesantren As' Adiyah, Sengkang
  • Abdul Pabbaja, ulama
  • Ali Yafie, ulama, ketua umum MUI periode 1990-2000
  • Antonie Aris van de Loosdrecht, misionaris Belanda penyebar Kristen di Tana Toraja 1913-1917
  • Datuk Patimang [Sulaiman Khatib Sulung], penyebar Islam di Kerajaan Luwu awal abad ke-17
  • Datuk ri Bandang [Abdul Makmur Khatib Tunggal], penyebar Islam di Kerajaan Gowa, Kerajaan Tallo, Kalimantan dan Nusa Tenggara awal abad ke-17
  • Datuk ri Tiro [Abdul Jawad Khatib Bungsu], penyebar Islam di Bulukumba awal abad ke-17
  • Daud Ismail, ulama, pendiri Yasrib
  • Dairow Bala Lolobua, Tokoh penganut animisme, akhir abad ke 17
  • Djamaluddin Amien, Ulama, Tokoh Muhammadiyah
  • Dzulqarnain Muhammad Sunusi, Da'i/ustadz, pengasuh pondok pesantren As-Sunnah Makassar
  • I Maddaung Loloada, Penyebar paham animisme, awal abad ke 16
  • Muhammad As'ad, ulama, pendiri As'adiyah
  • Muhammad Nur Maulana, udstaz, pengisi acara keagamaan
  • Muhammad Yunus Shamad, Ketua Umum PB DDI priode 2009-2014 ,Pimpinan PONPES DDI Lerang-lerang kabupaten Pinrang
  • Muhammad Yunus Martan, pimpinan pondok pesantren As' Adiyah
  • Hamsah Manguluang, ulama asal Wajo
  • Hamzah Badawi, ulama
  • Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Da'i/Ustadz dan pemilik Ajwad Resto, Jakarta
  • Othman Umar Shihab, udstaz, pengisi acara keagamaan
  • Syech Yusuf Tajul Khalwati al Makassari, ulama, penyebar Islam di Sulawesi Selatan, Banten, Sri Lanka dan Afrika Selatan, pejuang anti penjajahan Belanda
  • Massalomo petta nompo bersama putranya mattuppuang petta kelo penyiar islam dikabupaten bulukumba sekaligus pendiri kerajaan pertama ujungloe kabupaten bulukumba sekitar tahun 1741.

  • K.H. Andi Poke, ulama asal Bone
  • Quraish Shihab, Mufassir, menteri Agama

  • Dr. Andi Maryam, M.Kes, Rektor Universitas Indonesia Timur
  • Prof. Dr. Abu Hamid, Guru Besar Antropologi Universitas Hasanuddin, Budayawan Makassar, Rektor Universitas 45 Makassar ke-1 [kini Universitas Bosowa]
  • Achmad Ali, Ahli Sosiologi Hukum
  • Ahmad Amiruddin, Wakil Ketua MPR 1993, Gubernur Sulsel 1983-1993, Rektor Unhas 1973-1982, Ahli Kimia
  • Ahmad Harakan, Ahli Paradiplomasi
  • Ahmad Mattulada, Antropolog, Pejuang Kemerdekaan
  • Andi Muhammad Said, Arkeolog
  • Anhar Gonggong, Ahli Sejarah
  • Anwar Arifin, Politisi Partai Golkar, Ahli Komunikasi Politik
  • Irman Putra Sidin, Ahli Hukum Administrasi dan Tata Negara
  • Mohammad Laica Marzuki, Ahli Ilmu Hukum Administrasi dan Tata Negara, Wa.Ketua MK 2003-2008
  • Mukhlis Paeni, Kepala Badan Sensor Film Nasional, Ahli Sejarah
  • Rizal Mallarangeng, Politisi Partai Golkar, Ahli Ilmu Politik
  • Zainal Arifin Mochtar, Ahli Hukum Pidana
  • Prof. Idrus Paturusi, Guru Besar Kedokteran, Ahli Bedah Tulang/Orthopedi, Rektor Universitas Hasanuddin ke-11
  • Prof. Syukur Abdullah, Guru Besar Fisip Unhas, Ilmu Administrasi Negara.

  • Abraham Samad, Pejuang anti korupsi, Ketua KPK
  • Zohra Andi Baso, Pejuang emansipasi wanita

  • Aco Asep, Pejuang GARDA TIPIKOR
    • Alessia Cestaro, Aktris
    • Ali Yugo, Aktor era 40an hingga 60-an
    • Andi Anzi Septavi, Aktris
    • Andi Arsyil Rahman, Aktor
    • Andi Fadly Arifuddin, Vokalis Grup Musik Padi
    • Andi Meriem Matalatta, Penyanyi
    • Andy Soraya, Aktris
    • Andi Viola
    • Aspar Paturusi, Aktor, Penyair, budayawan
    • Dea Mirella, mantan penyanyi grup Warna [grup musik]
    • Evi Anggraini, Aktris
    • Hannah Al Rashid, Aktris
    • Indah Permatasari, Aktris
    • Ismi Azis, Penyayi
    • Iwan Tompo, Penyanyi Daerah
    • Kamasean Matthews, Penyanyi
    • Leroy Osmani, Aktor
    • Machica Mochtar, Penyayi
    • Manohara Odelia Pinot, Model dan Aktris
    • Marini Zumarnis, Aktris
    • Muchsin Alatas, Penyanyi
    • Pance Pondaag, Penyanyi, Pencipta lagu
    • Rachman Arge, Aktor, sastrawan, budayawan
    • Raihaanun, Aktris
    • Ribas, penyanyi
    • Rina Hassim, Aktris
    • Romulo Radjadin [Lilo], Musisi Kla Project
    • Rumor, Band
    • Rusyaedi Makmun, Vokalis Band Naff
    • Sarwana Thamrin, Penyanyi grup Warna [grup musik]
    • Sophan Sophiaan, Politisi, Aktor

  • Sophia Latjuba, Aktris [½ Jerman]
  • Tara Basro, Aktris
    • Abdul Rahman, Pesepak bola
    • Ahmad Amirudin, Pesepak bola
    • Akbar Rasyid, Pesepak bola
    • Andi Farid Izdihar Pembalap Motor
    • Andi Lala, Pesepak bola
    • Andi Oddang, Pesepak bola
    • Charlie Depthios, Atlet Angkat Besi
    • Djafar Djantang, Karateka
    • Hamka Hamzah, Pesepak bola
    • Hengky Pie, Pejudo
    • Irsyad Aras, Pesepak bola
    • Isnan Ali, Pesepak bola
    • Kusuma Wardhani Kasaming, Pemanah
    • M. Basri, Pesepak bola, Pelatih
    • Maulwi Saelan, Wakil Komandan Tjakrabirawa, Pesepak bola, Pejuang Kemerdekaan
    • Patmawati Abdul Wahid, Pelatih, Atlet Angkat Besi
    • Rachmat Latief, Pesepak bola
    • Ramang, Pesepak bola Legendaris
    • Ronny Pattinasarany, Pelatih, Pesepak bola
    • Rosiana Tendean, Pebulutangkis
    • Subhan Aksa, Pereli
    • Syamsidar, Pesepak bola
    • Syamsul Chaeruddin, Pesepak bola
    • Tony Ho, Pelatih, Pesepak bola
    • Zulkifly Syukur, Pesepak bola
    • Mychelle Christine Bandaso, Bulu Tangkis
    • Maldini, Sepak Bola
    • Arief Taufan, Karateka

    • Bacharuddin Jusuf Habibie - Presiden Indonesia, Wakil Presiden Indonesia, Menristek
    • Muhammad Jusuf Kalla - Wakil Presiden Indonesia, Menko Kesra

    • Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Aktivis
    • Arnold Achmad Baramuli, Ketua Dewan Pertimbangan Agung
    • Alwi Shihab, Menteri Luar Negeri, Politisi
    • Amir Syamsuddin, Menteri Hukum dan HAM [2011-sekarang], Ahli Hukum
    • Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian
    • Andi Hasan Walinono, Menteri Pendidikan, Dirjen Dikdasmen, Rektor Unhas 1982-1984
    • Andi Muhammad Ghalib, Jaksa Agung RI, Militer [Letnan Jenderal]
    • Andi Mattalatta, S.H., M.H., Menteri Hukum dan HAM 2007-2009, Politisi
    • Baharuddin Lopa, Jaksa Agung 2001, Menteri Hukum dan HAM 2001
    • Basri Hasanuddin, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Rektor
    • Erna Witoelar [Andi Erna Anastasia Walinono], Menteri Indonesia, Aktivis
    • Hamid Awaluddin, Menteri Hukum dan HAM 2004-2007, Ahli Hukum
    • Harifin Andi Tumpa, Ketua Mahkamah Agung periode 2009-2012
    • Hatta Ali, Ketua Mahkamah Agung periode 2012-2017
    • M. Jusuf [Andi Muhammad Jusuf Amir], Ketua BPK, Menteri Pertahanan Kemanan, Panglima ABRI [Jenderal], Menteri Perindustrian Ringan
    • Mursalin Daeng Mamangung, Menteri Tenaga Kerja 1973-1978, Militer [Laksamana Madya], Wakil Ketua DPR GR
    • Nafsiah Mboi [Andi Nafsiah Walinono], Menteri Kesehatan
    • Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama
    • Quraish Shihab, Menteri Agama, ustaz
    • Ryaas Rasyid, Men.Neg. Pendayagunaan Aparatur Negara
    • Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan, Militer [Letnan Jenderal], Kapuspen TNI, Pangdam Jaya 1997
    • Syarief Hasan, Menteri Indonesia, Pengusaha
    • Tanri Abeng, Menteri Indonesia, Ahli Manajemen
    • Yunus Yosfiah, Menteri Penerangan, Militer [Letnan Jenderal], Kasospol ABRI, Pangdam II Sriwijaya 1994-1995

    • Andi Arifin Pongkapadang Brigjen Kopasus
    • Kabira Noor, Letnan Kolonel, Pejuang Kemerdekaan
    • M. A. Erwin Mappaseng Komjen Pol [Purn], Mantan Kabareskrim Polri
    • Drs. H. M. Idrus gassing, Brigjen pol [Purn], Mantan Kapolda Bangka Belitung dan Inspektur Wilayah 1 Itwasum Polri
    • Muhammad Yunus Yosfiah, Jenderal TNI Angkatan Darat
    • Brigjend Mesach Frans Karangan, Pejuang Kemerdekaan dan Pendiri LINUD 700 Rider Indonesia Timur [700 RIT].
    • Jenderal Pol. Drs. Idham Azis,MSi

    Kapolri 2018-2021.

    • Andi Azis , Pejuang Kemerdekaan
    • Andi Abdullah Bau Massepe, Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Datu [Raja] Suppa
    • Andi Djemma, Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Pajung [Raja] Luwu
    • Andi Mappanyukki, Pejuang kemerdekaan Indonesia, Petta Mangaku' [Raja] Bone ke-32
    • Andi Pangerang Petta Rani, Gubernur Sulawesi Selatan, Pejuang Kemerdekaan Indonesia
    • Andi Sultan Daeng Radja, Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Karaeng [Raja] Gantarang
    • Bahar Mattaliu, Pemimpin Militer DI/TII Sulsel, Pejuang
    • Emmy Saelan, Pejuang Kemerdekaan Indonesia
    • I Fatimah Daeng Takontu, Pejuang anti penjajahan Belanda di Gowa dan putri dari Sultan Hasanuddin
    • Karaeng Galesong, pejuang anti penjajahan Belanda di Gowa dan Jawa Timur
    • La Madukelleng, Pejuang anti penjajahan Belanda di Wajo, Arung Matoa [Raja] Wajo, Sultan Paser
    • La Sinrang, Pejuang anti penjajahan Belanda di Pinrang
    • Opu Daeng Risadju, Pejuang anti penjajahan Belanda di Luwu
    • Andi Mattalatta, Pejuang kemerdekaan, Tokoh Olah Raga Nasional
    • Pajonga Daeng Ngalle, Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Karaeng [Raja] Polongbangkeng
    • Petta Barang, Pejuang anti penjajahan Belanda di Bone, Soppeng, Barru dan Maros
    • Pong Tiku, Pejuang anti penjajahan Belanda di Toraja
    • Ranggong Daeng Romo, Pejuang Kemerdekaan Indonesia
    • Sultan Hasanuddin, Pejuang anti penjajahan Belanda, Somba [Raja] Gowa ke-16
    • Jend.Besar TNI ANM Daeng Nanggong,Pejuang anti penjajahan Belanda, di Bone,Sengkan,Barru, dan Maros, Nama Grup Nya Adalah Vetran Grup Pejuang Indonesia
    • Syech Yusuf Tajul Khalwati, Pejuang Kemerdekaan
    • Kolonel [Purn] Drs. H.M Salim Rukka, Pejuang Kemerdekaan RI
    • H. Densu Daeng Makkuling Karaeng Ti’no Pejuang Kemerdekaan dari Selayar
    • Djarialang Daeng Ritangnga Pejuang Kemerdekaan dari Selayar

    • Aidir Amin Daud, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham 2010-sekarang
    • Aksa Mahmud, Pengusaha, Politisi Partai Gerindra, Bosowa Group
    • Benny Handoko, Pengusaha Muda
    • Andi Abu Ayyub, Hakim Agung
    • Andi Darussalam Tabussala, Pengusaha, Minarak Lapindo
    • Andi Mappisammeng, Dirjen Pariwisata
    • Andi Samsan Nganro, Hakim Agung
    • Andi Syamsu Alam, mantan Hakim Agung
    • Beddu Amang, Kabulog 1995-1998, Ketua Umum BPP KKSS 1996-2000
    • Erwin Aksa, Pengusaha, Ketua HIPMI periode 2008-2011
    • Hasan Basri, Pengusaha ritel dan Condotel, Tosan Permai Group
    • Hasanuddin Massaile, Ketua Umum BPP KKSS 2004 - 2009, Sekjen Kemenkumham 2000 - 2006, Dirjen pemasyarakatan 1999 - 2001
    • Idrus Paturusi, Presiden ASAIHL [Organisasi Rektor se Asia Tenggara dan Pasifik] 2013-2016, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, Rektor Unhas 2006-2014
    • Ir Rooslin, Pengusaha perkapalan dan marketplace [ pagandeng.id ], Sekjen AKKAPI [Asosiasi Kontraktor Kapal Indonesia], Ketua Paguyuban Masyarakat Bulukumba Perantauan
    • Zainal Bintang, Pengusaha Media
    • Jonathan Limbong Parapak, Rektor UPH, Komisaris Utama PT Inti, Sekjen Deparpostel
    • La Nyalla Mattalitti, Wakil Ketua Umum PSSI, Ketua Kadin Jatim, Pengusaha, Airlangga Group
    • Mario Teguh, Motivator, Konsultan, Bankir
    • Mubha Kahar Muang, Pengusaha, Putra Group, Politisi Golkar
    • Muhammad Farhat Abbas, Pengacara
    • Muhammad Abduh Sulaeman, Inspektur Wilayah I, Badan Pengawasan Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia
    • Muhammad Iqbal Latanro, Dirut PT Taspen, Dirut Bank Tabungan Negara
    • Oesman Sapta Odang, Pengusaha, OSO Group
    • Raja Sapta Oktohari, Ketua HIPMI periode 2011-2014, Pengusaha
    • Zainal Tayeb, Pengusaha, Mirah Group
    • S. Arwin G, Pengusaha, Masagena Group
    • Frederik Batong, Pengusaha
    • Romie Oktovianus Bura, Dosen ITB, Perancang Pesawat

    • Akbar Faisal, Ketua DPP Partai Nasdem
    • Alwi Shihab, Men.Ko. Kesejahteraan Rakyat
    • Jacobus K. Mayong Padang, Senior Partai PDI Perjuangan
    • Anis Matta, Presiden PKS 2013-2015, Ketua Umum Partai Gelora 2019-sekarang
    • Andi Mappaganti Petta Serang, Politisi Partai Golkar, Wali kota Jakarta Timur 1998-2002
    • Andi Mappetahang Fatwa, Anggota DPD mewakili DKI Jakarta 2009-2014, Ketua MPP PAN 2005-sekarang, Wakil Ketua MPR 2004-2009, Aktivis
    • Andi Nurpati, Politisi Partai Demokrat, mantan komisioner KPU
    • Didi Irawadi Syamsuddin, Politisi Partai Demokrat
    • Idrus Marham, Sekjen Partai Golkar
    • Ilham Arief Sirajuddin, Politisi Partai Demokrat, Wali Kota Makassar 2008-2018
    • Manai Sophiaan, Politisi PNI
    • Marwah Daud Ibrahim, Peneliti Unesco dan BPPT, Politisi Partai Golkar
    • Muhammad Jafar Hafsah, Politisi Partai Demokrat
    • Mukmin Faisyal, Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2013-2018, Politisi Partai Golkar
    • Nurdin Halid, Politisi Partai Golkar, Ketua Umum PSSI 2003-2011
    • Syahrul Yasin Limpo, Ketua APPSI, Gubernur Sulawesi Selatan, Menteri Pertanian 2019-sekarang
    • Sarifuddin Sudding, Politisi Partai Hanura
    • Tamsil Linrung, Anggota DPD RI 2019-sekarang
    • Yasril Ananta Baharuddin, Politisi Partai Golkar
    • Oelfah Syarullah Harmanto, Politisi Partai Golkar

    • Abdi Mahesa, Budayawan
    • Alwi Rahman, Budayawan
    • Syafrian Rumain, Pengamat Bola
    • Aslan Abidin, Penyair
    • Aminuddin Salle, Budayawan
    • Andi Nurhani Sapada, Budayawan, Tokoh Senitari
    • Anis Kurniawan, Penulis dan biografer
    • Badaruddin Amir, Sastrawan penerima Celebes Award
    • Daeng Pamatte, Pencipta huruf Lontara pada abad ke-16
    • Faisal Oddang, Penulis puisi, cerpen, dan novel.
    • H.D. Mangemba, Budayawan
    • Hendragunawan S. Thayf, Penyair
    • Ibe S. Palogai, Penyair.
    • Idwar Anwar, Sastrawan, Budayawan
    • Ishak Ngeljaratan, Budayawan
    • M. Aan Mansyur, Penulis puisi dan cerpen.
    • Muhary Wahyu Nurba, Penyair
    • Muhannis, Budayawan
    • Muhammad Salim, Budayawan, Penerjemah
    • Nunding Ram, Budayawan
    • Ridwan Demmatadju, Penyair
    • La Side Daeng Tapala, Budayawan
    • Udin Palisuri, Budayawan, Penyair
    • Tri Astoto Kodarie, Penyair

    • Andi Muhammad Redo [Don Redo] , Penggiat Seni Pertunjukan, Aktivis Kebudayaan, dan Networker Seni Budaya
    • Andi Bau Ummu Tunru/Andi Ummu Tunru Penari, Koreografer, dan Budayawan
    • Ajiep Padindang, Seniman
    • Basri Baharuddin Sila [Daeng Bas] , Pemusik, Komposer, Koreografer, dan Budayawan
    • Bissu Saidi, Senitari
    • Tino Sarung Allo, Sutradara, Producer dan Penulis
    • Ibu Sud [Saridjah Niung Bintang Soedibyo], Pencipta lagu
    • Mochtar Embut, Pencipta lagu
    • Murtini Suharto [Dg.Te'ne], Penyiar, Presenter, Seniman, Penyanyi
    • Syaifuddin Bahrum, Sutradara
    • Riri Riza, Sutradara Film
    • Putra awal sujana, penyanyi ,sutradara, producer dan penulis

    Fighting Director.

    • Arung Palakka, Petta Mangkau' [Raja] Bone ke-15
    • Retna Kencana Colli' Pujie, Datu Tanete, Penghimpun Maha Karya Sastra "I Lagaligo"
    • Karaeng Pattingalloang, Cendekiawan Gowa abad ke-17, menguasai beberapa bahasa asing
    • Kajao Laliddong, Cendekiawan Bone abad ke ke-15 yang dikenal sebagai diplomat ulung

    • Abdul Azis Husain, Tokoh Televisi Nasional
    • Andi Abdul Muis, Tokoh pers
    • Donny de Keizer, Tokoh Televisi Nasional
    • Fifi Aleyda Yahya, Wartawati Televisi Nasional
    • Meutya Hafid, Politisi Partai Golkar, Wartawati Televisi Nasional
    • Ilham Bintang, Sekjen Dewan Pers Nasional
    • Muh. Ali Kamah, Tokoh Pers, Wartawan Perang
    • Najwa Shihab, Wartawati Televisi Nasional
    • Yulhie Tarebbang, Tokoh Televisi Lokal

    • Tokoh Indonesia
    • Daftar tokoh Indonesia menurut etnis
    • Daftar tokoh Indonesia menurut provinsi

    Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_tokoh_Sulawesi_Selatan&oldid=21286710"

    Video yang berhubungan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề