Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman seni lukis memanfaatkan unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni.

Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang, fresco, al secco, tempera, azalejo, kolase, kaca, dan batik.

a. Lukisan Cat Minyak (Oil Painting) 

Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan/dicampur dengan minyak (lijn oil). Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet.

Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Kanvas yang digunakan sebagai media seni lukis terbuat dari selembar kain yang direntangkan pada kayu berbentuk segi empat (spanram) yang telah diberi campuran lain sebagai penutup pori-pori kain. Kanvas tersedia dalam berbagai ukuran, bahkan sekarang kanvas memiliki bentuk segi tiga ataupun segi enam. Adapun cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan (tube). Salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak dalam melukis adalah Ivan Sagito.

b. Lukisan Cat Air (Water Colour) 

Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan (tembus pandang). Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya kertas putih atau kertas khusus cat air. 

c. Lukisan Pastel (Oil Pastel) 

Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah dipadatkan seperti batangan kapur. Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata. 

d. Lukisan Arang (Conte) 

Arang (conte) dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang. Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan  arang tidak hanya berwarna hitam saja, dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang lain seperti merah bata, biru, coklat, krem, dan hijau. Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya biasanya digosok menggunakan kapas atau kuas.

e. Lukisan Al-Fresco 

Lukisan Al Fresco termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al Fresco sendiri mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama.

Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Lukisan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dinding gereja. Salah satu seniman yang terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican. 

f. Lukisan Al Secco 

Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al Fresco, namun lukisan al secco dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan (Italia). 

g. Lukisan Tempera 

Lukisan tempera adalah lukisan yang dibuat di tembok (mural). Setelah tembok kering, catnya diaduk dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak. Lukisan tersebut disebut juga Gouace.

Lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi hiasan dinding gereja dan istana. Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse. Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia. 

h. Lukisan Azalejo 

Lukisan azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam kesenian Islam. 

i. Lukisan Mozaik 

Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langitlangit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia. 

j. Lukisan Intersia 

Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warnawarni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss. 

k. Lukisan Kolase (Collage) 

Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang, dan serat. 

l. Lukisan Kaca (Glass Painting) 

Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik.

Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon (Jawa Barat). 

m. Lukisan Batik (Batik Painting) 

Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas Alibasyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.


Page 2

Anda Bisa Hubungi Admin Dengan Cara :

WhatsApp : 081397196126

Seni Lukis – Pengertian, Tujuan, Teknik, Langkah, Contoh, Gambar – Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa, dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis ialah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis ialah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu.

Beberapa pengertian kata seni: pengertian kata seni bisa diambil dari bahasa inggris art, yang berakar pada kata latinars, yang memiliki arti: “Keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses belajar.” Dari kata ini, kemudian berkembang pengertian Webster yaitu,“Penggunaan keterampilan dan imajinasi secara kreatif dalam menghasilkan benda-benda estetis. (Webster’s Collegiate Dictionary 1973, Hlm.63).

Pengertian lain diambil dari bahasa belanda ‘kunst’ yang mempunyai arti: “Suatu kesatuan secara structural dari elemen-elemen estetis, kualitas-kualitas teknis dan ekspresi simbolis yang mempunyai arti tersendiri dan tidak membutuhkan lagi pengesahan oleh unsur-unsur ular untuk pernyataan dirinya.” (Winkler Prins, Hlm.427)

Definisi seni kamus bahasa indonsia: “Kecakapan membuat atau menciptakan sesuatu yang elok-elok atau indah.”

Seni lukis adalah  salah satu cabang dari seni rupa, yang mengapresiasikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi, sekaligus sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Seni lukis mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap terang melalui pertimbangan yang estetik.

Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang datar.

Lukisan adalah suatu bentuk ungkapan batin seseorang dari hasil suatu pengolahan ide berbakat pengalaman indrawi maupun pengalaman jiwa melalui susunan unsur-unsur estetis dengan ukuran dwi marta (dua dimensi). Ungkapan atau pernyataan batin yang juga disebut ekspresi dalam suatu karya seni, haruslah memiliki nilai kebebasan dan mengandung unsur keindahan. Tampilnya keindahan tidak selalu dalam pewujudan fisik dan visual semata-mata, tetapi dapat pula secara moral (perasaan) atau secara kedua-duanya. (M. Affandi, Ekspresi Simbolik, Religius dan Estetika dalam Karya Lukis Kaligrafi,  (Yogyakarta: FPBS-IKIP, 1994), hlm. 134.

Pengertian Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Baca Juga : 20 Dampak Negatif Dan Positif Budaya Asing Terhadap Budaya Indonesia

Jenis-Jenis Seni Lukis

Seni Lukis memiliki karakteristik bermacam-macam. Jenis-jenis  seni lukis tertuang dalam berbagai aliran seni musik yang masing-masing memiliki gaya seni lukis yang khas. Berikut aliran-aliran seni lukis yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda :

Aliran Klasisme ini adalah bercorak klasik Yunani dan Romawi dengan wujud gambar yang realistis. Bumbu-bumbu realistis ini adalah wujud tampilan lukisan yang dibuat semirip-miripnya dengan wujud aslinya di dunia nyata.

Aliran romantisme memiliki ciri khas nilai-nilai sebuah peristiwa yang menarik, istimewa, dan indah. Hal ini dapat berupa kejadian-kejadian yang menyenangkan, hubungan percintaan, dan lukisan-lukisan manusia berparas anggun.

Jenis aliran ini lebih menghasilkan suatu karya yang menangkap fenomena yang nyata terjadi dan dialami dalam kehidupan secara obyektif.. Bila diperhatikan, realisme ini merupakan sanggahan terhadap aliran berjenis klasisme yang statis serta romantisme yang berlebihan.

Naturalisme merupakan aliran yang cenderung  menunjukkan suatu keadaan malam. Semua tema yang ingin dibuat untuk melukis dihubungkan dengan keadaan alam yang lebih dominan.

Ekspresionisme merupakan jenis seni lukis yang menganggap bahwa ekspresi  merupakan elemen penting yang digunakan untuk menciptakan karya lukis yang menarik dan berkesan. Seni ini terlahir dari sebuah emosi yang murni dari dalam hati dan dituangkan dalam warna dan bentuk gambar.

Baca Juga :Kritik Seni adalah

Aliran ini memproyeksikan obyek-obyek yang dilihatnya secara natural menjadi obyek-obyek yang ada dalam sebuah mimpi. Hasil karya yang diciptakan adalah obyek-obyek yang imajinatif dan unik.

Jenis aliran abstrak merupakan lukisan dengan bentuk penyampaian makna secara tidak langsung. Aliran ini tidak menggambarkan obyek dalam bentuk aslinya, tetapi gambar yang samar dan membuat pengunjung berpikir apa lukisan itu.

Aliran seni lukis ini menekankan obyek berupa tokoh-tokoh suci, raja, ratu, tempat ibadah, istana, atau obyek-obyek lain yang berhubungan dengan dinasti. Ciri khas penggambarannya adalah berupa garis tebal dan warna yang dipertegas.

Aliran ini cenderung menekankan pada gerak yang indah dan memperlihatkan obyek lukisan yang digambar seakan-akan bergerak. Unsur yang kuat adalah kedinamisan, ekspresi kecepatan, dan ekspresi kesamaan waktu yang kuat.

Jenis aliran konstruktivisme adalah aliran yang melukiskan wujud konstruksi bangunan disertai dengan penekanan fokus pada sebuah bangunan. Obyek yang digambar dapat berupa bangunan model klasik, modern, atau bangunan yang lain.

Teknik-Teknik Yang Digunakan Dalam Seni Lukis

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam seni lukis. Masing-masing teknik memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat anda pilih sesuai dengan selera anda. Berikut teknik-teknik lukis yang perlu anda ketahui :

Baca Juga :Kebudayaan adalah

Teknik Aquarel adalah jenis teknik lukis yang memanfaatkan cat air sebagai bahan lukis dengan cara mengoleskan warna secara tipis. Hal ini dilakukan agar memperoleh hasil suatu gambaran yang terlihat transparan.

Teknik lukis Plakat menggunakan bahan cat air, cat akrilik, dan cat minyak dengan mengoleskan warna secara tebal dengan komposisi cat yang lebih kental. Terdapat perbedaan dengan Teknik Aquarel terkait cara mengoles dan komposisi catnya. Kelebihan menggunakan teknik aquarel, warna yang dihasilkan lebih kuat dan colorfull pada karya lukisannya.

Teknik lukis ini merupakan teknik yang membutuhkan suatu kesabaran yang lebih dibandingkan teknik lukisnya. Hal ini dikarenakan Pointillis menggunakan titik-titik agar menghasilkan tampilan lukisan yang indah dan menawan. Biasanya pelukis memanfaatkan gradasi warna untuk mengatur unsur gelap dan terang pada lukisannya.

Teknik jenis ini merupakan teknik lukis gaya baru dengan menyemprotkan cat ke papan/media lukis. Tujuan digunakannnya teknik lukisan ini adalah agar lukisan tampak lebih halus dan lebih visual untuk dilihat. Teknik spray ini sering digunakan untuk melukis grafitti di dinding-dinding.

Melukis dengan teknik basah dilakukan dengan cara mengencerkan cat minyak menggunakan bahan-bahan tertentu seperti linseed oil. Bila cat minyak telah diencerkan dengan kekentalan tertentu, barulah cat tersebut dioleskan pada media lukis. Kuas yang dipakai untuk melukis dengan teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang.

  1. Melukis Dengan Teknik Kering

Melukis dengan teknik kering dilakukan tanpa menggunakan cat minyak. Teknik ini seringkali kita gunakan dengan hanya menggunakan alat pensil, crayon atau spidol. Namun dalam melukis yang lebih khusus, digunakan kuas yang kering dan tidak berminyak.

Baca Juga : “Seni Rupa Murni” Pengertian & ( Fungsi – Contoh – Gambar )

  1. Melukis Dengan Teknik Campuran

Melukis dengan teknik campuran adalah mengkombinasikan dua teknik atau lebih untuk menghasilkan suatu karya yang lebih elegan. Sebagai contoh, anda dapat mengkombinasikan teknik kering dan teknik basah dengan cara memanfaatkan teknik kering terlebih dahulu kemudian melapisinya dengan teknik basah. Hal ini membuat pengguna lebih kreatif dalam membuat lukisan baru.

Itulah hal-hal penting yang dapat anda ketahui mengenai seni lukis meliputi jenis-jenis, fungsi, dan teknik seni lukis. Jenis-jenis seni lukis merupakan suatu konsep dengan hasil lukisan yang khas. Sementara teknik lukisan merupakan cara untuk melukis agar menghasilkan gambar dengan ciri khas tertentu. Fungsi dari seni lukis begitu besar dan dapat bermanfaat bagi pelukis maupun pengunjung yang melihatnya.

Selain untuk membuat tertarik seseorang, lukisan dapat difungsikan sebagai hiasan atau bisnis yang menguntungkan. Informasi-informasi yang anda dapat mengenai seni lukis ini semoga dapat membantu anda untuk melukis sesuai dengan selera.

Alat Dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan dalam melukis terdiri dari:

Kuas untuk melukis ukurannya bermacam-macam. Biasanya ada nomor urutannya, disarankan untuk mencari kuas yang berkualitas baik.  Di ujung sikat kuasnya, bewarna cream.

Tempat untuk menampung, dan mecampurkan warna cat minyak. Pelukis biasanya memilih palet yang permukaannya licin, karena tidak akan menyerap minyak.

Kanvas adalah salah satu media lukis dengan menggunakan cat minyak, terdapat berbagai ukuran dan ada juga yang berupa kanvas yang masih berupa gulungan, biasanya kanvas gulungan harganya lebih murah.

Baca Juga : “Seni Rupa Terapan” Pengertian & ( Sejarah – Fungsi – Wujud – Bentuk – Contoh )

Tinner digunakan untuk membersihkan kuas yang sudah bercampur dengan warna sehingga menjadi lebih bersih kembali dan mudah bila ingin menggunakan kuas kembali.

Alat ini digunakan agar kanvas tegak dan tidak bergerak kemana-mana (tidak goyang)

Pisau palet digunakan untuk meratakan cat minyak dan membuat efek pada lukisan.

Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Dalam melukis, bahan melukis dibagi menjadi dua:

Sebenarnya, bahan melukis tidak hanya sebatas pada cat atau tinta, karena pada dasarnya semua bahan (baik yang alami ataupun buatan) yang sifatnya cair atau berbentuk pasta dapat digunakan untuk melukis. Contohnya: tanah liat, getah pohon, dll.

Namun seiring perkembangan zaman, terdapat juga bahan-bahan yang secara khusus dibuat untuk melukis. Contohnya: Cat minyak, cat air, cat akrilik, cat poster, cat tembok, cat besi/kayu, tinta bak atau tinta cina,  cat tekstil, pastel/oil pastel/crayon, dll.

Baca Juga : “Pameran Seni Rupa” Definisi & ( Jenis – Unsur – Fungsi – Tujuan )

Cat minyak terdiri atas partikel-partikel pigmen warna yang diikat (direkat) dengan media minyak.

Kelebihan cat minyak:

  1. Pigmen warna cat minyak lebih cemerlang
  2. Gradasi warna yang bisa dicapai oleh cat minyak pada skala gradasi paling besar.
  3. Ketahanan terdapat waktu lebih awet.

Kekurangan cat minyak:

  1. Membutuhkan waktu yang lama untuk kering.
  2. Baunya tajam dan menyengat
  3. Harga cat minyak lebih mahal dari cat-cat yang lain.
  4. Pada warna putih akan berubah menjadi kekuningan. Jika kena udara lembab dan akan kembali menjadi warna.

Cat air/ aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Bidang lukisan yang digunakan dalam menggunakan cat air dapat berupa kertas, papyrus, plastik, kulit, kain, kanvas, dll.

Kelebihan cat air:

Tidak berbau, mudah dibersihkan dan cepat kering.

Cat poster juga berbahan dasar air, namun cat ini lebih pekat. Cat poster ada yang bias dicampur air dan ada juga yang tidak perlu dicampur air. Cat ini untuk digunakan melukis di atas kertas. Cat poster yang beredar di pasaran biasanya dalam bentuk botol kecil. Perbedaannya dengan cat air adalah memiliki sifat opaque, dan penggunaanya tidak encer.

Cat ini ada yang berupa serbuk dan pasta. Cat akrilik ini terbuat dari campuran bahan sintetis seperti resin dan polivinyl acetate yang cepat kering. Bahan ini umumnya bersifat lembut dan kaku, meskipun dicairkan dengan air/gel. Apabila telah kering, cat ini sangat tahan air. Cat ini mudah menutup dan cepat kering. Media lukis untuk bahan ini adalah dinding (tembok batu), kayu, kain, stryfoam, kanvas, ataupun kertas gambar.

Kelebihan cat akrilik:

  1. Bau tidak terlalu menyengat
  2. Cepat kering
  • Tinta Bak/Tinta Cina/Tinta India

Tinta ini umumnya digunakan dalam membuat tulisan kaligrafi ataupun melukis. Tinta bak ada yang berupa batangan ataupun cair. Tinta bak yang berupa batangan harus diencerkan dengan air,  yang berbentuk cair juga bisa pula ditambahkan air apabila sangat kental.

Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus untuk melukis di atas kain. Cat ini cocok untuk kegiatan melukis t-shirt, sepatu kanvas atau tas kain. Setelah cat mengering bidang lukisan harus disetrika.

Baca Juga : 101 Pengertian Dan Macam-Macam Seni Menurut Para Ahli

Contoh Seni Lukis

Seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi disebut

Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut, tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain sebagai berikut:

Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengandian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang atau para dewa politheisme atau monotheisme.

Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius ialah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif, akan tetapi pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis.

Mereka menganut peham primitivisme, seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok, misalnya cita-cita berupa kebahagian, kedamaian, kekuatan dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia.

Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis ialah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan sematamata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis ialah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya ialah para pelukis di jalan.

Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri tanpa melihat unsur-unsur lain. Nah disini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.

Demikianlah pembahasan mengenai Seni Lukis – Pengertian, Tujuan, Teknik, Langkah, Contoh, Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan