Sebutkan beberapa contoh perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan taqwa di lingkungan rumah

tirto.id - Di antara akhlak-akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam adalah bersikap ikhlas, sabar, dan pemaaf.

Segala tindakan yang dilakukan dengan sikap-sikap mulia tersebut akan mendatangkan berkah dan menuai pahala di sisi Allah SWT.

Dinamika kehidupan kadang kala menempatkan seorang muslim dalam kondisi pelik. Karena itu, ia dituntut untuk ikhlas dan tabah dalam keadaan sulit.

Jika berhubungan dengan kesalahan orang lain, ia dianjurkan untuk memaafkan, serta tidak memendam dendam dalam lubuk hatinya.

Bagaimanapun juga, seorang muslim tidak berharap balasan dan ucapan terima kasih dari orang lain. Namun, harapan tertingginya adalah rida dan ganjaran dari Allah SWT.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian," (H.R. Muslim).

Berikut ini penjelasan mengenai ikhlas, sabar, dan memaafkan, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dikutip dari uraian "Inspirasi Alquran untuk Kebaikan Hidup" yang diterbitkan Kementerian Agama RI:

Ikhlas dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam KBBI, ikhlas diartikan sebagai hati yang jujur dan tulus. Secara istilah, ikhlas berarti kejujuran hamba dalam keyakinan dan perbuatannya hanya mengharapkan rida Allah SWT.

Dalil sikap ikhlas ini dirujuk dari Alquran surah An-Nisa ayat 146:

"Kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada [agama] Allah dan dengan tulus ikhlas [menjalankan] agama mereka karena Allah. Maka, mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman," (QS. An-Nisa [4]: 146).

Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku ikhlas yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

    • Seorang muslim mesti berhati-hati dalam berbuat atau berperilaku.
    • Dalam beribadah, niatnya hanya ditujukan kepada karena Allah SWT, bukan untuk pamer, riya, atau mencari pengakuan orang lain.
    • Hendaknya mendahulukan sikap saling tolong-menolong sesama muslim karena Allah SWT.
    • Seorang muslim juga dianjurkan untuk gemar melakukan perbuatan terpuji.

Sabar dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam bahasa Arab, sabar artinya menahan diri dari keluh kesah. Maksudnya, jika seseorang bersabar, ia menahan diri atau membatasi emosinya dari hal-hal tertentu untuk mencapai tujuan yang luhur.

Sebagai misal, jika seorang muslim tertimpa musibah, maka secara naluriah, terdapat keinginan untuk berkeluh kesah.

Namun, jika ia menahan diri dari sikap tersebut, maka ia dapat dikategorikan telah bersikap sabar.

Sikap sabar ini dijanjikan pahala besar oleh Allah SWT berdasarkan firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 153:

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku sabar yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

    • Seorang muslim mesti sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, misalnya, ia menyegerakan diri berangkat ke masjid ketika mendengar azan dikumandangkan.
    • Sabar dalam untuk menghindari perilaku maksiat, misalnya tidak mencontek ketika ujian atau menolak perintah dari orang tua.
    • Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, misalnya berikhtiar untuk berobat ketika sakit, serta tidak berkeluh-kesah.

Memaafkan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam bahasa Arab, maaf artinya menghapus atau menghilangkan. Maksudnya, dengan memaafkan, seseorang berusaha menghapus, menghilangkan, serta memberi ampun atas kesalahan orang lain.

Sikap pemaaf ini merupakan akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam. Dampak positif dari sikap memaafkan adalah lapang dada dan terlepas dari beban emosional negatif, baik bagi pemberi maaf atau yang dimaafkan.

Berkah dari sikap memaafkan ini tergambar dalam Alquran surah Ali Imran ayat 134:

"[yaitu] orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan [kesalahan] orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan," (QS. Ali Imran [3]: 134).

Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku memaafkan yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

    • Seorang muslim hendaknya menghindari perilaku sombong.
    • Dianjurkan untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
    • Memaafkan kesalahan orang lain, serta tidak memendam rasa dendam dan benci dalam lubuk hatinya.

Baca juga:

  • Perilaku Jujur, Amanah, Istiqomah: Arti dan Hikmahnya dalam Islam
  • Apa Maksud Beriman kepada Allah Melalui Alam Semesta Menurut Islam?
  • Macam-Macam Takdir dalam Islam: Pengertian dan Perbedaannya

Baca juga artikel terkait CONTOH PERILAKU SABAR atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik kepada saudara di dalam keluarga, teman, maupun para tetangga.

Dalam surah An-Nisa' ayat 36, Allah SWT telah berfirman sebagai berikut:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri".

Selain itu, sejumlah hadis juga menyebutkan tentang pentingnya menjaga hubungan dengan sesama. Dari Anas Bin Malik dia berkata:

"Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjumpa dengan seseorang dan beliau mengajaknya bicara, maka beliau tidak memalingkan mukanya dari orang tersebut sehingga orang itu sendiri yang berpaling, dan apabila menjabatnya, beliau tidak melepas tangannya sehingga ia sendiri yang melepaskannya, beliau juga tidak pernah terlihat mendahului teman duduknya dengan kedua lututnya," (HR Ibnu Majah No. 3706).

Terkait salah satu kunci dalam pertemanan, riwayat Abu Dawud menuliskan, dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Seorang laki-laki itu bergantung dengan agama teman gaulnya, maka hendaklah salah seorang melihat siapa yang menjadi teman gaulnya".

Demikian di antara dalil yang menyebutkan tentang pentingnya menjaga hubungan antar sesama, baik terhadap keluarga, memilih teman baik, atau dalam hal bertetangga.

Berbicara mengenai pergaulan antar remaja, seorang muslim juga perlu memperhatikan beberapa adab dan layak untuk diterapkan sesuai dengan ajaran Islam.

Remaja ialah usia menuju dewasa. Artinya, periode ini merupakan masa peralihan dari seorang anak sebelum menjadi dewasa.

Maka, beberapa akhlak mulia sebaiknya diterapkan demi menjaga pergaulan menuju ke arah yang positif.

Adab Pergaulan Remaja dalam Islam

Berikut adalah contoh adab pergaulan remaja menurut Islam sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak Kementerian Agama RI 2020.

1. Menjaga sopan santun. Sopan santun diperlukan dalam bertindak dan berucap. Hal ini dilakukan demi menghargai orang lain atau antar sesama remaja.

2. Mengerti dan memahami. Dua sifat ini bisa menimbulkan dampak positif. Yakni dapat terjalinnya persahabatan antar remaja hingga waktu yang cukup lama.

3. Selalu mengajak ke arah kebaikan. Mengajak ke arah kebaikan dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Seorang remaja diharapkan selalu dapat menjadi rekan bagi temannya untuk selalu mengajak ke jalan kebaikan.

4. Saling membantu. Dalam pergaulan, dibutuhkan sikap saling membantu. Selain itu, juga diiringi sifat lapang dada.

Apabila ada teman yang membutuhkan pertolongan, maka selayaknya dibantu. Namun demikian, andai ada yang kurang berkenan, setidaknya lapang dada dalam menyikapinya juga diperlukan.

5. Jujur dan Adil. Dua sifat yang penting dimiliki remaja. Dengan menanamkan perilaku jujur, maka tidak akan menimbulkan masalah bagi orang lain. Demikian pula perilaku adil atau tidak pilih kasih terhadap sesama.

6. Berjuang mencari ilmu. Sebagai seorang remaja, mencari ilmu merupakan hal terpenting sebelum memasuki masa dewasa.

Dalam salah satu riwayat, Nabi SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa keluar dalam rangka menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali," (HR At-Tirmidzi No. 2571).

Sementara beberapa tindakan negatif juga perlu dihindari oleh seorang remaja. Lantaran perilaku tersebut dapat merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain, baik keluarga, teman, atau tetangga.

Berikut adalah deretan perilaku menyimpang yang biasa dialami remaja dan layak menjadi perhatian untuk selalu dihindari.

1. Minum minumas keras dan judi. Dua hal tersebut sudah dilarang dalam agara Islam. Surah al-Maidah ayat 90 menyebutkan:

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung".

2. Pergaulan bebas,seperti berpasangan. Berpasangan atau memiliki hubungan khusus dengan lawan jenis termasuk perilaku negatif dan layak untuk dihindari bagi remaja.

Dengan hanya berdasarkan nafsu demi memenuhi kebutuhan akan bersenang-senang, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan hal negatif berikutnya.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk," (QS Al-Isra ayat 32).

3. Tawuran atau berkelahi antar kelompok. Biasa terjadi di antara kelompok remaja akibat perselisihan yang sebelumnya terjadi.

Tentang hal ini, surat Al-Hujurat ayat 11 menuliskan:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.

"Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".

Selain beberapa contoh perilaku menyimpang di atas, juga terdapat hal negatif lainnya dan bisa menjadi acuan bagi seorang remaja untuk tidak melakukan.

Yakni seperti mengumbar syahwat, membentuk sebuah kelompok atau geng dengan tujuan buruk, melakukan bullying, suka berbohong, hingga tidak takut terhadap dosa.

Baca juga:

  • Adab Bertamu dan Menerima Tamu dalam Islam Saat Lebaran
  • Apa Saja Adab terhadap Teman, Saudara, dan Tetangga Dalam Islam
  • Mengenal Zuhud, Makna dan Contoh Perilakunya dalam Kehidupan Sehari

Baca juga artikel terkait ADAB PERGAULAN REMAJA atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates