Tindakan apakah yang kita lakukan saat kita memutuskan sesuatu

KOMPAS.com - Setiap hari Anda harus mengambil ratusan keputusan, dan tidak jarang Anda merasa mengambil sebuah keputusan yang salah. Misalnya sakit perut, gara-gara memaksa menambahkan sambal ke dalam menu makanan Anda karena terlihat menggiurkan. Atau, salah memilih rute jalan ke kantor klien yang menyebabkan perjalanan Anda semakin panjang.

Menyesali keputusan yang telah Anda ambil tentu hanya membuang-buang waktu, apalagi bila menyesalinya seumur hidup. Agar tidak menyesal belakangan, ikuti tips dari para ahli mengenai pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

1. Pikirkan apa yang paling penting untuk Anda
Semua orang membuat keputusan dengan berbagai alasan, termasuk alasan kehabisan waktu, tidak ingin mempertimbangkan alternatif, atau hanya ingin mengikuti kemauan kita saja.  Tapi menurut Sheena Iyengar, PhD, penulis buku The Art of Choosing, dan profesor bidang studi bisnis di Columbia University, ketika dihadapkan dengan keputusan apapun, yang harus dipertimbangkan adalah "Apakah yang paling penting untuk Anda". Walaupun keputusan yang Anda lakukan merupakan keputusan kecil, memastikan  apakah sesuatu yang Anda pilih penting atau tidak adalah hal yang sifatnya mendasar.

“Tidak berarti satu keputusan akan mengubah hidup Anda seluruhnya,” jelas Iyengar. Namun, keputusan-keputusan kecil tersebut akan bertambah dan berdampak dalam hidup Anda, apakah Anda akan lebih baik atau sebaliknya.

Langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah keputusan tersebut mendukung tujuan hidup Anda atau tidak. Misalnya, setelah bekerja Anda diajak untuk pergi keluar bersama seorang teman, putuskan apakah pertemanan atau kesehatan yang paling mempengaruhi dan mendukung hidup Anda. Dengan membuat pilihan tersebut, Anda dapat lebih mudah untuk mengambil keputusan.

2. Jaga emosi Anda
Apakah Anda pernah "maksa" mengorek tabungan untuk membeli sepatu idaman Anda, padahal saldo di rekening sudah menipis? Banyak dari kita yang mendahulukan perasaan daripada otak. Maksudnya, Anda memutuskan sesuatu berdasarkan emosi [keinginan] bukan berdasarkan atas pemikiran matang Anda. Keputusan berdasarkan emosi seringkali hanya akan berakhir sebagai penyesalan. Contohnya, Anda akhirnya menyesal telah membeli sepatu tersebut ketika akhirnya butuh membiayai perawatan orangtua Anda di rumah sakit.

William Helmreich, PhD, penulis What Was I Thinking? The Dumb Things We Do and How to Avoid Them, dan profesor sosiologi di program pasca sarjana CUNY, menyarankan siapapun yang mengalami situasi emosional tersebut untuk menunggu lima jam sebelum membuat keputusan akhir. Dengan cara ini Anda dapat menenangkan emosi Anda ke tingkat yang wajar, dan mulai berpikir dengan jelas tentang konsekuensi dari setiap pilihan serta keputusan yang akan Anda ambil.

3. Cari rencana alternatif
Jika keputusan yang Anda pilih ternyata salah, atau Anda akhirnya menyadari bahwa keputusan tersebut tidak seperti yang Anda inginkan, jangan buang waktu untuk berpikir “kalau saja saya....”. Sebaliknya, buatlah keputusan alternatif yang akan menghapus penyesalan Anda. “Bukan tugas Anda untuk menyesal. Tugas Anda adalah membuat pilihan-pilihan baru,” jelas Iyengar.

Jika Anda tidak yakin mengenai langkah selanjutnya, Iyengar menyarankan untuk membayangkan jalan raya. Ketika Anda terjebak dalam kemacetan, ambil jalan keluar pertama yang Anda lihat, dan cari cara baru untuk mencapai tujuan Anda. Atau, jika Anda telah memutuskan untuk pergi  berlibur ke suatu tempat, setelah sampai hotel ternyata di luar sedang turun hujan. Hal tersebut biasanya mengharuskan Anda untuk tinggal hotel. Akan tetapi Anda juga dapat membuat liburan di hotel lebih menyenangkan dengan mencari tahu apakah ada acara-acara seru yang diadakan pihak hotel di dalam ruangan, atau berkeliling hotel untuk melihat-lihat fasilitas yang tersedia.

4. Evaluasi proses pengambilan keputusan Anda
Penasaran apakah Anda sudah banyak mengambil keputusan yang benar atau sebaliknya? Iyengar menyarankan untuk menjaga pilihan tersebut dengan membuat buku harian selama satu bulan. Catat semua keputusan yang telah Anda ambil setiap harinya, bagaimana Anda membuat keputusan tersebut, dan bagaimana pengaruh keputusan tersebut bagi hidup Anda. Dengan begitu Anda dapat melihat pola dalam proses pengambilan keputusan Anda. Misalnya, apakah Anda membuat keputusan berdasarkan saran orang lain? Apakah keuangan Anda memainkan faktor utama dalam keputusan Anda?

Dengan mencari tahu apa yang mendorong pilihan Anda, Anda akan lebih mudah melihat perubahan yang harus Anda buat, atau memastikan bahwa semua keputusan yang Anda  ambil sudah benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

bingung mengambil keputusan

Halo Perseners! Kenalin aku Nadhira.

Perseners, pernah tidak kamu berada di posisi harus memutuskan sesuatu dengan segera, namun banyak keraguan yang terjadi, membuat diri sendiri kebingungan? Tidak tahu harus apa, tidak tahu mana keputusan yang baik, dan pada akhirnya mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan diri sendiri? Bingung mengambil keputusan untuk memakai pakaian yang sesuai dengan suatu acara? Bahkan bingung memutuskan untuk melanjutkan kuliah atau bekerja terlebih dahulu?

Tenang, teman-teman Perseners yang mengalami hal itu tidak sendirian loh! Kehidupan manusia memang tidak akan jauh dari kondisi pengambilan keputusan, terutama bagi dirinya. Setiap hari dari bangun hingga tertidur, manusia akan dihadapkan dengan beragam pilihan yang mau tidak mau, ia harus mengambil keputusan mengenai satu pilihan diantara beragam pilihan lainnya. Sebelum memutuskan sesuatu akan lebih baik jika kita memahami terlebih dulu apa itu pengambilan keputusan dan bagaimana sih cara mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan diri sendiri?

bingung mengambil keputusan

Pengambilan Keputusan

Menurut Sani dan Frieda [2015] pengambilan keputusan ialah menentukan satu pilihan diantara beragam pilihan lainnya. Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif [Hemmings & Hennesy, 2018] terjadi ketika seseorang mendeteksi stimulus atau sebuah respon dari sekelilingnya.

Stimulus yang dideteksi akan menjadi proses informasi yang dikirimkan ke otak, kemudian otak akan menganalisis dan menimbang beberapa pilihan sebelum diputuskan. Ketika informasi yang didapatkan sudah mencukupi, seseorang akan memutuskan pilihan yang akan ia ambil.

Contoh pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif ialah saat seorang ibu tengah memasak di dapur dan mencium aroma gas, ibu akan menganalisis, mengingat kembali aroma gas bisa menjadi pertanda bahwa gas telah habis, kemudian ibu memutuskan apabila gas habis ia harus membeli gas atau menelpon penjual tabung gas untuk mendatangkan tabung gas baru agar ia dapat melanjutkan memasak.

Pengambilan keputusan menurut Satar dan Yusri [2019] ialah proses akhir dari suatu permasalahan yang berupa penetapan satu pilihan dari berbagai pilihan lainnya, pengambilan keputusan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan dan diri sendiri.

Jadi, pengambilan keputusan ini ialah sebuah proses untuk menentukan satu pilihan diantara ragam pilihan lainnya, pengambilan keputusan terjadi dalam diri individu karena merupakan proses dari pemikirannya.

Bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat?

Setelah mengetahui apa itu pengambilan keputusan, pasti Perseners jadi penasaran kan? Bagaimana sih cara agar keputusan yang diambil sudah tepat bagi diri? Nah, berikut caranya!

Source Photo: Pixabay

1. Identifikasi kondisi yang kamu hadapi

Mengidentifikasi atau memahami kondisi akan mempermudah kamu dalam mempertimbangkan pilihan-pilihan yang muncul, sehingga kamu dapat fokus dalam pilihan sesuai dengan kondisi yang kamu hadapi.

Identifikasi dapat dilakukan dengan menuliskan kondisi yang kamu hadapi dan pilihan-pilihan yang menurut kamu bisa menjadi pertimbangan dalam menghadapi kondisi tersebut. Misalnya, pada saat kondisi kamu memutuskan ingin melanjutkan kuliah atau bekerja terlebih dahulu, kamu dapat menuliskan pilihan-pilihan seperti impian kamu mau menjadi apa, kemudahan dalam melaksanakan pilihan, dan lain sebagainya.

Identifikasi akan lebih mudah dilakukan jika kamu memahami diri kamu dan tujuan hidup kamu, hal tersebut dikarenakan pengambilan keputusan berhubungan erat dengan pemahaman diri dan tujuan hidup yang akan dicapai.

Baca juga: “Memahami Tujuan Hidup: Cara Merencanakan dan Bagaimana Mencapainya”.

2. Melakukan analisis dan pengembangan pilihan

Kamu dapat melakukan analisis terhadap pilihan-pilihan yang muncul dan mengembangkan pilihan tersebut. Analisis dapat berupa kelebihan dan kekurangan dalam mengambil pilihan tersebut, keselarasan dalam tujuan hidup kamu, analisis kondisi internal [contoh : kemampuan diri] dan kondisi eksternal [contoh : kondisi keluarga atau keuangan].

Analisis tersebut dapat kamu kembangkan menjadi ragam pilihan yang dapat memudahkan kamu dalam mengambil keputusan. Melakukan analisis dan mengembangkan pilihan akan mengurangi overthinking dalam diri kamu, karena dengan melakukan analisis kamu dapat memahami kondisi yang kamu jalani, memahami diri kamu dan keselarasan dengan tujuan hidup kamu.

Misalnya analisis mengenai kelebihan dan kekurangan dalam mengambil keputusan untuk kuliah atau bekerja lebih dulu. Kamu dapat menulis kelebihan dan kekurangan kuliah lebih dahulu, kemudian kamu menuliskan kelebihan dan kekurangan apabila bekerja lebih dahulu dalam bentuk tabel sehingga memudahkan kamu untuk melakukan pertimbangan.

Baca juga: “Arti Overthinking: Penyebab dan Cara Mengatasinya”

3. Mempertimbangkan pilihan

Setelah melakukan analisis dan pengembangan pilihan yang tertulis dalam bentuk tabel, kamu dapat mempertimbangkan melalui hasil analisis kamu, mana yang sekiranya pilihan tersebut dapat kamu jalani dan kamu perjuangkan dengan menimbang pula resiko atau kekurangan dari pilihan tersebut. Jangan lupa, dalam melakukan pertimbangan kamu dapat menuliskan dalam buku atau kertas ya, agar tidak kebingungan dalam mempertimbangkannya.

Kamu juga dapat melakukan penomoran atau ranking pada pilihan-pilihan yang ada saat mempertimbangkan pilihan, agar memudahkan kamu loh! Mempertimbangkan pilihan juga dapat kamu tambahkan pilihan alternatif dari pilihan yang akan kamu ambil. Hal tersebut akan memudahkanmu apabila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan kamu tidak mengambil pilihan awal.

4. Melakukan pengambilan keputusan

Nah! Setelah tiga cara sebelumnya telah kamu selesaikan. Kini saatnya kamu dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan diri kamu, kemudian kamu dapat menjalani pilihan tersebut.

5. Evaluasi

Jangan lupa, evaluasi merupakan hal yang penting juga loh! Kamu dapat melakukan pencatatan dari tiap pengambilan keputusan yang telah terealisasikan. Fungsinya, apabila kamu menemui kondisi yang sama kamu dapat dengan mudah melakukan pengambilan keputusan dan kamu juga dapat memperbaiki pilihan, apabila pilihan yang kamu ambil sebelumnya kurang sesuai.

Kalian juga dapat menuliskan pengambilan keputusan dalam buku khusus pengambilan keputusan loh! Sehingga kedepannya kamu akan lebih mudah mencari tau kondisi yang sama dan bagaimana cara mengambil keputusan dari kondisi tersebut.

Bagaimana? Mudah bukan? Atau teman-teman Perseners masih kebingungan dalam mengambil keputusan karena belum memahami diri dan tujuan hidup kamu? Tenang, dengan kemudahan teknologi yang telah berkembang, Perseners dapat mencoba Tes Kepribadian MBTI dari satu persen dengan gratis! Tes tersebut bertujuan agar kamu dapat mengenali dan memahami diri kamu seperti apa.

Satu persen juga menyediakan Layanan Konseling loh, Perseners! Agar kamu yang mengalami kendala dan masalah dalam menjalani hidup dapat mengatasinya, konseling tentu saja akan ditangani oleh para profesional. Apabila kamu seseorang yang lebih suka menonton video, satu persen mempunyai akses mengenai video-video untuk lebih memahami diri kamu! Yuk simak video yang satu ini.

Akhir kata, terimakasih sudah membaca artikel ini ya! Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan kamu menjadi lebih baik ya. Setidaknya Satu Persen setiap harinya, sampai jumpa di tulisan-tulisan selanjutnya.

Daftar Pustaka

Hemmings, J., & In Hennessy, K. [2018]. How psychology works: Applied psychology visually explained.

Sani, F., & Frieda, N. R. H. [2015]. Konsep Diri Dan Pengambilan Keputusan Menjadi Santri Di Pondok Modern Assalaam Temanggung. Empati, 4[4], 163–172.

Satar, M., & Yusri, N. A. [2019]. Pengambilan Keputusan ditinjau dari Manajemen Diri dan Kematangan Emosi. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 10[1], 20–41.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề