Sebutkan nama pemimpin bangsa eropa yang pertama kali datang ke nusantara !

JAKARTA - Kolonialisme tercatat sebagai masa-masa kelam Indonesia. Berbagai buku sejarah menggambarkan bagaimana tragisnya Indonesia dibawah cengkeraman para penjajah. Untuk mencapai deklarasi merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia harus mengalami serangkaian perbudakan selama berabad-abad, disiksa, dibunuh, dan para wanita bahkan diperkosa.

Tidak hanya dari satu negara saja, tapi enam negara diketahui pernah menginvasi tanah Nusantara dan mengeksploitasi segala kekayaan yang ada. Berikut ini adalah beberapa negara yang pernah menjajah Indonesia.

1. Portugis [1509 – 1595]

Negara di wilayah Eropa ini datang ke wilayah perairan Indonesia pada 1509, tepatnya di daerah Malaka. Kala itu, Malaka adalah komoditas terbesar perdagangan yang paling ramai di Asia. Awalnya, niat orang Portugis tidak lebih dari sekadar transaksi rempah-rempah. Kedatangan Portugis pun disambut hangat oleh raja dan rakyat Timur Indonesia. Namun, lama-kelamaan ambisi untuk menguasai Nusantara pun tercium. Portugis melanggar aturan dan perjanjian lalu memutuskan menaklukkan Maluku. Kekuasaan Portugis masih melebar hingga ke tanah Jawa. Lalu pada 1602, Belanda berhasil menendang Portugis dari wilayah Indonesia.

Baca juga: 6 Negara yang Pernah Dijajah, dari Benua Asia hingga Afrika

2. Spanyol [1521 – 1692]

Spanyol kerap berlayar ke wilayah Asia Tenggara untuk turut menguasai negara-negara penghasil rempah layaknya bangsa Eropa lain. Pilihannya jatuh ke tanah Nusantara. Spanyol datang ke wilayah Kerajaan Ternate, tepat di saat Portugis masih melancarkan aksi kolonialismenya. Adanya dua penjajah di daerah Timur Indonesia itu menciptakan persaingan ketat. Pada tahun 1529, konflik tersebut berakhir dengan perjanjian bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan pergi ke Filipina, sementara Portugis tetap berada di Maluku.

Baca Juga: Wujudkan Indonesia Sehat 2025, Lifebuoy dan Halodoc Berkolaborasi Berikan Akses Layanan Kesehatan Gratis

3. Belanda [1602 – 1942]

Belanda cukup lama menjajah di Indonesia, yakni selama tiga setengah abad. Wilayah yang diduduki pertama kali adalah Banten di bawah komando Cornelis de Houtman. Lalu pada 1692, Belanda menjarah Batavia. Mereka mendirikan serikat dagang VOC yang terkenal kontroversional. VOC berhasil menyabotase kekayaan rempah-rempah Indonesia dengan membelinya dari petani dengan harga sangat murah, lalu dijual dengan sangat mahal. Mereka juga memberlakukan sistem Tanam Paksa yang membuatekonomi Indonesia semakin merosot. Belanda angkat kaki dari Indonesia saat masa Perang Dunia II, ketika di sisi lain negaranya dikuasai oleh Nazi dan membuat sebagian besar rakyatnya tersiksa. Pada tahun 1942, Belanda berhasil dikalahkan oleh Jepang.

4. Prancis [1806 – 1811]

Belanda berhasil dikalahkan Prancis pada abad ke-18 dan harus menyerahkan Nusantara, meski tidak sepenuhnya pergi dari Indonesia. Raja Louis Napoleon, Raja Prancis pada saat itu, lantas mengirimkan Marsekal Williem Daendels ke Batavia dan menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Kediktatoran Daendels membuat pulau-pulau Jawa terpecah belah. Bahkan sistem Tanam Paksa yang sudah dicanangkan sebelumnya oleh Belanda menjadi lebih sadis dan kejam, hingga Daendels mendapatkan sejumlah kecaman. Di tahun 1811, Inggris masuk ke Batavia dan memukul mundur Prancis, sehingga gantian Inggris menguasai Nusantara.

5. Inggris [1811 – 1816]

Stamford Raffles dan pasukannya berhasil membuat Prancis ciut. Setelah sepenuhnya menguasai Pulau Jawa, Raffles membuat sejumlah kebijakan baru yang disisakan dari koloni sebelumnya. Dia menghapus monopoli perdagangan dan perbudakan. Raffles juga membagi Pulau Jawa jadi 16 keresidenan. Tapi, konflik antara Belanda dan Inggris membuat The Black Country harus hengkang dan “mengembalikan” Indonesia ke genggaman Belanda.

6. Jepang [1942 – 1945]

Jepang mengawali koloninya dengan tipu muslihat. Pada awal kedatangannya pada 8 Maret 1942, Jepang bersikap “manis” dengan memberikan janji kemerdekaan. Tapi, janji hanya janji. Jepang mulai menunjukkan wajah aslinya dengan kediktatoran dan membentuk kerja paksa yang tak kalah kejam dari milik Belanda, Romusha. Jepang juga mendirikan sekolah militer khusus rakyat Nusantara, dengan tujuan untuk melawan pasukan Amerika Serikat dan Sekutu pada masa Perang Dunia II. Namun, nahas, AS menjatuhkan bom atom di wilayah Hiroshima dan Nagasaki. Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah atas sekutu dan mengakhiri masa kolonialismenya. Lalu dua hari kemudian, tepat pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno dengan lantang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

  • #Kemerdekaan RI
  • #Penjajahan
  • #Masa Penjajahan
  • #kolonialisme

Portugis masuk ke Nusantara di bawah pimpinan pelaut terkenal Afonso de Albuquerque[1453–1515]. Ia merupakan 'arsitek' utama dari ekspansi Portugis ke Asia serta orang Eropa pertama yang memulai kolonisasi Eropa atas Nusantara.

Berikut ini adalah kronologis sejarah Indonesia pada era kolonialisme Portugis [1509–1602].

  • 1509
    • Portugis tiba pertama kali di Melaka.
    • Kepaksian Pernong, Lampung berhasil memukul mundur serangan pasukan Kerajaan Palembang.
    • Kepaksian Nyerupa melakukan perjanjian kerjasama perdagangan terhadap Kerajaan Banten.
  • 1511
    • April, Laksamana Portugis Afonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.
    • 10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
    • Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
    • Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
    • Pati Unus menaklukkan Jepara
    • Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.
  • 1512
    • Portugis melakukan ekspedisi ke daerah utama penghasil rempah-rempah,yaitu maluku.
    • Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda. Dua kapal rusak di Banda. De Abreu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
  • 1513
    • Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur.
    • Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa [sekarang Jakarta].
    • Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit
    • Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.
    • Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tetapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
  • 1514
    • Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.
  • 1515
    • Portugis pertama kali tiba di Timor.
  • 1518
    • Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor.
    • Raden Patah meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.
  • 1520
    • Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
    • Rakyat Bali menyerang Lombok.
    • Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.
    • Banjar di Kalimantan menjadi Islam.
  • 1521
    • Yunus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Yunus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.
    • Portugis merebut Pasai di Sumatra; Gunungjati meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
    • Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antara pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
  • 1522
    • Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
    • Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.
    • Banten, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis dalam menghadapi Demak yang Muslim.
    • Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.
    • Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.
  • 1523
    • Gunungjati kembali dari Mekkah dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
  • 1524
    • Gunungjati dan anaknya Hasanuddin melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Demak.
    • Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.
  • 1525
    • Hasanuddin, anak dari Gunungjati, melakukan dakwah di Lampung mungkin.
  • 1526
    • Portugis membangun benteng pertama di Timor.
  • 1527
    • Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.
    • Demark merebut Tuban.
    • Demak, dengan bantuan dari Banten, merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran; mengganti namanya menjadi Jayakarta. [Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati.] Kerajaan Pajajaran didorong ke pedalaman dari daerah pesisir.
    • Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya [kini Bangkalan], menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.
    • Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.
  • 1529
    • Demak menaklukkan Madiun.
    • Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.
  • 1530
    • Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
    • Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Balambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
    • Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
    • Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung terkait perdagangan hadil bumi.
  • 1536
    • Serangan besar Portugis terhadap Johore.
    • Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.
    • Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, dan menggantikannya dengan saudara-saudaranya.
  • 1537
    • Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.
  • 1539
    • Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
  • 1540
    • Portugis berhubungan dengan Gowa.
    • Kesultanan Butung didirikan.
  • 1545
    • Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.
  • 1546
    • Demak menyerang Balambangan namun gagal.
    • Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang [dekat Sukoharjo sekarang].
    • St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
  • 1547
    • Aceh menyerang Melaka.
  • 1550
    • Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
  • 1551
    • Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Kerajaan Kalinyamat [Jepara].
    • Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan bantuan Portugis.
  • 1552
    • Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu tidak merebut Lampung untuk Kerajaan yang baru.
    • Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.
  • 1558
    • Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.
    • Portugis membangun benteng di Bacan.
    • Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang.
    • Wabah cacar di Ternate.
  • 1559
    • Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.
  • 1560
    • Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.
    • Spanyol mendirikan pos di Manado.
  • 1561
    • Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
    • Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
  • 1564
    • Wabah cacar di Ambon.
  • 1565
    • Aceh menyerang Johore.
    • Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
  • 1566
    • Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
  • 1568
    • Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.
  • 1569
    • Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
  • 1570
    • Aceh menyerang Johore lagi, tetapi gagal.
    • Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan [hingga 1583], dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.
    • Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.
  • 1571
    • Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
  • 1574
    • Kesultanan Aceh dan Kerajaan Kalinyamat [Jepara] memimpin serangan yang gagal di Melaka, tetapi aksi tersebut membuat Portugis angkat kaki karena merasa terancam dengan serangan dari Jepara.
  • 1575
    • Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng di Tidore.
  • 1576
    • Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
  • 1577
    • Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede [dekat Yogyakarta sekarang].
  • 1579
    • Banten merebut sisa-sisa Pajajaran, menjadikannya Islam.
    • November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.
  • 1580
    • Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
    • Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan.
    • Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.
    • Ternate menguasai Butung.
  • 1581
    • Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram [yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya], mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.
  • 1584
    • Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
  • 1585
    • Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
    • Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai.
  • 1587
    • Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
    • Portugis di Melaka menyerang Johore.
    • Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
    • Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.
  • 1588
    • Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.
  • 1590
    • Desa asli Medan didirikan.
  • 1591
    • Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
    • Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.
    • Ternate menyerang Portugis di Ambon.
  • 1593
    • Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
  • 1595
    • 2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.
    • Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan [belakangan Banjarmasin].
    • Portugis membangun benteng di Ende, Flores.
  • 1596
    • 5 Juni, ekspedisi De Houtman tiba di Sumatra.
    • 23 Juni, ekspedisi De Houtman tiba di Banten. Mula-mula diterima dengan bersahabat, tetapi setelah kelakuan yang kasar oleh Belanda, Sultan Banten, bersama-sama dengan orang-orang Portugis yang ditempatkan di Banten, menembaki kapal-kapal Belanda.
    • Ekspedisi De Houtman dilanjutkan di sepanjang pantai utara Jawa. Sebuah kapal hilang di tangan para perompak. Lebih banyak perilaku yang buruk menyebabkan timbulnya kesalahpahaman dan kekerasan di Madura: seorang pangern Madura terbunuh, beberapa pelaut Belanda ditangkap dan ditawan, De Houtman harus menebus mereka agar dibebaskan.
    • Abul Mufakir menjadi Sultan Banten.
  • 1597
    • Beberapa anggota ekspedisi De Houtman menetap di Bali dan menolak pergi.
    • Berlawanan dengan perintah, sebuah armada Portugis di bawah Lourenzo de Brito memutuskan untuk melakukan pembalasan terhadap Sultan Banten karena melakukan bisnis dengan pedagang-pedagang Belanda. Armada ini dikalahkan oleh Banten dan dipaksa mundur.
    • Sisa-sisa ekspedisi De Houtman [89 orang dari semula 248 pelaut] kembali ke Belanda dengan rempah-rempah.
    • Senopati menyerang Banten, tetapi dipukul balik.
  • 1598
    • 22 kapal Belanda dalam lima ekspedisi berangkat ke timur. Dewan Negara Belanda mengusulkan agar perusahaan-perusahaan yang bersaingan dipersatukan. Ekspedisi kedua De Houtman mengikutsertakan John Davis, seorang mata-mata Inggris. Van Noort berangkat untuk berlayar mengitari ujung timur benua Amerika ke Hindia Belanda.
    • Senopati menyerang wilayah barat Surabaya.
  • 1599
    • Ekspedisi Belanda di bawah Van Neck tiba di Maluku, mulai melakukan perdagangan yang sukses di Banda, Ambon dan Ternate.
    • Juni terbunuh De Houtman dalam konflik dengan Sultan Aceh.
    • Gereja-gereja Belanda mulai menyerukan pekerjaan misi di Hindia Belanda.
  • 1600
    • Ekspedisi Van Noort menyerang Spanyol di Guam.
    • Portugis membangun sebuah pos perdagangan di Jepara, yang kini telah menjadi objek wisata yang dikenal dengan nama Benteng Portugis.
    • Tiga orang ulama Minangkabau, Abdul Makmur [Dato ri Bandang], Sulaiman [Dato Patimang], dan Abdul Jawad [Dato ri Tiro] menyebarkan Islam di Kerajaan Gowa-Tallo[Makassar].
    • September Admiral Belanda Van den Haghen mengadakan aliansi dengan Hitu dalam menghadapi Portugis di Ambon.
    • 31 Desember, Elizabeth I dari Britania mengesahkan didirikannya Perusahaan Hindia Timur Britania.
  • 1601
    • Senopati digantikan oleh Krapyak di Mataram.
    • Portugis mengirim sebuah armada dari Goa, India, untuk mengusir orang-orang Belanda dari Hindia Belanda.
    • Britania mendirikan benteng di

Banda.

    • Aceh mengirim dua orang utusan ke Eropa untuk mengamati dan melaporkan situasinya kepada Sultan.
    • 25-27 Desember, lima kapal Belanda mengalahkan armada Portugis yang terdiri dari 30 kapal dalam pertempuran di pelabuhan Banten.
    • Penyebaran suku-suku, sumbai-sumbai dari hanibubg melalui humakha Way Semaka hingga pesisir teluk Lampung.
  • 1607
    • Armada laut Portugis di bawah komando Martim Afonso de Castro menyerang Kesultanan Aceh berhasil menduduki benteng pertahanan Aceh. Tidak lama kemudian mereka berhasil diusir oleh prajurit Aceh.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sejarah_Nusantara_[1509–1602]&oldid=20492876"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề