Sisa-sisa kain yang digunakan untuk membuat pakaian atau kerajinan tekstil lainnya dinamakan


Kita pasti bertanya tanya, apa itu kain perca,dan ciri ciri kain perca itu,Kain perca biasa disebut kain sisa guntingan yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau produk tekstil lainnya.Jahit perca adalah menggabungkan potongan-potongan kain perca dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai rencana. Jahit perca pada dasarnya mempelajari tehkniknya bukan bahannya. Di tangan orang yang kreatif inilah, kain perca sangat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan utama kerajinan tekstil dan menjadikan kain yang bernilai tinggi. Kerajinan *kain perca* saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang paling dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di seluruh dunia. Awalnya kerajinan ini merupakan salah satu kerajinan tradisional. Namun, sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru di dunia kerajinan.Kain perca bisa dibuat menjadi tas, bed cover, selimut, celemek, tempat tissue, tas, keset, gorden, dompet bahkan lukisan dengan gaya dan tekhnik yang luar biasa. Dalam seni menjahit kain perca ada berbagai macam seperti Patchwork, quilting dan applique. Patchwork adalah tehnik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti pola berulang sesuai rencana. Applique adalah tehnik membentuk gambar dari potongan kain kemudian menempelkan diatas permukaan kain dasar membentuk pola tertentu. Kedua seni ini kemudian disempurnakan dengan tehnik jahit tindas [ quilt ]. Tehnik ini dilakukan setelah menyisipkan dakron atau koldore/ busa angin atau silicon atau kapas, diantara lembaran kain sehingga hasilnya lebih rapi dan memiliki ketebalan yang memberikan keindahan dan keunikan. Produk jahit perca diantaranya: bedcover, selimut, sarung bantal kursi, hiasan dinding, tutup kotak tissue, cempal, alas panas, taplak meja, sarung toples, tas, tutup kulkas, tutup galon, tutup tudung saji, tempat surat, dll.

Kita bisa mendapatkan kain perca ini dari sisa-sisa kain jahit yang sudah tidak terpakai, kita bisa mendapatkannya dari jenis-jenis kain sebagai berikut :

Kain Flanel merupakan salah satu jenis kain yang dibuat dari bahan dasar serat wol, tanpa ditenun. Kain ini memiliki tekstur yang agak tebal, namun sangat lembut dan lentur sehingga mudah dibentuk apa saja. Kain Satin merupakan jenis kain yang memiliki permukaan mengkilap serta licin, namun bagian belakangnya suram. Kain Denin merupakan kain yang biasanya digunakan untuk membuat berbagai macam jeans seperti celana jeans, jaket jeans, dan lain-lainnya. Kain Rayon merupakan jenis kain yang biasanya tampak berkilau dan tidak mudah kusut. Kain Sutra merupakan jenis bahan yang sangat ringan dan memiliki tekstur yang sangat lembut sehingga harus berhati-hati dalam penjahitan maupun perawatan lain, misalnya pencucian dan penyetrikaan. Kain Polyester merupakan kain yang memiliki kesamaan dengan kain katun. Namun, dari segi kualitas, jenis kain ini masih satu tingkat dibawah kain katun. Bahan dasar kain PE adalah benang polyester. Kain Blacu adalah jenis kain yang terbuat dari bahan dasar kapas. Kain ini sangat fleksibel sehingga sangat mudah dibentuk menjadi aneka bentuk kreasi serta ditambahkan hiasan apapun. Kain satu ini juga merupakan jenis kain ramah lingkungan karena bahan dasarnya yang alami. Kain blacu dapat ditemukan dengan mudah, salah satunya digunakan sebagai pembungkus tepung terigu. Kain Wool merupakan salah satu jenis kain yang berserat tebal dan sangat lembut dan biasa digunakan sebagai bahan dasar pakaian hangat atau sweater. Kain Lycra merupakan jenis kain yang bertekstur lembut dan elastic. Kain Akrilit merupakan salah satu jenis bahan terbuat dari bahan sejenis plastik dan biasa digunakan untuk membuat kemeja. Kain Chiffon merupakan jenis kain yang sangat ringan. Bahan dasar kain chiffon adalah katun, sutera, atau fiber sintetis. Kain Ceruti merupakan salah satu jenis kain yang mirip dengan chiffon dengan ciri khas keduanya yang sama-sama tipis. Kain Katun merupakan salah satu jenis kain hasil rajutan yang berbahan dasar serat kapas. pengertian kain perca dan contohnya, teknik pengolahan kain perca, fungsi kain perca, pengertian kain perca menurut para ahli, sejarah kain perca, 3 contoh hasil produk dari kain perca, tuliskan 6 contoh hasil produk kain perca, sebutkan dan jelaskan jenis jenis jahit perca

LifeStyle

Kain perca adalah kain yang didapatkan dari sisa-sisa guntingan kain lebar pada proses pembuatan pakaian atau garment, kerajinan, dan berbagai produk tekstil lainnya.

Kerajinan Kain Perca

Sepintas kain sisa ini adalah kain yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang berguna.  Kain perca ini dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti tas, sarung bantal, ataupun produk-produk yang lain.

Jenis kain sisa yang digunakan bisa bermacam-macam, diantaranya adalah :

  • Kain Wool, kain ini tebal dan lembut, biasa dimanfaatkan untuk pembuatan pakaian hangat.
  • Kain Licra, kain yang memiliki sifat elastis tinggi.
  • Kain Acrylic, kain berkarakter bulky tidak menyerap keringat.
  • Kain Chiffon, kain yang tipis dan ringan, dibuat dari sutra, katun, atau serat sintesis.
  • Kain Ceruti, kain yang mempunyai kemiripan dengan kain chiffon.
  • Kain Katun, kain dari serat kapas, nyaman di kulit karena menyerap keringat.
  • Kain Flanel, biasanya berbahan dasar serat wol tanpa ditenun.
  • Kain Satin, kain dengan permukaan mengkilap dan licin, bagian belakannya suram dan kasar.
  • Kain Denim, kain twill yang biasa digunakan untuk membuat jeans.
  • Kain Rayon, kain yang nampak berkilau dan tidak mudah kusut.
  • Kain Sutra, kain yang sangat ringan dengan tekstur lembut.
  • Kain Polyester, kain sintetis mudah kering dan tidak mudah kusut.
  • dan lain-lain.

Proses Pembuatan 

Proses membuat kerajinan tangan kain perca diperlukan beberapa teknik menjahit diantaranya :

  1. Teknik Patchwok, yaitu menjahit kain perca sesuai potongannya, secara umum teknik ini dilakukan dengan menyambung setiap potongan kain perca dengan jahitan sehingga nantinya dapat membentuk motif-motif tertentu dalam gabungan beberapa lembar kain perca yang nantinya diproses lagi untuk menghasilkan kerajinan tangan.
  2. Teknik Applique, yaitu menempelkan kain perca di permukaan kain yang utuh. Kain perca dalam teknik ini hanya bertindak sebagai hiasan pada sebuah background kain yang utuh.
  3. Teknik Quilting, yaitu menambahkan bahan tambahan berupa busa atau sejenisnya pada kain perca yang sudah dijahit. Teknik quilting ini akan menghasilkan kain dengan volume tebel. Selain busa, bahan pengisi kain perca ini biasanya adalah dakron.
Keset dari kain perca

Ketiga teknik diatas ini dapat diterapkan secara terpisah sendiri-sendiri atau pun bisa dikombinasikan satu sama lain.

Contoh kerajinan dari kain perca 

kalung kain perca
  • Hiasan dinding dari kain perca
  • Kreasi gorden dari kain perca
  • Kreasi bedcover dari kain perca
  • Kreasi tikar lantai dari kain perca
  • Kreasi tutup galon dari kain perca
  • Kreasi bantal hias dari kain perca
  • Karya lukisan dari kain perca
  • Kaligrafi dari kain perca.
  • Bandana dari kain perca.
  • Boneka dari kain perca.
  • Tas dari kain perca.
  • Gantungan kunci dari kain perca.
  • Tas handphone dari kain perca.
  • Kalung dari kain perca.
  • Kreasi alat bantu masak dengan kain perca
  • Aneka kreasi bros dari kain perca

Sejarah Kerajinan Kain Perca

Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik selembar kain baru ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja.

Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai untuk membuat selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya musim dingin di Eropa.

quilting kuno

Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah mulai menggunakan teknik kerajinan ini untuk membuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut, baju, dan lain sebagainya.
Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah.

Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa menghangatkan.
Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih bernilai seni tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan tujuan pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan kenyamanan dan keindahan si pemakai.

Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong. Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.

bantal kain perca

Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA, Mesir, China dan Eropa. Sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna dan bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik mahal di kota besar di Indonesia.

Lihat juga Mengenal Teori Dasar Tekstil

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề