Selain alat musik rebana alat musik ini juga berasal dari negara arab saudi adalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kebudayaan Saudi Arabia terbentuk dan dipengaruhi dari dua sumber yang kaya akan inspirasi: yakni nilai-nilai keislaman yang terpersonifikasi melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah serta prilaku para Salafus-Shalih, dan Bahasa Arab yang kata-kata dan susunan kalimatnya terbentuk di wilayah Jazirah Arabia ini. Dari kedua referensi inilah, budaya, pemikiran dan sastra berkembang di Saudi Arabia, yang putera-puteranya merasa bangga karena mereka menjadi pewaris para pujangga besar yang dilahirkan di bumi ini. Mereka memahami betul akan tanggung jawab dan peran yang mesti mereka mainkan di alam modern saat ini. Sebagaimana tertera dalam Anggaran Dasar Pemerintahan, Negara berkewajiban memelihara kebudayaan, pemikiran dan sastra. Karena itulah, perkembangan budaya dan seni di Saudi Arabia berkembang sangat dinamis sejak beberapa dasawarsa yang lalu, hal itu terbukti dengan banyaknya karya sastra, buku, perpustakaan dan forum-forum budaya. Di antaranya terdapat 15 gedung sanggar budaya yang tersebar di kota-kota Saudi Arabia yang cukup berperan dalam pembentukan generasi sastrawan dan ilmuwan di Saudi, dan menghubungkan antara sastra dan budaya yang ada dalam negeri dengan aliran umum budaya arab. Ditambah lagi adanya beberapa aktivitas budaya yang dilakukan oleh berbagai perguruan tinggi dan forum-forum sastra dan budaya yang bersifat khusus.

Dalam hal kesenian dan warisan tradisional, Saudi Arabia memiliki  berbagai koleksi seni tradisional yang menunjukkan adanya keragaman budaya di Saudi Arabia, seperti lagu-lagu yang bercorak kelautan dan lagu-lagu yang bernuansa padang pasir dan pedesaan, sampai adanya bermacam kesenian panggung dan tarian tradisional. Pada sisi lain, di Saudi Arabia terdapat beberapa oraganisasi kebudayaan dan kesenian yang tersebar di berbagai kota. Oraganisasi-organisasi ini mampu melestarikan bakat-bakat seni panggung, lagu-lagu, musik dan seni lukis. Hal yang menjajadi bagian penting dalam fenomena kehidupan modern di Kerajaan Saudi Arabia adalah banyaknya pameran-pameran seni, museum-museum pemerintah dan swasta, pekan-pekan kesenian terutama yang dilaksanakan pada event-even tertentu seperti hari raya dan musim-musim kunjungan wisata, salah satu pekan budaya yang cukup tekenal baik di dalam maupun luar negeri adalah Pekan Nasional Budaya dan Tradisi yang diadakan setiap tahun di Al-Janadiriyah Riyadh. Pekan Janadiriyah ini mampu membangun kesinambungan antara generasi warga Saudi masa kini dengan warisan kebudayaan masa sebelumnya.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1        Adakah pengaruh kesenian Arab Saudi terhadap kesenian di Negara lain ?

1.2.2        Bagaimana Posisi kesenian Arab Saudi di tengah-tengah kesenian modern?

1.2.3        System seperti apa yang diberlakukan oleh Negara Arab Saudi mengenai Kesenian?

1.3  Identifikasi Masalah

1.3.1        Bagaimana kedudukan kesenian Islam di Arab Saudi?

1.3.2        Kesenian apa saja yang ada di Arab Saudi?

1.4  Tujuan Penuliasan

1.4.1        Untuk mengetahui bagaimana kedudukan kesenian islam  di Arab Saudi?

1.4.2        Untuk mengetahui kesenian apa saja yang ada di Arab Saudi?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebudayaan

2.1.1 Pengertian Kebudayaan

Agar sama persepsinya dalam memahami tema diatas, maka sebelumnya Penulis mengemukakan pengertian dari kebudayaan itu sendiri, yakni sebagaimana yang disampaikan oleh E.B.Tylor (1871) yang dikutip oleh Soerjono Soekanto bahwa kebudayaan itu adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat

Atau ada juga definisi yang sederhana sebagaimana disebutkan oleh Selo Soemarjan yang dikutip oleh Dedi Supriyadi, M.Ag, bahwa kebudayaan itu adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat

Dari definisi-definisi diatas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat tertentu yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan lainnya.

2.1.2 Sifat Hakikat kebudayaan

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda antara satu masyarakatdengan yang lainnya. Tetapi semuanya memiliki sifat hakikat yang sama dan berlakuumum, yakni:

  1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat prilaku manusia
  2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
  3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya
  4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diijinkan

2.2 Kebudayaan Arab

Bertolak dari definisi kebudayaan diatas, maka menurut Penulis bahwa yang dimaksud dengan kebudayaan Arab adalah segala sesuatu yang didapatkan oleh masyarakat arab yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan lainnya. Kebudayaan arab tersebut dapat terlihat dalam tingkah laku masyarakat arab nya sehingga menjadi khas atau ciri yang membedakan dengan masyarakat lainnya. Atau bisa juga dikatakan bahwa budaya arab adalah potensi yang ada pada manusia yang akan mencipta dan membuat karya serta merasa yang didominasi dengan nuansa arab. Salah satu cirinya yang khas adalah penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dan pergaulan sehari-hari.

Kawasan budaya Arab terdiri dari Timur Tengah dan Afrika Utara, yang meliputi Turki, Iran, Israel, Lebanon, Irak, Yordania, Syiria, Mesir, dan kerajaan-kerajaan yang ada dikawasan Teluk Persia. Juga meliputi Maroko, Al-Jazair, Tunisia,dan Lybia.

Untuk lebih memahami kebudayaan arab, maka sebaiknya kita mengetahui kondisi dari arab itu sendiri, baik kondisi wilayahnya maupun masyarakatnya sebelum Islam datang.

2.2.1 Kondisi Wilayah Arab Pra Islam

Jazirah Arabia merupakan sambungan dari wilayah gurun yang membentang dari barat Sahara di Afrika hingga timur melintasi Asia, Iran Tengah, dan Gurun Ghobi diCina. Wilayah itu sangat kering dan panas karena uap air laut yang ada disekitarnya (laut Merah, Laut Hindia, dan laut Arab). Tidak memenuhi kebutuhan untuk mendinginkan daratan luas yang berbatu, namun demikian wilayah ini kaya akanbahan perminyakan

Para penulis klasik membagi negeri Arab menjadi 3 bagian; Arab felix, Arab Petra, dan Arab Gurun, didasarkan atas pembagian wilayah itu ke dalam tiga kekuatan politik pada abad pertama Masehi, yaitu kawasan yang bebas, kawasan yang tunduk pada penguasa Romawi, dan kawasan yang secara nominal berada pada kendali Persia. Arab Gurun meliputi gurun pasir Suriah-Mesopotamia (Badiyah). Wilayah Arab Petra (gunung Batu) berpusar didaratan Sinai dan kerajaan Nabasia, dengan ibukota Petra. Wilayah Arab Felix mencakup bagian lainnya disemenanjung Arab, yang kondisinya tidak banyak diketahui

Secara Geografis, bangsa Arab mayoritas menempati jazirah Arab dan jugadaerah-daerah sekitar jazirah. Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian tengah dan bagian pasir. Disana, tidak ada sungai yang mengalir tetap, yang ada hanya lembah-lembah berair di musim hujan. Sebagian besar jazirah Arab adalah pasir Sahara yang memiliki sifat dan keadaan berbeda-beda, pasir Sahara tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1)      Sahara Langit, memanjang 140 mil dari utara ke selatan dan 180 mil dari timur kebarat, disebut juga sahara nufud. Oase dan mata air sangat jarang, tiupan angin seringkali menimbulkan kabut debu yang mengakibatkan daerah ini sulitditempuh

2)      Sahara Selatan, yang membentang menyambung Sahara Langit ke arah timur sampai selatan Persia. Hampir seluruhnya merupakan daratan keras, tandus, dan pasir bergelombang. Daerah ini juga disebut Ar-Rub’ Al-khali (bagian yang sepi)

3)      Sahara Harrat, suatu daerah yang terdiri dari tanah Hat yang berbatu hitam bagaikan terbakar. Gugusan batu-batu itu menyebar di keluasan sahara ini,seluruhnya mencapai 29 buah

Jazirah Arabia merupakan daerah daratan padang rumput yang gersang, yang disela-sela bebatuan yang luas berikut padang pasirnya. Letak wilayah ini di ujung barat daya Asia, seblah Utara dibatasi oleh daratan Syam, sebelah timur oleh Teluk persiadan laut Oman, sebelah selatan dibatasi oleh Samudera India, sedangkan sebelah baratnya dibatasi oleh Laut Merah. Udaranya sangat panas-dibanding dengan wilayah tropis dan rumput-rumput yang tumbuh merupakan sisa-sisa resapan air saat musim dingin dan musim hujan. Padang-padang rumput itu biasanya ditandai oleh oase (wadi, cekungan air) ketika bumi memberikan simpanan air dalam jumlah yang relatif memadai, sekalipun terbatas dan terpencil-pencil. begitupun tanaman gandum dan kurma sebagai bahan pokok- bisa tumbuh mengikuti siklus alam yang terdapat air disekitarnya dan hewan ternak yang mereka gembalakan.

2.2.2. Kondisi Masyarakat Arab sebelum Islam

Silsilah keturunan Arab terbagi kedalam 3 bagian, yaitu:

1)      Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sejarahnya tidak bisa dilacak secara rinci dan komplit, seperti ’Ad, Tsamud, Thasm, Judais, Amlaq, dan lain-lainya.

2)      Arab Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya’rub bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniya

3)      Arab Musta’ribah, yaitu kaum-kaum arab yang berasal dari keturunan Isma’il, yang disebut pula Arab Adnaniyah. Dari Arab Musta’ribah inilah cikal bakal dari keturunan Nabi Ibrahim a.s, Ismail a.s dan akhirnya kepada Nabi Muhammad Saw.

Penduduk Arab hidup nomaden, berpindah-pindah karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan sangat sedikit turun hujan. Perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat lain mengikuti tumbuhnya stepa atau padang rumput yang tumbuh secara sporadis di tanah Arab disekitar oasis atau genangan air setelah turun hujan.Padang rumput diperlukan oleh bangsa Arab yang disebut juga bangsa

badawi,badawah atau badui untuk menggembalakan ternak berupa domba, unta, dan kuda sebagai binatang unggulannya.

Adapun penduduk daerah pesisir-meskipun minoritas- mereka hidup menetap dengan mata pencaharian bertani dan berniaga. Oleh karena itu mereka sempat membina berbagai macam budaya, bahkan kerajaan.

Nurcholis Majdid sebagaimana di kutip oleh Prof. Jaih Mubarak, M.Agmenggambarkan ciri-ciri utama tatanan masyarakat Arab Pra-Islam adalah sebagai berikut:

1)      Mereka menganut faham kesukuan (qabilah)

2)      Mereka memiliki tatasosial politik tertutup dengan partisipasi warga yang terbatas, faktor keturunan lebihpenting dibanding dengan faktor kemampuan.

3)      Kedudukan perempuan cenderung direndahkan, hal ini dapat dilihat dari dua kasus :

Pertama, perempuan dapat diwariskan, seperti seorang ibu tiri rela dijadikan seorang istri oleh anak tirinya ketika suaminya meninggal; ibu tiri tidak mempuanyai hak pilih, baik untuk menerima atau menolaknya

kedua, perempuan tidak memperoleh harta pusaka.

Kondisi masyarakat Arab pra-Islam dari segi Aqidah adalah mereka percaya kepada Allah sebagai pencipta sebagaimana ajaran tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim a.s. diantara mereka masih ada yang berpegang kepada aqidah monotheisme,mereka di sebut al-hunafa’. Tetapi sebagian besar telah melakukan penyimpangan-penyimpangan dengan menjadikan berhala-berhala, pohon, binatang, dan jin sebagai penyerta Allah. Pada umumnya mereka tidak percaya kepada adanya kiamat dan tidak percaya juga kepada hari kebangkitan.

Dalam bidang hukum, bangsa Arab ternyata menjadikan adat sebagai sumberhukum dengan berbagai bentuknya. Misalnya dalam hukum perkawinan pada saat itudikenal dengan Istibla, poliandri, maqthu’, badal, dan shighar.

Laki-laki juga bolehberpoligami dengan jumlah tak terbatas. Dalam hal warisan, anak kecil danperempuan tidak mendapatkan bagian.

Ahmad Amin sebagaimana dikutip oleh Dr. Badri Yatim, M.A menjelaskan bahwa peradaban pra Islam merupakan pengaruh dari budaya bangsa-bangsa disekitarnya yang lebih awal maju dari pada kebudayaan dan peradaban Arab. Pengaruh tersebut masuk ke jazirah Arab melalui beberapa jalur; yang terpenting diantaranya adalah: (1) melalui hubungan perdagangan dengan bangsa lain, (2) melalui kerajaan-kerajaan protektorat, Hirrah dan Ghassan, dan (3) masuknya misi Yahudidan Kristen.

Melalui jalur perdagangan, bangsa Arab berhubungan dengan bangsa-bangsa Syria, Persia, Habsyi, Mesir (Qibthi), dan Romawi yang semuanya telah mendapat pengaruh dari kebudayaan Hellenisme. Melalui kerajaan-kerajaan protektorat, banyak berdiri koloni-koloni tawanan perang Romawi dan Persia di Ghassan dan Hirrah. Penganut Yahudi juga banyak mendirikan koloni di jazirah Arab, yang terpenting diantaranya adalah Yatsrib. Begitu juga Kristen yang masuk ke jazirah Arab adalah aliran Nestorian di Hirrah dan aliran jacob-barady di Ghassan. Daerah kristen yang terpenting adalah Najran, sebuah daerah yang subur. Kristen tersebut berhubungan dengan Habasyah (Ethiopia), negara yang melindungi agama ini. Penganut aliran Nestorianlah yang bertindak sebagai penghubung antara kebudayaan Yunani dankebudayaan Arab pada masa awal kebangkitan Islam

Dari uraian di atas ternyata kita dapat melihat meskipun kondisi sosial Arab saat itu masih cenderung terbelakang, tetapi memiliki peradaban yang tinggi. Hal tersebut karena masyarakat Arab telah dapat berinteraksi dengan negeri-negeri sekitarnya sehingga dapat saling mempengaruhi.

2.3 Kesenian

Definisi Kesenian diambil dari kata Seni yang berarti Proses dari manusia (menciptakan) atau intisari ekspresi dari kreativitas yang mengandung unsur keindahan dan keelokan, Orang yang menciptakan sebuah kreativitas seni disebut Seniman.

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi kesenian menurut beberapa ahli:

Seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis

Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts

Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.

Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu

Kesenian adalah kebutuhan pokok. Seperti  roti atau anggur atau mantel hangat dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah barang mewah, pikirannya tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya keroncongan minta makan

Seni memang tidak bisa diukur dengan parameter karena seni sulit untuk dijelaskan dan sulit dinilai, karena manusia memiliki penilaian tentang seni itu sendiri dan Seni juga bisa dikatakan proses atau produk dari memilih medium* dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium tersebut.

Jadi Definisi atau Pengertian Kesenian adalah Bagian dari kebudayaan yang ada hubungannya dengan unsur keindahan dan Keelokan, Unsur itu adanya dalam batin dipikiran manusia yang termasuk unsur keindahan itu dan Bisa juga Definisi atau Pengertian Kesenian adalah Proses penciptaan unsur-unsur yang membuat hati senang, puas buat melengkapi sisi bathin kehidupan manuasia.

Fungsi dari kesenian adalah menghaluskan perasaan, pikiran, tingkah laku manusia.

Macam-macam Seni

  1. Seni Musik
  2. Seni Rupa
  3. Seni Tradisional
  4. Seni Kontemporer
  5. Seni Pertunjukan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kedudukan Seni Islam di Arab Saudi

Seni adalah sesuatu yang sulit dipisahkan dari kehidupan. Manusia dalam hidupnya sangat menyukai keindahan dan seni adalah sesuatu yang dinilai indah. Keindahan seni diakui oleh semua manusia termasuk para muslim. Islam adalah agama yang turun di Arab Saudi khususnya kota Mekah. Kondisi saat islam muncul adalah suatu kondisi dimana masyarakat arab masih menyembah berhala dan melakukan tindakan yang kurang baik. Masyarakat arab suka menari, membuat syair dan melukis. Semua nampak indah namun terkadang kurang memperhatikan nilai kemanusian dan kesopanan. Misalnya dengan adanya tarian-tarian yang membangkitkan birahi seseorang, syair yang bertujuan untuk mencela dan sebagainya. Setelah islam muncul dan berkembang di sana Rasululloh sebagai pemimpin islam membuat larangan agar umat muslim tetap memelihara ajaran islam yang baik. Rasululloh melarang tarian yang dapat membangkitkan nafsu birahi dan syair-syair yang membuat adanya perselisihan karena isinya yang saling mencela antar masing-masing suku. Sejak saat itu seni dalam islam seperti dalam islam seperti kurang mendapat apresiasi.

Kedudukan seni dalam kebudayaan islam. Pada awalnya peradaban islam muncul ketika adanya hubungan timbal balik antara orang Arab dan penduduk asli timur tengah sehingga ada percampuran budaya dibawah naungan islam. Seni dalam islam meliputi seni lukis,seni tari, dan seni rupa serta seni dalam arsitektur. Untuk seni lukis pada awalnya islam melarang adanya seni lukis dengan dasar hadist nabi bahwa malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar. Lalu hadist yang menyatakan bahwa manusia yang membuat gambar makhluk hidup akan mendapat siksa yang pedih di akhirat. Namun beberapa ulama kemudian bahwa larangan tentang seni lukis dikhususkan untuk gambar makhluk hidup. Bukti bahwa seni lukis diperbolehkan adalah adanya lukisan dinding Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada masa dinasti Umayah. Seni musik dalam islam berkembang pesat pada masa dinasti Abbasiyah. Nyanyian dalam islam disebut ghina, dan rasululloh memperbolehkan anak-anak muslim bermain musik dan bernyanyi dalam kesempatan perayaan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa musik yang diterima dalam islam adalah musik yang bernilai keagamaan. Untuk seni tari Rasululloh memperbolehkannya selama tidak membangkitkan nafsu birahi. Seni yang berkembang selanjutnya adalah seni keramik. Wujud dari hasil karya seni keramik adalah keramik dengan tulisan arab, motif tumbuhan,hewan dan manusia. Seni keramik berkembang pesat pada islam zaman pertengahan. Selanjutnya adalah seni arsitektur dan kaligrafi yang menduduki tempat yang tinggi dalam kebudayaan islam. Seni arsitektur dapat dilihat dari masjid-masjid, makam, kubah,istana dan menara masjid yang dibangun umat islam dari masa Rasululloh hingga saat ini. Menurut Alfred Frazer  arsitektur islam adalah ekspresi agama dan pandangannya tentang dunia lebih dari sekedar ungkapan orang-orang tertentu, sistem politik ataupun sistem ekonomi tertentu. Kesenian islam bukan hasil dari suatu ras atau suatu negara tetapi merupakan perkembangan dari berbagai ras manusia yang melakukan ajaran islam di banyak negara pada berbagai masa sejarah. Seni islam adalah pernyataan dari peradaban bukan pernyataan dari kebudayaan.

Ciri-ciri seni islam :

  • Kesenian yang dapat mendekatkan dengan Allah
  • Materi yang disampaikan berbau positif

Buah karya seni umat islam:

  • Menara Masjid Sultan Hasan di Mesir
  • Taj Mahal di India
  • Istana Al hambara di Spanyol
  • Masjid Aya Sophia di Istambul

3.2 Macam-macam bentuk Kesenian di Arab Saudi

Arab Saudi mempunyai beberapa bentuk Kesenian, di antaranya ada seni musik, seni lukis dan seni kaligrafi, seni rupa dan seni arsitektur, dan seni tari.

3.2.1 Seni Musik

A. Perkembangan Musik Arab Saudi

Music Arab diyakini telah berkembang sejak abad 3 M, budaya musiknya merupakan perpaduan dari tradisi music dinasti Sassanid di Persia (224-641), tradisi music Byzanttium (awal abad 4- 6 M), dan nyanyian religi dari daerah Semenanjung Arab.

Berbagai tulisan musik (partitur) baru di temukan setelah berkembangnya agama Islam di Arab, yakni sejak masa dinasti Umayyah pada abad ke-7. Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid (766-809) di Bagdad, Irak. Beliau dikenal sebagai pelindung seni music tradisi Arab . Ahli teori music yang terkenal adalah Al Farabi dan Avicenna.

Musik bagi bangsa Arab erat hubungannya dengan magis dan falakiah. Meskipun tradisi musik Arab telah mengalami perubahan beribu-ribu tahun lamanya, mereka tetap memiliki cirri khas tersendiri dalam format musiknya.

B.  Sejarah Musik Arab Saudi

·         Masa Pra-Islam

Musik Al Arabia berakar dari pembacaan puisi pada Masa Pra Islam yang disebut sebagai Masa Jahiliyah. Informasi mengenai hal ini sangat sedikit, namun dipercaya pada masa Abad V hingga VII. Pembacaan puisi pada masa itu disebut shu`ara’ al-Jahiliyah (شعراء الجاهلية) atau “Puisi Jahiliah”, yang merupakan pembacaan puisi dengan suara tinggi dan irama tertentu.

Musik pada waktu itu mempunyai peranan penting dalam Mistik, Sihir, dan Jin (mahluk halus). Alat musik seperti Rebana, Gambus, dan Rebab. Ciptaan musik pada waktu itu adalah sangat sederhana, yaitu membaca tangga nada Arab yang disebut Maqam.

·         Permulaan Sebelum Masa Islam

Maqam Al Arabia atau melodi pada tangga nada (moda) yang dipakai dalam Musik Al Arbia Tradisional, ini adalah melodi yang dikembangkan pada sebagai frase, modulasi atau improvisasi.

Al-Kindi (801–873) adalah salah seorang ahli Musik Al Arabia. Sedangkan Abu al-Faraj al-Isfahani (897–967) menulis Kitab al-Aghani sebagai encyclopedia kumpulan puisi dan lagu yang terdiri atas 20 jilid. Al-Farabi (872-950) menulis tentang Musik Islamiah dengan judul Kitab al-Musiqi al-Kabir (Buku Besar Musik). Hingga kini sistem melodi Al Arabia ciptaannya masih dipakai. Al-Ghazali (1059–1111) menulis tentang azas-azas Musik Persia.

·         Masa Awal Islam

Arabic maqam adalah moda (musik) yang dipakai dalam Musik Arab tradisional. Kata maqam berarti jenis melodi yang disusun pada tangga nada Arab. Masa awal islam dibagi menjadi dua bagian, yakni :

1)      Al Andalusia

Bangsa Moor dari Arab pernah menjajah Spanyol dan Portugis pada tahun 711 – 1492. Sehingga budaya Spanyol dan Portugis pada waktu itu dipengaruhi oleh budaya Arab. Budaya ini disebut dengan Moresco, yaitu pengaruh budaya orang Arab dari Suku Moor. Peninggalan ini lebih dikenal dengan nama Budaya Al Andalusia. Di Andalusia Spanyol pada Abad XI merupakan pusat pembuatan alat musik Arab.

2)      Pengaruh Musik Arab Terhadap Musik Dunia

Diperkirakan, bahwa berbagai alat musik klasik yang ada di Eropa berasal dari Arab. Misalnya Lute berasal dari gambus, biloa dari rebab. Gitar dari qitara dsb. Musik troubador di Perancis mempunyai kesamaan dengan yang ada di Arab. Misal lain, do, re, mi, fa, sol, la, si juga ada kesamaan dengan sistim Arab: Durr-i-Mufassal – dal, ra, mim, fa, sad, lam.

C. Sistem Musik di Arab Saudi

Musik Arab memiliki cirri khas yang berbeda dengan musik lainnya. Musiknya secara umum sangat kaya akan melodi sehingga memberi nuansa halus dan kesempatan untuk membuat berbagai variasi. Cara berolah musiknya sering memakai variasi dan improviasi dengan dasar melodi sebelumnya. Cara ini disebut maqamat. Melodi lagu terdiri dari sejumlah variasi melodi (sekitar 52 variasi0. nada-nada yang dipakai secara umum lebih banyak daripada yang dikenal dalam musik Barat. Di antaranya terdapat nada-nada yang memiliki jkarak interval yang sangat kecil (microtones).

Sistem tangga nada dalam musik Arab dapat dituliskan seperti berikut ini :
Catatan : tanda turun ¼ nada dan A2 memiliki interval augmented (lebih dari ½ nada). Struktur pola ritme musik Arab cukup kompleks, tidak berdasarkan pola birama yang pasti dan konstan seperti musik barat (2/4, 3/4, 6/8), atau disebut nonmetris. Dalam permainan musiknya terdapat sekitar 48 pukulan dan secara khas sudah meliputi dum (ketukan beraksen, tesis), taks (ketukan tak beraksen, arsis), dan tanda diam atau istirahat. Pola ritme sederhananya dapat digambarkan seperti berikut ini. Pola ritme pada baris pertama merupakan pengembangan pola ritme dari baris kedua yang ditulis dengan skala musik.

D. Ragam Musik Arab Saudi

Menurut sejarahnya, cara musik arab erat hubungannya dengan nyanyian ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini, nyanyian tersebut merupakan isi dari firman Tuhan yang dilantunkan dengan hafalan. Sehingga, perhatian utama dalam nyanyian tersebut adalah teks lagu. Kefasihan berpidato dan menghafal Al-qur’an sangat diperhatikan dalam budaya Arab. Karenanya, mulai dibentuk nyanyian Kasidah dengan berbagai tema seperti keindahan alam, peristiwa politik, pengalaman religius, dan cerita tradisi klasik pra-islam. 

Banyak musik tradisi rakyat yang dapat ditemukan di sepanjang daerah Arab. Musik Negara-negara jazirah Arab yang kaya dengan permainan drum, menunjukkan hubungannya yang luasdengan pedagang dari Afrika. Tradisi Gnawa dari Moroko, mengambil nama dari para budak Guinean yang dibawa ke Maroko dari Afrika Barat. Musik Nubian di Mesir menggambarkan musik Arab yang unik dengan sistem nada pentatonic dan irama khusus.

Musik Arab Populer merupakan perpaduan dari kedua ragam musik di atas. Keyboard elektrik yang disesuaikan dengan maqamat mengiringi para penyanyi di dalam penampilannya. Drum dan irama musik rakyat menjadi bagian paling pokok dalam pertunjukkan musik yang sebagian besar dilakukan oleh kaum muda. Dalam hal lirik lagu, penyanyi berusaha untuk mempertahankan tradisi mereka sesuai dengan gaya dan bahasanya.

E. Alat Music Tradisional Arab Saudi

·         Gambus (Gitar Arab)

Gambus adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai rangkap, dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap dawai rangkap sehingga ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret (jadi seperti biola, papan polos, nada ditentukan dengan posisi jari seperti main biola), sedangkanplektrum disebuta dalam bahasa Arab sebagai risha (artinya bulu). Sekarang dawai dibuat dari nylon yang dibungkus kuningan atau tembaga) seperti dawai gitar.

Gambus memiliki suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada di Turki, Armenia, atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan berbeda dengan yang ada di Arab. Nama lute di Eropa adalah berasal dari Arab, yaitu al oud.

·         Qanun (Kecapi Arab)

Qanum adalah alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa Mesir, dan dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad XII. Arti Qanun sebenarnya adalah Hukum.

Bentuk Qanun adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81 dawai, di mana dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan diatas pangkuan atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4 plektrum dipasang pada ujung 4 jari (bukan jempol) setiap tangan, dawai ditumpu oleh penunjang (brigde) pada kulit domba atau ikan yang menutupi sebagian qanun yang segi empat (jadi suara dibuat dengan resonansi kulit domba/ikan tersebut). Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya, termasuk untuk modulasi.

Pemain maestro qanun adalah: Muhammad El ‘Aqqad (Mesir), Abraham Salman (Iraq).

·         Nay (Serunai Arab)

Nay (bahasa Parsi berarti reed atau yang dipakai untu Clarinet), atau kalau di Sumatera disebut Serunai. Alat ini memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang (seperti pada suling bambu) dan 1 lubang dibawah untuk jempol (seperti pada rekorder). Berbagai panjang untuk setiap tala nada. Cara meniup seperti suling, untuk nada tinggi dengan tiupan lebih. Meskipun kelihatan sangat sederhana, namun cukup sulit, terutama kalau mau mendapat suara khusus harus berpengalaman. Maetro nay adalah: Bassam Saba (Lebanon).

·         Rebana (Tamborin Arab)

Rebana yang dikenal di sini adalah berasal dari Arab, terutama dipakai untuk Qasidah, Musik Melayu, maupun Dangdut, yang juga kita kenal dengan bama tambourine (di Arab disebut sagaat. Ukuran bervariasi, kalau dalam musik Dangdut disebut kendang dengan kulit lembu, dan suling dari bambu, namun di Arab biasanya memakai kulit domba (banyak di sana) atau kulit ikan. Ukurannya biasanya dengan diameter 20 cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan tembaga sebanyak 5 pasang.

Karena kulit domba atau ikan sangat sensitif terhadap kelembaban udara, maka sebelum main mereka sering memanaskan di atas api lebih dahulu. Oleh sebab itu mereka sering membawa cadangan. Sejak tahun 1980, sudah ada yang modern, dibuat dari aluminium atau palstik, kemudian kulitnya diganti dengan plastik juga (tentunya hal ini untuk menjaga kestabilan terhadap kelembaban udara). Malah ada rebana yang dapat ditala seperti halnya timpani. Maestro rabana adalah: Mohamed El ‘Arabi (Mesir), ‘Adel Shams Eddine (Mesir), Hossam Ramzi (Mesir).

·         Buzuq (Mandolin Arab)

Kata buzuq berasal dari Turki, pada masa prajurit Ottoman, yang berarti kepala terbakar. Awalnya alat musik ini dibuat dari sepotong kayu tunggal yang dipotong dan digerus, namun sekarang sudah berupa beberapa lapis kayu untuk membentukny, dan juga putaran dawai sudah dengan mekanik seperti gitar.

Alat musik ini mempunyai papan jari yang panjang dan dawai logam, dimainkan dengan petikan plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Dawai logam memberi suara yang nyaring, baiasnya dimainkan secara tunggal dan tidak dalam kelompok pemusik Arab (band), dan biasa dijumpai di Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania, terutma dalam hubungan dengan Musik Gypsy.

F. Fungsi Musik di Arab Saudi :

1)      Sebagai media hiburan (entertainment)

2)      Sebagai media upacara adat

3)      Sebagai media pengiring tari/ dansa

4)      Sebagai media penerangan

5)      Sebagai media pendidikan (edukasi)

6)      Sebagai media pengobatan (therapy)

7)      Sebagai media peningkatan kecerdasan /Intelegensi.

8)      Sebagai media pengembangan bakat.

9)      Sebagai media Ekspresi diri.

3.2.2 Seni Lukis dan Seni Kaligrafi

A. Kedudukan Seni Lukis di Arab Saudi

Seni lukis pada awalnya islam melarang adanya seni lukis dengan dasar hadist nabi bahwa malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar. Lalu hadist yang menyatakan bahwa manusia yang membuat gambar makhluk hidup akan mendapat siksa yang pedih di akhirat. Namun beberapa ulama kemudian bahwa larangan tentang seni lukis dikhususkan untuk gambar makhluk hidup. Bukti bahwa seni lukis diperbolehkan adalah adanya lukisan dinding Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada masa dinasti Umayah.

Salah satu perwujudan estetika Islam yang sering dikesampingkan ialah seni lukis. Padahal tradisinya memiliki sejarah panjang. Sebab-sebabnya mungkin karena seni lukis dalam tradisi Islam berkembang pesat di luar kebudayaan Arab, seperti Persia, Asia Tengah, Turki, India Mughal, dan Nusantara. Sedangkan apa yang disebut kebudayaan Islam kerap diidentikkan dengan kebudayaan Arab. Kecenderungan tersebut tampak pada sebutan ‘arabesque’ terhadap ragam hias tetumbuhan yang mengalami perkembangan pesat sejak berkembangnya agama Islam dan peradabannya. Sebab yang lain ialah anggapan bahwa larangan menggambar makhluq hidup yang bergerak seperti manusia dan binatang benar-benar didasarkan atas sumber al-Qur’an. Padahal ketidaksenangan ulama atau fuqaha tertentu terhadap seni lukis, sebagaimana terhadap seni pada umumnya, lebih didasarkan pada hadis tertentu yang kesahihannya masih terus diperdebatkan sampai sekarang.

Pandangan bahwa lukisan figuratif tidak dibenarkan dalam Islam bersumber dari teks-teks abad ke-11 dan 12 M, ketika ulama fiqih dan ilmu syariat mulai dominan dalam Islam. Dan mulai bertabrakan pandangan dengan para filosof (hukama) dan sufi berkaitan dengan manfaat seni dalam peradaban religius. Teks-teks sebelum abad tersebut malah tidak mempersoalkan kehadiran lukisan figuratif. Di negeri-negeri yang telah disebutkan malah abad ke-12 dan 13 M merupakan periode pesatnya perkembangnya seni lukis khususnya, dan seni rupa umumnya, dalam sejarah kebudayaan Islam. Lukisan-lukisan yang dihasilkan pada masa awal itu umumnya berupa lukisan miniature atau lukisan berukuran kecil yang pada mulanya dimaksudkan sebagai ilustrasi buku. Baru pada abad ke-17 M lukisan berukuran besar pada dinding berkembang pesat di negeri-negeri seperti Persia, Iraq, Turki, Asia Tengah, dan India Mughal. Sejalan dengan itu estetika atau teori seni juga berkembang. Peran estetika estetika menonjol karena mempengaruhi corak seni lukis secara umum.

Pada mulanya seni lukis dalam Islam muncul di wilaah-wilayah yang sebelum datangnya Islam telah memiliki tradisi seni lukis yang telah maju. Khususnya Persia, Iraq dan Asia Tengah. Di kawasan-kawasan ini peradaban besar masa lalu telah muncul seperti Mesopotamia, Sumeria, Assyria, Babylonia, Sughdia dan Persia. Tidak heran jika lukisan tradisi Islam paling awal dijumpai di wilayah-wilayah ini. Lukisan tertua misalnya dijumpai pada dinding istana Bani Umayyah yang dibangun oleh Sultan Walid I pada tahun 712 M di Qusair Amra, Syria. Juga lukisan di tembok bekas istana Sultan al-Mu`tazim dari Bani Abbasiyah di Samarra, Iraq, yang dibangun pada tahun 836-9 M. Di antara gambar menarik ialah gambar burung sedang terbang. Pada masa selanjutnya burung dijadikan tamsil bagi roh manusia yang selalu merindukan asal-usulnya di alam ketuhanan (`alam al-lahut) dan karenanya burung merupakan satu-satunya binatang yang muncul sebagai motif utama seni hias Islam. Sosok manusia digambar dalam pola lingkaran. Contoh serupa dijumpai pada sejumlah benda keramik dari zaman yang sama. Yang lebih menarik lagi ialah bahwa gambar di istana Abbasiyah itu dipengaruhi gaya Sassaniyah Persia abad ke-2 dan 7 M.

B. Kedudukan Kaligrafi Islam di Arab Saudi

Keindahan terus menyertai hadirnya karya seni Islam, apalagi kalau kita melihat karya-karya lukis ornamen yang berangkat dari motif-motif flora yang mengambil obyek-obyek yang ada di alam dan seisinya dengan mengutamakan aspek keindahannya sebagai totalitas wacana isian yang dikemukakan kepada publik seni Islam.

Dalam Al-qur’an yang penuh kisah-kisah indah tersebut paling tidak terdapat 30 ayat tentang keindahan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dan, bila pelukis muslim bertolak dari ayat-ayat Al-qur’an tersebut maka dalam dirinya senantiasa penuh dengan kalimat tauhid setiap saat, maka lukisannya membuahkan hasil yang bernafaskan Islam atau jauh dari bisikan-bisikan syetan. Mengingat pelukis Islam selalu berpegang teguh dengan ayat-ayat Al-qur’an, tentulah yang bersangkutan tidak akan takut atau menunggu dulu komando dari para alim ulama boleh atau tidaknya melukis atau membuat lukisan sebagai karya sejauh jelas tujuan, fungsi dan sasarannya serta tidak menyimpang dari ajaran agama Islam seperti yang terkandung dalam Al-qur’an.

Namun tentulah akan jauh lebih berarti dan bermakna bila seniman lukis Islam dan para alim ulama yang ada dapat seiring dan sejalan dalam membentuk opini yang tidak menyimpang sesuai ajaran Islam terhadap karya-karya lukis yang dihasilkan melalui wilayah kreativitas dan penjelajahan senimannya yang dengan sendirinya seniman Islam tidak ketinggalan dari aspek bentuk-bentuk karya dan nilai-nilai estetika yang ada di dalamnya dengan hasil karya seniman non Islam.

Di Indonesia sendiri seni Islam berkembangan selain ditandai hadirnya sejumlah arsitektur dengan interior pada mesjid-mesjid terkemuka di tanah air, juga hadirnya dalam bentuk-bentuk ornamen yang mengambil mortif-motif flora bahkan fauna yang distilasi dari aspek bentuk-bentuknya diberbagai tempat dan lokasi yang setiap saat menampilkan nilai keindahan, juga ditandai maraknya perkembangan seni lukis kaligrafi Islam.

Walau diakui belum berumur panjang kehadiran seni lukis kaligrafi Islam dengan seniman-seniman terkemuka yang ada di tanah air sejak 30 tahun silam persisnya saat pameran kaligrafi Islam melalui Musabaqah Tilawatil Qur’an di Semarang, Jawa Tengah saat pameran pertama digelar tahun 1979 yang kemudian berlanjut seiring kegiatan MTQ tersebut yang setiap saat digelar diberbagai propinsi di tanah air. Lantas kemudian berbagai diskusi pun bermunculan dengan pertanyaan mendasar yang muncul seperti dikemukan Soedarso, SP saat itu, apa dan bagaimanakah seharusnya seni lukis kaligrafi Islam itu sendiri?

Maka dari berbagai silang pendapat dan diskusi masalah kaligrafi sejalan kegiatan pameran seni lukis kaligrafi Islam adalah soal batasan antara  seni kaligrafi dan seni lukis kaligrafi. Artinya seni kaligrafi lebih tertuju pada seni tulis indah, sedangkan seni lukis kaligrafi adalah yang menggunakan kaligrafi sebagai unsur utamanya. Perbedaannya, seni kaligraf tidak mempunyai tugas lain kecuali mengekspresikan arti yang dikandungnya, sementara seni lukis kaligrafi maka tulisan disini berfungsi sebagai unsur disain dalam lukisan, bahkan bisa menjadi tekstur dan bahkan menjadi bagian lukisan yang ingin ditonjolkan sebagai centre of interest dengan berbagai teknik yang selama ini mewarnai kancah seni lukis kaligrafi Islam di tanah air dari berbagai angkatan periodesasi seniman yang terlibat di dalamnya.

Kecendrungan selama ini dalam seni lukis kaligrafi Islam huruf-huruf yang dimanfaatkan adalah huruf Arab yang terkenal akan fleksibilitasnya untuk menyesuaikan diri dengan kehendak pelukisnya, misalnya dalam mengisi bidang-bidang persegi panjang, bulat serta bentuk-bentuk lainnya atau mungkin untuk direntang, diliukkan tanpa mengubah arti, fungsi dan makna huruf-huruf Arab itu sendiri dengan beberapa gaya dan corak seperti huruf-huruf kufis, tsuluth, naskhi, farisi yang memiliki karakter sendiri-sendiri.

3.2.3 Seni Rupa dan Seni Arsitektur

A. Kedudukam Seni Rupa dan Seni Arsitektur islam di Arab Saudi

Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.

Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan unsur konteporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.

Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi sifat asli medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini dikenal dengan istilah arabesque. Peninggalan seni rupa Islam banyak berbentuk masjid, istana, ilustrasi buku, dan permadani.

a)      Sejarah Seni Rupa Islam di Arab Saudi

Peradaban Islam telah mengalami perkembangan sejak  berabad-abad yang lalu hingga kini. Seni rupa Islam menjadi salah satu bagian penting yang ikut mewarnai perjalanannya. Kaum Muslim khusunya seniman-seniman dan pelukis-pelukis membuat benda seni dengan tujuan estetis, misalnya kaligrafi yang indah, bangunan masjid, tekstil-tekstil bersulam, karpet dan keramik-keramik bernilai tinggi. Prestasi-prestasi yang dicapai para ahli Muslim dalam bidang kaligrafi, arsitektur, bangunan-bangunan, lukisan, keramik dan lain-lain adalah warisan yang memberi rasa bangga bagi orang-orang Islam.

Bangunan-bangunan masjid kuno yang hingga kini masih berdiri dengan megahnya yang  memiliki nilai-nilai seni tinggi adalah peninggalan peradaban Islam yang masih bisa kita nikmati. Masjid-masjid yang monumental tersebut dapat kita jumpai di Pakistan, Turki, Arab Saudi, dan lain-lain.(Isma’il R Al Faruqi:1986).  Selain itu kita juga mengenal bangunan megah menyerupai masjid dan bernuansa Islami yaitu Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia yang merupakan peninggalan peradaban Islam di India.  Selain peninggalan-peninggalan peradaban Islam di luar Indonesia, di Indonesiapun juga banyak kita temui bukti-bukti peninggalan peradaban Islam begitu berkembang pesat.  Bangunan-bangunan masjid di daerah Cirebon, Banten, Demak, Sumatera, dan lain-lain dengan struktur bangunan yang megah adalah bukti seni Islam yang berkembang maju. Selain peninggalan berupa bangunan, masih banyak lagi peninggalan peradaban Islam, misalnya ornamen, dekoratif, ragam hias, kaligrafi Arab, dan lain-lain yang dapat kita jumpai selain di Indonesia juga di berbagai negara.

Di antara peninggalan-peninggalan peradaban Islam yang sangat penting dan menarik adalah seni tulis yaitu kaligrafi Arab. Sejak awal  perkembangannya sampai di abad modern sekarang ini, seni kaligrafi terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kaligrafi mendapat tempat istimewa di kalangan kaum Muslim.

b)      Ciri dan Periodisasi Seni Rupa Islam Arab Saudi

Seni rupa Islam tidak berdiri sendiri seperti Seni rupa Buddha ataupun Barat. Ia merupakan gabungan dari kesenian daerah-daerah taklukan akibat adanya ekspansi oleh kerajaan bercorak Islam di sekitar Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Kecil, dan Eropa dan penakulukan oleh bangsa Mongol. Daerah ini didefinisikan sebagai Persia, Mesir, Moor, Spanyol, Bizantium, India, Mongolia, dan Seljuk.

Selain itu ditemukan pula pengaruh akibat hubungan dagang, seperti Tiongkok. Ini disebabkan miskinnya seni rupa asli Arab pada saat itu walaupun dalam bidang sastra dan musik sebenarnya memperlihatkan hal yang menakjubkan. Keberagaman pengaruh inilah yang membuat seni rupa Islam sangat kaya. Hal ini terutama bisa dilihat dari arsitektur Islam yang memperlihatkan gabungan corak dari berbagai daerah.

·         Seni rupa asli Jazirah Arab

Seni rupa asli Jazirah Arab bisa terlihat dari arsitektur di sekitar wilayah Makkah dan Madinah. Kedua kota ini merupakan pusat pemerintahan pada masa Nabi Muhammad.

Biasanya arsitektur asli Jazirah Arab berupa bentuk bangunan segi empat sederhana yang difungsikan sebagai tempat ibadah. Bagian tengah merupakan lapangan terbuka dengan dikelilingi pilar, dinding, dan kamar-kamar. Lapangan berfungsi sebagai tempat salat berjamaah dan di bagian depan kiblat terdapat mimbar untuk khatib yang memberikan ceramah keagamaan.

Contoh bangunan yang masih memperlihatkan ciri arsitektur ini adalah Masjid Nabawi.

·         Seni rupa Umayyah

Seni rupa pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium, sebagai akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah keSyria. Seni rupa ini banyak memperlihatkan ciri seni rupa kristen awal, yaitu bentuk-bentuk basilika dan menara. Seperti bisa dilihat di Masjid Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus. Interior masjid ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel.

Pada masa ini ragam hias mosaik dan stucco yang dipengaruhi oleh pengulangan geometris sebagai tanda berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Selain itu ciri khas lapangan di tengah masjid mulai diganti oleh ruangan besar yang ditutup kubah.

Pada masa ini pula dikenal kalifah yang sangat memperhatikan kelestarian masjid-masjid, yaitu Kalifah Abdul Malik dan Kalifah Al-walid. Kalifah Abdul Malik membangun Kubah Batu Karang (dikenal pula dengan nama Masjid Quber esh Sakhra dan Masjid Umar) sebagai pengingat tempat dinaikkannya Nabi Muhammad ke langit pada peristiwa Isra-Miraj. Selain itu dibangun pula Masjid Al Aqsa.

Dinasti Umayyah juga meninggalkan banyak istana yang memiliki ciri tersendiri, yaitu bangunan di tengah-tengah gurun pasir yang terasing, walaupun kini banyak yang telah rusak. Contohnya adalah Istana Kusair Amra.

·         Seni rupa Abbasyiah

Perkembangan seni rupa periode ini dimulai sejak tahun 747 M sebagai akibat keruntuhan Dinasti Umayyah akibat revolusi oleh Keluarga Abbasiyah bersama kelompok Syiah. Seni rupa ini terkonsentrasi di pusat pemerintahan baru di daerah Baghdad dan kemudian pindah ke Sammara, Persia (sekarang wilayah Iran dan Irak). Walaupun sebenarnya Baghdad adalah pusat pemerintahan dan kebudayaan, namun penyerangan oleh bangsa Mongol membuat hampir seluruh peninggalan di daerah ini musnah, sehingga bukti karya lebih banyak didapat di daerah-daerah sekitarnya.

Seni rupa pada zaman ini maju akibat lancarnya perdagangan dengan bangsa Syria, Tiongkok, India, dan bahkan Nusantara. Selain itu dimulai banyak penerjemahan tulisan-tulisan kuno Yunani, sehingga seni ilustrasi berkembang.

Peninggalan penting dari masa ini adalah Masjid Mutawakkil, Masjid Abu Delif, dan bekas istana kalifah. Masjid pada zaman ini berciri mirip bangunan kuno mesopotamia, yaitu menara yang semakin mengecil di bagian ujungnya dan motif hias abjad Kufa, yaitu motif hias dari kaligrafi berbentuk tajam dan kaku. Selain itu ditemukan bentuk tiang melengkung.

Pindahnya kekuasaan dari keluarga Abbasyiah ke Fatimiyah dan dipindahkannya ibukota ke Mesir membuat pengaruh seni Afrika Utara menjadi kuat.

·         Seni rupa Turki

Pengaruh Turki didapat dari penaklukan Iran oleh bangsa Turki pada abad ke-11 M. Di bawah kekuasaan ini Romawi Timur, Iran, Mesopotamia, dan Asia Kecil bersatu di bawah kerajaan bercorak Islam.

Pada masa ini seni rupa yang berkembang adalah dekorasi dan tekstil. Antara lain ditemukan teknik hias batu bata. Selain itu ditemukan kaligrafi dengan abjad nashi dan juga banyak pengaruh keramik-keramik Tiongkok dari dinasti Sung.

·         Seni rupa Kordoba

Dimulai pada tahun 750, Seni rupa Kordoba meliputi daerah Spanyol dan Moor. Contoh peninggalannya adalah Masjid Kordoba. Ia merupakan gabungan kesenian Yunani klasik dan kesenian lokal yang tidak terorganisasi dengan baik menjadi satu kesatuan. Ciri utamanya adalah pelengkung tapal kuda.

Ciri khas seni rupa dari Moor adalah pemakaian motif yang diinspirasi oleh pengulangan ilmu ukur.

3.2.4 Seni Tari

Ad Dahha, sebuah tarian perang yang diprakarsai oleh suku-suku di daerah utara Saudi Arabia di masa lalu, sekarang telah menjadi ritual dalam perayaan pernikahan di bagian utara Kerajaan Saudi Arabia dan negara-negara yang berbatasan dengannya di utara.

Beberapa sejarawan menyatakan bahwa tarian itu diciptakan oleh Suku Anza sebelum munculnya Islam di Semenanjung Arab. Menurut buku-buku sejarah, sekelompok kecil orang dari suku ini keluar satu malam di patroli ketika mereka melihat beberapa pergerakan.

Ada sebuah tradisi yang sangat terkenal di Timur Tengah atau kawasan Arab. Kita mengenalnya sebagai tari perut. Masyarakat di sana menyebutnya raqs sharqi (tari timur) atau raqs baladi (tari nasional). Ini tarian yang sedang populer di seluruh dunia. Sebagian besar penarinya adalah wanita. Meski tidak banyak sejarah yang diketahui tentang tari perut, beberapa orang meyakini ia aslinya berasal dari Mesir. Tarian zaman dulu ini ditampilkan dalam dua gaya: raqs sharqi (tarian solo penuh improvisasi) dan raqs baladi (tarian rakyat). Tari perut dulunya selalu mengisi acara pernikahan, dengan maksud meminta kesuburan bagi pasangan pengantin baru. Baik penarinya berjenis kelamin wanita maupun pria, di Arab Saudi, tarian ini tidak boleh ditonton pria. Maklum saja, tari perut memfokuskan pada gerakan otot pinggul dan dada.

Tari perut atau biasa disebut Oriental Dance, bukan lah tari penggoda. Memang ada beberapa tempat yang menyalah gunakan tarian ini sebagai hiburan yang tidak pantas, tetapi sejarah tarian ini sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal yang berbau pornografi.

Tari perut sudah ada sejak 100 tahun sebelum masehi. Tarian ini diperkenalkan ke berbagai negara di timur tengah oleh orang-orang Mesir Kuno. Menurut sejarah, ada dua pendapat mengenai terbentuknya tari perut. Yang pertama mengatakan bahwa tari perut adalah tarian rakyat timur tengah yang bertujuan untuk menyebarkan rasa gembira dan semangat melalui gerakannya.

Karena itu, tarian ini biasa dibawakan pada saat acara yang penuh dengan kegembiraan seperti pesta pernikahan, acara syukuran, atau festival. Pendapat yang kedua mengatakan bahwa tari perut adalah tarian persembahan manusia untuk para dewa. Tarian ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada para dewa dan menghapus kesalahan yang telah diperbuat manusia.

Pada zaman dahulu, di sebuah pesta atau acara tertentu yang akan ada tari perutnya, para penari wanita (penari perut hampir semua wanita) hanya menari didepan wanita saja tanpa para lelaki. Lelaki melalukan pesta yang terpisah bersama lelaki yang lain. Begitulah adatnya pada zaman itu.

Berbagai negara seperti Yordania, Irak, Arab Saudi, Mesir, dan Turki mengenal tarian ini. Sebagai tari tradisi, tari perut ditarikan pada acara-acara tradisi pula, seperti pernikahan dan acara lainnya. Tari ini ditarikan oleh laki-laki maupun perempuan.

Tarian perut menggunakan gerakan di seluruh otot tubuh. Pada dasarnya tari ini merupakan tari improvisasi solo dengan gerakan-gerakan yang menyatu ritme musik. Gerakan dasar dan utama tari ini adalah gerakan memutar yang terpusat pada salah satu bagian tubuh. Kemudian ditambah aksen menggoyang pundak dan pinggul, menggerakkan otot perut seperti ombak, atau keseimbangan menggunakan kain cadar. Kostum tari ini terdiri dari atasan pendek yang biasanya diberi untaian koin atau mote, sejenis ikat pinggul (juga dengan untaian), celana harem dan/atau rok. Terkadang juga memakai cadar.

Di Turki, tari perut ini dipengaruhi oleh kebudayaan orang Romawi dan Mesir dan berkembang pada zaman Ottoman. Karena tidak mengenal larangan seperti di Mesir, tari perut Turki biasanya lebih ekspresif. Pada penarinya terkenal enerjik dan atletis. Mereka juga menggunkan simbol jari yang disebut zils. Elemen penting lainnya adalah menggunakan ritme sembilan perdelapan yang dihitung 12-34-56-789. Kostumnya biasa sangat terbuka dengan rok terbelah yang memperlihatkan seluruh kaki. Mereka juga menggunakan sepatu hak tinggi walaupun kadang sepatu datar.

Tari perut oleh laki-laki di Turki disebut kochecks dan telah ada sejak zaman Ottoman. Mereka biasanya berpura-pura sebagai wanita dengan menggunakan rok lebar yang flamboyan. Pada zaman ini penari wanita menggunkan pakaian sehari-hari yang terdiri dari celana, baju panjang, rompi ketat, dan ikat pinggang dari tali atau kain sedangkan penari laki-laki menggunakan kostum khusus. Penari laki-laki biasanya aktor dan musisi yang berperan menjadi wanita.

Zapin berasal dari bahasa arab yaitu “Zafn” yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

Tari Zapin memang berkembang luas di Malaysia, tetapi tarian ini diperkenalkan ke Malaysia oleh para pedagang dari tanah Arab dan Yaman. Menurut sejarahnya, tarian ini dahulu sebagai hiburan di istana-istana kerajaan.

Lalu pada abad ke-16 tarian ini mulai dibawa oleh para pedagang ke daerah Johor seperti Singapura, Malaysia, Riau dan berkembang disana. Karena para pedagang biasanya adalah para laki-laki, tarian ini awalnya hanya dibawakan oleh laki-laki.

Seiring berkembangnya zaman, para wanita kemudian mempelajari Zapin dan saat ini tari zapin bisa dibawakan oleh wanita ataupun wanita dan laki-laki secara berbarengan. Zapin adalah tarian yang memiliki banyak ragam geraknya. Apalagi, tarian ini berkembang di berbagai negara.

Tetapi pada dasarnya, gerakannya sama. Jika tari perut berfokus pada perut, tari zapin berfokus pada kaki. Sesuai dengan namanya, “Zapin” berasal dari bahasa Arab “Zafn” yang artinya pergerakan kaki cepat. Dibutuhkan tempat atau panggung yang cukup besar untuk menampilkan tarian ini, karena tarian ini menampilkan langkahan kaki yang cukup besar dan penarinya bergerak kesana kemari.

Posisi badan selalu bergerak seperti mengalun sesuai dengan irama musik. Tangan tidak banyak bergerak, hanya sedikit mengikuti gerakan kaki. Para penari Zapin diharuskan untuk berinteraksi satu sama lain dengan baik ketika menari. Sehingga, tari Zapin jarang ditarikan secara solo melainkan berpasangan atau kelipatan dua.

Alat musik yang digunakan untuk mengiri tarian Zapin di Arab adalah Gambus (alat musik petik ) dan tiga buah gendang kecil yang disebut Marwas. Zapin juga diiringi dengan nyanyian yang liriknya biasanya dalam bahasa Arab. Nyanyian ini bermakna untuk memberi nasihat atau dakwah dan memberi puji-pujian kepada Tuhan.

Pakaian untuk penari Zapin di Arab lebih simpel bila dibandingkan dengan daerah Melayu seperti Malaysia atau Indonesia. Di Arab, pakaian penari Zapin hanya memakai baju gamis (biasanya warna putih), celana bahan panjang dan sorban atau peci. Jika di Melayu, para laki-laki menggunakan baju kurung, kain sarung tenun dan peci. Wanita memakai baju kurung, kebaya panjang, kain sarung, dan sanggul.

Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan.

Tari Zapin sangat ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, Serawak, Kepulauan Riau, pesisir Kalimantan dan brunei Darusalam..Di Brunei, tarian Zapin cukup banyak macamnya seperti rentaknya dan geraknya dan mengikut dari segi sebutannya yaitu dialek orang Brunei zapin lebih dikenali dengan sebutan ‘”Jipin”‘.

Sebuah tarian lain juga terkenal dari Timur Tengah adalah tari sema. Tarian ini dilakukan oleh para dervish yang berputar. Tidak seperti tari perut yang dibentuk sebagai sarana hiburan, tari sema diciptakan untuk alasan religius.

Tari sema telah dipertunjukkan selama 700 tahun oleh kaum sufi. Devish (bahasa Turki dan Arab) berasal dari kata Persia darwish (berarti kerangka pintu) yang menggambarkan kaum sufi yang berada pada ambang pencerahan. Banyak yang mengatakan istilah kaum sufi (sufi dalam bahasa Arab berarti wol) muncul dari kebiasaan para nabi yang menggunakan mantel wol.

Tari sema dimulai dengan pujian kepada para nabi. Lalu, terdengar suara drum yang menjadi simbol sang pencipta diikuti improvisasi musik dari alat musik ney (sejenis seruling) yang menyimbolkan embusan napas sang pencipta yang memberi kehidupan kepada semua makhluk.

Pemimpin memberi hormat lalu memimpin para darwish membentuk lingkaran. Saat melewati posisi sang pemimpin, para darwish akan saling memberi hormat sebagai lambang penghormatan antarjiwa yang berbalut dalam bentuk raga.

Setelah tiga putaran, mereka melepas mantel. Setiap orang akan mendekati pemimpin, memberi salam, mencium tangan, dan membentuk formasi sesuai intruksi pemimpinnya.

Dengan berputar, mereka melepas kehidupan duniawi dan bergabung dengan Allah. Mereka membuka kedua tangan dengan tangan kanan menghadap ke atas agar mendapat berkah dari surga dan tangan kiri menghadap kebawah untuk memberikan berkah ke bumi. Tarian diakhiri dengan pembacaan Al-Qur’an.

Para darwish berputar-putar secara simultan selama 10 menit lalu berhenti dan berlutut. Kemudian berdiri dan muali lagi. Proses ini diulang sebanyak empat kali, yang memiliki arti :

  1. kelahiran manusia sebagai bukti Allah sebagai pencipta dan peran manusia sebagai makhluk.
  2. kegembiraan manusia menjadi saksi penciptaan.
  3. kegembiraan akan cinta dan pengorbanan akan pikiran untuk mencinta, untuk menggenapi perintah.
  4. akhir perjalanan spiritual, termasuk kembali kepada kehidupan sehari-hari dan pengabdian kepada Allah.

Pakaian semua terdiri dari topi tinggi yang menggambarkan ego mereka, jubah putih panjang dengan rok lebar menggambarkan penutup ego, dan mantel hitam yang menggambarkan kehidupan duniawi yang kemudian mereka lepaskan.

BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Perkembangan budaya dan seni di Saudi Arabia berkembang sangat dinamis sejak beberapa dasawarsa yang lalu, hal itu terbukti dengan banyaknya karya sastra, buku, perpustakaan dan forum-forum budaya.

Kedudukan seni di Arab Saudi pada awalnya peradaban islam muncul ketika adanya hubungan timbal balik antara orang Arab dan penduduk asli timur tengah sehingga ada percampuran budaya dibawah naungan islam. Seni dalam islam meliputi seni lukis,seni tari, dan seni rupa serta seni dalam arsitektur :

  • Seni lukis pada awalnya islam melarang adanya seni lukis dengan dasar hadist nabi bahwa malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar.
  • Seni musik dalam islam berkembang pesat pada masa dinasti Abbasiyah. Nyanyian dalam islam disebut ghina, dan rasululloh memperbolehkan anak-anak muslim bermain musik dan bernyanyi dalam kesempatan perayaan. Dapat diambil kesimpulan bahwa musik yang diterima dalam islam adalah musik yang bernilai keagamaan.
  • Seni tari Rasululloh memperbolehkannya selama tidak membangkitkan nafsu birahi.
  • Seni arsitektur dan kaligrafi yang menduduki tempat yang tinggi dalam kebudayaan islam. Seni arsitektur dapat dilihat dari masjid-masjid, makam, kubah,istana dan menara masjid yang dibangun umat islam dari masa Rasululloh hingga saat ini.

4.2  Saran

sebagai manusia yang berbudaya, khususnya bagi umat muslim di dunia. Alangkah baiknya jika kita mempelajari lagi kesenian-kesenian yg bersumber dari ajaran Islam. Agar kesenian tidak merusak moral, terlebih ditengah aruh globalisasi.

Kebudayaan Arab Saudi sangatlah menarik untuk kita cermati dan pelajari lebih dalam. Hal ini dikarenakan kebudayaan Arab Saudi masih dipengaruhi oleh akidah-akidah Al Qur’an.

DAFTRA PUSTAKA

DR. Deddy Mulyana, MA. & Jalaludin Rakhmat, M.Sc. Komunikasi antar budaya, Bandung: Remadja Rosdakarya, 1996.

DR. Deddy Mulyana, MA. : Ilmu Komunikasi suatu pengantar. Bandung : Remadja Rosdakarya, 2000.

DR. Alo Liliweri, MS. : Gatra-Gatra Komunikasi Antar budaya : Pustaka Pelajar, 2001.

Prof. DR. Deddy Mulyana, M.A. : Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas budaya, PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Prof. DR. Deddy Mulyana, M.A. : Komunikasi lintas Budaya, Pemikiran Perjalanan dan Khayalan, PT Remaja Rosda, Bandung

  1. B.     Media Online (Internet)

http://exotizone.blogspot.com/2012/02/kesenian-dan-kebudayaan-arab-saudi.html

http://id.scribd.com/doc/33723620/Makalah-Kebudayaan-Arab-Islam-Oleh-Solehudin

http://www.lokerseni.web.id/2011/08/pengertian-atau-definisi kesenian.html#ixzz2X3lIKnqv

http://spenzacep.blogspot.com/2010/07/sejarah-music-asia-china-aarab-india.html

http://agussilwana.do.am/index/sejarah_musik_asia/0-16

LAMPIRAN

Alat musik Tradisional Arab Saudi

Seni Kaligrafi dan Seni Lukis Arab Saudi

Tari perut, seni tari dari Arab

Seni Rupa dan Seni Arsitektur Arab

BIODATA

Nama                           : Iyan Setiawan

Alamat                                    : Jl. Cisitu Baru No. 48 Bandung

Tempat/tgl lahir           : Jakarta, 16 februari 1991

Agama                         : Islam

Pekerjaan                     : Mahasiswa

Jenis kelamin               : Pria

Kelas                           : IK3

NIM                            : 41811102

Jurusan                        : Ilmu Komunikasi

Universitas                  : Universitas Komputer Indonesia

Mata kuliah                 : Komunikasi Lintas Budaya

Email                           :

Pin BB                        : 234262E9

Facebook                     :

Twitter                                    : @iyansetiaOne

Line                             : iyansetiawan

KakaoTalk                   : iyansetiaOne

Whatsapp                    : 08562199511

Path                             :

Instagram                    : iyansetiawan