9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Kondisi fisik atlet memegang peranan penting dalam menjalankan program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan
secara baik, sitematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dapat menimbulkan
atlet mencapai prestasi yang lebih baik sesuai harapan. Fisik seorang atlet juga menentukan prestasi atlet seperti yang
dikatakan M. Sajoto 1988: 10, bahwa “kondisi fisik adalah salah satu syarat
yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan prestasi”. Kondisi
fisik merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya, artinya bahwa setiap usaha
peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen tersebut walaupun perlu dilakukan dengan prioritas. Komponen kondisi fisik
yang dimaksud menurut M. Sajoto 1988: 10, ada 10 bagian antara lain : “Kekuatan, daya tahan, daya ledak, kelentukan, keseimbangan, koordinasi,
kelincahan, ketetapan dan reaksi”.
1. Hakikat Permainan Sepakbola
Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di dunia, disenangi dan digemari banyak
orang tua, muda, anak-anak, laki-laki bahkan wanita. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas
10 pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir
seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan
hukumannya Sucipto, 2000: 7. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak antar kelompok atau regu yang berlawanan.
Masing-masing regu sebelas orang atau disesuaikan dengan jumlah pemain atau berdasarkan jumlah siswa, yang bertujuan untuk memasukkan
bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar jangan sampai kemasukan bola. Permainan ini hampir seluruhnya
dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.
2. Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Teknik dasar dalam permainan sepakbola dibagi menjadi 5 antara lain menggiring bola, mengoper bola, mengontrol bola, menyundul bola dan
menendang bolashooting.
a. Menggiring Bola
Menggiring bola pada sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dilakukan dengan gerakan-gerakan yang
sederhana, dengan kelentukan dan ketepatan. Menggiring bola diartikan dengan gerakan kaki menggunakan bagian kaki mendorong bola agar
bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan
11 pada saat menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Pada dasarnya
menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan Sucipto, dkk. 2000: 25. Oleh karena itu bagian kaki yang digunakan
dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati
jarak sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan menggiring bola yang baik,
seperti Diego Armando Maradona dari Argentina. Menurut Sukatamsi 2001: 18, prinsip teknik menggiring bola
meliputi : 1 Bola di dalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan pemain terletak di antara bola dan lawan, supaya lawan tidak
mudah untuk merebut bola, 2 Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dan lawan, 3 Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri,
mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang, irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki, 4 Pada
waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, tetapi harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar dan
lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan, 5 Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti lari biasa.
Menurut Sukatamsi 2001: 20, kegunaan teknik menggiring bola antara lain: 1 Untuk melewati lawan, 2 Untuk mencari kesempatan
memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, dan 3 Untuk menahan bola agar tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila
12 tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera
memberikan operan kepada teman. Menurut Sukatamsi 2001: 21-22, macam-macam cara
menggiring bola adalah sebagai berikut: 1
Menggiring bola dengan kura-kura bagian dalam : a Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola
dengan kura-kura kaki bagian dalam, b Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola, akan
tetapi setiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki dengan
demikian bola mudah dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan, c Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk,
dan pada waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, kemudian melihat situ asi di lapangan, melihat posisi lawan dan posisi teman.
2 Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh: a Posisi kaki
menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura penuh, b Setiap langkah secara teratur dengan kura-
kura kaki penuh kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki, c Pada saat menggiring
bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, jangan melihat situasi lapangan, posisi lawan dan
posisi teman. Menggiring bola dengan kura-kura penuh ini, pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dari teknik ini hanya digunakan
13 apabila di depan pemain terdapat daerah kosong atau bebas dan lawan,
sehingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh. 3
Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar a Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam posisi menendang bola
dengan kura-kura kaki bagian luar, b Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong
bola bergulir ke depan. dan bola harus selalu dekat dengan kaki, sesuai dengan irama lari, c Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit
ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat situasi lawan dan posisi teman.
Gambar 1. Menggiring bola Sucipto, dkk. 19992000 b.
Menendang Bola
Menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepakbola. Maka teknik
menendang bola merupakan dasar bermain sepakbola. Pemain yang tidak menguasai teknik menendang bola dengan baik, tidak akan
mungkin menjadi pemain yang baik. Kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik
14 menendang bola dengan baik, cepat, cermat, dan tepat pada sasaran,
sasaran teman maupun dalam membuat gol ke gawang lawan. Menurut pendapat A. Sarumpaet, 1992:5 menendang bola
merupakan pola gerak dasar yang paling penting dalam permainan sepakbola. Pada dasarnya bermain sepakbola itu tidak lain dari
permainan menendang bola. Sedangkan teknik-teknik dasar lainnya bermuara pada teknik menendang bola. Seperti pada teknik
menghentikan bola, ketrampilan itu merupakan kebalikan dari alur gerak teknik menendang bola. Perbedaan dari kedua teknik tersebut
terletak pada menendang dan mendorong bola ke depan, sedangkan pada menghentikan bola mengikuti bola ke belakang.
Teknik menendang bola paling sering dilakukan oleh para pemain pada saat pertandingan. Oleh karena itu, untuk menjadi pemain
sepakbola yang baik dan berprestasi teknik menendang bola harus dikuasai dengan benar. Atas dasar bagian kaki yang digunakan, sucipto
dkk 2000:18 menjelaskan teknik menendang bola dibagi menjadi beberapa macam antara lain:
1 Tendangan dengan kaki bagian dalam
a Kaki tumpu: kaki tumpu ditempatkan di samping bola, ujung
kaki tumpu diarahkan ke arah jalan bola, kaki tumpu ikut membantu gerakan kaki ayun atau kaki tendang.
15 Kaki tendang: kaki tendang diputar, kaki bagian dalam diarahkan
ke arah jalan bola, lutut sedikit dibengkokkan dan telapak kaki tendang sejajar dengan tanah.
Gambar 2. Menendang dengan kaki bagian dalam
Sucipto, dkk. 19992000: 18
2 Tendangan dengan kura bagian dalam
a Kaki tumpu: mengambil awalan dengan membentuk busur atau
melengkung kira-kira 45 , kaki ditempatkan kira-kira 2 atau 3 telapak kaki disamping belakang bola dan lutut sedikit
dibengkokkan serta kaki tumpu membantu gerakan kaki tendang.
b Kaki tendang: kaki tendang, pinggang dan lutut diputar,
perkenaan pada bagian dalam dari kura-kura kaki. 3
Tendangan dengan kura-kura bagian luar a
Kaki tumpu: menendang dengan menggunakan kaki kanan dari arah sebelah kanan, kaki tumpu kira-kira 1 atau 2 telapak kaki
disamping belakang bola, kekuatan berada pada kaki tumpu. Kaki tendang: kaki tendang, pinggang dan lutut diputar, perkenaan
kaki bagian kura-kura, sebelah luar, mulai dari jari-jari kaki sampai
16 bagian mata kaki, tubuh bagian atas sedikit miring kearah kaki
tumpu pada saat menendang, gerakan lanjutan dari kaki tending.
Gambar 3. Menendang dengan kaki bagian luar Sucipto, dkk. 2000: 19
c. Mengontrol dan Menghentikan bola
Stopping
Terjadi ketika seorang pemain menerima
passing
atau menyambut bola dan mengontrolnya sehingga pemain tersebut dapat bergerak
dengan cepat untuk melakukan
dribbling, passing
atau
shooting
. Saat melakukan
stopping,
pemain menggunakan bagian tubuh yang sah kepala, tubuh atau kaki agar bola tetap berdekatan dengan tubuhnya.
Stopping
adalah metode mengontrol bola yang paling sering digunakan pemain ketika menerima bola dari pemain lain.
Dilihat dari perkenaan badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki
yang biasa digunakan untuk manghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki.
a Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
17 Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam pada umumnya
digunakan untuk menghentikan bola yang menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai setinggi paha. Menurut
Danny Mielke, 2003: 30 “dikebanyakan situasi, lebih baik menggunakan kaki bagian dalam untuk menerima dan
mengontrol bola”.
Gambar 4. Menghentikan Bola dengan Kaki Bagian Dalam Sumber: Sucipto, dkk. 2000:23
b Menghentikan bola dengan punggung kaki
Mengontrol bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola di udara. Menurut Agus
Mukholid, 2007:6 cara melakukan kontrol bola dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut :
1 Pandangan menghadap ke arah bola.
2 Kaki penahan di angkat lutut ditekuk. Usahakan agar
posisi punggung kaki saat menyentuh bola adalah rata agar tidak memantul.
3 Pada saat menerima bola turunkan kaki ke tanah,
biarkan bolanya jatuh ke hadapan anda.
18
Gambar 5. Menghentikan Bola dengan Punggung Kaki Sumber: Sucipto, dkk. 2000:25
c. Menghentikan bola dengan kaki bagian luar Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada umumnya
digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya menggeliding, bola pantul ketanah, dan bola diudara sampai
setinggi paha.
Gambar 6. Menghentikan Bola dengan Kaki Bagian Luar Sumber: Sucipto, dkk. 2000:24
d. Menyundul Bola
Heading
Menyundul bola pada hakikatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk
19 mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan
lawanmembuang bola.
Heading
memberikan dimensi yang cukup besar dalam permainan. Para pemain bisa melakukan
heading
ketika sedang meloncat, melompat kedepan, menjatuhkan diri
diving
, atau tetap diam dan mengarahkan bola dengan tajam ke gawang atau teman satu tim.
Heading
memberikan dimensi yang cukup besar dalam permainan. Para pemain bisa melakukan
heading
ketika sedang meloncat, melompat kedepan, menjatuhkan diri
diving
, atau tetap diam dan mengarahkan bola dengan tajam ke gawang atau teman satu tim.
Menurut Sucipto dkk 2000: 33-35 menjelaskan bahwa ada dua cara untuk melakukan sundulan :
a. Menyundul bola sambil berdiri :
1 Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau
salah satu kaki maju ke depan dan menghadap kesasaran 2
Kedua lutut sedikit ditekuk 3
Lentingkan badan ke belakang, padangan diarahkan ke datangnya bola, dan dagu merapat dengan leher
4 Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan
panggul, dan kedua lutut diluruskan, badan dilecutkan ke depan sehingga dahi mengenai bola
5 Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan, sehingga berat
badan berada di depan dan menghadap ke sasaran. 6
Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerakan lanjutan 7
Kedua lengan menjaga keseimbangan.
20
Gambar 7. Menyundul Bola Sumber: Sucipto, dkk. 2000:33
e. Teknik Khusus Penjaga Gawang
Seorang penjaga gawang yang baik bisa menjadi inspirasi bagi tim. Penjaga gawang harus melatih banyak alternatif tendangan, posisi, dan
teknik penyelamatan bola. Di dalam pertandingan, penjaga gawang perlu menentukan pilihan dan membuat keputusan.
Penjaga gawang adalah suatu teknik yang unik. Teknik menuntut banyak tanggung jawab. Sebagai satu-satunya pemain yang boleh
menyentuh bola dengan tangannya. Penjaga gawang adalah lini pertehanan terakhir. Penampilan penjaga gawang yang sembarangan
bisa membuat tim kalah, sementara itu penampilan yang bagus memastikan kemenangan yang mengesankan. Banyak hal yang
bergantung pada penjaga gawang dari pada pemain lainnya Clive Gifford, 2002:38.
21
Gambar 8. Teknik Menangkap Bola Sumber: Sucipto, dkk. 2000:40
a. Faktor yang Mempengaruhi Menggiring Bola Pada Sepakbola
Menurut M Sajoto 1988: 13, Kemampuan menggiring bola ditentukan oleh kondisi fisik yaitu kemampuan seseorang akan menjadi
terbatas apabila tidak memiliki kondisi fisik yang baik. Kelompok komponen lain dikatakan sebagai kelompok komponen kesegaran
motorik yang terdiri dari: koordinasi gerak, keseimbangan, kecepatan, kelincahan, daya ledak otot. Disamping itu ada dua komponen yang
dapat dikategorikan sebagai komponen kondisi fisik yaitu: ketepatan dan reaksi. Apabila komponen gerak digabung ke dalam komponen
kelincahan, maka ada 10 komponen yang masuk kategori kondisi fisik, yang mana kesepuluh komponen tersebut dapat diukur keadaan melalui
satu tes . Adapun komponen yang dimaksud adalah meliputi 10 unsur yaitu
“Kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketetapan dan reaksi”.
22 1 Kekuatan
Strenght
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan
dalam mempergunakan
otot-otot untuk
menerima beban sewaktu bekerja M. Sajoto, 1995:8. Kekuatan memegang peranan yang penting, karena kekuatan
adalah daya penggerak setiap aktivitas dan merupakan persyaratan untuk meningkatkan prestasi.
2 Daya Tahan
Endurance
Daya tahan
adalah kemampuan
seseorang dalam
menggunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban
tertentu M. Sajoto, 1995:8. Permainan sepak bola merupakan salah satu permainan yang membutuhkan daya
tahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Daya tahan penting dalam permainan sepak bola sebab dalam jangka
waktu 90 menit bahkan lebih, seorang pemain melakukan kegiatan fisik yang terus menerus dengan berbagai bentuk
gerakan seperti berlari, melompat, meluncur sliding, body charge dan sebagainya yang jelas memerlukan daya tahan
yang tinggi. 3 Daya Otot
Muscular Power
Daya otot
adalah kemampuan
seseorang untuk
mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerjakan
23 dalam waktu yang sesingkat-singkatnya M. Sajoto, 1995:8.
Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot sehingga semua faktor yang mempengaruhi
kedua hal-hal tersebut akan mempengaruhi daya otot. Jadi daya otot adalah kualitas yang memungkinkan otot atau
sekelompok otot untuk melakukan kerja fisik secara tiba- tiba. Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot dan
kecepatan kontraksi otot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut akan mempengaruhi daya
otot. 4 Kecepatan
Speed
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya M.Sajoto, 1995:8. Oleh karena itu seseorang yang mempunyai kecepatan tinggi
dapat melakukan suatu gerakan yang singkat atau dalam waktu yang pendek setelah menerima rangsang. Kecepatan
disini dapat didefinisikan sebagai laju gerak berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh. Faktor yang
mempengaruhi kecepatan, antara lain adalah : kelentukan, tipe tubuh, usia, jenis.
24 5 Daya Lentur
Fleksibility
Daya lentur
adalah efektivitas
seseorang dalam
menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan pengukuran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan
tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan tubuh M. Sajoto, 1995:9. Kelentukan menyatakan
kemungkinan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. Jadi meliputi hubungan antara tubuh
persendian umumnya
tiap persendian
mempunyai kemungkinan gerak tertentu sebagai akibat struktur
anatominya. 6 Kelincahan
Agility
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu
posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik M.
Sajoto, 1995:9. Kelincahan seseorang dipengaruhi oleh usia, tipe tubuh, jenis kelamin, berat badan, kelentukan
Dangsina Moeloek, 1984 : 9. Dari pendapat tersebut terdapat pengertian yang menitik beratkan pada kemampuan
untuk merubah arah posisi tubuh.
25 7 Keseimbangan
Balance
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang pada saat melakukan gerakan tergantung pada
kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot.
Seorang pemain sepak bola apabila memiliki keseimbangan yang baik, maka pemain itu akan dapat mempertahankan
tubuhnya pada waktu menguasai bola. 8 Koordinasi
Coordination
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerak yang berada ke dalam pola garakan
tunggal secara efektif Sajoto, 1995:9. Jadi apabila seseorang itu mempunyai koordinasi yang baik maka ia akan
dapat melaksanakan tugas dengan mudah secara efektif. 9 Ketepatan
Accuracy
Ketepatan adalah
kemampuan seseorang
untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap suatu
sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan
salah satu bidang tubuh M. Sajoto, 1995:9. 10 Reaksi
Reaction
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan
26 lewat indera, syaraf atau rasa lainnya. Status kondisi fisik
seseorang dapat diketahui dengan cara penilaian bentuk tes kemampuan M. Sajoto, 1995:10. Reaksi dapat dibedakan
menjadi tiga macam tingkatan yaitu reaksi terhadap rangsangan pandang, reaksi terhadap pendengaran dan
reaksi terhadap rasa.
3. Kekuatan Otot Tungkai
a. Hakikat Kekuatan Otot Tungkai
Kekuatan adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan Djoko Pekik Irianto, 2002: 66.
Menurut Tim Anatomi 2004: 45 kekuatan adalah kemampuan kerja otot usaha dalam satuan waktu detik. Sedangkan menurut M. Sajoto
1988: 58 kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya,
menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Sedangkan menurut Suharno HP yang dikutip oleh Samsul Munawar 2003: 8 kekuatan
adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas.
Menurut M. Sajoto 1988: 99 tubuh manusia terdiri dari banyak sekali jaringan otot masing-masing mempunyai fungsi tertentu
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai prestasi olahraga selain latihan rutin juga harus dipenuhi faktor-faktor lainnya. Faktor lainya
27 adalah keadaan somatik, umur, psikis, bentuk tubuh, mempunyai arti
yang besar dan dapat menimbulkan prestasi seseorang. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kekuatan otot tungkai adalah kemampuan sekelompok otot dalam melakukan suatu gerak maupun mengatasi beban. Dalam permainan
sepakbola didominasi dengan gerakan lari. Peranan otot tungkai pada gerakan lari sangat besar. Untuk itu kelompok otot tungkai merupakan
faktor pendukung utama untuk keberhasilan menggiring bola pada permainan sepakbola.
b. Bentuk Latihan Kekuatan Otot Tungkai
Untuk mendapatkan kekuatan otot tungkai atau tenaga ayunan tungkai untuk menendang diperlukan latihan yang teratur, kontinyu dan
sistematis yang dimulai dangan metode latihan dasra yang disesuaikan dangan usia, disamping mengacu pada pencapaian prestasi juga
memperhatikan pertumbuhan atlit dimana secara berangsur-angsur dapat meningkatkan atau menambah beban. Sebab bila berlatih terlalu berat
akan melemahkan kekuatan dan akan mudah mengalami cedera. Latihan-latihan ringan yang nantinya akan mendapatkan
kekuatan otot tungkai yang diinginkan jika dilakukan secara rutin dan kontinyu:
1 Lompat Katak
Latihan ini ditujukan untuk memperbaiki kekuatan otot tungkai pada tungkai, lutut dan perut. Latihan yang dapat dilakukan dengan
28 mengambil sikap jongkok, seluruh badan disangga dengan kedua
tungkai dalam keadaan jari-jari ditekuk ke depan dan pantat diletakkan di atas tumit, sehingga lutut menghadap ke depan.
Badan haru stegak lurus dengan lutut, paha, selanjutnya melompat- lompat seperti mengoper, melentur dalam jarak 20-25 meter.
2 Squat jump
Latihan ini ditujukan untuk melatih kekuatan otot paha agar mempunyai otot yang maksimal.
3 Berlari-lari menaiki dan menuruni tangga berundak-undak.
Latihan ini ditujukan untuk melatih kekuatan otot tungkai, paha, agar mempunyai kekuatan dan ketahan otot yang sempurna.
Dalam berbagai melakukan aktivitas fisik olahraga tidak boleh dilupakan adalah kegiatan pemanasan otot sebelum melaksanakan kegiatan
olahraga ini. Maksud kegiatan pemanasan adalah untuk menyesuaikan atau beradptasi dengan pelatihan pertandingan yang akan dilakukan dan
menghindari terjadinya cedera otot, urat dan persendian. Sesungguhnya dengan prestasi jauhnya tendangan dalam sepakbola perlu adanya suatu
penelitian untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan, benar dan dapat dipercaya. Dalam ini ditentukan alat ukur yang baik sehingga
memudahkan peneletian. Dalam hal ini beberapa pendapat tentang pengukuran kekuatan otot yang didasarkan pada kontraksi otot isotomik
dan kontraksi isometrik, atau pengukuran yang didasarkan pada kekuatan otot statis dan dinamis.
29
c. Manfaat Kekuatan Otot Tungkai Dalam Permainan Sepakbola
Menurut Sukadiyanto 2002: 60, manfaat kekuatan bagi pemain sepakbola diantaranya untuk :
1. Meningkatkan kemampuan otot dan jaringan 2. Mengurangi dan menghindari terjadinya cidera pada olahragawan
3. Meningkatkan prestasi 4. Terapi dan rehabilitasi cidera pada otot
5. Membantu mempelajari atau menguasai teknik Berapa banyak strength yang dibutuhkan oleh pemain sepakbola. Untuk
ini tidak ada jawaban yang pasti, oleh karena itu setiap cabang olahraga berbeda dengan tuntutan faktor strength, sehingga memerlukan latihan
kekuatan otot yang khusus. Akan tetapi yang pasti adalah bahwa pemain sepakbola haruslah cukup kuat untuk melaksanakan tugas olahraganya
secara efisien dan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan yang disebabkan karena kekurangan kekuatan. Kekuatan otot tungkai adalah
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Pertama, karena kekuatan merupakan daya penggerak
setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi pemain sepakbola dari
kemungkinan cedera. Ketiga, oleh karena dengaan kekuatan, pemain sepakbola akan dapat berlari lebih cepat, melempar atau menendang
lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi, Harsono,1998: 177.
30 Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik, seorang pemain harus
dapat menguasai teknik-teknik dasar bermain dengan baik.
4. Kelentukan Togok
a. Hakikat Kelentukan
Kelentukan, sebagai suatu komponen kebugaran fisik, adalah kemampuan dari suatu individu untuk menggerakkan tubuh dan
bagian-bagiannya di mana lebar bidang gerakan tanpa merasakan ketegangan pada artikulasi-artikulasi dan pemasangan-pemasangan
otot. Ketika kita berbicara tentang kelentukan, tidak terelakkan kita mendengar istilah seperti: pembelokan
flexion
, yakni yaitu gerakan ruas tubuh yang menyebabakan pengurangan memperkecil sudut
sendi pada sumbu tranversalhorizontal atau bidang sagital; perluasan
extension
, yakni gerakan ruas tubuh kearah kebalikan dari flexion yang
menyebabkan penambahan
pembesaran sudut
sendi;
hyperextension
, yakni di mana sudut dari suatu sambungan persendian diperluas di luar cakupannya yang normal;
persendian ganda
, yakni suatu kondisi yang hampir tidak ada, tetapi meskipun demikian istilah tersebut digunakan ketika mengacu pada seseorang
dengan kelentukan yang tidak biasa di dalam posisi-posisi tertentu; dan akhirnya,
musclesboundness
otot tak berbatas, yakni satu istilah yang digunakan untuk menguraikan kasus-kasus dari kekakuan tak
memiliki kelentukan
yakni ketika
seseorang mengalami
perkembangan otot yang bagus sekali. Dengan mengabaikan
31 bagaimana Anda menggambarkan atau menguraikannya, kelentukan
menyediakan dimensi-dimensi lain kinerja yang membiarkan suatu tingkat kebebasan gerakan dan kesenangan gerakan yang lebih tinggi
digabungkan dengan beberapa implikasi penting akan keselamatan yang lebih besar dari cidera. Lebih dari itu, pengukuran kelentukan
menyoroti konsep-konsep lain yang harus dikenali dengan baik guna
memilih dan memberi penilaian sore test-test yang tersedia. b.
Bentuk Latihan Kelentukan
Fleksibilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali sendi di sekitarnya untuk bergerak dengan
leluasa dan nyaman dalam ruang gerak maksimal yang diharapkan. Fleksibilitas optimal memungkinkan sekelompok atau satu sendi
untuk bergerak dengan efisien. Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam sendi. Selain itu, kelentukan ditentukan
juga oleh keelastisan otot-otot tendon dan ligamen. Bentuk-bentuk latihan kelentukan, antara lain :
1 Peregangan dinamis
Latihan peregangan
dinamis dilakukan
dengan cara
menggerakkan anggota tubuh secara ritmis dengan gerakan- gerakan memutar atau memantul-mantulkan anggota tubuh
sehingga otot-otot tubuh terasa teregangkan. Contoh gerakan dinamis, antara lain:
a Gerakan push up
32 b
Tubuh tertelungkup, kemudian mengangkat dada dan punggung setinggi-tingginya.
c Duduk dengan tungkai lurus, kemudian mencoba menyentuh
ujung kaki dengan jari tangan 2
Latihan kelenturan sendi bahu Tujuan : melatih persendian dan otot bahu serta meluaskan
gerakan bahu Cara melakukan :
a Mula-mula berdirir tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan
kedua tangan disamping badan b
Kemudian rentangkan kedua tangan lurus kesamping, lalu putarlah kedua lengan tersebut dari mulai putaran perlahan-
lahan kemudian cepat dan putaran dari kecil kemudian membesar
c Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutar lengan
kearah kanan
sebanyak 8
hitungan, kemudian
dilanjutkandengan gerakan memutar lengan kea rah kiri sebanyak 8 hitungan
3 Latihan kelenturan batang tubuh
Tujuan : melatih kelenturan otot-otot batang tubuh Cara melakukan :
a Letakkan tangan di pinggang, lalu bengkokkan badan
kesamping kiri dan kanan sebanyak 8 hitungan
33 b
Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, bengkokkan badan ke samping kiri dan sebanyak 2x8 hitungan
c Letakkan tangan di pinggang dan putar ke kiri dan kanan 2x8
hitungan d
Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lenganlurus, putar ke kiri dan kanan 2x8 hitungan
4 Peregangan statis
Peregangan statis dapat dilakukan dengan cara mengambil sikap sedemikian rupa sehingga meregangkan suatu kelompok otot
tertentu. Contoh peregangan statis antara lain:
a Sikap berdiri dengan tungkai lurus.
b Badan dibungkukkan.
c Mencoba untuk menyentuh tungkai.
c.
Manfaat Kelentukan Togok Dalam Permainan Sepakbola
1
Membantu mengembangkan
kecepatan, koordinasi,
dan kelincahan.
2
Mencegah kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi.
3
Menghemat pengeluaran tenaga saat melakukan gerakan.
4
Membantu memperbaiki sikap tubuh. Kelentukan sangatlah dibutuhkan oleh pemain sepakbola selama
permainan sepak
bola oleh
karena itu
setiap pemain
sepakbola berbeda dengan tuntutan faktor kelentukan, sehingga
34 memerlukan latihan kelentukan togok yang khusus. Akan tetapi
yang pasti adalah bahwa pemain sepakbola haruslah cukup kuat untuk melaksanakan tugas olahraganya secara efisien dan tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan yang disebabkan karena kekurangan kekuatan. Kelentukan togok adalah komponen yang
sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.
d. Faktor-Faktor Penentu Kelentukan
Beberapa cara di mana tes kelentukan digunakan dalam kelas-kelas pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:
1. Sebagai suatu faktor di dalam tes kebugaran fisik.
2. Sebagai suatu alat untuk menentukan potensi di dalam aktivitas
olahraga-olahraga tertentu. 3.
Sebagai suatu alat untuk menentukan prestasi dan tingkat keahlian ketika kinerja kelentukan adalah sasaran spesifik di dalam unit
pengajaran. 4.
Sebagai suatu alat untuk mendiagnosa tingkat suatu lukacidera terdahulu atau penyebab tubuh menjadi lemah.
Berdasarkan pendapat di atas maka di samping setiap pemain harus memiliki kemauan dan kedisiplinan yang tinggi dalam berlatih
untuk dapat menjadi penggiring bola yang baik dan memiliki kelentukan yang baik pula. Menurut Suharno HP 1993: 50,
35 menyatakan bahwa faktor-faktor penentu kelentukan
sprint
adalah sebagai berikut:
1 tergantung pada otot yang bekerja
2 panjang tungkai atas
3 frekuensi gerak
4 teknik lari yang sempurna.
e. Macam-Macam Kelentukan
Menurut Sukadiyanto 2002: 109, kelentukan ada dua macam, yaitu mengidentifikasi dua jenis test kelentukan:
1. Tes Kelentukan Relatif, dirancang menjadi relatif dengan panjangnya atau lebar dari suatu tubuh yang spesifik memisahkan
inci-inci menguji pengukuran anda tidak hanya gerakan, namun juga panjang atau lebar dari bagian tubuh yang mempengaruhi.
2. Tes Kelentukan Absolut , di mana pengukuran anda hanya gerakan yang berhubungan dengan sasarantujuan kinerja yang absolut.
Sebagai contoh, pada pemisahan anda menentukan jarak antara lantai yang menjadi sasaran dan duduk seseorang.
Berdasarkan pendapat diatas maka secara garis besar kelentukan dapat dibedakan menjadi kelentukan relatif, kelentukan
absolute.
f. Kelentukan Lari
Menurut Sukadiyanto 2002: 100, menyatakan bahwa pada kelentukan lari, lebar gerakan ayunan panjang langkah dan frekuensi
36 gerakan rata-rata langkah merupakan karakteristik yang pertama.
Tingkat kekuatan
kelentukan secara
langsung menentukan
kemampuan atlet untuk mempercepat selama gerakan-gerakan lari. Penurunan dalam frekuensi kelentukan disebabkan oleh kelelahan
otot-otot tertentu. Dalam atlet kelas bawah penurunan kelentukan ini terlihat segera setelah permainan instensif yang singkat kira-kira
selama 10 detik dan menunjukkan kekurangan kualitas ketahanan kelentukan. Menurut Sukadiyanto 2002: 102-103, menjelaskan
tentang cara untuk mengembangkan kelentukan lari sebagai berikut: 1
Otot dipersiapkan dengan baik selama intensitas pemanasan yang intensif, pembuatan dan pengenduran otot-otot berlangsung kira-
kira 30 menit. 2
Latihan-latihan kelentukan dipraktekkan dalam permulaan bagian utama suatu unit latihan, bila otot-otot belum mengalami kelelahan.
3 Intensitas maksimum dan submaksimum harus ditetapkan. Latihan
dengan intensitas tinggi memerlukan konsentrasi penuh dan semangat tinggi.
4 Volume berjumlah 10-16 pengulangan dalam 3-4 seri.
5 Jarak antara pengulangan sampai 3 menit. Sementara jarak
pemulihan antara seri-seri adalah lebih lama sampai 6 menit. 6
Interval adalah aktif. Untuk selalu menjaga organisme dalam keadaan siap untuk mengikuti beban selanjutnya.
37 7
Kelentukan lari dapat dilatihkan setiap hari, bahkan untuk bukan pelari biasanya untuk yang bukan spesialis 2-3 unit latihan
perminggu rata-ratanya dengan penekanan pada kelentukan kiranya sudah cukup.
8 Dalam struktur latihan tahunan. Prinsip peningkatan kelentukan
secara bertahap harus diikuti dengan tegas. 9
Cara-cara latihan yang utama adalah pengulangan dan cara interval dan intensif.
Menurut Ismaryati 2008: 60, menyatakan bahwa model- model untuk meningkatkan kelentukan banyak ragamnya. Secara
makro latihan untuk meningkatkan kelentukan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1 Kelentukan kontraksi otot dapat ditingkatkan dengan latihan
pengulangan gerakan cepat. 2
Kelentukan gerakan menahan suatu tekanan yang berat, dapat ditingkatkan dengan kemampuan menerapkan kekuatan
strength
melakukan tahanan. 3
Kelentukan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki koordinasi serta keterampilan berbagai macam otot.
Menurut Sukadiyanto 2002: 105, menyatakan bahwa pengembangan murni kelentukan lari didasarkan pada bentuk ulangan
lari cepat pada jarak pendek dengan pemulihan asal cukup. Hal ini untuk menghindari kelelahan dan penumpukan asam laktat. Semua
38 pengulangan dikerjakan dengan kelentukan maksimal. Jarak di dalam
latihan digunakan dalam dua kategori : a jarak pendek, dengan rentangan antara 20-50 meter menggunakan berbagai start, karena
menekankan pada akselerasi atau percepatan; b Jarak yang lebih panjang dikembangkan start melayang pada lari cepat, yang dilakukan
dengan kelentukan maksimal yang diteruskan kira-kira sampai 20 meter. Jarak yang terlalu jauh dihindari, karena akan merubah latihan
ke dalam pengembangan daya tahan kelentukan, terutama pemulihan yang terlalu pendek.
5. Kelincahan
a. Hakikat Kelincahan
Sejauh ini usaha-usaha untuk mendefinisikan kelincahan dalam dunia olahraga belum cukup tepat. Istilah kelincahan sering kali
disamakan dengan koordinasi kemampuan gerakan, keterampilan, kemampuan menggerakkan otot-otot atau kecekatan. Kelincahan
merupakan kualitas yang sangat komplek. Kelincahan ini mencakup interaksi kualitas-kualitas fisik yang lain kelentukan reaksi,
kelentukan, kekuatan, kelentukan, keterampilan gerak dan sebagainya, karena semua ini beraksi bersama M. Furqon, 1995: 102.
Menurut Remmy Muchtar 1992: 91, kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam
keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Menurut Ismaryati 2008: 41, kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan
39 posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat.
”karakteristik kelincahan yaitu perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian-
bagian tubuh”. Menurut Suharno HP 1993: 49, menyatakan bahwa
kelincahan digunakan secara langsung untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda, mempermudah berlatih teknik tinggi,
gerakan dapat efisien dan efektif, mempermudah daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan dan lingkungan bertanding, menghindari
terjadinya cidera. Menurut Moeljono dan Slamet Suherman 1995: 444,
menyatakan bahwa kelincahan adalah kemampuan mengubah arah tubuh atau bagian tubuh secara cepat tanpa gangguan pada
keseimbangan. Dan dalam hal ini tidak hanya diperlukan dalam olahraga, tetapi juga situasi kerja dan kegiatan rekreasi. Kelincahan
bergantung pada faktor kekuatan, kelentukan, tenaga ledak otot, waktu reaksi, keseimbangan dan koordinasi faktor-faktor tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah
dan posisi tubuh secara cepat dan efektif tanpa ada ganguan keseimbangan.
Sedangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
kelincahan antara lain yaitu kelentukan, keseimbangan, kekuatan.
40
b. Bentuk Latihan Kelincahan
Ada beberapa teknik untuk meningkatkan kelincahan dalam permainan sepak bola, antara lain:
1 Latihan Lari Segitiga
Salah satu cara untuk meningkatkan kelincahan pemain sepak bola adalah latihan lari segi tiga sambil menggiring bola. Latihan lari
segi tiga juga dapat digunakan untuk mengetahui stamina dan kelincahan pada seseorang. Seorang atlet yang lincah dan memiliki
stamina yang bagus atlet tersebut dengan mudah akan bisa menggiring bola dengan baik dan efektif. Ada tiga macam
ketentuan lari yang dilakukan pada lari segitiga yaitu : a. Lari lurus
b. Lari mundur c. Lari menyamping
A – B = Lari lurus : jarak 5 m
B – C = Lari mundur : jarak 5 m
C – A = Lari menyamping : jarak 5 m
A – C = Lari menyamping : jarak 5 m
C – B = Lari lurus : jarak 5 m
B – A = Lari mundur : jarak 5 m
Adapun cara pelaksanaan dalam lari segitiga adalah sebagai berikut:
Dari sudut A seorang malakukan lari lurus sprin kesudut B, dan
41 dari sudut B lari mundur menuju sudut C, dan lari sudut C dan lari
menyamping ke sudut A kemudian dilanjutkan dari sudut A lari menyamping ke sudut C, dan dari sudut C lari lurus sprint kesudut
B, dan dari sudut B lari mundur ke sudut A.
2. Berlari cepat, zig – zag atau berkelok-kelok
Menggitring bola berlari zig zag melewati suatu rintangan, misalnya melewati tiang atau patok, maju mundur, membuat
lingkaran, dan lain sebagainya. Berlari sambil menggiring bola, memakai kaki kiri dan kanan. Membawa bola zig
– zag atau berkelok-kelok, menggiring bola disela tiang
– tiang yang terpasang dan berliku-liku, menggiring bola dalam lingkaran, dan
berlari sambil menendang bola
3. Berlari cepat, kira-kira 100 meter
Latihan lari 100 meter dengan berlari secepat-cepatnya sambil menggiring bola. Latihan ini dapat dilakukan berulang-ulang.
mengitari lapangan atau lari antar gawangaa dalam lapangan sepak bola.
Disamping teknik latihan seperti tersebut diatas, perlu juga diperhatikan adalah prinsip atau teknik menggiring bola seperti
tetap dalam penguasaan, memakai perasaan, mengiring dengan kaki dan kecepatan menggiring bola.
42
c. Manfaat Kelincahan Dalam Permainan Sepakbola
Kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak mengubah arah dan posisi dengan cepat dan tepat sehingga memberikan kemungkinan
seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih efisien.
Kegunaan kelincahan sangat penting untuk permainan sepakbola dan memerlukan ketangkasan. Suharno 1985: 33 menyatakan kegunaan
kelincahan pada sepakbola adalah untuk mengkoordinasikan gerakan- gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknik-
teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan.
d. Faktor-faktor Penentu Kelincahan
Faktor-faktor penentu kelincahan menurut Suharno HP 1993: 51, antara lain: olahragawan memiliki kelentukan reaksi dan
kelentukan gerak yang baik, kemampuan berorientasi terhadap masalah
problem
yang dihadapi, kemampuan mengatur keseimbangan, tergantung pada sendi-sendi, dan kemampuan mengerem atau
menghentikan dari gerakan-gerakan. Kelincahan sering dijumpai dalam situasi permainan
sepakbola. M. Sajoto 1983: 59, menyatakan bahwa seseorang yang mampu merubah satu posisi ke posisi yang berbeda dengan kelentukan
tinggi dan koordinasi gerak yang baik, berarti kelincahannya cukup
43 baik. Jadi unsur kelincahan tidak hanya menuntut kelentukan tetapi juga
fleksibilitas yang baik dari persendian. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan agar dapat
memiliki kelincahan yang baik setiap pemian harus memiliki kelentukan reaksi dan gerak yang baik serta fleksibilitas yang baik.
Kelincahan juga dipengaruhi oleh banyak hal dan berhubungan dengan kelentukan, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Kelincahan sering
disamakan dengan
koordinasi kemampuan
gerakan-gerakan, ketrampilan-ketrampilan, kemampuan gerak motorik otot atau
kecekatan. Kelincahan merupakan gabungan dari kelentukan dan koordinasi. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda
dalam kelentukan tinggi dalam koordinasi baik, berarti kelincahannya
cukup baik, M. Sajoto, 1955: 9.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang koordinasinya baik, maka kelincahannya juga akan
baik. Dengan demikian seseorang yang mempunyai kelincahannya kurang diberikan latihan koordinasi yang dapat meningkatkan
kelincahannya.
e. Macam-macam Kelincahan
Pada dasarnya kelincahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: kelincahan umum dan kelincahan khusus. Menurut Suharno HP 1993:
51, kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan.
44 Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan seseorang
untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain tidak diperlukan. Beberapa bentuk latihan kelincahan menurut Remmy
Muchtar 1992: 91, adalah sebagai berikut: 1
lari rintangan 2
lari berbelok-belok
zig-zag
3 lari bolak-balik
shuttle run
. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kelincahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: kelincahan umum dan kelincahan khusus. Sedangkan latihan untuk melatih
kelincahan dapat digunakan dengan latihan lari rintangan, lari
zig-zag
, dan lari bolak-balik atau
shutlle run
.
6. Hakikat Ekstrakurikuler
a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler.
Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan
guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat
memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan
45 dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan
sikap atau nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indone
sia 2002: 291 yaitu: ”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis didalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan
dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam
pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis
kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Menurut Rusli Lutan 2002: 72 ekstrakurikuler adalah:
Program ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik.
Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler
perpanjangan pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi
anak didik mencapai tarap maksimum.
Sehubungan dengan
penjelasan tersebut,
dapat penulis
kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap
dan keterampilan siswa baik di luar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah.
b. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Kerena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka
kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler
46 tertentu memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam
ekstrakurikuler dijelasken oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1995: 2 sebagai berikut:
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar: 1
siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata
pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang:
a
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b
berbudi pekerti luhur c
memiliki pengetahuan dan keterampilan d
sehat rohani dan jasmani e
berkepribadian yang mentap dan mandiri 2
siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program
kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.
c. Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Girimulyo
Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari
kegiatan inti. Dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat
masing-masing. Beberapa
jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang
diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1995: 3 sebagai berikut:
1 Pendidikan kepramukaan
2 Pasukan Pengibar Bendera PASKIBRA
3 Palang Merah Remaja PMR
4 Pasukan Keaman Sekolah PKS
5 Gema Pencinta Alam
6 Olahraga
7 Kesenian.
47 Kegiatan ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang
bersifat sesaat dan ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada
waktu sesaat dan alokasi waktu yang terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan maksudnya kegiatan tersebut
tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai
selesai kegiatan sekolah.
Dalam usaha untuk mengerti dan memahami remaja perlu dilakukan pembinaan dengan mempelajari seluk-beluk kejiwaan serta
keinginan mereka. Bentuk-bentuk aktivitas yang positif perlu
dikembangkan untuk menyalurkan hasrat dan keinginan mereka.
Hal ini perlu dilakukan agar dalam usaha tidak terombang-ambing yang selalu menurun akibat pengaruh-pengaruh buruk yang melanda
kehidupan remaja saat ini. Salah satu arus moralitas yang buruk adalah semakin banyak remaja, menggunakan narkotika dan sering terjadi
bentrok antar pelajar yang sering menimbulkan korban jiwa. Kalau hal
ini dibiarkan terus maka masa depan bangsa Indonesia tidak menentu.
Untuk itu maka potensi-potensi yang ada pada remaja perlu
dikembangkan secara positif.
Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Girimulyo salah satunya adalah ekstrkurikuler sepakbola. Program ekstrakurikuler sepakbola merupakan
alternatif yang dapat dilakukan dengan baik di SMA Negeri 1 Girimulyo.
48 Ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Girimulyo dilaksanakan satu
kali dalam satu Minggu, yaitu pada hari Kamis. Dalam menentukan pilihan ekstrakurikuler biasanya remaja dilandasi oleh rasa tertarik dan
keingintahuan tentang olahraga yang diikutinya tersebut.
Adapun pelaksanaan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Girimulyo sepakbola antara lain: sepakbola terdiri 1 kali dalam 1
minggu, yaitu : hari kamis. Dalam setiap session latihan lamanya yaitu 2,5jam yaitu dari Pkl.15.30 - 18.00 WIB.
7. Hubungan Kekutan Otot Tungkai dengan Keterampilan Menggiring
Video yang berhubungan