Sebutkan 6 kekuatan mental yang dapat membangun kepribadian yang kuat

Jakarta, CNN Indonesia -- Ada beberapa momendan kesempatan yang kerap sulit dilalui dan menguji mental, entah itu teman atau rekan kerja yang menyebalkan, pekerjaan yang membosankan, atau hubungan asmara yang tertatih-tatih.

Apapun yang dihadapi, mental yang kuat adalah solusinya. Ini juga yang amat menentukan dalam mengambil keputusan jika ingin mencapai sesuatu atau keberhasilan.

Kedengaran mudah, ketika setiap orang ingin punya teman yang baik, pekerjaan menyenangkan dan hubungan yang baik-baik saja dengan pasangan. Sayang, pada kenyataannya tidak.


Pilihan Redaksi
  • Ketika Berduka, Ini yang Tubuhmu Rasakan
  • Rahasia-Rahasia Luar Biasa di Balik Teh Hijau
  • Pekerja Bidang Kreatif Perlu Waspadai Gangguan Bipolar
The Huffington Post menyebutkan, Thomas Edison pernah diuji mentalnya ketika pabrik yang ia dirikan terbakar pada 1914. Kejadian itu menghancurkan prototype buatannya, dan merugi hingga US$23 juta. Respons Edison sederhana saat itu. "Semua kesalahan kita habis sudah terbakar. sekarang kita bisa memulai lagi dari awal."

Reaksi Edison adalah bukti kekuatan mental yang melihat kesempatan dan mengambil reaksi terhadap sesuatu masalah.

Itu hanya salah satu contoh saja. Ada sejumlah kebiasaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mental yang kuat. Berikut beberapa di antaranya:

1. Kecerdasan emosional.
Ini sebuah keharusan untuk membangun mental yang kuat. Seseorang tidak akan bisa kuat mentalnya tanpa kemampuan untuk memahami dan mengendalikan emosi negatif di dalam dirinya. Tak seperti IQ, yang fix angkanya, EQ merupakan keahlian yang fleksibel dan dapat ditingkatkan melalui pemahaman dan upaya yang dilakukan.

2. Percaya diri.
Sebuah studi yang dilakukan di University of Melbourne menunjukkan orang yang percaya diri mendapatkan bayaran atau gaji lebih tinggi dan dipromosikan lebih cepat dibanding yang lain. Kepercayaan diri ini akan membantu menginspirasi yang lain di sekitarnya.

3. Berani mengatakan tidak.
Penelitian UC Berkeley menunjukkan bahwa ada momen ketika seseorang sulit mengatakan tidak atau menolak sesuatu. Orang yang bermental kuat tahu kapan harus mengatakan tidak, dan menganggapnya itu lebih menyehatkan.

4. Menghadapi orang yang 'sulit'.
Menghadapi orang yang sulit dalam artian sulit diajak berdiskusi atau lainnya kadang membuat frustasi dan melelahkan. Akan tetapi orang yang bermental kuat mampu mengontrol interaksinya dengan orang lain sehingga bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik. Mereka juga mampu melakukan pendekatan yang rasional.

5. Adaptasi dengan perubahan.
Untuk membangun mental kuat mesti fleksibel dan terus menerus beradaptasi. Tahu bahwa ketakutan akan perubahan hanya akan menimbulkan kehawatiran dan cemas berlebihan. Hanya dengan mampu menerima perubahan dan menemukan yang baik di dalamnya dengan tangan terbuka seseorang akan dapat menjadi lebih baik.

6. Menerima kegagalan.
Menganggap gagal adalah jalan menuju kesuksesan. Setiap orang belajar dari kesalahan untuk mengetahui apa yang mesti dilalui. Caranya dengan melihat dari sudut pandang yang lain atau out of the box. Temuan besar biasanya lahir dari bagaiman cara menghadapi kegagalan.

7. Tidak menjadikan kesalahan sebagai beban.
Orang yang mentalnya kuat tahu bagaimana menempatkan fokus perhatian yang mempengaruhi emosionalnya. Ketika akan menyelesaikan masalah yang dihadapi, atasi emosi negatif dan stres. Fokus pada apa yang mestinya dilakukan dan ubah emosi negatif menjadi positif dan memetik pelajaran dari kesalahan.

8. Tidak membandingkan diri dengan yang lain.
Setiap orang memiliki atau menghadapi hal berbeda. Membandingkan orang lain hanya akan membatasi diri. Rasa iri hati hanya akan membuat energi negatif dan melelahkan. Supaya mental kuat hindari buang waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak semestinya perlu dikhawatirkan. Ketika merayakan kesuksesan orang lain, ada manfaat yang juga diperoleh.

9. Latihan atau berolahraga rutin.
Studi yang diusung Eastern Ontario Research Institute menemukan bahwa orang yang berolahraga dua kali seminggu dalam 10 minggu akan meningkat kemampuannya tidak hanya fisik, tapi juga intelektual dan sosial.

10. Tidur yang cukup.
Ketika tidur, otak menyingkirkan protein racun yang diproduksi saat mata terjaga. Sayangnya ini hanya terjadi saat tidur, oleh karenanya orang yang tidur tak cukup, akan melemahkan otak dan kemampuan berpikir. Orang yang tidur cukup akan mampu mengontrol dirinya, fokus dan lebih mampu mengingat.

11. Berpikir positif.
Buka mata terhadap apa yang ada di sekitar. Berita-berita seperti perang tak henti, berbagai kekerasan, ekonomi yang tidak menggembirakan, dan pengrusakan lingkungan bisa jadi mengkhawatirkan. Akan tetapi orang yang mentalnya kuat tidak melihat itu sebagai sesuatu yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Ia fokus pada hal yang bisa ia lakukan dengan apa yang ia miliki, dengan perhatian dan upaya yang bisa dilakukan. (rah/rah)