Sebutkan dampak positif globalisasi di bidang pendidikan

Globalisasi sering menjadi topik di berbagai pemberitaan, baik media cetak maupun elektronik. Globalisasi menurut KBBI [Kamus Besar Bahasa Indonesia] adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat di kota-kota besar utuk menyatu dengan dunia, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, parisiwata, dan media komunikasi massa.

Beberapa pakar berpendapat bahwa globalisasi telah dimulai sejak abad pertama pada saat jalur sutera [silk road] dibuka sehingga para pedagang dari Cina dan Timur Tengah dapat melakukan perdagangan.

Globalisasi telah menimbulkan keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Dampak positif globalisasi terlihat dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam perkembangan teknologi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dampak Positif Globalisasi

Contoh dampak positif globalisasi meliputi:

1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

Dampak positif globalisasi terlihat dalam kemudahan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Teknologi memungkinkan penyampaian informasi yang menjangkau banyak masyarakat.

Advertising

Advertising

Dengan mudahnya perolehan informasi, masyarakat dapat mengikuti perkembangan dan berpikir kritis. Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi [iptek] juga dapat membantu meringankan beban pekerjaan serta menghemat waktu dan tenaga.

Iptek akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup. Kemajuan iptek akan menumbuhkan rasa ingin tahu, ingin mempelajari lebih lanjut, dan kemudian turut menciptakan hal baru.

Baca Juga

Globalisasi merubah cara berpikir masyarakat menjadi lebih terbuka sehingga terjadi perubahan tata nilai dan sikap. Ini berhubungan dengan masuknya informasi dan ilmu pengetahuan. Keterbukaan informasi menyajikan pemikiran rasional yang berdampak positif.

Pemikiran rasional merupakan cara berpikir yang berdasarkan akal atau logika, bukan menggunakan emosi, berpikiran picik, dan menghalalkan segala cara.

3. Meningkatkan kualitas hidup

Dampak positif globalisasi menuntut peningkatan kualitas hidup agar tercapai kemakmuran. Keberadaan globalisasi harus didukung oleh pemanfaatan kesempatan dan peluang yang ada dalam meningkatkan kualitas hidup.

Indonesia terus berbenah dan memperbaiki berbagai bidang agar tercapai kondisi yang lebih layak dan memadai seiring berkembangnya era globalisasi. Sebagai suatu bangsa yang kompleks, maka kualitas hidup manusia [quality of life] dituntut lebih tinggi dari sebelumnya.

Baca Juga

Globalisasi membawa dampak positif dalam bidang transportasi. Kemudahan akses transportasi membuat masyarakat lebih cepat dalam bepergian. Sarana transportasi kini dapat dijangkau melalui pemesanan tiket secara elektronik yang memudahkan keperluan masyarakat.

5. Meningkatkan produktivitas

Dampak positif globalisasi dapat meningkatkan produktivitas. Era globalisasi menghasilkan revolusi industri yang menciptakan berbagai alat untuk meningkatkan produktivitas. Revolusi industri menciptakan teknologi baru yang mampu membantu proses produksi barang dan jasa.

Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi

Globalisasi ekonomi adalah menyatunya kegiatan ekonomi produksi, konsumsi, maupun investasi antarnegara yang terjadi di dunia. Atau masuknya perekonomian suatu negara pada dunia global dan lebih terbuka tanpa adanya batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain, menurut buku Ekonomi Bisnis Indonesia.

Baca Juga

Adapun dampak positif globalisasi ekonomi adalah:

  • Globalisasi ekonomi mampu menstimulasi tumbuhnya perekonomian.
  • Membuat lebih terbukanya mekanisme dan kesempatan investasi di kancah internasional.
  • Mendorong ekonomi dunia untuk terus tumbuh secara menyeluruh.
  • Pendapatan yang meningkat di negara-negara berkembang sebagai dampak dari bebasnya perdagangan berskala internasional.
  • Perdagangan global mampu meningkatkan pendapatan per kapita.
  • Meningkatnya komoditas barang dan jasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • Membuat negara mampu bersaing di pasar global secara efisien.

Dampak Positif Globalisasi di Bidang Pendidikan

Contoh dampak positif globalisasi di bidang pendidikan adalah:

  • Semakin mudah mendapatkan informasi.
  • Globalisasi di bidang pendidikan berpotensi menciptakan generasi yang profesional dan bermutu tinggi.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mampu bersaing di kancah internasional.
  • Menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.
  • Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Upaya Menghadapi Globalisasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut upaya menghadapi globalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

  • Mencintai produk dalam negeri. Produk dari Indonesia memiliki kualitas yang baik, unik, dan harganya terjangkau. Tingginya minat berbelanja produk lokal perlu terus ditingkatkan untuk mengangkat citra dan daya saing produk Indonesia di pasar dalam negeri di tengah keterbukaan pasar global.
  • Tidak menerima kebudayaan luar sepenuhnya. Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki nilai dan norma berdasarkan Pancasila, kita perlu menyeleksi kebudayaan luar.
  • Menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai Pancasila berfungsi sebagai penyaring dan penjaga kepribadian bangsa. Jika tidak disaring dengan tepat, globalisasi rentan merusak jati diri bangsa,. Informasi yang tidak valid berpotensi mencemari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga

Berikut ciri-ciri globalisasi yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

  • Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti ponsel, televisi, dan internet menunjukkan bahwa globalisasi terjadi dengan cepat.
  • Pasar dan produksi ekonomi menjadi saling bergantung antar negara akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi seperti World Trade Organization [WTO].
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa. Terdapat berbagai gagasan dan pengalaman baru yang muncul akibat globalisasi melalui media televisi, film, musik, dan sebagainya.
  • Meningkatnya masalah bersama. Misalnya, pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain-lain.

Penjelasan ciri-ciri globalisasi tersebut tercantum dalam buku Informasi dalam Konteks Sosial Budaya.

Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia

Pengajaran Interaktif Multimedia

Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi.

Perubahan Corak Pendidikan

Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan [SNP] setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi desentralistis. Sekolah-sekolah atau satuan pendidikan berhak mengatur kurikulumnya sendiri yang dianggap sesuai dengan karakteristik sekolahnya. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dalam dunia pendidikan, teknologi hasil dari melambungnya globalisasi seperti internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.

Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia

a] Komersialisasi Pendidikan

Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.[John Micklethwait, 2007:166]. .

b] Bahaya Dunia Maya

Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.

Ketergantungan

Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut.

2.2 Keadaan Buruk Pendidikan di Indonesia

Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini adalah sistem pendidikan yang sekular-materialstik. Hal ini dapat terlihat antara lain pada UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab VI tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian kesatu [umum] pasal 15 yang berbunyi : Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, kagamaan, dan khusus dari pasal ini tampak jelas adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum. Sistem pendidikan dikotomis semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia yang sholeh yang berkepribadian sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi. Secara kelembagaan,

Sekularisasi pendidikan tampak pada pendidikan agama melalui madrasah, institusi agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama; sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejurusan serta perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional. Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan [iptek] dilakukan oleh Depdiknas dan dipandang sebagai tidak berhubungan dengan agama. Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan justru kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar salah satu aspek yang perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan seluruh aspek.

Pendidikan yang sekular-materialistik ini memang bisa melahirkan orang yang menguasai sains-teknologi melalui pendidikan umum yang diikutinya. Akan tetapi, pendidikan semacam itu terbukti gagal membentuk kepribadian peserta didik dan penguasaan ilmu agama. Banyak lulusan pendidikan umum yang ‘buta agama’ dan rapuh kepribadiannya. Sebaliknya, mereka yang belajar di lingkungan pendidikan agama memang menguasai ilmu agama dan kepribadiannya pun bagus, tetapi buta dari segi sains dan teknologi. Sehingga, sektor-sektor modern diisi orang-orang awam. Sedang yang mengerti agama membuat dunianya sendiri, karena tidak mampu terjun ke sektor modern.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề