Teknik berlari dengan cepat dalam permainan sepak bola bertujuan untuk

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

Kondisi fisik atlet memegang peranan penting dalam menjalankan program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik, sitematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dapat menimbulkan atlet mencapai prestasi yang lebih baik sesuai harapan. Fisik seorang atlet juga menentukan prestasi atlet seperti yang dikatakan M. Sajoto 1988: 10, bahwa “kondisi fisik adalah salah satu syarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan prestasi”. Kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya, artinya bahwa setiap usaha peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen tersebut walaupun perlu dilakukan dengan prioritas. Komponen kondisi fisik yang dimaksud menurut M. Sajoto 1988: 10, ada 10 bagian antara lain : “Kekuatan, daya tahan, daya ledak, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketetapan dan reaksi”.

1. Hakikat Permainan Sepakbola

Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di dunia, disenangi dan digemari banyak orang tua, muda, anak-anak, laki-laki bahkan wanita. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas 10 pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya Sucipto, 2000: 7. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak antar kelompok atau regu yang berlawanan. Masing-masing regu sebelas orang atau disesuaikan dengan jumlah pemain atau berdasarkan jumlah siswa, yang bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar jangan sampai kemasukan bola. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

2. Teknik Dasar Permainan Sepakbola

Teknik dasar dalam permainan sepakbola dibagi menjadi 5 antara lain menggiring bola, mengoper bola, mengontrol bola, menyundul bola dan menendang bolashooting.

a. Menggiring Bola

Menggiring bola pada sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dilakukan dengan gerakan-gerakan yang sederhana, dengan kelentukan dan ketepatan. Menggiring bola diartikan dengan gerakan kaki menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan 11 pada saat menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan Sucipto, dkk. 2000: 25. Oleh karena itu bagian kaki yang digunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan menggiring bola yang baik, seperti Diego Armando Maradona dari Argentina. Menurut Sukatamsi 2001: 18, prinsip teknik menggiring bola meliputi : 1 Bola di dalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan pemain terletak di antara bola dan lawan, supaya lawan tidak mudah untuk merebut bola, 2 Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dan lawan, 3 Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang, irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki, 4 Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, tetapi harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan, 5 Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti lari biasa. Menurut Sukatamsi 2001: 20, kegunaan teknik menggiring bola antara lain: 1 Untuk melewati lawan, 2 Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, dan 3 Untuk menahan bola agar tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila 12 tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman. Menurut Sukatamsi 2001: 21-22, macam-macam cara menggiring bola adalah sebagai berikut: 1 Menggiring bola dengan kura-kura bagian dalam : a Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam, b Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola, akan tetapi setiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola mudah dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan, c Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk, dan pada waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, kemudian melihat situ asi di lapangan, melihat posisi lawan dan posisi teman. 2 Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh: a Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura penuh, b Setiap langkah secara teratur dengan kura- kura kaki penuh kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki, c Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, jangan melihat situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman. Menggiring bola dengan kura-kura penuh ini, pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dari teknik ini hanya digunakan 13 apabila di depan pemain terdapat daerah kosong atau bebas dan lawan, sehingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh. 3 Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar a Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam posisi menendang bola dengan kura-kura kaki bagian luar, b Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan. dan bola harus selalu dekat dengan kaki, sesuai dengan irama lari, c Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat situasi lawan dan posisi teman. Gambar 1. Menggiring bola Sucipto, dkk. 19992000 b. Menendang Bola Menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepakbola. Maka teknik menendang bola merupakan dasar bermain sepakbola. Pemain yang tidak menguasai teknik menendang bola dengan baik, tidak akan mungkin menjadi pemain yang baik. Kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik 14 menendang bola dengan baik, cepat, cermat, dan tepat pada sasaran, sasaran teman maupun dalam membuat gol ke gawang lawan. Menurut pendapat A. Sarumpaet, 1992:5 menendang bola merupakan pola gerak dasar yang paling penting dalam permainan sepakbola. Pada dasarnya bermain sepakbola itu tidak lain dari permainan menendang bola. Sedangkan teknik-teknik dasar lainnya bermuara pada teknik menendang bola. Seperti pada teknik menghentikan bola, ketrampilan itu merupakan kebalikan dari alur gerak teknik menendang bola. Perbedaan dari kedua teknik tersebut terletak pada menendang dan mendorong bola ke depan, sedangkan pada menghentikan bola mengikuti bola ke belakang. Teknik menendang bola paling sering dilakukan oleh para pemain pada saat pertandingan. Oleh karena itu, untuk menjadi pemain sepakbola yang baik dan berprestasi teknik menendang bola harus dikuasai dengan benar. Atas dasar bagian kaki yang digunakan, sucipto dkk 2000:18 menjelaskan teknik menendang bola dibagi menjadi beberapa macam antara lain: 1 Tendangan dengan kaki bagian dalam a Kaki tumpu: kaki tumpu ditempatkan di samping bola, ujung kaki tumpu diarahkan ke arah jalan bola, kaki tumpu ikut membantu gerakan kaki ayun atau kaki tendang. 15 Kaki tendang: kaki tendang diputar, kaki bagian dalam diarahkan ke arah jalan bola, lutut sedikit dibengkokkan dan telapak kaki tendang sejajar dengan tanah. Gambar 2. Menendang dengan kaki bagian dalam Sucipto, dkk. 19992000: 18 2 Tendangan dengan kura bagian dalam a Kaki tumpu: mengambil awalan dengan membentuk busur atau melengkung kira-kira 45 , kaki ditempatkan kira-kira 2 atau 3 telapak kaki disamping belakang bola dan lutut sedikit dibengkokkan serta kaki tumpu membantu gerakan kaki tendang. b Kaki tendang: kaki tendang, pinggang dan lutut diputar, perkenaan pada bagian dalam dari kura-kura kaki. 3 Tendangan dengan kura-kura bagian luar a Kaki tumpu: menendang dengan menggunakan kaki kanan dari arah sebelah kanan, kaki tumpu kira-kira 1 atau 2 telapak kaki disamping belakang bola, kekuatan berada pada kaki tumpu. Kaki tendang: kaki tendang, pinggang dan lutut diputar, perkenaan kaki bagian kura-kura, sebelah luar, mulai dari jari-jari kaki sampai 16 bagian mata kaki, tubuh bagian atas sedikit miring kearah kaki tumpu pada saat menendang, gerakan lanjutan dari kaki tending. Gambar 3. Menendang dengan kaki bagian luar Sucipto, dkk. 2000: 19

c. Mengontrol dan Menghentikan bola

Stopping Terjadi ketika seorang pemain menerima passing atau menyambut bola dan mengontrolnya sehingga pemain tersebut dapat bergerak dengan cepat untuk melakukan dribbling, passing atau shooting . Saat melakukan stopping, pemain menggunakan bagian tubuh yang sah kepala, tubuh atau kaki agar bola tetap berdekatan dengan tubuhnya. Stopping adalah metode mengontrol bola yang paling sering digunakan pemain ketika menerima bola dari pemain lain. Dilihat dari perkenaan badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk manghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki. a Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam 17 Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai setinggi paha. Menurut Danny Mielke, 2003: 30 “dikebanyakan situasi, lebih baik menggunakan kaki bagian dalam untuk menerima dan mengontrol bola”. Gambar 4. Menghentikan Bola dengan Kaki Bagian Dalam Sumber: Sucipto, dkk. 2000:23 b Menghentikan bola dengan punggung kaki Mengontrol bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola di udara. Menurut Agus Mukholid, 2007:6 cara melakukan kontrol bola dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut : 1 Pandangan menghadap ke arah bola. 2 Kaki penahan di angkat lutut ditekuk. Usahakan agar posisi punggung kaki saat menyentuh bola adalah rata agar tidak memantul. 3 Pada saat menerima bola turunkan kaki ke tanah, biarkan bolanya jatuh ke hadapan anda. 18 Gambar 5. Menghentikan Bola dengan Punggung Kaki Sumber: Sucipto, dkk. 2000:25 c. Menghentikan bola dengan kaki bagian luar Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya menggeliding, bola pantul ketanah, dan bola diudara sampai setinggi paha. Gambar 6. Menghentikan Bola dengan Kaki Bagian Luar Sumber: Sucipto, dkk. 2000:24

d. Menyundul Bola

Heading Menyundul bola pada hakikatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk 19 mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawanmembuang bola. Heading memberikan dimensi yang cukup besar dalam permainan. Para pemain bisa melakukan heading ketika sedang meloncat, melompat kedepan, menjatuhkan diri diving , atau tetap diam dan mengarahkan bola dengan tajam ke gawang atau teman satu tim. Heading memberikan dimensi yang cukup besar dalam permainan. Para pemain bisa melakukan heading ketika sedang meloncat, melompat kedepan, menjatuhkan diri diving , atau tetap diam dan mengarahkan bola dengan tajam ke gawang atau teman satu tim. Menurut Sucipto dkk 2000: 33-35 menjelaskan bahwa ada dua cara untuk melakukan sundulan : a. Menyundul bola sambil berdiri : 1 Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju ke depan dan menghadap kesasaran 2 Kedua lutut sedikit ditekuk 3 Lentingkan badan ke belakang, padangan diarahkan ke datangnya bola, dan dagu merapat dengan leher 4 Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul, dan kedua lutut diluruskan, badan dilecutkan ke depan sehingga dahi mengenai bola 5 Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan, sehingga berat badan berada di depan dan menghadap ke sasaran. 6 Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerakan lanjutan 7 Kedua lengan menjaga keseimbangan. 20 Gambar 7. Menyundul Bola Sumber: Sucipto, dkk. 2000:33

e. Teknik Khusus Penjaga Gawang

Seorang penjaga gawang yang baik bisa menjadi inspirasi bagi tim. Penjaga gawang harus melatih banyak alternatif tendangan, posisi, dan teknik penyelamatan bola. Di dalam pertandingan, penjaga gawang perlu menentukan pilihan dan membuat keputusan. Penjaga gawang adalah suatu teknik yang unik. Teknik menuntut banyak tanggung jawab. Sebagai satu-satunya pemain yang boleh menyentuh bola dengan tangannya. Penjaga gawang adalah lini pertehanan terakhir. Penampilan penjaga gawang yang sembarangan bisa membuat tim kalah, sementara itu penampilan yang bagus memastikan kemenangan yang mengesankan. Banyak hal yang bergantung pada penjaga gawang dari pada pemain lainnya Clive Gifford, 2002:38. 21 Gambar 8. Teknik Menangkap Bola Sumber: Sucipto, dkk. 2000:40

a. Faktor yang Mempengaruhi Menggiring Bola Pada Sepakbola

Menurut M Sajoto 1988: 13, Kemampuan menggiring bola ditentukan oleh kondisi fisik yaitu kemampuan seseorang akan menjadi terbatas apabila tidak memiliki kondisi fisik yang baik. Kelompok komponen lain dikatakan sebagai kelompok komponen kesegaran motorik yang terdiri dari: koordinasi gerak, keseimbangan, kecepatan, kelincahan, daya ledak otot. Disamping itu ada dua komponen yang dapat dikategorikan sebagai komponen kondisi fisik yaitu: ketepatan dan reaksi. Apabila komponen gerak digabung ke dalam komponen kelincahan, maka ada 10 komponen yang masuk kategori kondisi fisik, yang mana kesepuluh komponen tersebut dapat diukur keadaan melalui satu tes . Adapun komponen yang dimaksud adalah meliputi 10 unsur yaitu “Kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketetapan dan reaksi”. 22 1 Kekuatan Strenght Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam mempergunakan otot-otot untuk menerima beban sewaktu bekerja M. Sajoto, 1995:8. Kekuatan memegang peranan yang penting, karena kekuatan adalah daya penggerak setiap aktivitas dan merupakan persyaratan untuk meningkatkan prestasi. 2 Daya Tahan Endurance Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu M. Sajoto, 1995:8. Permainan sepak bola merupakan salah satu permainan yang membutuhkan daya tahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Daya tahan penting dalam permainan sepak bola sebab dalam jangka waktu 90 menit bahkan lebih, seorang pemain melakukan kegiatan fisik yang terus menerus dengan berbagai bentuk gerakan seperti berlari, melompat, meluncur sliding, body charge dan sebagainya yang jelas memerlukan daya tahan yang tinggi. 3 Daya Otot Muscular Power Daya otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerjakan 23 dalam waktu yang sesingkat-singkatnya M. Sajoto, 1995:8. Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal-hal tersebut akan mempengaruhi daya otot. Jadi daya otot adalah kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja fisik secara tiba- tiba. Daya otot dipengaruhi oleh kekuatan otot dan kecepatan kontraksi otot sehingga semua faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut akan mempengaruhi daya otot. 4 Kecepatan Speed Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya M.Sajoto, 1995:8. Oleh karena itu seseorang yang mempunyai kecepatan tinggi dapat melakukan suatu gerakan yang singkat atau dalam waktu yang pendek setelah menerima rangsang. Kecepatan disini dapat didefinisikan sebagai laju gerak berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh. Faktor yang mempengaruhi kecepatan, antara lain adalah : kelentukan, tipe tubuh, usia, jenis. 24 5 Daya Lentur Fleksibility Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan pengukuran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh permukaan tubuh M. Sajoto, 1995:9. Kelentukan menyatakan kemungkinan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. Jadi meliputi hubungan antara tubuh persendian umumnya tiap persendian mempunyai kemungkinan gerak tertentu sebagai akibat struktur anatominya. 6 Kelincahan Agility Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik M. Sajoto, 1995:9. Kelincahan seseorang dipengaruhi oleh usia, tipe tubuh, jenis kelamin, berat badan, kelentukan Dangsina Moeloek, 1984 : 9. Dari pendapat tersebut terdapat pengertian yang menitik beratkan pada kemampuan untuk merubah arah posisi tubuh. 25 7 Keseimbangan Balance Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang pada saat melakukan gerakan tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot. Seorang pemain sepak bola apabila memiliki keseimbangan yang baik, maka pemain itu akan dapat mempertahankan tubuhnya pada waktu menguasai bola. 8 Koordinasi Coordination Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerak yang berada ke dalam pola garakan tunggal secara efektif Sajoto, 1995:9. Jadi apabila seseorang itu mempunyai koordinasi yang baik maka ia akan dapat melaksanakan tugas dengan mudah secara efektif. 9 Ketepatan Accuracy Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang tubuh M. Sajoto, 1995:9. 10 Reaksi Reaction Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan 26 lewat indera, syaraf atau rasa lainnya. Status kondisi fisik seseorang dapat diketahui dengan cara penilaian bentuk tes kemampuan M. Sajoto, 1995:10. Reaksi dapat dibedakan menjadi tiga macam tingkatan yaitu reaksi terhadap rangsangan pandang, reaksi terhadap pendengaran dan reaksi terhadap rasa.

3. Kekuatan Otot Tungkai

a. Hakikat Kekuatan Otot Tungkai

Kekuatan adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan Djoko Pekik Irianto, 2002: 66. Menurut Tim Anatomi 2004: 45 kekuatan adalah kemampuan kerja otot usaha dalam satuan waktu detik. Sedangkan menurut M. Sajoto 1988: 58 kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Sedangkan menurut Suharno HP yang dikutip oleh Samsul Munawar 2003: 8 kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas. Menurut M. Sajoto 1988: 99 tubuh manusia terdiri dari banyak sekali jaringan otot masing-masing mempunyai fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai prestasi olahraga selain latihan rutin juga harus dipenuhi faktor-faktor lainnya. Faktor lainya 27 adalah keadaan somatik, umur, psikis, bentuk tubuh, mempunyai arti yang besar dan dapat menimbulkan prestasi seseorang. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai adalah kemampuan sekelompok otot dalam melakukan suatu gerak maupun mengatasi beban. Dalam permainan sepakbola didominasi dengan gerakan lari. Peranan otot tungkai pada gerakan lari sangat besar. Untuk itu kelompok otot tungkai merupakan faktor pendukung utama untuk keberhasilan menggiring bola pada permainan sepakbola.

b. Bentuk Latihan Kekuatan Otot Tungkai

Untuk mendapatkan kekuatan otot tungkai atau tenaga ayunan tungkai untuk menendang diperlukan latihan yang teratur, kontinyu dan sistematis yang dimulai dangan metode latihan dasra yang disesuaikan dangan usia, disamping mengacu pada pencapaian prestasi juga memperhatikan pertumbuhan atlit dimana secara berangsur-angsur dapat meningkatkan atau menambah beban. Sebab bila berlatih terlalu berat akan melemahkan kekuatan dan akan mudah mengalami cedera. Latihan-latihan ringan yang nantinya akan mendapatkan kekuatan otot tungkai yang diinginkan jika dilakukan secara rutin dan kontinyu: 1 Lompat Katak Latihan ini ditujukan untuk memperbaiki kekuatan otot tungkai pada tungkai, lutut dan perut. Latihan yang dapat dilakukan dengan 28 mengambil sikap jongkok, seluruh badan disangga dengan kedua tungkai dalam keadaan jari-jari ditekuk ke depan dan pantat diletakkan di atas tumit, sehingga lutut menghadap ke depan. Badan haru stegak lurus dengan lutut, paha, selanjutnya melompat- lompat seperti mengoper, melentur dalam jarak 20-25 meter. 2 Squat jump Latihan ini ditujukan untuk melatih kekuatan otot paha agar mempunyai otot yang maksimal. 3 Berlari-lari menaiki dan menuruni tangga berundak-undak. Latihan ini ditujukan untuk melatih kekuatan otot tungkai, paha, agar mempunyai kekuatan dan ketahan otot yang sempurna. Dalam berbagai melakukan aktivitas fisik olahraga tidak boleh dilupakan adalah kegiatan pemanasan otot sebelum melaksanakan kegiatan olahraga ini. Maksud kegiatan pemanasan adalah untuk menyesuaikan atau beradptasi dengan pelatihan pertandingan yang akan dilakukan dan menghindari terjadinya cedera otot, urat dan persendian. Sesungguhnya dengan prestasi jauhnya tendangan dalam sepakbola perlu adanya suatu penelitian untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan, benar dan dapat dipercaya. Dalam ini ditentukan alat ukur yang baik sehingga memudahkan peneletian. Dalam hal ini beberapa pendapat tentang pengukuran kekuatan otot yang didasarkan pada kontraksi otot isotomik dan kontraksi isometrik, atau pengukuran yang didasarkan pada kekuatan otot statis dan dinamis. 29

c. Manfaat Kekuatan Otot Tungkai Dalam Permainan Sepakbola

Menurut Sukadiyanto 2002: 60, manfaat kekuatan bagi pemain sepakbola diantaranya untuk : 1. Meningkatkan kemampuan otot dan jaringan 2. Mengurangi dan menghindari terjadinya cidera pada olahragawan 3. Meningkatkan prestasi 4. Terapi dan rehabilitasi cidera pada otot 5. Membantu mempelajari atau menguasai teknik Berapa banyak strength yang dibutuhkan oleh pemain sepakbola. Untuk ini tidak ada jawaban yang pasti, oleh karena itu setiap cabang olahraga berbeda dengan tuntutan faktor strength, sehingga memerlukan latihan kekuatan otot yang khusus. Akan tetapi yang pasti adalah bahwa pemain sepakbola haruslah cukup kuat untuk melaksanakan tugas olahraganya secara efisien dan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan yang disebabkan karena kekurangan kekuatan. Kekuatan otot tungkai adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Pertama, karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi pemain sepakbola dari kemungkinan cedera. Ketiga, oleh karena dengaan kekuatan, pemain sepakbola akan dapat berlari lebih cepat, melempar atau menendang lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi, Harsono,1998: 177. 30 Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik, seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dasar bermain dengan baik.

4. Kelentukan Togok

a. Hakikat Kelentukan

Kelentukan, sebagai suatu komponen kebugaran fisik, adalah kemampuan dari suatu individu untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagiannya di mana lebar bidang gerakan tanpa merasakan ketegangan pada artikulasi-artikulasi dan pemasangan-pemasangan otot. Ketika kita berbicara tentang kelentukan, tidak terelakkan kita mendengar istilah seperti: pembelokan flexion , yakni yaitu gerakan ruas tubuh yang menyebabakan pengurangan memperkecil sudut sendi pada sumbu tranversalhorizontal atau bidang sagital; perluasan extension , yakni gerakan ruas tubuh kearah kebalikan dari flexion yang menyebabkan penambahan pembesaran sudut sendi; hyperextension , yakni di mana sudut dari suatu sambungan persendian diperluas di luar cakupannya yang normal; persendian ganda , yakni suatu kondisi yang hampir tidak ada, tetapi meskipun demikian istilah tersebut digunakan ketika mengacu pada seseorang dengan kelentukan yang tidak biasa di dalam posisi-posisi tertentu; dan akhirnya, musclesboundness otot tak berbatas, yakni satu istilah yang digunakan untuk menguraikan kasus-kasus dari kekakuan tak memiliki kelentukan yakni ketika seseorang mengalami perkembangan otot yang bagus sekali. Dengan mengabaikan 31 bagaimana Anda menggambarkan atau menguraikannya, kelentukan menyediakan dimensi-dimensi lain kinerja yang membiarkan suatu tingkat kebebasan gerakan dan kesenangan gerakan yang lebih tinggi digabungkan dengan beberapa implikasi penting akan keselamatan yang lebih besar dari cidera. Lebih dari itu, pengukuran kelentukan menyoroti konsep-konsep lain yang harus dikenali dengan baik guna memilih dan memberi penilaian sore test-test yang tersedia. b. Bentuk Latihan Kelentukan Fleksibilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali sendi di sekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dalam ruang gerak maksimal yang diharapkan. Fleksibilitas optimal memungkinkan sekelompok atau satu sendi untuk bergerak dengan efisien. Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam sendi. Selain itu, kelentukan ditentukan juga oleh keelastisan otot-otot tendon dan ligamen. Bentuk-bentuk latihan kelentukan, antara lain : 1 Peregangan dinamis Latihan peregangan dinamis dilakukan dengan cara menggerakkan anggota tubuh secara ritmis dengan gerakan- gerakan memutar atau memantul-mantulkan anggota tubuh sehingga otot-otot tubuh terasa teregangkan. Contoh gerakan dinamis, antara lain: a Gerakan push up 32 b Tubuh tertelungkup, kemudian mengangkat dada dan punggung setinggi-tingginya. c Duduk dengan tungkai lurus, kemudian mencoba menyentuh ujung kaki dengan jari tangan 2 Latihan kelenturan sendi bahu Tujuan : melatih persendian dan otot bahu serta meluaskan gerakan bahu Cara melakukan : a Mula-mula berdirir tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua tangan disamping badan b Kemudian rentangkan kedua tangan lurus kesamping, lalu putarlah kedua lengan tersebut dari mulai putaran perlahan- lahan kemudian cepat dan putaran dari kecil kemudian membesar c Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutar lengan kearah kanan sebanyak 8 hitungan, kemudian dilanjutkandengan gerakan memutar lengan kea rah kiri sebanyak 8 hitungan 3 Latihan kelenturan batang tubuh Tujuan : melatih kelenturan otot-otot batang tubuh Cara melakukan : a Letakkan tangan di pinggang, lalu bengkokkan badan kesamping kiri dan kanan sebanyak 8 hitungan 33 b Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, bengkokkan badan ke samping kiri dan sebanyak 2x8 hitungan c Letakkan tangan di pinggang dan putar ke kiri dan kanan 2x8 hitungan d Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lenganlurus, putar ke kiri dan kanan 2x8 hitungan 4 Peregangan statis Peregangan statis dapat dilakukan dengan cara mengambil sikap sedemikian rupa sehingga meregangkan suatu kelompok otot tertentu. Contoh peregangan statis antara lain: a Sikap berdiri dengan tungkai lurus. b Badan dibungkukkan. c Mencoba untuk menyentuh tungkai. c. Manfaat Kelentukan Togok Dalam Permainan Sepakbola 1 Membantu mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan. 2 Mencegah kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi. 3 Menghemat pengeluaran tenaga saat melakukan gerakan. 4 Membantu memperbaiki sikap tubuh. Kelentukan sangatlah dibutuhkan oleh pemain sepakbola selama permainan sepak bola oleh karena itu setiap pemain sepakbola berbeda dengan tuntutan faktor kelentukan, sehingga 34 memerlukan latihan kelentukan togok yang khusus. Akan tetapi yang pasti adalah bahwa pemain sepakbola haruslah cukup kuat untuk melaksanakan tugas olahraganya secara efisien dan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan yang disebabkan karena kekurangan kekuatan. Kelentukan togok adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.

d. Faktor-Faktor Penentu Kelentukan

Beberapa cara di mana tes kelentukan digunakan dalam kelas-kelas pendidikan jasmani adalah sebagai berikut: 1. Sebagai suatu faktor di dalam tes kebugaran fisik. 2. Sebagai suatu alat untuk menentukan potensi di dalam aktivitas olahraga-olahraga tertentu. 3. Sebagai suatu alat untuk menentukan prestasi dan tingkat keahlian ketika kinerja kelentukan adalah sasaran spesifik di dalam unit pengajaran. 4. Sebagai suatu alat untuk mendiagnosa tingkat suatu lukacidera terdahulu atau penyebab tubuh menjadi lemah. Berdasarkan pendapat di atas maka di samping setiap pemain harus memiliki kemauan dan kedisiplinan yang tinggi dalam berlatih untuk dapat menjadi penggiring bola yang baik dan memiliki kelentukan yang baik pula. Menurut Suharno HP 1993: 50, 35 menyatakan bahwa faktor-faktor penentu kelentukan sprint adalah sebagai berikut: 1 tergantung pada otot yang bekerja 2 panjang tungkai atas 3 frekuensi gerak 4 teknik lari yang sempurna.

e. Macam-Macam Kelentukan

Menurut Sukadiyanto 2002: 109, kelentukan ada dua macam, yaitu mengidentifikasi dua jenis test kelentukan: 1. Tes Kelentukan Relatif, dirancang menjadi relatif dengan panjangnya atau lebar dari suatu tubuh yang spesifik memisahkan inci-inci menguji pengukuran anda tidak hanya gerakan, namun juga panjang atau lebar dari bagian tubuh yang mempengaruhi. 2. Tes Kelentukan Absolut , di mana pengukuran anda hanya gerakan yang berhubungan dengan sasarantujuan kinerja yang absolut. Sebagai contoh, pada pemisahan anda menentukan jarak antara lantai yang menjadi sasaran dan duduk seseorang. Berdasarkan pendapat diatas maka secara garis besar kelentukan dapat dibedakan menjadi kelentukan relatif, kelentukan absolute.

f. Kelentukan Lari

Menurut Sukadiyanto 2002: 100, menyatakan bahwa pada kelentukan lari, lebar gerakan ayunan panjang langkah dan frekuensi 36 gerakan rata-rata langkah merupakan karakteristik yang pertama. Tingkat kekuatan kelentukan secara langsung menentukan kemampuan atlet untuk mempercepat selama gerakan-gerakan lari. Penurunan dalam frekuensi kelentukan disebabkan oleh kelelahan otot-otot tertentu. Dalam atlet kelas bawah penurunan kelentukan ini terlihat segera setelah permainan instensif yang singkat kira-kira selama 10 detik dan menunjukkan kekurangan kualitas ketahanan kelentukan. Menurut Sukadiyanto 2002: 102-103, menjelaskan tentang cara untuk mengembangkan kelentukan lari sebagai berikut: 1 Otot dipersiapkan dengan baik selama intensitas pemanasan yang intensif, pembuatan dan pengenduran otot-otot berlangsung kira- kira 30 menit. 2 Latihan-latihan kelentukan dipraktekkan dalam permulaan bagian utama suatu unit latihan, bila otot-otot belum mengalami kelelahan. 3 Intensitas maksimum dan submaksimum harus ditetapkan. Latihan dengan intensitas tinggi memerlukan konsentrasi penuh dan semangat tinggi. 4 Volume berjumlah 10-16 pengulangan dalam 3-4 seri. 5 Jarak antara pengulangan sampai 3 menit. Sementara jarak pemulihan antara seri-seri adalah lebih lama sampai 6 menit. 6 Interval adalah aktif. Untuk selalu menjaga organisme dalam keadaan siap untuk mengikuti beban selanjutnya. 37 7 Kelentukan lari dapat dilatihkan setiap hari, bahkan untuk bukan pelari biasanya untuk yang bukan spesialis 2-3 unit latihan perminggu rata-ratanya dengan penekanan pada kelentukan kiranya sudah cukup. 8 Dalam struktur latihan tahunan. Prinsip peningkatan kelentukan secara bertahap harus diikuti dengan tegas. 9 Cara-cara latihan yang utama adalah pengulangan dan cara interval dan intensif. Menurut Ismaryati 2008: 60, menyatakan bahwa model- model untuk meningkatkan kelentukan banyak ragamnya. Secara makro latihan untuk meningkatkan kelentukan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Kelentukan kontraksi otot dapat ditingkatkan dengan latihan pengulangan gerakan cepat. 2 Kelentukan gerakan menahan suatu tekanan yang berat, dapat ditingkatkan dengan kemampuan menerapkan kekuatan strength melakukan tahanan. 3 Kelentukan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki koordinasi serta keterampilan berbagai macam otot. Menurut Sukadiyanto 2002: 105, menyatakan bahwa pengembangan murni kelentukan lari didasarkan pada bentuk ulangan lari cepat pada jarak pendek dengan pemulihan asal cukup. Hal ini untuk menghindari kelelahan dan penumpukan asam laktat. Semua 38 pengulangan dikerjakan dengan kelentukan maksimal. Jarak di dalam latihan digunakan dalam dua kategori : a jarak pendek, dengan rentangan antara 20-50 meter menggunakan berbagai start, karena menekankan pada akselerasi atau percepatan; b Jarak yang lebih panjang dikembangkan start melayang pada lari cepat, yang dilakukan dengan kelentukan maksimal yang diteruskan kira-kira sampai 20 meter. Jarak yang terlalu jauh dihindari, karena akan merubah latihan ke dalam pengembangan daya tahan kelentukan, terutama pemulihan yang terlalu pendek.

5. Kelincahan

a. Hakikat Kelincahan

Sejauh ini usaha-usaha untuk mendefinisikan kelincahan dalam dunia olahraga belum cukup tepat. Istilah kelincahan sering kali disamakan dengan koordinasi kemampuan gerakan, keterampilan, kemampuan menggerakkan otot-otot atau kecekatan. Kelincahan merupakan kualitas yang sangat komplek. Kelincahan ini mencakup interaksi kualitas-kualitas fisik yang lain kelentukan reaksi, kelentukan, kekuatan, kelentukan, keterampilan gerak dan sebagainya, karena semua ini beraksi bersama M. Furqon, 1995: 102. Menurut Remmy Muchtar 1992: 91, kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Menurut Ismaryati 2008: 41, kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan 39 posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat. ”karakteristik kelincahan yaitu perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian- bagian tubuh”. Menurut Suharno HP 1993: 49, menyatakan bahwa kelincahan digunakan secara langsung untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda, mempermudah berlatih teknik tinggi, gerakan dapat efisien dan efektif, mempermudah daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan dan lingkungan bertanding, menghindari terjadinya cidera. Menurut Moeljono dan Slamet Suherman 1995: 444, menyatakan bahwa kelincahan adalah kemampuan mengubah arah tubuh atau bagian tubuh secara cepat tanpa gangguan pada keseimbangan. Dan dalam hal ini tidak hanya diperlukan dalam olahraga, tetapi juga situasi kerja dan kegiatan rekreasi. Kelincahan bergantung pada faktor kekuatan, kelentukan, tenaga ledak otot, waktu reaksi, keseimbangan dan koordinasi faktor-faktor tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh secara cepat dan efektif tanpa ada ganguan keseimbangan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan antara lain yaitu kelentukan, keseimbangan, kekuatan. 40

b. Bentuk Latihan Kelincahan

Ada beberapa teknik untuk meningkatkan kelincahan dalam permainan sepak bola, antara lain: 1 Latihan Lari Segitiga Salah satu cara untuk meningkatkan kelincahan pemain sepak bola adalah latihan lari segi tiga sambil menggiring bola. Latihan lari segi tiga juga dapat digunakan untuk mengetahui stamina dan kelincahan pada seseorang. Seorang atlet yang lincah dan memiliki stamina yang bagus atlet tersebut dengan mudah akan bisa menggiring bola dengan baik dan efektif. Ada tiga macam ketentuan lari yang dilakukan pada lari segitiga yaitu : a. Lari lurus b. Lari mundur c. Lari menyamping A – B = Lari lurus : jarak 5 m B – C = Lari mundur : jarak 5 m C – A = Lari menyamping : jarak 5 m A – C = Lari menyamping : jarak 5 m C – B = Lari lurus : jarak 5 m B – A = Lari mundur : jarak 5 m Adapun cara pelaksanaan dalam lari segitiga adalah sebagai berikut: Dari sudut A seorang malakukan lari lurus sprin kesudut B, dan 41 dari sudut B lari mundur menuju sudut C, dan lari sudut C dan lari menyamping ke sudut A kemudian dilanjutkan dari sudut A lari menyamping ke sudut C, dan dari sudut C lari lurus sprint kesudut B, dan dari sudut B lari mundur ke sudut A.

2. Berlari cepat, zig – zag atau berkelok-kelok

Menggitring bola berlari zig zag melewati suatu rintangan, misalnya melewati tiang atau patok, maju mundur, membuat lingkaran, dan lain sebagainya. Berlari sambil menggiring bola, memakai kaki kiri dan kanan. Membawa bola zig – zag atau berkelok-kelok, menggiring bola disela tiang – tiang yang terpasang dan berliku-liku, menggiring bola dalam lingkaran, dan berlari sambil menendang bola

3. Berlari cepat, kira-kira 100 meter

Latihan lari 100 meter dengan berlari secepat-cepatnya sambil menggiring bola. Latihan ini dapat dilakukan berulang-ulang. mengitari lapangan atau lari antar gawangaa dalam lapangan sepak bola. Disamping teknik latihan seperti tersebut diatas, perlu juga diperhatikan adalah prinsip atau teknik menggiring bola seperti tetap dalam penguasaan, memakai perasaan, mengiring dengan kaki dan kecepatan menggiring bola. 42

c. Manfaat Kelincahan Dalam Permainan Sepakbola

Kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak mengubah arah dan posisi dengan cepat dan tepat sehingga memberikan kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih efisien. Kegunaan kelincahan sangat penting untuk permainan sepakbola dan memerlukan ketangkasan. Suharno 1985: 33 menyatakan kegunaan kelincahan pada sepakbola adalah untuk mengkoordinasikan gerakan- gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknik- teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan.

d. Faktor-faktor Penentu Kelincahan

Faktor-faktor penentu kelincahan menurut Suharno HP 1993: 51, antara lain: olahragawan memiliki kelentukan reaksi dan kelentukan gerak yang baik, kemampuan berorientasi terhadap masalah problem yang dihadapi, kemampuan mengatur keseimbangan, tergantung pada sendi-sendi, dan kemampuan mengerem atau menghentikan dari gerakan-gerakan. Kelincahan sering dijumpai dalam situasi permainan sepakbola. M. Sajoto 1983: 59, menyatakan bahwa seseorang yang mampu merubah satu posisi ke posisi yang berbeda dengan kelentukan tinggi dan koordinasi gerak yang baik, berarti kelincahannya cukup 43 baik. Jadi unsur kelincahan tidak hanya menuntut kelentukan tetapi juga fleksibilitas yang baik dari persendian. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan agar dapat memiliki kelincahan yang baik setiap pemian harus memiliki kelentukan reaksi dan gerak yang baik serta fleksibilitas yang baik. Kelincahan juga dipengaruhi oleh banyak hal dan berhubungan dengan kelentukan, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Kelincahan sering disamakan dengan koordinasi kemampuan gerakan-gerakan, ketrampilan-ketrampilan, kemampuan gerak motorik otot atau kecekatan. Kelincahan merupakan gabungan dari kelentukan dan koordinasi. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kelentukan tinggi dalam koordinasi baik, berarti kelincahannya cukup baik, M. Sajoto, 1955: 9. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang koordinasinya baik, maka kelincahannya juga akan baik. Dengan demikian seseorang yang mempunyai kelincahannya kurang diberikan latihan koordinasi yang dapat meningkatkan kelincahannya.

e. Macam-macam Kelincahan

Pada dasarnya kelincahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: kelincahan umum dan kelincahan khusus. Menurut Suharno HP 1993: 51, kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga pada umumnya dan situasi hidup dengan lingkungan. 44 Sedangkan kelincahan khusus dapat diartikan kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus yang cabang olahraga lain tidak diperlukan. Beberapa bentuk latihan kelincahan menurut Remmy Muchtar 1992: 91, adalah sebagai berikut: 1 lari rintangan 2 lari berbelok-belok zig-zag 3 lari bolak-balik shuttle run . Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kelincahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: kelincahan umum dan kelincahan khusus. Sedangkan latihan untuk melatih kelincahan dapat digunakan dengan latihan lari rintangan, lari zig-zag , dan lari bolak-balik atau shutlle run .

6. Hakikat Ekstrakurikuler

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan 45 dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indone sia 2002: 291 yaitu: ”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis didalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Menurut Rusli Lutan 2002: 72 ekstrakurikuler adalah: Program ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai tarap maksimum. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik di luar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah. b. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Kerena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler 46 tertentu memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelasken oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1995: 2 sebagai berikut: Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar: 1 siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang: a beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b berbudi pekerti luhur c memiliki pengetahuan dan keterampilan d sehat rohani dan jasmani e berkepribadian yang mentap dan mandiri 2 siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan. c. Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Girimulyo Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari kegiatan inti. Dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1995: 3 sebagai berikut: 1 Pendidikan kepramukaan 2 Pasukan Pengibar Bendera PASKIBRA 3 Palang Merah Remaja PMR 4 Pasukan Keaman Sekolah PKS 5 Gema Pencinta Alam 6 Olahraga 7 Kesenian. 47 Kegiatan ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat dan alokasi waktu yang terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan maksudnya kegiatan tersebut tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai selesai kegiatan sekolah. Dalam usaha untuk mengerti dan memahami remaja perlu dilakukan pembinaan dengan mempelajari seluk-beluk kejiwaan serta keinginan mereka. Bentuk-bentuk aktivitas yang positif perlu dikembangkan untuk menyalurkan hasrat dan keinginan mereka. Hal ini perlu dilakukan agar dalam usaha tidak terombang-ambing yang selalu menurun akibat pengaruh-pengaruh buruk yang melanda kehidupan remaja saat ini. Salah satu arus moralitas yang buruk adalah semakin banyak remaja, menggunakan narkotika dan sering terjadi bentrok antar pelajar yang sering menimbulkan korban jiwa. Kalau hal ini dibiarkan terus maka masa depan bangsa Indonesia tidak menentu. Untuk itu maka potensi-potensi yang ada pada remaja perlu dikembangkan secara positif. Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Girimulyo salah satunya adalah ekstrkurikuler sepakbola. Program ekstrakurikuler sepakbola merupakan alternatif yang dapat dilakukan dengan baik di SMA Negeri 1 Girimulyo. 48 Ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Girimulyo dilaksanakan satu kali dalam satu Minggu, yaitu pada hari Kamis. Dalam menentukan pilihan ekstrakurikuler biasanya remaja dilandasi oleh rasa tertarik dan keingintahuan tentang olahraga yang diikutinya tersebut. Adapun pelaksanaan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Girimulyo sepakbola antara lain: sepakbola terdiri 1 kali dalam 1 minggu, yaitu : hari kamis. Dalam setiap session latihan lamanya yaitu 2,5jam yaitu dari Pkl.15.30 - 18.00 WIB.

7. Hubungan Kekutan Otot Tungkai dengan Keterampilan Menggiring

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề