Tata cara dan bacaan shalat jenazah untuk perempuan

Ilustrasi salat jenazah. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)

Sebagai umat Muslim, kita harus mengetahui tata cara sholat jenazah yang baik dan benar. Sebab sebelum jenazah dikebumikan harus dimandikan dan disholatkan terlebih dahulu. Menjadi salah satu kewajiban seorang muslim untuk melaksanakannya.

Tata cara sholat jenazah berbeda dengan sholat wajib dan sunnah lainnya. Sholat ini tidak didahului adzan dan iqamah sebagaimana sholat fardhu lima waktu.

Sholat jenazah terdiri dari empat takbir dan dilakukan dengan berdiri. Dalam sholat ini juga tidak dilakukan gerakan rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk tahiyat. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Syarat dan Sunnah Sholat Jenazah

Suasana saat salat Jenazah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Yunahar Ilyas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Hal yang penting diperhatikan dari tata cara sholat jenazah adalah syarat dan sunnah-sunnah-nya. Sebelum mensholatkan jenazah, pastikan memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  • Suci dari hadats besar dan kecil.

  • Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis.

Sedangkan tata cara sholat jenazah yang sunnah dan sebaiknya dikerjakan mengutip KH. Muhammad Hanif Muslih dan Cendikia Kemenag meliputi:

1. Mengangkat tangan setiap takbir.

2. Membaca ta’awwudz terlebih dahulu.

3. Merendahkan suara bacaan (sirr), seperti bacaan pada Shalat Dzuhur atau Ashar.

4. Disunnahkan diikuti banyak jamaah.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang muslim yang mati, kemudian ia disholatkan atas jenazahnya oleh empat puluh (40) laki-laki yang tidak menyekutukan Allah sama sekali, kecuali Allah menerima doa syafa'at mereka kepadanya." (Hadits dari Abdullah ibnu Abbas ra, diriwayatkan oleh Imam Muslim (1517 & 2292), Dawud (3170 & 3172) Ahmad (2509), Ibnu Hibban (3082) Baihaqi (5829, 7153 & 8811) dan Imam Thabrani (8898).

5. Dibuat minimal 3 shaf jika tempatnya memungkinkan. Jika tidak memungkinkan boleh lebih dari 3 shaf. Apabila jamaahnya sedikit tetap dibuat 3 shaf.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang Muslim yang mati, kemudian ia disholati oleh tiga baris (makmum) dari orang Muslim, maka telah mewajibkannya (masuk surga)." (Hadis Malik ibnu Hubairah ra, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (3166 & 3168), Turmudzi (1928 & 1045) dan Imam Baghawi (1505)

6. Jika mayat laki-laki, posisi imam di arah kepada mayat. Jika mayat perempuan, imam berada di arah perut atau tengah-tengah mayat.

Salat jenazah ibunda SBY, Siti Habibah sebelum diberangkatkan ke Pemakaman Tanah Kusir. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

Tata cara sholat jenazah laki-laki dan perempuan berbeda. Sebelum membahas tata cara sholat jenazah, ada beberapa rukun yang harus diperhatikan agar sholat ini sah dilakukan.

Rukun tersebut di antaranya niat, berdiri bagi yang mampu, empat kali takbir, mengangkat tangan saat takbir pertama, membaca al fatihah, membaca sholawat nabi, berdoa untuk jenazah, dan terakhir salam.

Terkait urutan pihak yang paling utama saat melaksanakan sholat jenazah, yaitu: (a) orang yang diwasiatkan oleh si jenazah dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah; (b) ulama atau pemimpin terkemuka di tempat tinggal jenazah; (c) orangtua jenazah dan seterusnya ke atas; (d) anak-anak jenazah dan seterusnya ke bawah; (e) keluarga terdekat, dan (f) kaum Muslim lainnya.

Berikut tata cara sholat jenazah laki-laki dan perempuan dan bacaan doa nya:

Tata Cara Sholat Jenazah

Hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah bagi setiap muslim. Bagaimana tata cara sholat jenazah dan bacaannya yang benar?

1. Takbir Pertama Membaca Niat dan Al fatihah

Sholat jenazah diawali dengan membaca niat. Untuk niat menyolatkan jenazah perempuan dan laki-laki berbeda. Setelah itu dilanjutkan takbiratul ihram dan membaca surat al fatihah. Bacaan niat untuk jenazah laki-laki: أُصَلِّيْ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.” Bacaan niat untuk jenazah perempuan: أُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ Artinya: “Aku niat sholat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’ala.”

2. Takbir Kedua Membaca Sholawat

Setelah takbir pertama membaca surat al fatihah, kemudian takbir lagi dan membaca bacaan sholawat nabi. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

3. Takbir Ketiga Berdoa untuk Jenazah

Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah berikut ini: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar

4. Takbir Keempat Membaca Doa untuk Jenazah dan Orang yang Ditinggalkan

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu Artinya: "Ya Allah janganlah Engkau putuskan kami dari pahalanya dan jangan Engkau berikan fitnah (cobaan) kepada kami setelah meninggalnya."

5. Salam

Terakhir yaitu mengucapkan salam ke kanan dan kiri, sebagaimana salam sholat pada umumnya.

Tata Cara Sholat Jenazah Lebih dari Satu Orang

Prosesi sholat jenazah Dodi dan Anaknya Foto: Viry Alifiyadi/kumparan

Panduan tata cara sholat jenazah di atas menjelaskan secara spesifik bagaimana mengsholatkan jenazah laki-laki atau perempuan. Pertanyaan yang kerap muncul adalah, bagaimana jika jenazah lebih dari satu orang atau berbeda-beda jenis kelaminnya?

Tata cara sholat jenazah jika mayat laki-laki semua atau perempuan semuanya adalah yang lebih tua posisinya lebih dekat dengan imam. Sedangkan apabila jenazah terdiri dari laki- laki, perempuan, dan anak, maka mayat laki-laki dekat dengan imam, kemudian anak-anak, setelah itu perempuan. Inilah pendapat Imam Asy-Syafi’i.

"Jika jenazahnya banyak dan terdiri dari laki-laki, perempuan, anak-anak dan waria (wadam), maka laki-laki ditempatkan di dekat imam, dan yang paling utama lebih dekat dengan imam, kemudian anak-anak, banci dan baru perempuan, di arah kiblat."

ratusan personil dari berbagai bidang di Polda Jabar melaksanakan salat jenazah di Masjid Al-Amman, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Mengenai niat, masing-masing mazhab memiliki pandangannya sendiri. Berikut adalah penjelasannya mengutip buku Fikih Empat Mazhab Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrahman Al Juzairi (2012).

Niat sholat jenazah diucapkan dalam hati. Terdapat beberapa ulama yang mengatakan niat tersebut harus dilafalkan dan disebutkan mayat yang disholatkan. Apakah laki-laki dewasa, wanita dewasa, anak laki-laki, atau anak perempuan.

Namun jika makmum tidak tahu siapa jenazah yang disholatkan, ia cukup berniat, "Aku berniat untuk ikut mensholatkan jenazah yang disholatkan oleh imam."

Menurut mazhab Maliki, sholat jenazah tetap sah meskipun seseorang tidak mengetahui jenazah siapa yang disholatkannya dan jenis kelaminnya. Misalnya orang tersebut meyakini jenazah itu laki-laki namun kenyataannya wanita atau sebaliknya, sholatnya juga tetap sah.

Menurut mazhab Asy-Syafi'i, niat dan penyebutan kefardhuan sholat tetap harus diucapkan. Namun tidak disyaratkan untuk menyebutkan siapa jenazah yang disholatkan. Sebab jika dia telah menyebutkannya namun ternyata salah atau ada yang lain, maka sholatnya tidak sah.

Orang yang mensholatkan jenazah cukup menyebutkan "ala hadza al-mayyit" (untuk jenazah ini) saat niat apabila jenazah hanya satu orang.

Apabila jenazahnya lebih dari satu, maka menyebutkan "ala ha’ulai al-mauta" (untuk jenazah-jenazah ini). Tidak ada pengaruh apakah orang tersebut tahu jumlah jenazah yang disholatkannya ataupun tidak.

Umat muslim melakukan sholat jenazah di depan jenazah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) saat disemayamkan di Kantor Urusan Haji Daker Syisyah, Mekkah, Selasa (6/8/2019). Foto: ANTARA/Hanni Sofia

Mengutip buku Hukum Merawat Jenazah dari Memandikan Sampai Memakamkan Menurut Syariat oleh KH. Muhammad Hanif Muslih, sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah yang artinya wajib dikerjakan. Namun jika sudah ada umat Muslim lain yang mengerjakannya, kewajiban umat Muslim lainnya menjadi gugur.

Kewajiban ini didasarkan pada hadits Abu Hurairah ra, diriwayatkan oleh Imam Muslim (2147), Dawud (3206), Ibnu Hibban (3068 & 3098), Baihaqi (2256) dan Imam Malik (136) berikut:

"Sesungguhnya Rasulullah SAW memberitahu kepada manusia atas kematian Najasyi pada hari di mana dia meninggal, kemudian beliau keluar bersama mereka ke mushalla, lalu sholat dan bertakbir dengan empat kali takbir.”

Dalam hadits lainnya dari Abdullah ibnu Umar ra, diriwayatkan oleh Imam Daruquthni (1743) dan Al-Khathib (Tarikh Al-Baghdad):

“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Sholatlah di belakang orang yang berucap: Lā Iläha Illallah, dan sholatilah atas orang yang mati dari ahli Lā Ilāha Illallah."

Kapan Waktu Melaksanakan Sholat Jenazah?

Salat jenazah ibunda SBY, Siti Habibah sebelum diberangkatkan ke Pemakaman Tanah Kusir. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

Tata cara sholat jenazah yang perlu diperhatikan berikutnya adalah mengenai waktu pelaksanaannya. Mengutip buku Panduan Lengkap Perawatan Jenazah oleh KH. Muhammad Sholikhin (2009:102), terdapat empat anggapan yang berbeda, yaitu:

1. Sholat jenazah bisa dilakukan kapan saja kecuali tiga waktu. Yaitu waktu terbit matahari, saat matahari tepat di tengah-tengah (zawal) dan saat terbenam.

2. Sebagian ulama berpendapat larangan sholat jenazah itu hanya saat matahari terbit dan terbenam saja. Pada saat zawal tidak ada halangan untuk melaksanakannya. Boleh juga dilakukan setelah sholat Ashar sebelum matahari menguning atau sesudah sholat Subuh sebelum matahari terbit.

3. Ulama mazhab Hanafiyah berpendapat ada lima waktu yang dilarang. Yaitu tiga waktu pada golongan pertama, ditambah dengan ba'da Subuh hingga terbit matahari dan ba'da Ashar hingga terbenamnya matahari.

4. Menurut Imam Syafi'i, sholat jenazah boleh dikerjakan kapan saja. Larangan sholat sunnah pada waktu-waktu tertentu tidak berlaku untuk sholat jenazah.

Sebab sholat ini merupakan sholat di luar shalat sunnah pada umumnya, yakni sholat sunnah mutlaqah, atau sholat sunnah karena sebab khusus.

Pelayat mendoakan jenazah Ani Yudhoyono. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Sholat jenazah itu dapat mendatangkan pahala bagi yang mensholatkan dan menjadi magfirah bagi jenazah yang disholati. Mengutip buku Fiqih Shalat Jenazah oleh Ahmad Sarwat (2018), keutamaan sholat jenazah yaitu:

1. Mendatangkan Banyak Pahala

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ilustrasi orang berdoa qunut. Foto: Shutterstock

Aisyah radhiyallahuanha berkata Nabi SAW bersabda:

"Tidaklah seorang mayit disholatkan (dengan sholat jenazah) oleh sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya memberi syafa'at (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafa'at (do'a mereka) akan diperkenankan." (HR. Muslim)

3. Doa Kebaikan Akan Dikabulkan

Dari Malik bin Hubairah radhiyallahuanhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda :

"Tidaklah seorang Muslim mati lalu disholatkan oleh tiga shaf kaum Muslimin melainkan doa mereka akan dikabulkan." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).

Itulah tata cara sholat jenazah perempuan dan laki-laki yang baik dan benar lengkap dengan bacaannya. Semoga bermanfaat.