Sebutkan kerajinan dari Bahan limbah keras

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Limbah keras. Foto: Pixabay

Limbah merupakan sisa sampah produksi yang dihasilkan industri atau rumah tangga. Masyarakat pada umumnya menghasilkan buangan berupa limbah dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu jenis limbah adalah limbah keras yang memiliki bentuk keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, dan tidak mudah diurai.

Berdasarkan sifatnya, limbah keras dibedakan menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah keras yang berasal dari alam. Contohnya yaitu sisik ikan, tulang hewan, cangkang kerang laut, tempurung kelapa, dan sebagainya.

Sedangkan limbah keras anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan kimia tidak terbaharui dan berpotensi menjadi polutan. Contoh dari limbah ini adalah plastik, pecahan keramik dan kaca, botol kaleng, dan lain-lain.

Apapun bentuknya, limbah harus diolah dan dikelola agar tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Perwujudan limbah keras yang sulit untuk dikelola harus dimaksimalkan sebisa mungkin untuk mengurangi tumpukan sampah. Oleh karenanya, dibutuhkan tangan kreatif untuk dapat merubah limbah keras menjadi barang yang bisa dimanfaatkan.

Botol salah satu bentuk limbah keras yang tidak dapat diurai. Foto: Pixabay

Pemanfaatan Limbah Keras Untuk Kerajinan

Bagi para pecinta seni, limbah keras dapat dijadikan sebuah barang kerajinan yang memiliki nilai guna. Proses pengolahannya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran sehingga menghasilkan barang baru di masyarakat.

Prinsip kerajinan bahan limbah keras harus menerapkan sistem upaya 3R [Reduce, Reuse, Recycle]. Proses ini diperlukan untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan.

Limbah keras yang dapat didaur ulang antara lain cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, botol plastik, dan sebagainya. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat dibakar. Jika dinilai masih memiliki nilai guna, maka akan dibentuk dan dibuat kerajinan yang akan menjadi nilai ekonomis di masyarakat.

Contoh kerajinan yang dihasilkan dari bahan limbah keras yaitu:

  1. Vas bunga dari bambu atau kayu

  2. Ornamen hias dari batu alam

  3. Kerajinan cangkang kerang

  4. Kerajinan dari sisik dan tulang ikan

  5. Mangkok dari tempurung kelapa

  6. Tas dari plastik atau karung

  7. Ornamen dari pecahan kaca

tirto.id - Dari pengertiannya, limbah keras mengacu pada limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Contoh limbah keras yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar adalah tulang hewan, pecahan kaca, hingga kaleng bekas.

Jika diolah dengan kreatif, limbah keras bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.

Masyarakat dapat mengolah ulang sampah sisa tersebut menjadi bahan kerajinan berdaya jual, baik itu menjadi produk niaga, atau sekadar usaha sampingan.

Pada dasarnya, limbah keras relatif sulit terurai atau hanya sebagian saja yang dapat terurai, itu pun memerlukan waktu relatif lama, bahkan hingga puluhan tahun.

Kemudian, dari pembagiannya, jenis limbah keras dibagi menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik.

Dengan mengetahui pengertian dan jenis limbah keras tersebut, individu yang tertarik memanfaatkannya dapat memilah limbah keras sesuai fungsi dan ketersediaan di lingkungan sekitar.

Selain itu, ia juga dapat memproyeksikan target sasaran konsumen yang kiranya potensial untuk membeli kerajinan limbah keras yang akan dibuat tersebut.

1. Limbah Keras Organik dan Contohnya

Limbah keras organik merupakan limbah yang berasal dari sumber daya alam laut dan daratan, baik dari tumbuhan maupun hewan yang bersifat keras, padat, pejal, solid serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk terurai.

Secara umum, limbah jenis ini berasal dari limbah domestik, yaitu dari sampah rumah tangga. Di antara contoh limbah keras organik, yaitu:

  • Tulang hewan
  • Tempurung kelapa
  • Cangkang kerang
  • Potongan Kayu
  • Sisik Ikan
  • Tulang hewan berkaki empat [sapi, kerbau, kambing]

Limbah di atas dapat diolah menjadi beberapa bentuk kerajinan, seperti:

  • Kerajinan cangkang kerang
  • Kerajinan sisik ikan
  • Kerajinan tulang ikan
  • Kerajinan tempurung kelapa

2. Limbah Keras Anorganik dan Contohnya

Jenis selanjutnya adalah limbah keras anorganik yang umumnya berasal dari kegiatan industri dan pertambangan. Beberapa ciri yang ditemukan dari limbah keras anorganik, yaitu:

  • Berwujud keras
  • Padat
  • Sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan
  • Tidak bisa membusuk
  • Tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, kecuali dengan teknologi tertentu yang dapat memanaskan, membakar, dan menghancurkan limbah keras tersebut.

Di antara contoh limbah keras anorganik, yaitu:

  • Pelat-pelat dari logam
  • Pecah-pecahan keramik
  • Pecahan kaca
  • Wadah/botol plastik
  • Kaleng bekas

Baca juga:

  • Mengenal Strategi Promosi Usaha Kerajinan: Tujuan dan Manfaatnya
  • Contoh Kerajinan dari Limbah Kertas dan Teknik Membuatnya

Limbah anorganik di atas dapat diolah menjadi kerajinan limbah. Beberapa contoh kerajinan limbah keras non-organik, yaitu:

  • Kerajinan Botol Plastik
  • Kerajinan Pecahan Keramik
  • Kerajinan Kaca

Teknik Pengolahan Limbah Keras

Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk kerajinan. Hanya saja, diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu proses pengolahannya.

Demikian juga limbah keras anorganik turut membutuhkan suatu teknologi khusus untuk mengolahnya hingga dapat dimanfaatkan ulang, seperti teknologi pemanasan, pembakaran, dan penghancuran untuk memproses ulang limbah anorganik tersebut.

Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.

Pada dasarnya pengolahan limbah masih berkaitan dengan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Di sisi lain, terdapat pula prinsip 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Disposal.

1. Reduce

Prinsip reduce atau pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi produksi limbah. Hal itu dapat dimulai dengan cara sederhana seperti dengan membawa kantung belanja sendiri.

2. Reuse

Prinsip reuse dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali material yang aman untuk digunakan, salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle.

3. Recycle

Prinsip recycle dilakukan dengan cara mendaur ulang limbah, dilakukan dengan meleburkan, mencacah, hingga melelehkannya untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan ulang.

4. Recovery

Selanjutnya, recovery dilakukan dengan cara menghasilkan energi atau material baru dari hasil proses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut [residu].

5. Disposal/Pembuangan

Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA [Tempat Pembuangan Akhir] untuk diolah dan diproses ulang agar tidak merusak lingkungan.

Baca juga:

  • Apa Saja Tujuan dari Kemasan Produk Kerajinan Limbah Keras?
  • Rangkuman Materi Kerajinan Bahan Limbah Keras, Jenis & Prinsipnya
  • Contoh Limbah Keras Organik dan Anorganik serta Ciri-ciri Bahannya

Baca juga artikel terkait KERAJINAN LIMBAH KERAS atau tulisan menarik lainnya Anisa Wakidah
[tirto.id - wkd/hdi]


Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Anisa Wakidah

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề