Sebutkan cara cepat mengenali atau mendeteksi troubleshooting pada komputer

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Troubleshooting adalah istilah yang erat kaitannya dengan sebuah komputer yang bermasalah. Foto: Pixabay

Troubleshooting adalah istilah yang erat kaitannya dengan sebuah komputer yang sedang bermasalah. Pengguna komputer pasti pernah mengalami permasalahan yang berasal dari hardware maupun software yang sedang beroperasi.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan peranan troubleshooting. Troubleshooting atau pemecahan masalah yang dilakukan pun tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Aktivitas troubleshooting memiliki beragam metode dan jenis-jenisnya, sesuai dengan sumber masalah yang dialami komputer tersebut.

Agar dapat lebih cepat dalam memperbaiki komputer yang bermasalah, simak penjelasan tentang definisi, jenis-jenis, dan cara kerja troubleshooting berikut ini.

Gambaran upaya perbaikan troubleshooting yang dilakukan secara logis dan sistematis. Foto: Windows

Troubleshooting adalah upaya perbaikan kegagalan atau masalah sistem komputer yang dilakukan secara logis dan sistematis. Upaya ini dilakukan, untuk memastikan bahwa sistem dapat kembali beroperasi dengan lancar.

Dalam melakukan upaya troubleshooting, seorang programmer atau teknisi komputer akan menerapkan isolasi masalah. Pendekatan dalam isolasi masalah dilakukan dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan kemungkinan masalah.

Hal itu harus dieliminasi karena ada banyak kemungkinan masalah yang bisa terjadi dalam suatu sistem komputer. Dari sinilah, programmer atau teknisi akan menyelesaikan masalah secara bertahap atau satu per satu.

Ilustrasi melakukan upaya troubleshooting yang disebabkan oleh kualitas komputer itu sendiri hingga kesalahan si penggunannya. Foto: Pixabay

Jenis-Jenis Troubleshooting

Merangkum dalam buku Cara Top Bikin Komputer Top oleh Wijaya Afriyana dan Deni Arifianto (2012: 135) berdasarkan penyebab masalahnya, upaya troubleshooting terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Faktor Desain yang Buruk

Pada komputer yang tidak didesain dengan baik, penggunanya cenderung merasakan ketidaknyamanan. Contohnya, yaitu bentuk atau penempatan port yang tidak biasa, dapat menimbulkan kesalahan pemasangan USB atau kabel.

Sebagai bentuk peringatan kesalahan tersebut, komputer akan menampilkan dialog box terkait kesalahan masukan port ini.

2. Kualitas Sistem yang Buruk

Masalah pada komputer juga mungkin terjadi, akibat kualitas bawaan produk tersebut. Artinya, penggunanya perlu mengikuti panduan atau manual dari brand yang bersangkutan untuk dapat menyelesaikan masalah ini.

3. Kesalahan secara Tidak Disengaja

Selama menggunakan komputer, penggunanya mungkin saja melakukan kesalahan sepele yang dapat mengganggu kinerja sistem komputer.

Contohnya adalah ketika secara tidak sengaja menekan banyak tombol keyboard sekaligus, sehingga membuat kursor tidak bergerak. Masalah ini dapat diselesaikan dengan berbagai solusi. Salah satu upaya penyelesaiannya, yaitu dengan melakukan restart atau memilih tombol Fn + F5/F7.

4. Kebiasaan Penggunaan yang Salah

Sebagai suatu sistem yang bekerja dengan aturan dan kondisi normal tertentu, maka komputer atau PC harus digunakan sesuai ketentuannya.

Contoh kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah terlalu sering membuka banyak aplikasi secara bersamaan. Hasilnya adalah kinerja komputer atau PC menjadi semakin lambat.

Upaya troubleshooting atas masalah ini adalah melakukan restart atau membiarkan perangkat mati selama 15 hingga 30 menit, untuk kemudian dapat dinyalakan kembali.

Ilustrasi melakukan troubleshooting dengan memencet tombol tertentu pada keyboard. Foto: Pixabay

Cara Kerja Troubleshooting dalam Permasalahan Komputer

Permasalahan komputer berikut ini kerap ditemukan ketika perangkat komputer sedang digunakan. Berikut ini cara kerja troubleshooting dalam menyelesaikan beberapa masalah, yang dikutip dari buku Jaringan Komputer karangan Edy Victor Haryanto (2013: 163).

Disk boot failure biasa muncul saat proses booting sebelum mengakses sistem operasi. Hal ini disebabkan oleh kondisi hard disk yang tidak normal.

Untuk memperbaiki kondisi ini, penggunanya perlu mengakses BIOS pada komputer, sehingga mampu mengenali pengaturan hard disk.

Saat sistem memunculkan pengaturan standar hard disk, terdapat bagian partisi yang hilang. Sementara jika tidak muncul, hard disk dinyatakan telah rusak.

2. Kemunculan Instruksi Safe Mode

Adanya perintah safe mode yang tiba-tiba muncul kerap mengganggu aktivitas. Indikasi penyebab masalah ini terkait erat dengan kerusakan sistem operasi.

Tindakan pertama yang dapat dilakukan ialah melakukan restart komputer. Selanjutnya, tekan F8 hingga memasuki menu repair. Saat masalah ini masih dijumpai, perlu dilakukan instalasi ulang pad sistem operasi yang bersangkutan.

3. Flash Disk Tidak Terbaca

Sebagian orang masih menggunakan flash disk sebagai media transfer data secara cepat dan tidak membutuhkan internet. Adanya masalah berupa ketidakmampuan komputer untuk mendeteksi flash disk tentu sangat mengganggu.

Aksi atau tindakan yang biasa dilakukan ialah memindah port, memeriksa apakah flash disk rusak dengan mencoba menancapkannya pada komputer lain, atau memeriksa power supply.