Sebutkan ciri-ciri tempat yang menjadi tempat penyebaran coffee 19
aktivitas pasien corona di rumah sakit darurat. ©2020 AFP PHOTO/STR Show
Merdeka.com - Virus Corona atau COVID-19 yang muncul pertama di Wuhan, China Desember 2019 lalu kini sudah menyebar ke berbagai negara di benua Eropa dan Amerika. Virus COVID-19 adalah suatu virus dengan ciri-ciri umum, mulai dari flu biasa hingga yang lebih parah seperti sindrom pernapasan akut (SARS) dan MERS-CoV. Jumlah kematian akibat infeksi virus corona hingga kini sudah menembus angka 6.000 jiwa. Sedangkan korban infeksinya mencapai 169.943 orang. Sementara itu di Italia korban tewas karena infeksi meningkat cepat dari 1.441 menjadi 1.809. Di Indonesia sendiri keadaan juga cukup buruk, kasus infeksi mencapai 117 orang dalam 2 minggu dan korban meninggal berjumlah 5 orang. "Kepada seluruh rakyat Indonesia saya harap tenang, tetap produktif agar penyebaran Covid-19 ini bisa kita hambat dan kita stop. Dengan kondisi ini, saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," kata Jokowi dalam konferensi pers Minggu (15/3). Oleh sebab itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan mengenali ciri-ciri gejala orang yang terinfeksi virus corona di sekitar kita. Sebab kesehatan setiap orang saling bergantung, dan bagi seseorang dengan imunitas rendah akan memiliki kondisi yang lebih parah. 2 dari 6 halaman
Pertama-tama, virus corona COVID-19, berbeda dari jenis virus corona lainnya. World Health Organization telah memutuskan COVID-19 secara global menjadi sebuah pandemi. Hal ini disebabkan karena virus tersebut merupakan strain jenis baru, sehingga sistem kekebalan manusia tidak siap untuk melawannya, dan memungkinkan virus untuk menyebar dengan cepat dari orang ke orang. Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan, China. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa orang yang terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar makanan laut dan hewan lokal di Wuhan. Namun belum ditemukan secara pasti dari mana virus itu berasal. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa virus ini memiliki urutan sekuens genetik yang mirip 88% dengan virus corona dari kelelawar. Hal itu menjadi dugaan sementara dari mana virus corona muncul. Tetapi, karena pasar hewan lokal tersebut tidak menjual kelelawar, maka masih dilakukan penelitian apakah kelelawar menularkannya ke hewan lain terlebih dahulu sebelum sampai ke manusia. Oleh sebab itu dilakukan karantina terlebih dahulu bagi orang yang kembali bepergian dari negara China. Ciri-ciri rata-rata orang yang tertular virus corona adalah mempunyai riwayat bepergian dari negara China maupun 110 negara lain yang telah terinfeksi. 3 dari 6 halaman
Menurut CDC, ada tiga gejala utama dari penyakit saat ini: demam, batuk, dan sesak napas - semua gejala mirip dengan flu biasa. CDC menjelaskan bahwa saat ini gejala muncul muncul hanya dalam 2 hari setelah paparan atau selama 14 hari setelahnya. Ini didasarkan pada apa yang telah dilihat sebelumnya sebagai masa inkubasi virus MERS (jenis lain dari coronavirus). Jurnal The Lancet, mencatat sekitar 5% melaporkan sakit tenggorokan dan pilek, dan hanya 1 -2% melaporkan diare, mual dan muntah. Gejala-gejala tersebut, bagaimanapun, biasanya datang sedikit lebih bertahap setelah masa inkubasi dua hingga 14 hari. Yang lebih menakutkan, adalah bahwa beberapa orang yang terinfeksi menunjukkan "sedikit atau tidak ada gejala, sementara yang lain bisa langsung jatuh sakit hingga mengalami kematian. "Apa yang kita ketahui adalah virus tersebut juga menyebabkan pneumonia dan kemudian tidak merespon antibiotik, dan ini tidak mengejutkan, tetapi kemudian dalam hal kematian, SARS (jenis lain dari coronavirus) membunuh 10% dari individu," kata Ilmuwan Leo Poon, seorang ahli virologi di School of Public Health di The University of Hong Kong, yang pertama kali menerjemahkan virus, dilansir dari baru-baru ini. 4 dari 6 halaman
Virus corona menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hal itu berarti melalui tetesan cairan atau droplets yang dihasilkan dari seseorang ketika batuk atau bersin, virus juga bisa menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Meskipun jauh lebih jarang terjadi, ada kemungkinan seseorang yang terinfeksi dengan virus corona dapat menularkan virus walaupun mereka tidak menunjukkan gejala. 5 dari 6 halaman 2020 Kemenkes Karena gejala COVID-19 sangat mirip dengan gejala flu atau pilek, penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan. Apabila anda atau orang terdekat anda menunjukkan gejala tersebut disarankan untuk segera menghubungi layanan medis terdekat atau melalui hotline Kementerian Kesehatan di 021-5210411 dan 0812-1212-3119. Berikut upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi sebaran dan mencegah Anda terinfeksi virus corona: 6 dari 6 halaman
Mengurangi Interaksi ke Penderita Infeksi Pernapasan Sebagai orang awam, tentu kita kesulitan untuk memastikan orang di sekitar kita sudah terinfeksi virus corona maupun belum. Oleh sebab itu, sebelum epidemi ini berakhir, perlunya menghindari berinteraksi secara dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut. Mengecek Kesehatan Apabila Anda maupun keluarga anda usai melakukan sebuah perjalanan dari luar negeri, penting untuk memeriksakan kesehatan anda ke instansi kesehatan terdekat. Hal ini mencegah penanganan yang terlambat dan meminimalisir penyebaran yang terjadi. Mencuci tangan Sering mencuci tangan, terutama setelah kontak langsung dengan orang yang sakit atau lingkungannya sangat diperlukan. Dianjurkan untuk mencuci minimal 20 detik lamanya menggunakan sabun dan bawalah hand sanitizer ke mana pun Anda pergi. Menghindari dengan peternakan atau hewan liar Usahakan hingga pandemik ini berakhir, hindari kontak tanpa perlindungan dengan peternakan atau hewan liar. Seperti yang telah diketahui, hewan yang menjadi penular virus ke manusia, dan bisa menularkan virus ke sesame hewan lainnya. Memperhatikan Etika Batuk Orang dengan gejala infeksi pernapasan akut harus berlatih etika batuk (pertahankan jarak, tutupi.Batuk dan bersin dengan tisu atau pakaian sekali pakai, dan mencuci tangan menggunakan sabun. Jangan Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Jangan melakukan perjalanan ke negara China maupun negara yang telah terinfeksi hingga epidemi benar-benar mereda. Jangan Sering Menyentuh Wajah Menyentuh wajah dapat menyebabkan seseorang terinfeksi virus corona karena memungkinkan kuman di tangan Anda mencapai jaringan permukaan yang lembap dan berpori tempat kuman dapat masuk ke tubuh Anda. Di Rumah Saja Sejumlah kota sudah meliburkan kegiatan publik dan sekolah seperti kota Surakarta yang memberlakukan KLB (Kejadian Luar Biasa). Pun juga presiden Jokowi mengimbau untuk melakukan kegiatan bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Menghindari keramaian cukup penting untuk saat ini untuk menekan angka penyebaran. [amd] Baca juga:
Virus corona menjadi topik terhangat sejak dua pekan terakhir Januari 2020. Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan. Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa, sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut. Dilansir dari Asian Nikkei Review, berita tersebut langsung meresahkan warga Tiongkok yang akan melakukan perjalanan pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada 25 Januari 2020. Virus ini terasa semakin menakutkan bagi warga karena berkaitan dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) yang pernah menewaskan hampir 650 orang di Tiongkok dan Hong Kong pada 2002 dan 2003. Berikut penjelasan lengkap asal muasal virus corona dan perjalanannya hingga menjadi teror paling meresahkan bagi masyarakat dunia. Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov, virus corona merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok. Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu. Dikutip dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC, Michelle Roberts and James Gallager mengatakan, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan ayam. Mereka menduga virus corona baru ini hampir dapat dipastikan berasal dari ular. Diduga pula virus ini menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia. 2. Gejala-gejala seseorang terinfeksi virus corona(IDN Times/Arief Rahmat)Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan, virus corona yang menular ke manusia bisa menyebabkan peradangan saluran pernapasan. Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengungkapkan, dalam kondisi paling kritis seseorang yang terkena virus corona suhu tubuhnya bisa naik drastis lebih dari 38 derajat celcius. “Gejalanya nyaris mirip flu biasa. Cuma demamnya lebih tinggi di atas 38 derajat. Kemudian penderitanya mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, kadang juga sesak napas. Tapi untuk infeksi paling berat bisa mengalami gagal napas,” kata Yulianto kepada IDN Times, Senin (27/1). Ia menuturkan jika tak dilakukan analisa yang cermat, petugas medis sulit membedakan antara flu dengan gejala virus corona. Secara umum, seorang yang terinfeksi virus corona memiliki gejala seperti demam, gangguan pernapasan, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan letih. 3. Lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnyaGrafik Virus Corona (IDN Times/Arief Rahmat)Dilansir dari A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention, terdapat lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya. 1. Transmisi dari cairan: air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin. 2. Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara. Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari satu orang ke orang lainnya. 3. Transmisi kontak: virus dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Transmisi juga bisa berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai selaput lendir. 4. Transmisi dari hewan: orang yang mengolah, menjual, dan mendistribusikan hewan liar yang membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut. 5. Kontak dekat dengan pasien: keluarga, orang yang tinggal serumah, petugas medis, atau bahkan orang yang sempat berada dekat dengan pasien rentan untuk tertular. 4. Virus bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hariRatusan WNI saat dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, menggunakan pesawat Batik Air. (Twitter/@infoppkk)Menurut sumber yang sama, masa inkubasi corona paling pendek berlangsung selama dua hingga 3 hari, sedangkan paling lama bisa mencapai 10 hingga 12 hari. Namun melihat perilaku virus corona pada penyakit lainnya, para ahli mengatakan bahwa masa inkubasi tersebut dapat mencapai waktu 14 hari. Ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh virus tersebut untuk menjangkit dan menampakkan gejala-gejala awal. Dalam masa tersebut virus corona masih bisa menular ke orang lain sehingga cukup sulit untuk mendeteksinya. Menurut riset, virus corona sensitif terhadap panas dan dapat secara efektif dinonaktifkan oleh pelarut lipid dengan suhu setidaknya 56℃ selama 30 menit. Selain itu bisa juga dinonaktifkan dengan eter, alkohol 75 persen, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan virus ini. Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo memastikan bahwa virus corona belum bisa diobati dengan penanganan medis apa pun. Walau demikian, ia mengatakan, sebenarnya virus corona yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari. Dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus corona tak mudah menyebar ke seluruh anggota tubuh. 5. Empat orang meninggal saat 2 hari setelah Pemerintah Tiongkok tutup Kota WuhanSituasi Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. (Istimewa)Dikutip dari kemenkes.go.id, pada 21 Januari 2020 sudah ada 218 warga Tiongkok yang tertular virus corona dan 4 orang meninggal. Jumlah korban terus bertambah, hingga pada 23 Januari 2020, Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menutup Kota Wuhan yang menjadi pusat munculnya virus corona. Keputusan ini diambil setelah jumlah korban tewas mencapai 17 jiwa dan kurang lebih 600 orang terinfeksi. Dilansir Reuters, pemerintah setempat menginformasikan semua jaringan transportasi dihentikan dan penerbangan keluar dari Wuhan ditunda sejak pukul 10.00 pagi waktu setempat. Virus berbahaya tersebut sudah menyebar ke beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Amerika Serikat. 6. Pemerintah Indonesia memulangkan 238 WNI dari Provinsi HubeiRatusan WNI yang dievakuasi dari wabah virus corona di Tiongkok, tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). (ANTARA FOTO/M N Kanwa)Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan mulai menarik warganya dari Wuhan. Pemerintah Indonesia pun mulai memikirkan hal yang sama. Setelah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Tiongkok, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri memulangkan 243 WNI dari Provinsi Hubei. Pada 1 Februari 2020, Pemerintah Indonesia menjemput 243 WNI dari Hubei. Dari jumlah itu, 238 orang saja yang dievakuasi dan menjalani karantina untuk observasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau. Sebanyak 238 WNI itu tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu, 2 Februari 2020 sekitar pukul 08.30 WIB menggunakan pesawat Batik Air dan keluar dari pesawat sekitar pukul 09.00 WIB. Saat turun dari tangga pesawat, sejumlah petugas berpakaian kapsul berwarna putih dan kuning menyemprotkan cairan disinfeksi kepada setiap penumpang. Di antara mereka terdapat anak-anak. Mereka menggunakan jaket dan penutup kepala serta masker. Mereka kemudian menjalani karantina di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna. Empat WNI menolak kembali ke tanah air dan tiga lainnya tak lolos screening kesehatan. 7. Pada 30 Januari 2020 virus corona telah menyebar ke 18 negaraSebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, tiba di Bandara di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2) sekitar pukul 08.30 WIB. (Dok. Kementerian Luar Negeri)Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, virus corona telah menyebar ke 18 negara. Menurut WHO jumlah penyebaran ini telah meningkat per tanggal 30 Januari 2020, yang sebelumnya hanya 15 negara bertambah tiga negara yang melaporkan kasus virus ini yaitu Finlandia, India dan Filipina. Negara lainnya yang menyusul memberi konfirmasi adalah Jepang (11), Singapura (10), Malaysia (7), Prancis (5), Korea Selatan (4), Vietnam (2), Kamboja (1), Thailand (14), Nepal (1), Sri Lanka (1), Amerika Serikat (5), Kanada (3), Jerman (4), dan Uni Emirat Arab (4). 8. Pada 30 Januari WHO nyatakan darurat global terhadap wabah virus coronaAnggota paramiliter menggunakan masker saat berjaga di Gerbang Tiananmen, saat sejumlah wilayah dilanda wabah virus korona baru, di Beijing, Tiongkok, pada 27 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia RawlinsSetelah hampir dua bulan virus ini mewabah, akhirnya pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan darurat global terhadap virus corona. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan situasi darurat bukan karena penyebaran virusnya di Tiongkok, melainkan karena sudah menyebar luas ke banyak negara. “Alasan utama kami menyatakan dalam deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Tiongkok melainkan penyebaran yang terjadi di negara lain,” ujar Ghebreyesus seperti dikutip dari stasiun berita BBC, Jumat (31/1). dikutip sesuai aslinya : sumber https://bali.idntimes.com/health/medical/denny-adhietya/asal-muasal-dan-perjalanan-virus-corona-dari-wuhan-ke-seluruh-dunia-regional-bali/full
Dalam rapat yang di lakukan oleh bidang Statistik terkait dengan pembahsan mengenai IPR, IPM dan angka kemisikinan yang ada di Kabupaten/Kota se-NTB, […]
Senin 31 Mei 2021, Kepala Bappeda Provinsi NTB Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., memimpin rapat Evaluasi Dana Pokir Tahun Anggaran 2021, yang […]
Didampingi Kepala Bidang Perekomian dan SDA serta KOMPAK NTB, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si menghadiri sekaligus membuka Workshop […]
Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappeda Provinsi NTB, Iskandar Zulkarnain, ST., M.Si., Mengikuti Webinar PPN/Bappenas RI tentang Model Closed Loop – Grant […] |