Sebutkan keragaman bahasa daerah yang ada di Jawa Tengah

Jakarta -

Pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia adalah pulau Jawa. Masyarakat yang menetap berasal dari berbagai wilayah dengan budaya tertentu, termasuk bahasa daerah asal. Apa saja bahasa daerah yang ada di pulau Jawa?

Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk sekitar hampir 160 juta, dan menjadi pulau berpenduduk terpadat di dunia. Meski menempati urutan terluas ke-5, Pulau Jawa dihuni oleh 60 persen masyarakat Indonesia.

Pulau ini secara administratif terbagi menjadi enam provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten, serta dua wilayah khusus yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Tiga bahasa utama yang dipertuturkan di Jawa adalah bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Madura. Namun, sebagian besar penduduk adalah orang dwibahasa, yang bisa bahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama maupun kedua.

Selain tiga bahasa tadi, ada beberapa bahasa daerah yang juga digunakan di Jawa menurut laman Kemendikbud, yaitu:

1. Jawa

Bahasa Jawa tentu terbanyak digunakan di Pulau Jawa, yaitu di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten.

Di Jawa Barat, bahasa Jawa dibagi menjadi tiga dialek yaitu dialek Pantai Utara, dialek Cirebon, dan dialek Ciamis. Menurut perhitungan dialektometri, persentase perbedaan ketiga dialek ini adalah 51-60,75 persen.

Kemudian, bahasa Jawa di Jawa Tengah terdiri dari lima dialek. Ada dialek Solo-Yogya, dialek Pekalongan, dialek Wonosobo, dialek Banyumas, dan dialek Tegal. Perbedaan kelima dialek itu sekitar 60 persen.

Lalu bahasa Jawa di Yogyakarta. Isolek Jawa yang dituturkan di Yogyakarta dibandingkan dengan bahasa Jawa wilayah lainnya memiliki perbedaan dialek sekitar 51-80 persen dan perbedaan subdialek berkisar 31-50 persen.

Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur terbagi atas empat dialek, yaitu dialek Jawa Timur, dialek Osing, dialek Tengger, dan dialek Solo-Yogya. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, perbedaan keempat dialek itu berkisar 52-64 persen.

Terakhir, bahasa Jawa yang ada di Banten terdiri dari dua dialek, yaitu dialek Pantai Utara dan dialek Cikoneng. Menurut penghitungan dialektometri, persentase perbedaan kedua dialek tersebut sebesar 55 persen.

2. Sunda

Bahasa Sunda cukup banyak dituturkan oleh penduduk pulau Jawa. Seperti di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah.

Isolek Sunda di Jawa Barat terbagi menjadi dua, yaitu dialek [h] dan dialek non-[h]. Persentase perbedaan antara keduanya adalah 60 persen. Dialek [h] ini dituturkan di hampir seluruh wilayah Jawa Barat kecuali pesisir utara, seperti Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Bandung, Karawang, Subang, dan lainnya. Bahasa Sunda di Jawa Barat dengan bahasa Sunda yang tersebar di daerah lainnya memiliki persentase perbedaan berkisar 51-80 persen sehingga beda dialek.

Di Provinsi DKI Jakarta, bahasa Sunda kebanyakan tersebar di Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur. Menurut perhitungan dialektometri, bahasa Sunda di DKI Jakarta dengan Sunda di Jawa Barat memiliki perbedaan 51,25 persen sehingga beda dialek.

Lalu, bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh wilayah Banten kecuali pesisir utara. Antara lain Tangerang, Tangerang Selatan, Serang, Lebak dan Pandeglang. Isolek Sunda di Banten memiliki persentase perbedaan berkisar 51-80 persen, beda dialek jika dibandingkan dengan Sunda di daerah lainnya.

Terakhir, bahasa Sunda juga dipakai di Jawa Tengah. Seperti Kecamatan Bantarkawung, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, dan masih banyak lagi. Persentase Sunda di Jawa Tengah dengan daerah lain adalah 51-80 persen sehingga beda dialek menurut dialektometri.

3. Madura

Bahasa Madura berasal dari Pulau Madura. Bahasa ini tersebar di Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Selain itu, juga tersebar di Kabupaten Malang, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Kabupaten Gresik. Bahasa Madura di Jawa Timur memiliki dua dialek, yaitu dialek Pulau Madura dan dialek Pulau Bawean dengan persentase perbedaan 53 persen.

4. Mandarin DKI Jakarta

Menurut penelitian, bahasa daerah di Jawa selanjutnya adalah bahasa Mandarin DKI Jakarta. Bahasa ini banyak tersebar di Glodok, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil dialektometri, isolek Mandarin DKI Jakarta dan isolek Mandarin di Ampenan, NTB memiliki perbedaan 88,75 persen.

5. Melayu

Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Betawi DKI Jakarta, sering juga disebut bahasa Betawi atau Melayu Betawi. Bahasa Melayu Betawi terdiri dari dua dialek, yaitu dialek Betawi Pusat dan dialek Betawi Pinggiran. Bahasa Melayu Betawi memiliki persentase perbedaan sebesar 75,75 persen dengan bahasa Melayu di Riau.

6. Lampung Cikoneng

Bahasa ini awalnya berasal dari Lampung. Namun, dituturkan juga oleh masyarakat Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Menurut pengakuan penduduk, nenek moyang mereka berasal dari daerah Kalianda di Lampung Selatan.
Secara historis, dulu Lampung dan Banten juga memiliki kedekatan khusus dan secara geografis posisi kedua daerah itu hanya dihubungkan Selat Sunda.

Menurut hasil perhitungan dialektometri, isolek Lampung di Banten dengan Lampung di Lampung Selatan memiliki perbedaan dengan persentase di atas 81 persen. Bahasa ini kemudian disebut Lampung Cikoneng sesuai daerahnya.

7. Bugis

Bahasa Bugis sebenarnya adalah bahasa asal Pulau Sulawesi. Namun bahasa ini juga dituturkan di DKI Jakarta, yaitu di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.

Menurut penghitungan dialektometri, perbandingan isolek Bugis DKI Jakarta dengan isolek Bugis di Pulau Sulawesi memiliki persentase perbedaan sebesar 45 persen.

8. Bajo

Bahasa Bajo juga merupakan bahasa yang berasal dari Pulau Sulawesi. Namun dituturkan juga oleh masyarakat yang berada di Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Bahasa Bajo di masyarakat Desa Sapeken, Jawa Timur dibandingkan dengan bahasa Bajo di Provinsi Sulawesi keseluruhan memiliki persentase perbedaan sekitar 71-74,25 persen sehingga beda dialek.

Beragam sekali ya, detikers? Mana bahasa daerah Pulau Jawa atau daerah lain yang sudah kamu ketahui?

Simak Video "Viral! John Lennon Ubah Lirik 'Imagine' Jadi Bahasa Jawa"


[Gambas:Video 20detik]
[lus/lus]

Ilustrasi keragaman budaya di Indonesia. /Tangkap layar Buku Tematik Kelas 4 SD/MI Tema 1

SEPUTARLAMPUNG.COM – Materi kali ini sangat menarik yakni tentang keragaman budaya dan sosial suku bangsa di Indonesia.

Adapun provinsi yang akan kita ulas adalah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki sejumlah budaya khas antara lain meliputi bahasa, tari, rumah adat, makanan khas hingga kerajinan.

Keragaman budaya ini merupakan salah satu materi yang akan dipelajari siswa di sekolah terutama siswa kelas 4 SD/MI.

Materi ini juga terdapat dalam Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 SD/MI Tema 1 tentang Indahnya Kebersamaan.

Pada tema 1 ini subtema 3 Pembelajaran 5 berjudul bersyukur atas keberagaman.

Baca Juga: Tak Harus ke Dokter Gigi, Ini Cara Alami Atasi Karang Gigi Menurut dr Zaidul Akbar: Cukup Satu Bahan Saja

Ada sejumlah materi lain yang juga akan dipelajari seperto dasar-dasar gerak tari bungong jeumpa dan menampilkan serangkaian gerak tari Bungong Jeumpa.

Juga menjelaskan keragaman sosial di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia, menyajikan keragaman sosial di provinsi setempat sebagai identitas dan keragaman budaya bangsa Indonesia.

Pada halaman 167 bagian 'Ayo Menulis' siswa akan diminta untuk menuliskan keragaman sosial dan budaya yang ada di provinsinya.

Terdiri dari 34 provinsi, Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat banyak jumlahnya. Contoh keragaman budaya Indonesia tersebut mulai dari bahasa daerah hingga rumah adat.

Beragam suku bangsa tersebar di seluruh pelosok negeri kita. Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik [BPS] pada 2020, dan dimuat dalam laman Indonesia.go.id, terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air.

Berikut ini adalah daftar bahasa daerah yang dipertuturkan di Pulau Jawa di Indonesia, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional:

Bahasa Pribumi

  • Rumpun bahasa Melayu
    • Bahasa Melayu Betawi
      • Subdialek Betawi Tengahan
      • Subdialek Betawi Pinggiran
    • Bahasa Melayu Orang Pulo
      • Subdialek Pulo
      • Subdialek Pulo Pramuka
      • Subdialek Pulo Kelapa
      • Subdialek Pulo Tidung
      • Subdialek Pulo Untung Jawa
  • Rumpun bahasa Jawa
    • Bahasa Jawa
      • Rumpun dialek Jawa Tengah
        • Rumpun dialek Banyumas
          • Dialek Pekalongan
          • Dialek Banyumas
            • Subdialek Peranakan
          • Dialek Pemalang
          • Dialek Tegal
        • Dialek Kedu
          • Subdialek Bagelan
          • Subdialek Suriname
        • Dialek Mataram
          • Subdialek Blora
          • Subdialek Pantai Utara
        • Dialek Surakarta
          • Subdialek Semarang
          • Subdialek Yogyakarta
      • Rumpun dialek Jawa Timur
        • Rumpun dialek Arekan
          • Dialek Surabaya
            • Subdialek Jombang
            • Subdialek Pecinan
          • Dialek Malang Pasuruan
          • Dialek Osing
          • Dialek Tengger
      • Rumpun dialek Jawa Barat
        • Rumpun dialek Banten Utara
          • Dialek Serang
          • Dialek Cirebon
            • Subdialek Indramayu
  • Rumpun bahasa Sunda
    • Bahasa Sunda
      • Dialek Badui
      • Dialek Banten
      • Dialek Banyumas
      • Dialek Bogor
        • Subdialek Cilebut
      • Dialek Brebes
      • Dialek Ciamis
      • Dialek Cirebon
      • Dialek Priangan
  • Rumpun bahasa Maduris-Kangeanesik
    • Bahasa Kangean
      • Dialek Duko
      • Dialek Dandung
      • Dialek Torjek
      • Dialek Laok Jangjang
      • Dialek Pajanangger
      • Dialek Sapeken
      • Dialek Pagerungan
      • Dialek Salarangan
      • Dialek Saebus
    • Bahasa Madura
      • Dialek Bangkalan
      • Dialek Bawean
      • Dialek Pamekasan
      • Dialek Sampang
      • Dialek Sapudi
      • Dialek Sumenep
  • Rumpun bahasa Lampung
    • Bahasa Lampung Cikoneng

Bahasa Peranakan

  • Bahasa Javindo
  • Bahasa Pecok

Bahasa Non-Pribumi

  • Bahasa Arab
  • Bahasa Mandarin
  • Bahasa Hakka
  • Dialek Hokkien
  • Bahasa Kanton
  • Bahasa Min Dang
  • Bahasa Min Nan
  • Bahasa Hindi
  • Bahasa Tamil
  • Bahasa Sanskrit
  • Bahasa Sindhi
  • Bahasa Punjabi
  • Bahasa Gujarati
  • Bahasa Bengali
  • [Inggris] "Rumpun bahasa Austronesia". Diakses tanggal 20 Oktober 2021. 
    • [Inggris] "Rumpun bahasa Jawa". Diakses tanggal 20 Oktober 2021. 
    • [Inggris] "Rumpun bahasa Sunda". Diakses tanggal 20 Oktober 2021. 
  • [Inggris] Ethnologue, diakses 10 Juli 2011

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_bahasa_di_Jawa&oldid=20993498"

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề