Sikap terpuji bagi rasul yang artinya tekun adalah
Lihat Foto Show
SHUTTERSTOCK.COM Ilustrasi KOMPAS.com - Bagi keluarga muslim, tentu berharap anaknya tumbuh dan berakhlak mulia. Tak hanya itu, setiap anak juga harus bisa mencontoh perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-harinya. Ini adalah salah satu wujud bahwa kita mencintai dan menghormati Rasul Allah. Dimulai sejak usia dini supaya perilaku tersebut terbawa saat usia remaja sampai tua. Tentunya, sikap terpuji Rasulullah SAW sangat banyak. Setiap perilakunya sehari-sehari memiliki suri teladan yang mesti dicontoh. Perkataan dan perbuatan Rasulullah merupakan budi pekerti yang baik. Baca juga: Pendidikan Karakter lewat Kisah 75 Orang Pemberani dari Nusantara Dari sikap terpuji Rasulullah, ada 4 sifat yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita sejak dini. Terlebih pada bulan suci Ramadhan ini, anak harus dibekali budi pekerti yang baik. Merangkum laman resmi Sahabat Keluarga Kemdikbud RI, ini 4 sifat Rasulullah yang harus diajarkan pada anak sejak usia dini: 1. Shiddiq [jujur]Jujur adalah sikap menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW sangat terkenal, tidak hanya diakui teman dekatnya, bahkan diakui oleh musuhnya. Anak-anak juga harus punya sikap jujur. Dalam situasi apapun, sifat kejujuran harus dimiliki. Tanda anak hebat adalah jujur. Sebagai contoh, seorang anak-anak, sebut saja namanya Budi ditanya oleh guru. "Kamu tadi pagi salat Subuh atau tidak?" Budi menjawab dengan berbohong, "Iya Bu, saya salat Subuh tadi pagi" Ibu guru melanjutkan, "Jam berapa kamu salat?" Budi berbohong lagi, "Jam 05.00 Bu" Ibu guru bertanya lagi, "Salat sama siapa kamu?" Budi terpaksa berbohong lagi, "Sama mama, papa, dan adek, Bu" Hanya karena berbohong sekali, Budi terpaksa berbohong lagi dan lagi karena guru terus bertanya. Jadi kita tidak boleh berbohong karena berbohong sekali pun dapat menimbulkan kebohongan-kebohongan yang lain dan menyebabkan kita mendapatkan banyak dosa. Posted on 10/16/2019 by admin Amar Tarmizi, M.Pd. Telah datang kepada kita seorang Rasul yang memberikan contoh uswah hasanah yang shaleh. Dua sifat Rasulullah Saw yang dapat kita jadikan contoh adalah sifat fathonah dan amanah. Rasulullah Saw yang lebih dikenal sebagai pribadi yang ummi, buta huruf dan tidak pernah merasakan pendidikan seperti kita sekarang ini. Namun karena mukjizat yang diberikan Allah kepadanya, melalui wahyuNya maka tercerminlah ia sebagai pribadi yang cerdas. Salah satu kecerdasan yang dapat kita lihat dari Rasulullah adalah di saat beliau memimpin peperangan Badar. Untuk mengetahui berapa banyak jumlah musuh yang akan dihadapi, beliau hanya bertanya kepada dua orang pemuda Quraisy yang biasanya menghidangkan minuman untuk pasukan Quraisy. Beliau bertanya berapa banyak biasanya unta yang dihabiskan oleh pasukan Quraisy dalam sekali makan. Para pemuda iu menjawab sekitar 9 sampai 10 ekor unta. Dari situ Rasulullah dapat menaksir, kalau satu ekor unta dapat dihabiskan oleh sekitar seratus orang, maka pasukan Quraisy yang akan beliau hadapi berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang banyaknya. Ini di antara cara cerdas Rasulullah Saw. Sekarang bagaimana dengan kita? Kalau kita melihat, banyak di antara sahabat dan orang-orang terdahulu memiliki umur yang panjang. Berbanding jauh dengan kita, sangat sedikit yang memiliki kesempatan merasakan umur yang panjang. Maka dengan waktu yang sangat terbatas ini, bagaimana upaya kita untuk memaksimalkannya, mengamalkannya seefektif mungkin. Maka di sini pula dibutuhkan kecerdasan dalam beribadah. Contoh sederhana kecerdasan dalam beribadah dapat kita temukan dalam sedekah. Betapa sedekah dapat membuka banyak peluang-peluang kebaikan. Dari sedekah yang kita lakukan, ekonomi dapat tergerakkan, orang yang kesusahan dapat terbantu, bahkan berpeluang untuk tidak akan terputus. Sedekah adalah ibadah yang memiliki nilai-nilai yang luar biasa, dapat mengoptimalkan diri kita dalam waktu yang singkat yang diberikan Allah kepada kita. Begitu pula dengan sifat jujur, amanah. Rasulullah yang kita kenal sebagai seorang yang jujur, sampai-sampai beliau menapat gelar Al-Amin, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi seorang Rasul. Begitu luar biasa fadhilah dari seorang yang jujur. Sebagaimana Rasulullah, beliau jujur dalam bisnisnya, menyampaikan apa adanya dalam setiap perdagangannya. Sehingga beliau dikenal sebagai orang yang sukses dalam perekonomian, disebabkan karena kejujurannya. Maka kalau sifat kejujuran ini tertanam pula dalam jiwa kita, menjadi kebiasaan rutinitas kita. Maka pastilah kita akan termuliakan menjadi manusia. Sesungguhnya setiap ujian yang kita rasakan hari ini adalah untuk mengangkat derajat kita. Bagaimana kita bisa dengan cerdasnya menyikapi semua permasalahan hidup kita. Bagaimana kita bisa dengan sifat jujur kita, amanah, tanpa harus menghalalkan berbagai macam cara untuk bisa meraih kesuksesan. Sebuah pepatah shaleh mengatakan, “Ujian itu bisa membuat orang menjadi mulia, tapi ujian itu juga bisa membuat orang menjadi terhinakan”. Tidaklah dengan ujian akhirnya membuat kita menjadi pembohong. Tidaklah dengan ujian membuat kita menghalalkan segala cara sehingga memanipulasi banyak orang. Padahal kalaulah kita tahu, sesungguhnya Allah melihat apa yang kita lakukan. Allah tahu apa yang tertanam dalam jiwa dan hati kita. Dua sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw ini hendaklah pula dapat tercermin dalam diri kita masing-masing. Sifat fathonah, cerdas dalam menyikapi kehidupan, cerdas menjalani ibadah-ibadah yang kita lakukan agar memiliki nilai-nilai yang jauh lebih besar. Jujur dalam kehidupan, jujur dalam diri, jujur kita kepada Allah, jujur kita kepada sesama manusia. Kalau dua sifat ini dapat kita realisasikan dalam kehidupan kita, maka insyaAllah kita pula akan menjadi bagian dari umat Rasulullah yang sukses dalam hidup di dunia dan akhirat. Tags: Alumni Berprestasi, Alumni Terbaik, Beasiswa Kuliah, Biaya Kuliah, Dosen Berprestasi, Dosen Terbaik, Fakultas Internasional, Fakultas Terbaik, Fakultas Unggul, Kampus Di Medan, Kampus Internasional, Kampus Swasta Terbaik, Kampus Terakreditasi, Kampus Terbaik, Kampus UMA Sehat, Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Terbaik, Perguruan Tinggi Di Medan, Perguruan Tinggi Internasional, Perguruan Tinggi Ranking, Perguruan Tinggi Swasta, Perguruan Tinggi Terakreditasi, Perguruan Tinggi Terbaik, UMA Berkualitas, UMA Bestari, UMA Internasional, UMA Sehat, UMA Unggul, Universitas Berkualitas, Universitas Di Medan, Universitas Ranking, Universitas Standar Internasional, Universitas Terakreditasi, Universitas Terbaik Jakarta - Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT. Mereka diutus untuk menyampaikan wahyu kepada manusia. Rasul yang wajib diketahui umat muslim ada 25. Rasul juga memiliki sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. A. Sifat Wajib Rasul Sifat wajib rasul adalah sifat yang harus dimiliki oleh rasul. Sifat wajib rasul adalah sebagai berikut seperti dikutip dari buku Aqidah Akhlaq karya Ahmad Kusaeri: 1. SiddiqSiddiq artinya benar. Seorang rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan. 2. AmanahAmanah artinya dapat dipercaya. Mereka dapat dipercaya untuk menyampaikan seluruh pesan yang diperintahkan oleh Allah, tanpa ditambah atau dikurangi. 3. TabligTablig artinya menyampaikan wahyu. Seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah kepada manusia. Sekalipun untuk menyampaikannya sangat pahit, bahkan mendapat rintangan berat. Hal ini sesuai firman Allah surat Al Maidah ayat 67: ۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ - ٦٧ Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan [apa yang diperintahkan itu] berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari [gangguan] manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. 4. FatanahFatanah artinya cerdas. Dengan kecerdasannya mereka dapat memberikan keterangan secara benar sehingga manusia dapat mengerti dan memahami hal yang diajarkan. Sebagai muslim, sahabat hikmah diharapkan dapat mencontoh sifat wajib rasul agar dapat menjadi orang-orang yang baik dan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. B. Sifat Mustahil Rasul Sifat mustahil rasul adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul. Sifat mustahil kebalikan dari sifat wajib rasul. Sifat mustahil rasul sebagai berikut: 1. Kizbu Kizbu artinya berbohong atau dusta. 2. Khianat Khianat artinya tidak dapat dipercaya. 3. Kitman Kitman artinya mennyembunyikan. 4. Baladah Baladah artinya bodoh atau dungu.
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat yang diperbolehkan bagi mereka. Maksudnya kebolehan yang berupa sifat-sifat manusiawi yang dimiliki setiap orang pada umumnya sepanjang sifat-sifat tersebut tidak mengurangi martabat kerasulan yang mulia. Sifat-sifat manusia yang dibolehkan bagi rasul seperti makan, minum, tidur, dan beristri. [nwy/erd]Video yang berhubungan
KABARPANDEGLANG.COM – Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah Swt., yaitu orang yang mendapatkan wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia. Nabi dan rasul harus menjadi pola umat manusia. Semua nabi dan rasul membawa fatwa tauhid, yakni menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa. Jumlah rasul yang disebutkan di dalam al-Qur’an ada 25 orang. Nabi dan rasul mempunyai sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Rasul Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati, sabar, sabar dalam menjalani perintah Allah Swt. Rasul Ulul ’Azmi itu yakni Muhammad saw., Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., dan Isa a.s. Nabi Muhammad saw. ialah nabi dan rasul terakhir [epilog]. Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48 berikut ini. وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ [wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khawfun ‘alayhim walaa hum yahzanuuna] Artinya:
Ayat di atas menjelaskan perihal “alasan Allah Swt. mengutus para rasul”. Allah mengutus para rasul untuk memberi kabar gembira dan memperlihatkan peringatan. Kabar gembira maksudnya menyampaikan kesepakatan Allah Swt. bagi orang yang menaati perintah-Nya. Rasul memberi peringatan, adalah bagi mereka yang ingkar kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya akan menerima balasan buruk yakni neraka jahanam. A. Tugas dan Sifat Rasul-rasul AllahPara utusan Allah mempunyai peran yang sangat berat, semoga tugas itu sukses dan berhasil, mereka diberi sifat-sifat yang istimewa oleh Allah Swt. yakni “sifat-sifat wajib bagi rasul”
Mari kita membiasakan sikap mirip acuan berikut ini.
B. Rasul Ulul ‘AzmiUlul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau mempunyai. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang berpengaruh. Ulul ‘Azmi artinya mempunyai keteguhan/tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat besar lengan berkuasa, serta Rasul Ulul ‘Azmi itu adalah Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw. Berikut riwayat singkat para Rasul Ulul ‘Azmi.
C. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi1. Sikap Terpuji Para RasulTerpuji [mahmudah] artinya sikap yang baik sesuai hukum agama Islam. Misalnya jujur [al-Amanah], pemaaf [al-‘Afwu], tekun [al-Khusu’], aib bila diri tercela [al-Hayau], bersih [an-Nazafah], pemurah [as-Sakhau], sabar [a£-Sabru] dan seterusnya. Para Rasul itu mempunyai sifat wajib, yaitu sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya dapat diandalkan, sifat tablig artinya memberikan, dan sifat fatanah artinya terpelajar dan cerdas. Selain itu, ada sifat dan perilaku yang mereka pegang teguh ialah menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, taat dan patuh kepada Allah Swt. 2. Sikap Terpuji Para Rasul Ulul ‘AzmiPerhatikan Q.S. al-Ahzab/33: 7 yang artinya sebagai berikut :”Dan [ingatlah] ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau [Muhammad], dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” Sikap terpuji di dalam ayat itu terdapat kata “teguh” , yaitu perjanjian yang teguh. Teguh dan sanggup memberikan agama kepada umatnya masing-masing. Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati, tabah, dan tabah. Mengapa diberi gelar rasul Ulul ‘Azmi alasannya adalah mereka yang paling banyak mendapat tantangan, paling banyak penderitaan, akan tetapi mereka tetap teguh, sabar, tabah dan terus berjuang memberikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia. D. Meneladani Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘AzmiSeperti pesan Allah Swt. dalam Q.S. al-Ahqaf/46: 35 yang ditujukan kepada manusia termasuk kita, yakni: …فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ Artinya :
Berikut ini pola sifat para rasul Ulul ‘Azmi, adalah:
Ayo BerlatihA. Bacalah secara cermat percakapan singkat di bawah ini! Pelajaran apa yang kamu peroleh dari cerita tersebut? Jelaskan!“Apakah kamu sudah tahu sifat-sifat rasul itu Fatimah?” tanya ayah Fatimah. “Insya Allah tahu ayah, ialah siddiq, amanah, tablig, dan fatanah,” jawab Fatimah. Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar, tidak pernah berdusta, atau berbohong. Kedua, amanah artinya dapat mengemban amanah. Ketiga, tablig artinya memberikan. Keempat, bersifat fatanah artinya cerdas, pintar, dan bijaksana.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan terang!
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan //kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!! Video yang berhubungan |