Sarana kantin sehat harus memiliki tempat cuci tangan dan tempat

BPOM telah menetapkan kriteria kantin sekolah sehat sebagai panduan bagi lembaga pendidikan. Kantin harus memenuhi syarat kebersihan dan keamanan tertentu guna mendukung dan meningkatkan gizi para murid.

25 Feb 2022|Rieke Saraswati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Kantin sekolah sehat perlu memperbanyak makanan berserat, seperti buah dan sayur

Menerapkan pola makan sehat pada anak-anak tak hanya perlu dilakukan di rumah, melainkan juga harus diterapkan di sekolah.Sekolah harus mampu menjadi ‘rumah’ kedua bagi anak, dengan menjamin akses untuk makanan yang sehat dan bersih. Inilah mengapa kantin sekolah berperan amat penting untuk memastikan kecukupan nutrisi anak.Pada tahun 2013, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan aturan kantin sekolah sehat yang terdiri atas sejumlah kriteria. Upaya ini dilakukan untuk membantu mengatasi masalah gizi ganda (kekurangan gizi maupun kelebihan) di Indonesia.Bagi sekolah-sekolah yang berkomitmen mempraktikkan aturan tersebut, pemerintah akan menganugerahkan penghargaan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah.

Kriteria kantin sekolah sehat menurut BPOM

Gambar kantin sekolah dan makanan sehat

Kantin sekolah adalah tempat para siswa dapat membeli makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan gizinya di sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah harus memastikan jajanan yang dijual di kantin dapat menyehatkan peserta didiknya.Menurut BPOM, makanan kantin sekolah yang baik adalah makanan yang aman, bergizi, dan bermutu. Berikut adalah kriteria kantin sekolah sehat yang dianggap memenuhi standar kelayakan:Kantin sekolah harus menyediakan makanan yang bebas dari bahan-bahan kimia membahayakan, diolah dengan baik, dimasak matang, tidak berbau tengik serta asam. Penjual juga harus dalam keadaan sehat dan tempat menjual makanannya perlu terjaga dengan bersih.Pihak sekolah harus mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar, yakni dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir setidaknya selama 20 detik. Lakukan langkah cuci tangan ini khususnya sebelum dan sesudah makan.Produk makanan harus memiliki label yang jelas, seperti nama produk, tanggal kedaluwarsa, komposisi, dan informasi nilai gizi. Untuk produk yang tidak memiliki label makanan (seperti lemper, lontong, dan lainnya), pastikan kemasannya dalam kondisi yang baik.Membaca label informasi nilai gizi dapat membantu anak untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Label ini menyediakan informasi penting, misalnya kalori, total lemak, kolesterol, protein, karbohidrat, vitamin, dan banyak lagi.Kriteria kantin sehat tak hanya membuat aturan mengenai makanan. Syarat ini juga berlaku untuk minuman.Beberapa jenis minuman sehat perlu disediakan oleh pihak sekolah, antara lain air putih, susu, jus, serta sport drink yang bisa dikonsumsi anak sehabis berolahraga.Makanan dan minuman yang berwarna terlalu mencolok bisa jadi mengandung pewarna ataupun bahan-bahan kimia yang merugikan kesehatan anak. Jadi penjualan produk sejenis ini perlu dihindari.Pihak sekolah harus memastikan bahwa rasa makanan yang dijual di kantin tidak terlalu asin, manis, serta asam. Dengan demikian, asupan nutrisi anak bisa tetap seimbang.Terlalu banyak mengonsumsi junk food bisa mencetuskan berbagai masalah kesehatan pada anak. Jenis-jenis makanan ini meliputi kentang goreng, hamburger, ayam goreng, pizza, dan mi instan.Camilan yang rendah nutrisi serta tinggi gula dan garam tidak masuk dalam syarat kantin sekolah sehat. Contohnya: keripik kentang, cookies, donat, permen, dan lainnya.Dilansir dari artikel berjudul "Gizi Seimbang dan Kantin/Jajanan Sehat di Sekolah Dasar" yang dimuat dalam situs ditpsd.kemdikbud.go.id, contoh jajanan sehat di kantin sekolah adalah:
  • Makanan yang tidak mengandung gula, garam, dan minyak tinggi
  • Mengandung protein
  • Sayuran
  • Buah
  • Makanan pokok (nasi atau roti).

Bagaimana dengan syarat kantin sekolah sehat menurut Kemenkes?

Pada tahun 2006, Kementerian Kesehatan RI juga telah membuat peraturan mengenai syarat kantin sekolah yang sehat. Kriterianya meliputi:
  • Tersedia tempat mencuci peralatan makan dan minum dengan air yang mengalir
  • Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
  • Tersedia tempat penyimpanan bahan-bahan makanan
  • Tersedia tempat penyimpanan makanan siap saji yang tertutup
  • Tersedia tempat penyimpanan peralatan makan dan minum
  • Jarak kantin dengan lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) minimal 20 meter
Peran pihak sekolah untuk mewujudkan kantin sehat sangatlah penting. Menurut BPOM, para guru perlu rutin melakukan pengawasan terhadap makanan-makanan di kantin sekolah maupun di sekitar luar sekolah.Selain itu, membatasi pemberian gula, garam dan penyedap rasa juga baik untuk kesehatan anak. Pihak sekolah juga diharapkan mengetahui apa saja jenis jajanan yang dijual di kantin agar dapat memantau apakah makanan tersebut bergizi baik atau tidak. Hal ini berlaku bagi kantin sekolah SD, SMP, SMA, dan sejajarnya.Memonitor berat badan siswa setiap enam bulan sekali juga dapat dilakukan guna mendeteksi adanya kondisi gizi kurang atau lebih.  Yang tak kalah krusial pula adalah memberikan edukasi mengenai prinsip-prinsip gizi seimbang pada orang tua dan murid. Dengan ini, upaya pemerintah untuk mewujudkan kantin sekolah sehat guna mencegah masalah gizi ganda dapat terlaksana dengan baik. 

Kantin sekolah di masa pandemi Covid-19

Selama masa pandemi Covid-19 atau virus corona, tentunya kantin sehat sekolah harus menyesuaikan protokolnya. Ditambah lagi, beberapa sekolah sudah mulai mengizinkan siswa-siswinya untuk belajar sambil tatap muka di kelasMenurut artikel berjudul "Kantin Sehat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Masa Kebiasaan Baru" di situs sma.kemdikbud.go.id, layanan kantin sekolah harus memastikan berlakunya protokol kesehatan secara ketat. Hal ini dilakukan supaya kantin tidak menjadi sumber penyebaran Covid-19.Sebelum dibuka secara permanen, layanan kantin sekolah perlu menerapkan penyesuaian terlebih dahulu. Di dalam masa transisi, kantin tidak boleh beroperasi. Para siswa disarankan untuk membawa makanan sendiri dari rumah.Selanjutnya, kantin dapat mulai dibuka secara bertahap, sesuai dengan tingkat keparahan Covid-19 di tiap daerah.Setiap sekolah diharapkan dapat merancang sistem operasional kantin yang sesuai dengan protokol kesehatan agar peserta didik maupun guru tidak terpapar oleh Covid-19.Kantin pun perlu melakukan protokol kesehatan yang meliputi:
  • Menjaga jarak
  • Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
  • Menggunakan masker (baik sebelum atau sesudah makan)
  • Menyajikan makanan sehat
  • Memastikan meja, kursi, dan peralatan makanan tidak terkontaminasi virus dengan senantiasa membersihkan permukaan benda menggunakan disinfektan.
Bagi Anda yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

makanan sehatgizi anakgizi buruksekolahanak sekolah

Badan POM. http://standarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Buku_Pedoman_PJAS_untuk_Pencapaian_Gizi_Seimbang__Orang_Tua__Guru__Pengelola_Kantin_.pdf
Diakses pada 18 Maret 2020
Peraturan BKPM. https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/KEPMENKES_1429_2006.pdf
Diakses pada 18 Maret 2020
DITPSD Kemdikbud. http://ditpsd.kemdikbud.go.id/upload/filemanager/download/uks/20210308%20Buku%20Saku-Kantin%20Sehat-Spread%20Pages.pdf
Diakses pada 23 Februari 2022
SMA Kemdikbud. https://sma.kemdikbud.go.id/data/files/buku/Kantin_Sehat_SMA.pdf
Diakses pada 23 Februari 2022

24 Apr 2020|Aditya Prasanda

Ngantuk setelah makan bisa dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat, porsi besar, jarang bergerak, pola tidur tidak ideal, hingga kondisi medis tertentu.

Kekurangan vitamin E dapat membahayakan kesehatan tubuh. Bukan hanya dari makanan, kekurangan vitamin E juga bisa terjadi karena penyakit kronis.

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Farahdissa