Salah satu upaya untuk mengurangi pemanasan global yang dapat kita lakukan adalah *

pemanasan global meningkat pesat [f9photos]

Nationalgeographic.co.id - Sebuah penelitian memperingatkan bahwa peningkatan air laut secara global dapat terjadi lebih cepat dari yang semula diperkirakan. Dikarenakan meningkatnya akselerasi rata-rata pelelehan es di Greenland dan Antartika seperti dilansir dari bbc.com, Jumat [9/8/2019].

Salah seorang peneliti pada kajian tersebut, Profesor Michael Oppenheimer, mengatakan bahwa kenaikan air laut yang cepat akan berdampak pada sekitar 50 juta orang yang hidup dan tinggal di kawasan pantai yang rendah. 

“Ini tidak terjadi secara serta merta menenggelamkan seluruh kota tersebut, tetapi akan dimulai dengan terbenamnya bagaian-bagian penting kota itu,” kata Profesor Oppenheimer seperti dikutip dari bbc.com.

Baca Juga: Suhu Bumi Memanas dengan Lebih Cepat, Apa Saja Penyebabnya?

Menurut lembaga PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change [IPCC], es yang meleleh dan meningkatnya permukaan air laut, disebabkan oleh peningkatan temperatur yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Sebelumnya, pada Konferensi Tingkat Tinggi [KTT] Paris, para pemimpin di dunia telah sepakat untuk menekan tingkat pemanasan global di bawah kritis yakni sebesar 1,5 derajat celcius.

Adapun langkah yang dapat kita lakukan guna mengurangi pemansan global adalah:

1. Menggunakan Angkutan Umum

Dengan menggunakan angkutan umum, kita telah turut serta membantu mengurangi emisi karbon yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor pribadi anda. Tetapi jika memang benar-benar harus menggunakan mobil, maka gunakanlah mobil listrik.

2. Menghemat Energi

Matikan dan cabut kabel peralatan listrik dirumah anda jika tidak digunakan. Serta jemur lah pakaian anda dengan panas matahari, jangan menggunakan mesin pengering. Karena membuang-buang bahan bakar fosil untuk konsumsi listrik. Walaupun hal tersebut terlihat sederhana, namun cara tersebut ampuh untuk menghemat penggunaan energi.

Page 2

National Geographic Indonesia Rabu, 14 Agustus 2019 | 11:21 WIB

pemanasan global meningkat pesat [f9photos]

3. Kurangi Makan Daging dan Mulai Menjadi Vegan

Pengolahan daging merah akan menghabiskan banyak emisi gas rumah kaca daripada mengolah daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran, dan sereal. Jika terasa sulit untuk melakukannya, anda bisa mengurangi mengonsumsi daging setidaknya satu hari dalam seminggu.

Baca Juga: Penambang Emas Bunuh Pemimpin Adat Agar Bisa Mengeksploitasi Hutan Amazon

4. Daur Ulang

Bagaimanapun daur ulang lebih sedikit dalam mengonsumsi energi daripada memproduksi dari awal. Hal ini berlaku juga untuk air, kita harus menyimpan dan mendaur ulang air sembari berusaha untuk menampung air hujan.

5. Beritahu dan Ajarkan ke Orang Lain

Kita bisa memberitahu dan menyebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim serta ikut mendidiknya. Bisa bergabung dengan komunitas-komunitas untuk menyebarkan cara mengurangi pemanasan global kepada orang lain.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Tak Bisa Dihindari, 5 Cara Ini Dapat Kurangi Efek Pemanasan Global". Penulis: Dandy Bayu Bramasta.

Ilustrasi pemanasan global [global warming]. Credit: unsplash.com/veeterzy

Bola.com, Jakarta - Global warming atau pemanasan global merupakan fenomena di mana suhu rata-rata atmosfer, lautan, serta daratan bumi secara keseluruhan mengalami kenaikan.

Hal itu ditandai dengan es di Kutub yang mencair dan temperatur di berbagai tempat di seluruh dunia yang cenderung naik. Jadi, saat terjadi global warming tersebut, suhu di bumi terasa makin panas.

Tak hanya itu, keadaan cuaca di bumi juga menjadi ekstrem dan tidak menentu. Penyebab pemanasan global tidak lain karena aktivitas manusia itu sendiri.

Dalam kondisi tersebut, tentu susah untuk bisa dihindari dan dihentikan secara menyeluruh. Hal itu dikarenakan pola hidup manusia yang terus berkembang dan berubah.

Kendati demikian, yang perlu dilakukan ialah mengurangi dampak yang lebih parah dari pemanasan global.

Manusia, sebagai penghuni bumi, penting untuk mengetahui cara mengatasi global warming. Ada beragam cara mengatasi pemanasan global yang bisa dilakukan, mulai langkah-langkah kecil setiap harinya.

Mengatasi pemanasan global menjadi tanggung jawab semua umat manusia. Dengan begitu, akan memberi peluang generasi selanjutnya untuk menikmati keindahan dan nyamannya kehidupan bumi.

Berikut ini rangkuman tentang cara mengatasi global warming, seperti dilansir dari laman ilmugeografi.com, Rabu [28/8/2021].

Reboisasi merupakan satu di antara cara efektif mengatasi karbon dioksida yang berlebihan. Menurut Thomas Crowther [ahli ekologi], menanam pohon adalah solusi termudah dan cara terefektif mengatasi pemanasan global.

Hal itu dikarenakan pohon dapat menyerap zat karbondioksida yang terperangkap di udara. Dengan adanya proses fotosintesis pohon dan tanaman lain, mampu menyerap karbon dioksida serta menghasilkan oksigen.

Tanaman menjadi sebuah bagian integral dari siklus pertukaran atmosfer alami. Bahkan beberapa jenis tanaman mampu melawan peningkatan karbon dioksida yang bisa disebabkan oleh kendaraan, pabrik, serta kegiatan manusia lainnya.

Saat ini sudah banyak orang yang mempunyai kendaraan pribadi. Penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan bisa menyebabkan pemanasan global.

Maka dari itu, sebiasa mungkin tinggalkan kendaraan pribadi, jika memungkinkan bepergian menggunakan kendaraan umum. Jadi, 30 orang dalam satu bus itu lebih baik daripada 30 orang mengendarai kendaraannya masing-masing bagi bumi.

Satu di antara cara mengatasi pemanasan global, yaitu mematikan lampu yang sudah tidak digunakan lagi. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik dan pembangkit listrik dihasilkan dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, gas alam atau batubara.

Dengan menghemat penggunaan energi, terutama listrik, kita berkontribusi pada pengurangan polusi yang berasal dari pembakaran zat-zat tersebut.

Dalam artikel di jurnal Plos One via Salamadian, para peneliti menyimpulkan, dalam produk plastik, seperti botol air, sedotan, tas kresek atau pembungkus makanan, mengeluarkan gas etilena dan metana ketika terkena sinar matahari.

Itulah mengapa, mulailah mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang.

Bawalah kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja ke pasar atau supermarket agar kita tidak menyumbangkan lebih banyak sampah di bumi.

Saat ini, banyak produk yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, mulai lampu, ac, mesin cuci sampai motor listrik. Walau tetap menyumbang angka untuk pemanasan global, jumlahnya lebih sedikit dibanding produk lain pada umumnya.

Maka dari itu, bijaklah saat membeli sebuah barang dan gunakan produk-produk ramah lingkungan yang dibuat oleh produsen yang juga mendukung keberlanjutan pelestarian lingkungan.

Jangan gunakan plastik terlalu sering. Selain itu, ada baiknya membeli produk yang berasal dari bahan daur ulang.

Untuk mengatasi global warming, terapkan pola hidup sehat, misalnya dengan bersepeda atau berjalan kaki ketimbang memakai kendaraan bermotor.

Selain itu kita harus berhemat, dengan cara membeli barang yang memang harus dibeli, jangan sampai tidak terpakai dan menjadi limbah yang mengotori lingkungan.

Reduce, Reuse, Recycle merupakan cara mengatasi pemanasan global yang paling sederhana setelah pengurangan emisi gas buang kedaraan bermotor.

Reduce meruapakan kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin. Cara ini akan mengurangi pemborosan. Selain itu, reduce bisa dilakukan dengan membeli produk yang bisa digunakan kembali alih-alih sekali pakai.

Sedangkan reuse merupakan langkah menggunakan kembali benda-benda bekas, seperti kantong plastik atau botol plastik.

Lalu, recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna kembali, seperti mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca, dan limbah lain menjadi benda atau karya yang bermanfaat.

Sumber: Ilmu Geografi

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Berita video fakta di balik rumor mandi air panas bisa mencegah virus corona COVID-19 menurut situs covid19.go.id dan WHO.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề