Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Show

16 Januari 2022 12:02

Hai Gaktau.Siapa G. kakak bantu jawab ya. Suku yang berada di pulau Jawa : 1. Suku Jawa 2. Suku Sunda 3. Suku Betawi 4. Suku Madura 5. Suku Osing 6. Suku Tengger 7. Suku Baduy Berikut adalah pembahasannya. Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia. Pulau Jawa dihuni 56,10% dari total penduduk Indonesia. Padatnya jumlah penduduk di Pulau Jawa dipengaruhi oleh banyaknya suku bangsa yang mendiaminya. Selain suku Jawa dan Sunda, ternyata ada beberapa suku bangsa lain yang tinggal di Pulau Jawa. 1. Suku Jawa Suku Jawa menjadi suku terbesar di Pulau Jawa bahkan di Indonesia. Suku Jawa ini berasal dari tiga provinsi besar di Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. 2. Suku Sunda Suku bangsa terbesar kedua di Pulau Jawa adalah Suku Sunda. Suku ini berasal dari bagian barat pulau Jawa atau yang dikenal dengan istilah Tatar Pasundan. Wilayah ini sekarang mencakup Provinsi Jawa Barat dan Banten. 3. Suku Betawi Suku Betawi umumnya bertempat tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Mereka ini dulunya adalah penduduk wilayah Batavia pada masa penjajahan Belanda. 4. Suku Madura Suku Madura atau Oreng Madhura berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sama seperti Suku Jawa, masyarakat Suku Madura tergolong perantau sehingga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. 5. Suku Osing Suku Osing ini merupakan bagian dari sub-suku Jawa yang menjadi penduduk asli wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat Suku Osing dikenal juga dengan Laros (Lare Osing) atau Wong Blambangan. 6. Suku Tengger Suku Tengger juga merupakan bagian dari suku Jawa yang mendiami wilayah Pegunungan Tengger, yaitu kawasan Bromo dan Semeru, Jawa Timur. Masyarakat Suku Tengger juga dikenal dengan Wong Brama. Saat ini mereka banyak ditemui di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang. 7. Suku Baduy Suku Baduy merupakan sub-suku Sunda. Masyarakat Suku Badui banyak ditemui di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kata baduy sendiri mengacu pada penyebutan penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut. Namun demikian, Orang Baduy sendiri lebih suka menyebut diri mereka Urang Kanekes, sesuai nama wilayah mereka. Kesimpulannya, pulau Jawa memiliki banyak suku, diantaranya : 1. Suku Jawa 2. Suku Sunda 3. Suku Betawi 4. Suku Madura 5. Suku Osing 6. Suku Tengger 7. Suku Baduy Semoga membantu ya !

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

23 September 2020 02:40

suku-suku yang berasal dari Pulau Jawa adalah sebagai berikut: Suku Jawa.Suku Sunda (Urang Sunda)Suku Cirebon.Suku Betawi.Suku Tengger.Suku Osing (Using)Suku Badui (Urang Kanekes)Suku Madura. sebenernya masih banyak lg yng ak tau tapi segitu aja ya

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

20 September 2020 09:21

Sunda itu aja yang aku tau

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

21 September 2020 00:59

Sunda

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

21 September 2020 01:00

aku pengemar roblox dari beaconcream

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

21 September 2020 01:01

saya main roblox nama saya di roblox matrix Galaxy

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

21 September 2020 10:23

Nama ku di roblox louise-hana semoga jadi cream team aku

Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat

Balas

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara


Sebutkan tiga suku yang ada di provinsi Jawa barat
Provinsi Sumatera Utara beribukota Medan, Terletak antara 10 - 40 LU, 980 - 1000 B.T. Batas wilayahnya sebelah utara provinsi Aceh dan Selat Sumatera, sebelah barat berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat dan Riau, sedangkan sebelah Timur di batasi oleh Selat Sumatera. Daerahnya terdiri atas pantai dan dataran rendah di sebelah timur dan barat provinsi ini, dan dataran tinggi yang terdapat di dataran tinggi Karo, Toba dan Humbang. Gunung-gunungnya antara lain Sibayak, Sinabung, Martimbang, Sorik Marapi dan lain-lain. Kemudian sungai-sungainya adalah sungai Wampu, Batang Serangan, Deli, Asahan dan lain-laainnya. Kekayaan alam yang dimiliki Sumatera Utara adalah minyak bumi, batu bara, belerang, emas dan sebagainya yang merupakan hasil tambang. Dan kini provinsi ini lebih dikenal lagi dengan bendungan raksasa Asahan dengan air terjun Sigura-gura yang merupakan proyek besar pembangkit tenaga listrik. Flora ada bermacam-macam, dari tanaman yang ada di hutan dengan hasil hutan kayu, damar dan rotan, juga tanaman yang diusahakan oleh penduduk seperti padi, sayur-sayuran dan tanaman perkebunan lainnya Penduduk Sumatera Utara menurut golongan etnis terdiri dari penduduk asli Sumatera Utara, penduduk asli pendatang dan penduduk asing. Yang termasuk penduduk asli ialah: suku Melayu, Batak Karo, Simalungun, Fak-fak/Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir dan Nias. Golongan pribumi pendatang adalah suku: Jawa, Sunda, Bali, Ambon, Minahasa, Banjar, Palembang, Riau, Minangkabau dan lain-lain, sedangkan penduduk asing adalah orang-orang Arab, India, Cina dan bangsa-bangsa lain. Penduduk Sumatera Utara sekitar 80% tinggal di desa-desa sebagai petani dan lainnya tinggal di kota sebagai pedagang, pegawai, tukang dan sebagainya. Susunan masyarakat di daerah Sumatera Utara adalah berdasarkan genealogis-teritorial atau suatu keturunan daerah dan wilayah, misalnya suku Batak Toba, Mandailing dan Nias. Sedangkan di wilayah Sumatera Timur atau Melayu adalah berdasarkan teritorial. Bila ditinjau dari kekerabatan dari segi garis keturunannya, maka suku Batak dan Nias adalah patrinileal yaitu garis keturunan yang dipandang dari garis keturunan Batak, dan suku Melayu adalah parental, yaitu garis keturunan yang dipandang dari kedua belah pihak, bapak dan ibu. Kelompok kekerabatan Nias disebut Sangabato yakni keluarga batih dan keluarga luas yang disebut sangabato sehua. Gabungan dari sangabato sehua dari satu leluhur disebut mado yang dapat disamakan dengan marga pada suku Batak, yakni klen besar patrilokal. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 10-40 Lintang Utara dan 980 1000 Bujur Timur, yang pada tahun 2004 memiliki 18 Kabupaten dan 7 kota, dan terdiri dari 328 kecamatan, secara keseluruhan Provinsi Sumatera Utara mempunyai 5.086 desa dan 382 kelurahan. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km2, Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura (sayur-mayur dan buah-buahan); misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli, Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura. Pemerintah Provinsi (Pemprop) Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di Sumatera Utara maupun antara Sumatera Utara dengan provinsi lainnya. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi kedalam empat wilayah Pembangunan. Sumatera Utara merupakan provinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990 penduduk Sumatera Utara pada tanggal 31 Oktober 1990 (hari sensus) berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2002, jumlah penduduk Sumatera Utara diperkirakan sebesar 11,85 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km2 dan tahun 2002 meningkat menjadi 165 jiwa per km2, sedangkan laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000. TPAK di daerah ini sebesar 57,34 persen, tahun 2001 naik menjadi 57,70 persen, tahun 2002 naik lagi menjadi 69,45 persen.


Share   Tweet