Shutterstock
Ilustrasi Bahasa Indonesia
KOMPAS.com - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang diguakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia.
Bahasa Indonesia yang baik merupakanbahasa yang digunakan sesuai dengan kondisi. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah sesuai dengan EYD.
Dalam buku Bahasa Indonesia Bebrasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal [2012] oleh Kosasih dan Hermawan, kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah yang dibakukan.
Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan [EYD], tata bahasa baku, dan kamus. Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan maupun tulisan.
Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Sedangka kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.
Ragam bahasa baku
Ragam bahasa baku dibatasi dengan beberapa sudut pandang, yaitu:
- Sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, bahasa yang baik tata tulis, kosakata, maupun tata bahasanya sesuai dengan hasil pembakuan bahasa.
- Sudut pandang informasi, ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan.
- Sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazin digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan lainnya.
Baca juga: Kata Umum dan Kata Khusus dalam Bahasa Indonesia
Fungsi kata baku
Dini Fitri berdasarkan buku Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku [2017], menjelaskan secara umum, fungsi bahasa baku sebagai berikut:
- Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
- Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
- Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
- Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seorang atau seklompok orang.
Ciri-ciri kata baku
Ciri-ciri dan contoh kata baku, yaitu:
- Tidak dipengaruhi bahasa daerah
Kata baku Tidak bakusaya guemerasa ngerasa
ayah bokap
Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia
Jakarta -
Selain memiliki ragam bahasa yang terus berkembang, bahasa Indonesia juga memiliki ragam kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata baku dan tidak baku biasanya digunakan sesuai dengan konteks yang telah disepakati, seperti dalam dunia pendidikan, birokrasi, dan penulisan teks resmi.
Kata baku dan tidak baku sendiri untuk saat ini sudah diatur dan memiliki standar yang bisa dicari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI]. Kamus tersebut dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud] dan bisa digunakan melalui aplikasi ataupun secara daring.
Pengertian Kata Baku
Menurut KBBI, baku merupakan tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar.
Dalam konteks bahasa, kata baku bisa diartikan tolok ukur kata yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Di Indonesia standar yang dimaksud ialah mengacu kepada KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia [PUEBI].
Ragam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta karena dalam konteks komunikasi, penutur akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan.
Atas dasar itu, kata baku digunakan sebagai acuan resmi dalam kaidah bahasa agar masyarakat memiliki rujukan ragam bahasa yang sama.
Pengertian Kata Tidak Baku
Jika kata baku tolok ukur yang sesuai kesepakatan standar, maka kata tidak baku merupakan tolok ukur kata yang belum memenuhi kesepakatan standar dalam KBBI.
Biasanya kata tidak baku digunakan karena kebiasaan penutur dalam pengucapan kata-kata yang dipengaruhi oleh dialek daerah ataupun kata serapan yang masih asing. Misal lidah terbiasa mengucap "antri" dibanding "antre". Padahal dalam bahasa kata baku yang tepat ialah antre.
Dalam perkembangannya kata tidak baku secara perlahan mulai disandingkan dengan kata baku agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui ragam bahasa dengan kata-kata yang baku dan tepat. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu ialah dengan terciptanya KBBI resmi pada Oktober 2016.
Fungsi Kata Baku
Menurut buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata baku memiliki fungsi, di antaranya:
1. Fungsi Kata Baku sebagai Pemersatu
Tanpa menghilangkan ciri khas ragam bahasa di tiap daerah di Indonesia, bahasa baku mempersatukan masyarakat dari seluruh penutur dialek masing-masing daerah.
2. Fungsi Kata Baku sebagai Pemberi Kekhasan
Bahasa baku atau kata baku ketika dibandingkan dengan bahasa lain yang serumpun seperti bahasa Melayu yang digunakan di negara Tetangga maupun di Sumatera, bahasa Indonesia sudah berbeda.
Perbedaan itu pada akhirnya akan membawa dampak positif dan memberi kemantapan akan jati diri bangsa Indonesia.
3. Fungsi Kata Baku sebagai Pembawa Kewibawaan
Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui penggunaan bahasa baku.
4. Fungsi Kata Baku sebagai Kerangka Acuan
Fungsi ini berarti bahasa baku menjadi tolok ukur untuk menilai dan menentukan penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan acuan yang disepakati.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku yang Sering Keliru
Di antara banyaknya banyak kata baku yang ada di KBBI, berikut ini kata-kata baku dan tidak baku yang sering keliru digunakan dalam sehari-hari.
[Kata Baku] - [Kata Tidak Baku]
Praktek - praktik
Nasihat - nasehat
Izin - ijin
Konkret - kongkrit
Sontekan - Contekan
Silaturahmi - silaturahim
Stoples - toples
Ustaz - ustadz
Husnuzan - husnudzon
Istikamah - istiqomah
Pemungkas - pamungkas
Frustrasi - frustasi
Adang - hadang
Andal - handal
Empas - hempas
Embus - hembus
Entak - hentak
Imbau - himbau
Impit - himpit
Ingar - hingar
Isap - hisap
Rapi - rapih
Silakan - silahkan
Utang - hutang
Aktivitas - aktifitas
Antre - antri
Apotek - apotik
Asyik - asik
Atlet - atlit
Berpikir - berfikir
Capai - capek
Cecak - cicak
Cedera - cidera
Dahulu - dulu
Ijazah - ijasah
Istigfar - istighfar
Kakbah - ka'bah
Karier - karir
Kedaluwarsa - kadaluarsa/kadaluwarsa
Kendur - kendor
Kiai - kyai
Kuitansi - kwitansi
Memengaruhi - mempengaruhi
Mengonsumsi - mengkonsumsi
Napas - nafas
Rezeki - rejeki
Risiko - resiko
Satai - sate
Sekadar - sekedar
Sopir - supir
Zaman - jaman
Itulah pengertian kata baku dan kata tidak baku beserta fungsi dan contoh yang sering keliru saat digunakan. Bangga dengan bahasa Indonesia!
Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"
[pal/pal]
Bola.com, Jakarta - Secara umum, klasifikasi kata dalam bahasa Indonesia ada dua, yakni kata baku dan tidak baku. Kedua istilah tersebut mempunyai maksud dan pengertian yang tak sama tentunya.
Kata baku adalah kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kata baku merupakan sebuah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah ditentukan.
Sumber utama dari bahasa baku ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI]. Kata baku sering dipakai pada kalimat yang resmi, baik itu dalam tulisan maupun dalam sebuah pengungkapan.
Selain kata baku, penting diketahui penjelasan dari kata tidak baku. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Ada beberapa penyebab suatu kata dikatakan tidak baku.
Selain penulisan yang salah, bisa juga disebabkan oleh pengucapan dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Penggunaan kata tidak baku sering muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, bisa disimpulkan, kata tidak baku adalah kata yang dipakai tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang berlaku atau sudah ditentukan.
Untuk lebih jelas memahami kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ketahui ciri-ciri, fungsi hingga contohnya.
Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri kata baku dan tidak baku, fungsi hingga contohnya, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Senin [8/11/2021].
Berita video spotlight yang membahas tentang empat pemain pemain Real Madrid dengan klausul rilis termahal.
Sebelum membahas ciri-ciri kata baku dan tidak baku, ketahui dulu fungsinya. Secara umum, fungsi bahasa baku adalah sebagai berikut:
Pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang sekaligus menjadi satu kesatuan masyarakat dalam berbahasa.
Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya, seperti bahasa asing atau daerah.
Pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya. Itulah mengapa kata baku sering dipakai dalam urusan formal.
Bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
Ciri-Ciri Kata Baku
• Bentuknya tetap dan tidak mudah berubah.
• Tidak terpengaruh bahasa asing atau daerah.
• Penggunaan sesuai konteks dalam kalimat.
• Memiliki arti yang pasti, tidak rancu, dan tidak berlebihan.
Penggunaan kata baku untuk:
1. Membuat surtat dinas, surat edaran, dan surat resmi lainnya.
2. Membuat laporan.
3. Membuat karya ilmiah.
4. Membuat nota dinas.
5. Membuat surat lamaran pekerjaan.
6. Saat musyawarah atau diskusi.
7. Saat berpidato dan rapat dinas.
8. Surat menyurat antarorganisasi, instansi atau lembaga.
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
• Bentuknya mudah berubah-ubah dan dipengaruhi oleh zaman/waktu.
• Dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing.
• Bahasa yang digunakan percakapan sehari-hari.
• Memiliki arti yang sama, meski terkesan berbeda dengan bahasa baku.
Contoh Kata Baku = Contoh Kata Tidak Baku
adab = adap
antre = antri
atlet = atlit
azan = adzan
afdal = afdol
banderol = bandrol
baterai = baterei
blender = belender
bengkuang = bengkoang
bus = bis
cabai = cabe
cendekia = cendikia
cedera = cidera
cokelat = coklat
debit = debet
ekshibisi = eksibisi
ekstrem = ekstrim
esai = essai
vaksinasi = faksinasi
familier = familiar
fotokopi = foto copy
glamor = glamour
hafal = hapal
andal = handal
embus = hembus
imbau = himbau
ingar-bingar = hingar-bingar
ijazah = ijasah
izin = ijin
ihwal = ikhwal
intens = inten
jagat = jagad
kaidah = kaedah
kanguru = kangguru
kendur = kendor
kuitansi = kwitansi
legalisasi = legalisir
manajer = manager
napas = nafas
nakhoda = nahkoda
nasihat = nasehat
paspor = pasport
peduli = perduli
pelesetan = plesetan
rapor = rapot
Ranking = rengking
Saus = saos
Sekadar = sekedar
Saksama = seksama
servis = service
salat = shalat
sistem = sistim
smes = smash
surah = surat
Teknik = tehnik
tekad = tekat
toleransi = tolerir
vermak = vermaks
junior = yunior
Zamrud = jamrud
Sumber: Kemdikbud