Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

Komponen Peta – Peta adalah sebuah alat yang biasa kita temui khusunya ketika masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Fungsi utama dari peta ini yaitu untuk membantu menyampaikan sebuah informasi yang berkaitan dengan keruangan. Untuk mendukung fungsi tersebut, sebuah peta tentunya harus memeiliki beberapa komponen peta atau bisa disebut juga sebagai unsur kelengkapan peta yang tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mempermudah pengguna peta dalam menggunakan ataupun membaca peta.

Terdapat 2 jenis peta yang biasanya sering kita jumpai, yaitu peta umum atau yang biasa kita sebut dengan peta permukaan bumi atau topografi dan peta khusus yang sering dikenal sebagai peta temattik. Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis peta ini adalah jika pada peta umum komponen atau unsur pendukungnya lebih kompleks sesuai dengan standar baku yang telah ditentukan. Misalnya saja pada peta permukaan bumi yang telah mempunyai standar baku sendiri berdasarkan desain tata letak, konversi, komposisi, jenis informasi tepi, tata warna, dan simbol-simbol pada peta umum dengan sengaja dibuat seragam atau sama.

Perbedaan Peta Umum dan Peta Khusus

Apa bedanya dengan peta khusus? Nah, perbedaan yang terletak pada peta khusus atau tematik ini adalah komponennya yang relatif lebih sederhana dan memiliki banyak variasi antara satu peta dengan peta yang lainnya. Pada proses pembuatannya, komponen atau unsur kelengkapan peta tidak harus sama persis antara peta tematik satu dengan yang lainnya. Misalnya saja, perbedaan penggunaan warna dalam unsur pelengkapnya dan posisi informasi tepinya.

Pada artikel kali ini kami akan megupas tuntas tentang berbagai komponen atau unsur pelengkap dalam peta. Bagi kamu yang sedang dan masih berstatus sebagai pelajar di bangku sekolah, wajib nih hukumnya menyimak artikel kita ini. Eeiittt bagi yang sudah lulus pun sangat disarankan untuk menyimak artikel ini agar nanti nih kalau ditanya sama adik atau bahkan ditanya sama anak sendiri kita bisa dengan mudah menjawabnya hhe. Apa saja sih komponen atau unsur pelengkap peta? Yuk simak artikel lengkapnya hanya di el-rajab.com. check this out!!

12 Komponen Peta dan Penjelasannya

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

1. Judul Peta

Judul peta merupakan sebuah unsur pendukung dalam peta yang sangat penting dan berfungsi untuk menyampaikan informasi yang ada di dalam peta kepada para pembacanya. Sebelum membaca sebuah peta, pembaca pasti terlebih dahulu akan melihat judul peta. Judul ini biasanya diletakkan pada bagian paling atas sebuah peta.

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

2. Garis Tepi Peta

Garis tepi merupakan sebuah garis yang memiliki fungsi sebagai pembatas ruang pada peta. Garis yang satu ini dapat memudahkan kita jika kita akan membuat sebuah pulau, wilayah, maupun kota supaya gambar tersebut dapat tepat berada pada posisi di tengah-tengah. Bentuk umum dari garis tepi ini adalah segi empat, dan biasanya dibuat rangkap dengan tujuan agar memperjelas garis yang kita buat.

3. Garis Astronomis

Garis astronomis merupakan salah satu komponen peta yang memiliki fungsi untuk mengetahui letak posisi absolut suatu objek yang terdapat pada peta utama. Garis dibagi menjadi dua yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis astronomis pada peta biasanya ditandai dengan garis putus-putus yang memotong garis tepi.

4. Arah Mata Angin atau Orientasi

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

Komponen atau unsur pendukung sebuah peta yang satu ini memiliki bentuk tanda panah yang biasanya menunjukkan orientasi arah Utara. Arah mata angin ini sangat penting karena sebagai penunjuk 8 arah mata angin yakni arah Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, dan Timur Laut. Orientasi arah mata angin ini bersifat fleksibel karena dapat diletakkan dimana saja dengan syarat tidak mengganggu komponen peta lainnya. Catatan yang perlu diberi garis bawah bahwa orientasi mata angin tidak selalu menuju ke arah utara, tetapi dapat menuju ke arah Barat maupun Selatan.

5. Inset

Inset atau biasa kita menyebutnya dengan peta kecil merupakan sebuah penunjuk posisi daerah yang digambarkan di dalam peta pada kedudukannya saat ini dengan daerah disekeliingnya yang lebih luas. Inset biasanya diletakkan pada bagian kiri, kanan, atau ada juga yang berada di bagian bawah peta dekat dengan garis tepi. Tujuan utama dari inset ini tak lain dan tak bukan adalah untuk membantu memperjelas salah satu bagian dari peta. Selain itu, inset juga berfungsi untuk menunjukkan sebuah lokasi yang penting di dalam sebuah peta.

6. Skala Peta

Skala peta terdiri dari sebuah angka yang berfungsi untuk membandingkan jarak sesungguhnya yang ada di lapangan dengan jarak pada peta. Skala ini biasanya terletak tepat di bagian bawah judul peta. Unsur pendukung yang satu ini merupakan unsur yang vital karena dapat membantu pembaca untuk mengetahui jarak dan luas daerah yang sebenarnya di lapangan. Misalnya saja terdapat skala 1 : 100.000, skala tersebut memiliki artian bahwa 1 cm pada peta mewakili 100.000 cm di lapangan.

7. Simbol Peta

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

Simbol peta merupakan suatu tanda atau biasanya berbentuk gambar yang menyimbolkan bentuk kenampakan alam yang ada dalam peta. Simbol ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis, yaitu simbol garis, simbol titik, dan simbol area.

Simbol titik pada peta biasanya berfungsi untuk mewakili sebuah tempat. Misalnya simbol titik untuk mewakili sebuah kota, gunung, dan masih banyak objek-objek tempat lainnya.

Berbeda dengan simbol titik yang mewakili suatu tempat, simbol garis ini merupakan komponen peta yang berfungsi untuk mewakili suatu data geografis yang sangat erat kaitannya dengan jarak. Misalnya saja sungai, jalan, rel, serta batas suatu wilayah dengan wilayah lainnya pada peta disimbolkan dengan menggunakan simbol garis.

Simbol area yang terdapat dalam sebuah peta biasanya digunakan untuk mewakili daerah luasan tertentu. Misalnya daerah gurun pasir, rawa, danau, hutan, dan masih banyak lagi.

8. Legenda

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

Legenda merupakan salah satu unsur pendukung dalam peta yang sering kita temukan di dalam sebuah kotakan dan terletak di sebelah pojok. Legenda ini sering kali dijuluki sebagai keterangan. Karena peta merupakan sebuah informasi menyangkut suatu daerah dan biasanya tertuang dalam bentuk gambar dan simbol, oleh karena itu legenda ini sangat diperlukan untuk membantu pembaca dalam memahami gambar dan simbol yang tertera di dalam sebuah peta.

Legenda biasanya ditulis secara ringkas dan jelas dengan tujuan agar mudah dipahami oleh pembaca. Sering kali kita menemukan legenda ini terletak di pojok bawah. Namun perlu diingat bahwa tidak semua jenis peta meletakkan legenda ini di bagian pojok bawah peta. Legenda bisa juga diletakkan di tempat-tempat lain yang sekiranya tidak mengganggu kenampakan pada peta sehingga peta tersebut tetap terlihat rapi dan menarik.

9. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Unsur pendukung atau biasa juga disebut dengan komponen peta yang selanjutnya adalah sumber dan tahun pembuatan peta. Unsur pendukung peta yang satu ini sangat penting di dalam sebuah peta, bahkan menjadi komponen wajib yang harus dicantumkan dalam pembuatan peta. Sumber tan tahun pembuatan peta ini memiliki fungsi yang sangat penting menyangkut keterpercayaan sebuah peta.

Mungkin banyak pertanyaan yang mengalir kenapa kok sumber dan tahun pembuatan pada sebuah peta harus dicantumkan? Hal tersebut dilakukan karena sember dan tahun pembuatan peta ini digunakan sebagai petunjuk data-data yang digunakan dalam sebuah pemetaan yang bertujuan untuk memberikan penyajian informasi yang pasti dan akurat.

Pada tahun pembuatan sebuah peta ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang kapan peta tersebut di buat. Peta yang memiliki kualitas bagus adalah peta yang tahun pembuatannya masih baru. Peta baru tersebut akan menyajikan semua informasi yang masih up to date dan lengkap sehingga sesuai digunakan untuk keadaan sekarang.

10. Warna Peta

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

Di dalam peta pastilah terdapat beberapa warna yang berbeda-beda. Warna tersebut mempunyai fungsi untuk membedakan suatu objek kenampakan alam atau kontur permukaan pada setiap daerah. Warna tersebut sangat diperlukan di dalam sebuah peta sebagai salah satu simbol peta dan menunjukkan kualitas suatu peta yang dapat dilihat dari segi estetikanya. Simbol warna yang terdapat di dalam peta ini mempunyai 8 variansi warna, yaitu:

Warna hijau yang terlukiskan dalam suatu peta menunjukkan ketinggian suatu tempat yang tingginya kurang dari 200 meter. Wilayah di permukaan bumi yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m biasanya didominasi oleh wilayah dataran rendah. Dataran rendah khusunya yang terdapat di pulau Jawa ini dapat kita temukan di sepanjang pantai Utara dan pantai Selatan pilau Jawa.

Berbeda dengan warna hijau yang menunjukkan ketinggian suatu daerah, warna merah yang terdapat dalam peta ini menunjukkan jalur kereta api maupun gurung berapi yang masih aktif. Warna merah ini sering kita jumpai pada peta provinsi.

Kalau tadi kita sudah membahas mengenai warna hijau pada peta, nah ada satu lagi nih warna hijau muda yang juga menunjukkan ketinggian suatu wilayah yaitu antara 200 – 400 m di atas permukaan air laut.

Simbol warna kuning di dalam sebuah peta diartikan sebagai petunjuk suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500 – 1000 m di atas permukaan air laut. Daerah yang ditandai dengan warna kuning tersebut didominasi oleh perbukitan, dataran tinggi, dan pegunungan rendah. Persebaran kontur muka bumi yang diberi warna kuning ini berada di bagiann tepi hingga tengah provinsi Jawa Tengah, tepatnya di daerah tenggara Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah.

Ternyata di dalam sebuah peta juga terdapat warna daerah yang didominasi oleh warna coklat muda. Daerah ini mempunyai ketinggian antara 1000 – 1500 m di atas permukaan air laut. Dominasi daerah yang disimbolkan dengan warna cokelat muda ini berupa gunung-gunung rendah dan pegunungan dengan ketinggian sedang. Persebaran dari bentuk kenampakan bumi ini banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga, dan Tawangmangu.

Jika tadi kita telah membahas tentang daerah yang digambarkan dengan warna cokelat muda, selanjutnya kita akan membahas tentang daerah yang digambarkan dengan warna cokelat. Warna cokelat ini menunjukkan daerah dataran tinggi dengan ketinggian berkisar lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Persebaran daerah dengan ketinggian daearhnya di atas 1500 m ini banyak terdapat di daerah Jawa Tengah.

Warna biru yang dominan di dalam sebuah peta menggambarkan wilayah perairan. Sedangkan khusu untuk warna biru keputihan ini menunjukkan wilayah perairan dengan kedalaman kurang dari 200 m. Zona perairan ini biasanya disebut dengan zona neritrik, atau bentuk muka bumi di dasar laut yang berbentuk lereng landai. Zona terssebut biasanya sering kita jumpai di daerah pantai.

Selain di perairan laut, warna ini juga sering kita lihat pada perairan darat. Warna biru keputihan yang dijumpai di wilayah perairan darat ini biasanya dijumpai pada rawa ataupun danau. Waduk yang namanya sering kita dengar di pulau Jawa yakni Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Waduk Wadaslinang di Kebumen, Rawa Pening di daerah Bawen, Waduk Sempor yang juga terletak di Kebumen, serta masih banyak lagi waduk-waduk dan rawa yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Berbeda dengan warna biru keputihan yang menggambarkan daerah perairan dengan kedalaman kurang dari 200 m, warna biru muda ini menunjukkan kedalaman antara 200 – 2000 m. Bentuk dasra permukaan bumi yang ditandai dengan warna biru muda ini biasanya didominasi oleh lereng-lereng yang agak terjal. Nah, warna biru muda yang digambarkan di dalam peta yang berupakan bagian dari wilayah perairan ini merupakan kelanjutan dari zona neritrik. Warna biru muda ini jarang kita jumpai pada peta umum, karena biasanya yang sering menggunakan simbol warna biru muda ini banyak terdapat pada peta khusu suatu daerah.

Warna biru tua pada peta ini menggambarkan suatu daerah perairan yang memiliki kedalaman hingga lebih dari 2000 m. Karena kedalaman parairan yang terlalu dalam, menyebabkan sulitnya menginterpretasikan gambar kontur dasar perairan tersebut di dalam sebuah peta. Meskipun begitu, warna biru tua yang terdapat di laut dalam ini biasanya berwujud lubuk laut, dataran, palung laut, serta drempel. Sama seperti warna biru muda yang tidak bisa kita jumpai pada peta umum, warna biru tua ini juga tidak terdapat dalam suatu peta umum.

11. Tipe Huruf (Lettering)

Lettering atau biasa disebut dengan tata penulisan peta mempunyai suatu aturan baku tersendiri yang membedakan dengan objek-objek geografi lain yang biasa di tampilkan dalam sebuah peta. Lettering ini juga berfungsi untuk memperjelas arti simbol-simbol yang telah tersedia. Penggunaan lettering ini ada 2 macam yakni:

  • Objek Hidrografi yang biasanya ditulis dengan huruf miring, misalnya pada Laut Jawa
  • Objek Hipsografi yang sering kali dicetak menggunakan huruf tegak, sebagai contohnya adalah Surakarta.

12. Garis Lintang dan Garis Bujur

Tahun pembuatan wajib dicantumkan dalam pembuatan sebuah peta, tujuannya adalah

Garis lintang merupakan sebuah garis yang terdapat pada peta yang melintang dari arah barat ke timur atau sebaliknya. Sedangkan garis bujur merupakan garis yang membujur dari arah selatan ke utara dan sebaliknya.

Yap, itulah beberapa uraian kami yang membahas tentang Komponen Peta. Semoga artikel yang kami bagikan ini bermanfaat dan jangan lupa selalu simak artikel-artikel menarik kami selanjutnya hanya di el-rajab.com.