Sebut dan jelaskan dua jenis hama yang sering ditemui dalam budidaya satwa harapan

Satwa Harapan. Foto: Pexels

Satwa harapan merupakan hewan yang apabila dibudidayakan atau dipelihara mampu menghasilkan bahan baku, jasa, hingga manfaat. Salah satu tujuan memelihara satwa harapan adalah nilai ekonomisnya.

Pasalnya, hewan yang tergolong satwa harapan tersebut dapat menghasilkan bahan mentah seperti daging, susu, minyak, tanduk, kulit dan masih banyak lagi. Salah satu cara pengembangan satwa ini adalah dengan penangkaran.

Dilansir melalui berbagai sumber, ada empat hal yang harus diperhatikan agar proses penangkaran satwa harapan ini maksimal, yaitu:

  1. Obyek. Perhatikan populasi satwa di alam. Apakah mencukupi atau tidak, bagaimana kondisi spesies, dan bagaimana proses pemeliharaannya.

  2. Penguasaan ilmu dan teknologi yang meliputi ekologi satwa liar dan teknologi terbaru.

  3. Tenaga terampil untuk menerapkan proses ekologi saat pengelolaan penangkaran.

  4. Masyarakat. Berkaitan dengan sosial budaya serta harapan sebagai sasaran pemasaran produk.

Jenis Budidaya Satwa Harapan

  • Budidaya cacing tanah untuk menyuburkan tanah, bahan baku obat-obatan, dan bahan baku pakan ternak.

  • Budidaya jangkrik yang menghasilkan protein dan bahan pakan burung atau ayam.

  • Budidaya ulat sutra untuk menghasilkan sutra sebagai bahan baku kain sutra.

  • Budidaya lebah madu yang menghasilkan madu, royal jelly, bipollen, dan lilin.

  • Budidaya rusa sebagai penghasil daging, kulit untuk kerajinan, dan tanduk untuk hiasan.

  • Budidaya buaya yang kulitnya dapat dijadikan bahan baku suatu produk.

tirto.id - Masyarakat sudah mulai mengembangkan ternak satwa alternatif atau satwa harapan sebagai sumber bahan baku industri, pakan, atau hewan laboratorium.

Mengutip modul Prakarya Aspek Budi Daya SMP Kelas VIII [2020], satwa harapan adalah binatang atau satwa selain binatang yang dipelihara atau diternakkan dan diharapkan jika diusahakan akan menghasilkan bahan dan jasa seperti ternak.

Dengan kata lain, satwa harapan merupakan satwa liar yang dapat memberikan manfaat ekonomis dan nonekonomis jika dipelihara atau diternakkan.

Pada umumnya, ternak atau satwa harapan yang dipelihara mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, murah harganya, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan.

Manfaat dan Jenis-Jenis Satwa Harapan

Alasan utama budi daya satwa harapan adalah karena alasan ekonomis, karena satwa-satwa tersebut dapat menghasilkan produk, seperti daging, minyak, gading, tanduk, taring, kulit dan lainnya yang mempunyai unsur keindahan.

Salah satunya melalui budi daya dan pengembangan satwa liar menjadi komoditi domestik melalui domestikasi atau penangkaran. Beberapa pola yang dikembangkan adalah game ranching dan game farming.

Sementara itu, jenis satwa harapan terbagi menjadi beberapa kelompok, seperti kembali dikutip dari modul Prakarya Aspek Budi Daya SMP Kelas VIII [2020]:

  1. Jenis hewan tak bertulang belakang seperti cacing, serangga, larva serangga, dan lebah madu.
  2. Jenis hewan bertulang belakang seperti unggas, reptil, dan mamalia.

Teknik Budi Daya Satwa Harapan

Pemeliharaan satwa harapan mempunyai tujuan yang berbeda-beda, tergantung jenis ternaknya. Berikut ini adalah teknik dalam budi daya satwa harapan, seperti dikutip dalam modul Prakarya SMP Kelas VIII [2017]:

1. Pemeliharaan Kandang

Kandang yang bersih dan nyaman sangat penting dalam budi daya satwa harapan. Kandang harus rutin dibersihkan untuk menjaga kelembabannya minimal seminggu sekali.

Hal ini penting untuk menghindari tumbuhnya jamur atau bakteri penyakit yang tidak diinginkan.

Tempat pakan dan minum yang terdapat dalam kandang juga harus rutin dibersihkan. Bersihkan lantai kandang dari kotoran yang lengket.

2. Pemilihan Bibit

Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. Pemilihan bibit yang baik merupakan kunci utama dalam budi daya satwa harapan.

Calon bibit yang baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi. Seleksi dapat dilakukan dengan memperhatikan catatan kemampuan produksi setiap individu.

Penampilan fisik ternak yang sehat, lincah, bentuk tubuh yang bagus, seimbang, dan tidak cacat, adalah ciri-ciri calon bibit yang baik.

3. Pemberian Pakan

Pakan merupakan faktor utama penentu tingkat produktivitas ternak. Biaya pakan menempati 60-80 persen dari jumlah total biaya usaha peternakan. Pakan yang diberikan kepada ternak berbeda-beda, sesuai dengan jenis ternak, umur, dan produktivitas ternak.

Selain itu, pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan.

Yang mana, pakan untuk jangkrik harus memiliki konsentrat dan sayuran. Pakan tambahan [konsentrat] bisa diberikan dalam bentuk pelet atau bekatul yang dicampur dengan sayuran.

4. Pencegahan Hama dan Penyakit

Dalam budi daya satwa harapan seperti jangkrik dan cacing tanah, peternak harus memperhatikan hama apa saja yang sering mengganggu satwa peliharaan.

Secara garis besar ada dua jenis hama yang sering ditemui yaitu hama yang berperan sebagai kompetitor dalam pakan seperti semut, kutu tanah, dan rayap, serta hama yang berperan sebagai predator seperti tikus, kadal, tokek, ayam, dan bebek.

Untuk mengantisipasi hama tersebut, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan.

  1. Jagalah kebersihan lingkungan.
  2. Antisipasi semut dengan kapur semut.
  3. Antisipasi kadal/tikus dengan menutup kandang dengan baik.
  4. Antisipasi kutu tanah dengan fermentasi media cacing.

Baca juga:

  • Cara Budidaya Ternak Lebah Madu dan Jenis-Jenis Satwa Harapan
  • Cara Budidaya Jangkrik Bagi Pemula, Upaya Ternak Satwa Harapan
  • Sejarah dan Tema Hari Satwa Liar Sedunia yang Diperingati 3 Maret

Baca juga artikel terkait MANFAAT BUDIDAYA SATWA HARAPAN atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
[tirto.id - ulf/ulf]

Penulis: Maria Ulfa Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video liên quan

Perbesar

Tanaman Tembakau [Sumber: Pixabay]

Setelah membahas tentang macam macam hama, selanjutnya kamu bisa melanjutkan ke penyakit tanaman dalam pembahasan hama dan penyakit tanaman ini.

Penyakit pada tumbuhan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Tumbuhan yang terserang penyakit akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan terkadang terdapat pula yang mengalami pertumbuhan tidak normal.

Akan tetapi, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya diserang oleh mikroorganisme saja, melainkan juga dikarenakan kekurangan unsur hara atau unsur tanah lainnya. Jadi terdapat banyak faktor yang menyebabkan penyakit tanaman.

Berikut beberapa penyakit tanaman yang sering ditemui:

Penyakit Tungro

Salah satu hama dan penyakit tanaman yang paling sering terjadi, terutama pada tanaman padi adalah penyakt tungro. Penyakit ini menyebabkan produksi padi nasional kehilangan hasil yang cukup tinggi.

Penyakit Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu, Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua jenis virus ini bisa menginfeksi tanaman secara bersamaan karena tidak memiliki kekerabatan serologi. Virus tungro juga bisa ditularkan oleh wereng.

Kamu bisa melihat tanaman yang terkena penyakit tungro dengan melihat beberapa gejala seperti muncul seminggu sesudah inokulasi, adanya diskolorasi berwarna kuning, dan adanya klorisi pada daun. Bila kamu menemukan hal-hal tersebut pada padi, maka akan mempengaruhi hasil panen.

Penyakit Mosaik

Penyakit mosaik merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Adapun gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat bercak hijau muda atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa terdapat jaringan yang mati.

Selain kedua penyakit tersebut, ada beberapa penyakit tanaman yang juga cukup sering ditemui, yaitu Penyakit Embun Tepung, Penyakit Layu Cabai, Penyakit Hawar Daun Kentang, Penyakit Daun Berlubang, Penyakit Semai Roboh, Penyakit VSD [Vascular Streak Diaback] hingga Penyakit Bubuk Coklat.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề