Sebutkan tiga sikap yang melanggar aturan di rumah

Jakarta -

Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Namun, seringkali ada banyak perilaku yang melanggar nilai Pancasila yang mungkin tidak kita sadari. Apa saja?

Pancasila merupakan dasar negara yang lahir dari pemikiran para pendiri bangsa, pada 1 Juni 1945 silam. Pancasila mengandung lima nilai yang tercermin dalam masing-masing sila. Kelima nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Perilaku yang Melanggar Nilai Pancasila

Secara umum perilaku yang melanggar nilai Pancasila merupakan kebalikan dari perilaku yang mencerminkan nilai Pancasila. Berikut contoh perilaku yang melanggar nilai Pancasila sebagaimana dirangkum dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Rahmanuddin Tomalili dan Pendidikan Pancasila oleh Ujang Permana.

1. Tidak mengakui keberadaan Tuhan.2. Melanggar kewajiban dalam beribadah.3. Melakukan diskriminasi terhadap orang yang berbeda agama.4. Memaksakan kehendak orang lain atas kebebasan beragama.

5. Melakukan penistaan agama.

B. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Kemanusiaan

1. Memperlakukan orang lain dengan semena-mena.2. Enggan membantu orang yang kesusahan atau membutuhkan bantuan.3. Melanggar hak orang lain untuk mendapatkan kehidupan yang layak.4. Bertingkah sewenang-wenang

5. Menghalangi orang lain untuk memperoleh kesamaan derajat.

C. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Persatuan

1. Bersikap egois dan ingin menang sendiri.2. Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak.3. Melakukan hal-hal yang menimbulkan perpecahan seperti mengadu domba.4. Hilang rasa cinta terhadap Tanah Air.

5. Intoleransi terhadap keberagaman suku, ras, budaya, bahasa, dan agama.

D. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Kerakyatan

1. Main hakim sendiri.2. Mengabaikan pendapat orang lain terlebih kelompok minoritas.3. Mengambil keputusan secara sepihak.4. Tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu.

5. Memberontak karena tidak puas dengan keputusan musyawarah.

E. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Keadilan

1. Menghalangi orang lain untuk mendapat penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan.2. Bersikap sewenang-wenang terhadap sesama.3. Tidak menghormati dan menghargai hak orang lain.4. Memanfaatkan kekayaan alam dan seluruh isinya untuk kepentingan pribadi.

5. Menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan yang menyengsarakan rakyat.

Selain 25 contoh di atas, tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara juga termasuk perilaku yang melanggar nilai Pancasila.

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



(kri/lus)


Page 2

Jakarta -

Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Namun, seringkali ada banyak perilaku yang melanggar nilai Pancasila yang mungkin tidak kita sadari. Apa saja?

Pancasila merupakan dasar negara yang lahir dari pemikiran para pendiri bangsa, pada 1 Juni 1945 silam. Pancasila mengandung lima nilai yang tercermin dalam masing-masing sila. Kelima nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Perilaku yang Melanggar Nilai Pancasila

Secara umum perilaku yang melanggar nilai Pancasila merupakan kebalikan dari perilaku yang mencerminkan nilai Pancasila. Berikut contoh perilaku yang melanggar nilai Pancasila sebagaimana dirangkum dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Rahmanuddin Tomalili dan Pendidikan Pancasila oleh Ujang Permana.

1. Tidak mengakui keberadaan Tuhan.2. Melanggar kewajiban dalam beribadah.3. Melakukan diskriminasi terhadap orang yang berbeda agama.4. Memaksakan kehendak orang lain atas kebebasan beragama.

5. Melakukan penistaan agama.

B. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Kemanusiaan

1. Memperlakukan orang lain dengan semena-mena.2. Enggan membantu orang yang kesusahan atau membutuhkan bantuan.3. Melanggar hak orang lain untuk mendapatkan kehidupan yang layak.4. Bertingkah sewenang-wenang

5. Menghalangi orang lain untuk memperoleh kesamaan derajat.

C. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Persatuan

1. Bersikap egois dan ingin menang sendiri.2. Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak.3. Melakukan hal-hal yang menimbulkan perpecahan seperti mengadu domba.4. Hilang rasa cinta terhadap Tanah Air.

5. Intoleransi terhadap keberagaman suku, ras, budaya, bahasa, dan agama.

D. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Kerakyatan

1. Main hakim sendiri.2. Mengabaikan pendapat orang lain terlebih kelompok minoritas.3. Mengambil keputusan secara sepihak.4. Tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu.

5. Memberontak karena tidak puas dengan keputusan musyawarah.

E. Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Keadilan

1. Menghalangi orang lain untuk mendapat penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan.2. Bersikap sewenang-wenang terhadap sesama.3. Tidak menghormati dan menghargai hak orang lain.4. Memanfaatkan kekayaan alam dan seluruh isinya untuk kepentingan pribadi.

5. Menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan yang menyengsarakan rakyat.

Selain 25 contoh di atas, tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara juga termasuk perilaku yang melanggar nilai Pancasila.

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/lus)

3 menit

Setiap keluarga pastinya memiliki peraturan di rumah yang berbeda-beda. Untuk membantu para orang tua membuat peraturan untuk anak, simak caranya di artikel ini ya!

Mungkin banyak orang tua yang masih bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan aturan di rumah? Mengapa perlu ada peraturan di rumah?

Peraturan merupakan sebuah ketentuan-ketentuan yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Ada banyak peraturan yang bisa kita jumpai saat ini, seperti kewajiban anak di sekolah, anggota dalam organisasi, karyawan di kantor dan lainnya.

Selain itu, ada juga peraturan di rumah yang merupakan ketentuan-ketentuan yang dibuat orang tua untuk dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga.

Pelanggaran mungkin saja bisa terjadi, tetapi hal tersebut bukanlah masalah berarti karena merupakan bagian dalam proses pembelajaran.

Hal yang paling penting adalah bagaimana agar aturan di rumah berusaha dijalankan dengan baik oleh anak-anak.

Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, anak-anak banyak menghabiskan waktunya berada di rumah.

Lantas bagaimana membuat peraturan yang tepat untuk dipatuhi anak-anak?

Berikut ini beberapa panduan yang bisa orang tua terapkan dalam membuat aturan keluarga di rumah.

6 Cara Membuat Peraturan di Rumah

1. Susun & Diskusikan Peraturan dengan Pasangan

Luangkanlah waktu untuk berdiskusi dengan pasangan saat membuat peraturan di rumah.

Sesuaikan peraturan dengan usia anak-anak.

Kemudian, tentukan beberapa hal untuk menjadi peraturan yang harus anak-anak taati.

2. Kumpulkan Anggota Keluarga

Sebutkan tiga sikap yang melanggar aturan di rumah

Setelah menyusun aturan di rumah, saatnya mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk mengumumkan dan membahasnya bersama.

Pastikan suasana terasa santai dan menyenangkan agar anak-anak merasa tenang dan tidak tegang.

Anda juga dapat menuliskan peraturan tersebut pada kertas dan menempelkannya di area-area tertentu yang mudah dilihat, seperti papan tulis atau pintu kulkas.

Jika anak-anak belum bisa membaca, orang tua dapat membuat ilustrasi.

3. Buat Anak-Anak Mengikuti Peraturan

Umumnya peraturan adalah hal yang tidak disukai anak-anak, sehingga dibutuhkan pemahaman agar mereka mau menaatinya.

Sebagai contoh, sebelum makan malam setiap anggota keluarga harus mandi sore, sehingga mereka berusaha untuk menepati peraturan tersebut.

4. Sesuaikan Peraturan di Rumah dengan Usia Anak

Sebutkan tiga sikap yang melanggar aturan di rumah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kalau orang tua harus membuat peraturan yang sesuai dengan usia anak-anak.

Pastikan peraturan tersebut sesuai dan tidak membebani anak-anak.

Salah satu contohnya adalah waktu tidur, anak berusia 3 tahun tentunya memiliki jam tidur yang berbeda dengan anak usia 12 tahun.

Perhatikan hal-hal ini dalam membuat peraturan untuk anak, ya.

5. Berikan Contoh Peraturan di Rumah

Anak-anak kerap memerhatikan dan mengikuti tindakan dan perilaku orang tuanya.

Mereka biasanya belajar dari perilaku ayah, ibu, dan kakaknya.

Misalnya, orang tua membuat peraturan agar anak tidak berteriak, tetapi orang tua sering melakukannya.

Melihat hal itu, anak akan sulit mematuhi peraturan.

Anak-anak akan mengerti jika orang tuanya yang memberikan bimbingan melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari.

6. Berikan Pujian dan Konsekuensi

Sebutkan tiga sikap yang melanggar aturan di rumah

Pujian merupakan salah satu hal yang dapat membuat anak senang dan semangat.

Di sisi lain, konsekuensi juga harus ada untuk membantu menegakkan aturan di rumah.

Anak-anak perlu menyadari kalau pujian itu didapat karena sikap yang baik.

Sementara hukuman merupakan konsekuensi dari kesalahan yang telah dilakukan.

Jangan lupa untuk memberikan pemahaman ini kepada anak-anak dalam menjalankan peraturan di rumah.

Contoh Peraturan di Rumah

Berikut ini daftar peraturan di rumah yang dapat menjadi contoh untuk orang tua terapkan:

  • Menghormati kedua orang tua
  • Saling menghargai antara anggota keluarga
  • Saling membantu antara anggota keluarga
  • Memberi tahu jika hendak pergi keluar rumah
  • Mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar selain kamar sendiri
  • Berbicara dan bersikap sopan
  • Makan dengan tenang dan rapi
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Menyimpan kembali barang yang sudah digunakan di tempatnya semula

***

Demikian cara dan contoh membuat peraturan di rumah.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian masa depan impian di Kota Bandung?

Kunjungi 99.co/id dan temukan perumahan impianmu seperti di Sentraland Antapani Bandung.