Teknik apa yang digunakan dalam menggoreng daging ayam?

Teknik apa yang digunakan dalam menggoreng daging ayam?

×

Teknik apa yang digunakan dalam menggoreng daging ayam?

Bahan

Siapa yang tidak menyukai makanan yang diolah dengan cara digoreng? Banyak orang khususnya yang berada di wilayah Indonesia sudah pasti dan tidak perlu diragukan lagi jika menjadikan gorengan sebagai salah satu menu pelengkap yang wajib ada dalam kesehariannya. Hal ini tak lain karena menggoreng merupakan salah satu cara memasak yang paling gampang untuk dilakukan. Selain itu, dengan teknik menggoreng juga dapat membuat citarasa dan aroma makanan yang dihasilkan menjadi lebih harum.

Kebanyakan dari kita mungkin berpikir bahwa menggoreng memang kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan karena hanya mengandalkan minyak saja. Tetapi, ternyata ada banyak hal yang perlu diketahui bahwa menggoreng sebuah bahan makanan ini ternyata ada berbagai macam teknik. Teknik menggoreng ini disesuaikan dengan bahan makanan yang akan dimasak nantinya.

Masing-masing teknik tentu memiliki cara dan fungsi tersendiri untuk hasil masakan nantinya. Penggunaan teknik menggoreng inilah yang akan mempengaruhi kualitas rasa yang dihasilkan. Agar masakan terlihat profesional layaknya chef yang telah ahli, maka tak ada salahnya untuk mencoba teknik menggoreng berikut ini di rumah.

Teknik Menggoreng Dengan Minyak Banyak (Deep Frying)

Berbagai macam jenis makanan cepat saji seperti chicken nugget, tempura, maupun ebi furai memang sangat cocok menjadi lauk pilihan untuk keluarga. Lapisan luarnya yang garing dan renyah ketika dimakan serta perpaduan dagingnya yang lembut merupakan kunci utama dalam kelezatannya. Teknik menggoreng yang digunakan untuk menyiapkan sajian tersebut adalah deep frying .

Deep frying atau menggoreng dengan minyak banyak panas membutuhkan penggunaan minyak goreng yang cukup banyak agar seluruh permukaan bahan masakan dapat terendam. Terkadang, pemasak rumahan sedikit malas menggunakan teknik menggoreng ini karena dianggap boros dalam penggunaan minyak goreng. Nah, untuk menyiasatinya ENDEUSiast bisa menggunakan wajan atau panci berukuran kecil agar tak boros ketika menggunakan minyak. Makanan pun dengan mudahnya terendam meski dengan jumlah minyak yang tak terlalu banyak. Jangan lupa untuk selalu meniriskan makanan yang telah digoreng selama 1 - 3 menit, untuk mengurangi kadar minyak yang terserap dalam bahan ketika proses pemasakan.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menggoreng Makanan dengan Teknik Deep Frying

Meski teknik menggoreng dalam minyak banyak ini sekilas nampak mudah, nyatanya masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sebelum melangkah lebih jauh, yuk ketahui beberapa hal berikut ini yang perlu diperhatikan dalam memasak makanan menggunakan teknik deep frying.

1/ Peralatan yang Digunakan

ENDEUSiast dapat menggunakan alat deep fryer untuk menggoreng makanan dengan teknik deep frying. Umumnya deep fryer yang ideal memiliki keranjang peniris dan juga pengatur suhu masakan. Sehingga sangat praktis untuk diterapkan. Namun, jika tidak memiliki alat ini panci sup yang besar dapat Anda gunakan juga sebagai alternatif untuk penggantinya. Perlu ditekankan bahwa ukuran panci yang digunakan pun juga menyesuaikan dengan bahan makanannya. Sesuaikan diameter panci dengan banyaknya bahan yang akan digoreng nantinya. Cara ini untuk mengantisipasi kapasitas wajan tidak terlalu penuh dan panas minyak goreng bisa terjaga pada suhu yang diinginkan.

2/ Minyak Bekas Menggoreng VS Minyak Goreng Baru

Sebaiknya hindari menggunakan minyak goreng yang sudah berulang kali dipakai, sebab minyak goreng bekas pakai bisa mempengaruhi tampilan warna pada sajian. Sebenarnya minyak goreng bisa digunakan secara berulang hingga maksimal tiga kali penggunaan. Namun perlu diingat minyak goreng yang akan dipakai berulang bukan merupakan minyak sisa menggoreng sebuah bahan yang memiliki aroma menyengat, seperti pete, jengkol, atau ikan asin. Karena aroma kuat tersebut akan tertinggal pada minyak dan merusak aroma bahan masakan yang selanjutnya akan digoreng. Untuk menyiasati sisa minyak menggoreng bahan beraroma kuat, ENDEUSiast bisa menggunakannya sebagai minyak untuk menumis.

Selain itu pastikan untuk menyaring minyak bekas pakai agar terbebas dari residu dari sisa penggorengan sebelumnya yang mungkin akan menempel pada sajian yang akan digoreng nantinya. Namun, untuk pilihan yang lebih sehat sebaiknya selalu menggunakan minyak goreng yang baru.

3/ Pastikan Suhunya Tepat

Kebanyakan orang sering menganggap bahwa menggoreng minyak dengan teknik deep frying dapat menyebabkan kolesterol semakin tinggi dan juga dinilai tidak sehat karena makanannya terlalu berminyak. Kuncinya sendiri ada pada suhu yang digunakan untuk menggoreng bahan makanan dengan teknik deep frying ini. Suhu yang tepat akan meminimalisir jumlah minyak yang terserap pada masakan.

Suhu yang biasanya digunakan untuk menggoreng sebenarnya tergantung dari bahan makanan apa yang akan kita masak. Jika hanya membuat sajian berupa sayuran berbalut tepung memang tidak memerlukan suhu tinggi, cukup kisaran 130℃ - 150℃. Sedangkan untuk menggoreng protein hewani, suhu yang diperlukan berkisar 150℃ - 190℃, tergantung dari besar kecilnya potongan daging yang akan digoreng. Semakin besar potongan daging, suhu yang dibutuhkan tentu semakin rendah agar permukaan luar tak mudah gosong. Salah satu tips agar mengetahui suhu minyak yang ideal dan tetap stabil yaitu dengan menggunakan termometer khusus makanan untuk mengeceknya. Pastikan minyak benar-benar panas sebelum memasukkan bahan makanan yang akan digoreng. Jika minyak belum benar-benar panas, bahan masakan cenderung akan lama terendam dalam minyak dan menyebabkan minyak terserap secara berlebih ke dalam masakan.

Untuk memeriksa suhu menggoreng yang tepat, ENDEUSiast bisa menggunakan termometer memasak yang mampu mengukur hingga suhu 200℃ - 250℃. Cara mudahnya, ENDEUSiast bisa menyelupkan sumpit kayu ke bagian dasar panci, jika terlihat gelembung udara yang muncul dari permukaan kayu, tandanya minyak sudah siap untuk digunakan. Selain itu, bisa juga dengan memasukkan sedikit bahan yang nantinya akan digoreng untuk memeriksa ketepatan suhu minyak. Jika bahan yang dimasukkan langsung mengeluarkan gelembung-gelembung udara, tandanya minyak siap untuk digunakan.

4/ Ketebalan Lapisan Tepung

Selain masalah suhu, perhatikan juga ketebalan tepung yang digunakan untuk membungkusnya. Lapisan tepung yang terlalu tebal dapat membuat kulitnya terlihat seperti spons yang berfungsi untuk mencuci alat makan dan masak. Akibatnya bahan makanan yang digoreng tersebut justru malah menyerap minyak lebih banyak.

Ketebalan lapisan tepung yang ada pada bahan makanan yang hendak digoreng tersebut sebaiknya memiliki ukuran maksimal setebal dua milimeter saja. Sebab, ketebalan seperti ini setara dengan dua kali proses memberi tepung. Dengan begitu, balutan tepung yang telah menempel pada daging tersebut akan lebih tipis, sehingga tidak akan menyerap banyak minyak. Alhasil kulitnya pun akan terasa renyah dan daging yang ada di dalam pun tetap juicy dan lembut.

Teknik Menggoreng Dengan Sedikit (Pan Frying)

Beberapa contoh makanan yang kerap menggunakan teknik pan frying dengan minyak yang sedikit ini yaitu beef steak maupun burger patty. Bahan makanan tersebut perlu dibalik sebanyak satu sampai dua kali agar dapat matang secara menyeluruh meskipun menggunakan minyak yang sangat sedikit.

Tips Menggoreng dengan Teknik Pan Frying

Biasanya teknik ini sering disebut juga dengan pan seared, yaitu cara menumis masakan dengan menggunakan suhu yang tinggi dan juga memakai wajan datar. Hal ini digunakan tak lain bertujuan untuk membentuk kerak karamel alias memberikan tekstur yang crunchy yang biasanya ada di bagian permukaan luar daging, unggas, maupun ikan.

Menggunakan teknik pan frying atau searing dalam menumis sebuah makanan dapat menambahkan kerenyahan di luar namun tetap lembut pada saat dinikmati. Biasanya teknik ini diterapkan untuk membuat steak. Tak hanya itu, teknik searing ini juga kerap digunakan dalam pembuatan tumisan daging untuk mengeluarkan aromanya terlebih dahulu. Meski terlihat mudah, teknik memasak ini membutuhkan beberapa catatan. Yuk, simak beberapa catatan berikut ini.

1/ Alat Memasak yang Tepat

Jika teknik menggoreng menggunakan Deep Frying memiliki alat tersendiri untuk memasaknya, maka pada teknik pan frying pun juga demikian. Wajan datar dengan sedikit lengkungan di bagian tepinya dan memiliki kedalaman sekitar 3 - 4 cm, merupakan alat yang tepat untuk metode pan frying ini.

Wajan ini umumnya hadir dengan ragam ukuran diameter yang bisa disesuaikan dengan banyaknya bahan yang akan dimasak. Bahan materialnya pun juga beragam, ada yang terbuat dari besi berlapis bahan anti lengket. Stainless steel, bahkan juga dari keramik dan juga kaca. Wajan dengan lapisan anti lengket akan memudahkan proses memasak sehingga bahan tidak mudah melekat pada wajan.

Pastikan ukuran wajan cukup besar untuk sajian yang akan dimasak dan meletakan bahan masakan secara satu lapis atau tidak bertumpuk, yang menyebabkan bahan masakan sulit matang secara sempurna.

2/ Kadar Minyak yang Digunakan

Tuangkan minyak goreng dalam jumlah yang sedikit saja dan tidak terlalu banyak. Cukup berikan sebanyak dua sampai lima sendok makan saja di atas wajan yang telah panas. Kemudian masukkan bahan makanan yang akan digoreng nantinya. Agar seluruh isinya matang, ENDEUSiast perlu membolak-balik masakan tersebut. Biasanya jenis menu masakan yang kerap menggunakan teknik pan frying ini yaitu Pan Fried Fish, Steak, dan Burger Patty.

3/ Suhu Ideal

Suhu yang tepat untuk proses penggorengan yang menggunakan teknik pan frying ini yaitu kurang lebih sebesar 110℃ sampai dengan 130℃ derajat Celcius. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak dengan teknik ini tergantung dari ketebalan bahan yang sedang dimasak. Semakin tebal bahan, semakin rendah suhu yang digunakan dan semakin lama proses memasaknya.

Sebelum memasukkan bahan makanan, pastikan minyak sudah benar-benar panas untuk mendapatkan warna kecokelatan pada permukaan sajian. Selain itu minyak yang sudah panas akan mencegah bahan masakan menempel pada bagian dasar wajan jika menggunakan wajan tanpa lapisan anti lengket.

Lain bahan yang digoreng, lain pula masalah-masalah yang kerap timbul ketika sajian tersebut matang. Yuk simak beberapa tips menggoreng bahan berikut!

1/ Tips Menggoreng Udang Agar Renyah dan Tidak Keras

Meskipun memasak udang ala rumahan, bukan berarti ENDEUSiast tidak dapat menghasilkan kualitas yang baik seperti halnya chef yang telah berpengalaman. Pertama, agar menghasilkan kualitas udang yang baik dengan rasa yang lezat, maka suhu minyak goreng yang digunakan haruslah tepat. Setidaknya gunakan pada suhu 150℃ sampai dengan 170℃. Sebab, jika suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan udang mudah overcooked dan bertekstur alot.

Kedua, semakin besar ukuran udang yang digoreng, maka hal ini menandakan waktu yang dibutuhkan untuk memprosesnya semakin lama, namun suhunya haruslah lebih rendah agar permukaan makanan tidak gosong dan matang sempurna hingga ke bagian dalam. ENDEUSiast juga bisa memberikan keratan sepanjang punggung udang untuk membuat bagian tengah udang lekas matang.

Perlu diingat jika proses penggorengan udang ini tidak perlu dilakukan terlalu lama. Sebab, dengan waktu yang singkat dan juga minyak yang panas dapat membuat udang matang dengan sempurna.

2/ Tips Menggoreng Tahu Agar Tidak Menyusut

Tahu merupakan salah satu kudapan yang paling digemari oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan, tahu kerap dijadikan solusi untuk menjadi lauk masakan di rumah. Biasanya tahu kerap diolah dengan cara digoreng. Tetapi jika asal-asalan saat menggorengnya ternyata dapat membuat bentuknya menjadi lebih kecil maupun menyusut.

Terkadang orang juga sebal ketika tahu yang masih hangat memiliki bentuk yang cantik, tetapi beda halnya ketika sudah dingin. Tahu akan berubah bentuk menjadi lebih kecil dan keriput.

Sebenarnya tips paling ampuh untuk menggoreng tahu agar tidak keriput ini hanya terletak pada cara penggorengannya. Caranya pun sangat gampang dan simpel. Tahu hanya perlu dimasukkan ketika minyak telah benar-benar panas.

Jika bagian depannya sudah berwarna kecoklatan, maka segera balik di bagian belakangnya agar memiliki warna kecokelatan yang rata. Bahkan, tahu pun hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menggorengnya. Sebab jika terlalu lama saat menggorengnya dapat menyebabkan tahu menjadi cepat mengkerut karena kadar air yang ada di dalamnya banyak yang menguap. Pastikan untuk menggunakan api sedang untuk mencegah tahu menyusut dan kehilangan kadar airnya.

3/ Tips Menggoreng Daging Ayam Agar Tidak Meletup dan Lengket

Minyak meletup pada saat menggoreng ayam merupakan hal yang wajar. Namun, hal ini kerap menyusutkan keberanian para pemasak ketika menggorengnya, terutama bagi pemasak pemula. Namun sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah minyak meletup. Yuk, langsung simak.

Step 1 - Panaskan Wajan

Pastikan bagian dalam wajan benar-benar kering. Terutama ketika wajan selesai dicuci. ENDEUSiast bisa mengeringkannya dengan meletakkan wajan kosong di atas api kompor, hingga kandungan air dalam wajan hilang. Hal ini sangat ampuh dalam meminimalisir terjadinya letupan minyak yang tercipta karena adanya komponen air di dalam minyak goreng yang akan dipanaskan tersebut.

Step 2 - Tuangkan Minyak Goreng

Jika wajan sudah cukup panas, maka tuangkan minyak goreng dan tunggu sampai minyak benar-benar panas. Pastikan untuk menggunakan minyak banyak sehingga mampu merendam seluruh permukaan potongan ayam agar matang secara merata.

Step 3 - Tambahkan Garam Dapur

Dengan menambahkan garam di atas minyak penggorengan hal ini dapat mengantisipasi terjadinya letupan. Tidak perlu terlalu banyak ketika menambahkan garam dalam minyak, cukup ¼ sdt untuk setiap 1 L minyak. Cara ini juga membuat rasa masakan jadi lebih gurih. Setelah minyak benar-benar panas, barulah adonan ayam goreng dimasukkan ke dalam wajan tersebut.

4/ Cara Menggoreng Ikan Agar Tidak Lengket Pada Wajan

Meskipun menggoreng ikan terlihat mudah, namun ternyata ada banyak orang yang tidak suka menggoreng ikan. Hal ini karena ketika menggoreng ikan, minyak bisa meletus ataupun ikan lengket di wajan. Dua hal ini memang sangat menjengkelkan, bahkan cipratan minyak panas bisa saja melukai bila terkena kulit. Berikut ini beberapa tips menggoreng ikan agar tidak meletus ataupun lengket di wajan.

Step 1 - Keringkan Ikan Terlebih Dahulu

Salah satu kesalahan ketika menggoreng ikan adalah langsung menggorengnya dalam keadaan basah. Padahal air dari ikan akan membuat suhu minyak menjadi turun. Hal ini akan membuat ikan lebih menyerap minyak dan rasanya kurang lezat. Selain itu adanya komponen air dari permukaan tubuh ikan akan menimbulkan letupan-letupan minyak yang bisa membahayakan diri. ENDEUSiast bisa mengeringkan ikan dengan tisu untuk mengurangi kadar airnya. Jika ikan yang akan digoreng telah dimarinasi dengan bumbu basah, sebaiknya tiriskan terlebih dahulu sebelum menggorengnya.

Step 2 - Panaskan Wajan Sebelum Menggoreng Ikan

Kebiasaan sebagian besar orang ketika memanaskan minyak adalah menuangkan minyak ketika wajan dalam keadaan dingin dan kemudian baru memanaskan minyak. Padahal cara ini akan mempengaruhi hasil bahan makanan yang digoreng. Agar ikan tidak lengket ketika digoreng, ENDEUSiast bisa memanaskan wajan terlebih dahulu sebelum menuang minyak dan tunggu sebentar hingga minyak benar-benar panas.

Selain cara memanaskan minyak, suhu panas untuk menggoreng ikan juga harus tepat. Suhu minyak yang panas tinggi akan membuat ikan bertekstur renyah. Salah satu cara melihat apakah minyak sudah panas adalah dengan mencelupkan sumpit kayu kedalam minyak. Jika dari permukaan sumpit kayu muncul gelembung-gelembung udara, tandanya minyak sudah panas.

Step 3 - Hindari Membolak Balikan Ikan

Setelah ikan masuk ke dalam minyak panas, tunggu sesaat hingga permukaan ikan mulai mengering sebelum membalikan ikan. Permukaan ikan yang belum matang sempurna lebih beresiko melekat pada wajan. Alhasil, daging ikan yang lembut pun akan mudah hancur ketika dibolak balik.

Setelah menyimak beberapa tips menggoreng tersebut, kini ENDEUSiast tak perlu takut lagi jika harus menggunakan teknik menggoreng saat memasak. Yuk, masak!

Teknik manakah yang di gunakan dalam menggoreng daging ayam?

Teknik shallow frying ini sering digunakan untuk memasak gorengan, ikan, atau ayam. Dalam teknik ini, biasanya bahan makanan terendam minyak namun tidak sampai tenggelam.

Menggoreng termasuk teknik memasak apa?

10. Teknik Memasak Deep Frying (Menggoreng) Teknik memasak ini dilakukan dengan cara menggoreng makanan dengan merendamkannya ke dalam minyak goreng panas dalam jumlah banyak.

Apakah ayam goreng menggunakan teknik deep frying?

Teknik deep frying biasanya dipakai di restoran cepat saji yang menyajikan ayam goreng tepung seperti KFC dan McDonald's.

Apa itu teknik shallow frying?

4. Shallow frying (menggoreng dangkal). Sesuai namanya, teknik menggoreng satu ini menggunakan minyak yang tidak sampai merendam bahan makanan. Biasanya, minyak yang digunakan hanya sepertiga dari tinggi bahan makanan.