Terangkanlah bagaimana Prinsip Kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang
Sistem pengisian/charging system adalah suatu system yang bekerja pada kendaraan pembakaran dalam yang berfungsi untuk mengisi tegangan baterai saat mesin menyala agar voltase baterai tetap pada kondisi penuh terutama saat mesin di start.
Sistem pengisian terdapat beberapa komponen utama yaitu :
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus saat mesin menyala. Dan menjadi sumber tegangan untuk membuat rotor coil pada alternator menjadi megnet saat mesin akan dinyalakan. Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke system berikutnya (system pengisian).
Komponen ini adalah komponen yang berfungsi mengatur output tegangan dari alternator agar tetap stabil pada putaran mesin yang berbeda – beda.
Alternator adalah komponen system pengisian yang berfungsi untuk pembangkit listrik berdasarkan putaran mesin. Komponen ini adalah komponen yang dapat mengubah putaran mesin menjadi energy listrik berdasarkan prinsip kerja generator. Komponen – Komponen Alternator :
Berfungsi untuk menerima putaran mesin melalui sabuk belt (v- belt).
Berfungsi untuk menyearahkan arus bolak – balik (AC) menjadi arus searah (DC).
8. Lampu Indikator Pengisian
Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional Untuk lebih memudahkan dalam memahami cara kerja sistem pengisian konvensional, perhatikan gambar berikut ini:
Pada skema rangkaian sistem pengisian konvensional di atas, ada dua bagian utama yaitu komponen alternator dan komponen regulator (dalam kotak garis putus-putus). Di dalam alternator ada beberapa komponen yaitu stator (stator coil). Kumparan rotor, enam buah dioda yang dirangkai dengan model jembatan, dan terminal alternator yakni E, F, N dan B. Sedangkan dalam komponen regulator, ada beberapa bagian yaitu voltage regulator, voltage relay, kontak poin, resistor, serta terminal-terminal regulator seperti IG, N, F, E, L, dan B. Semua komponen dalam regulator dan alternator tersebut dihubungkan satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu rangkaian sistem pengisian. Prinsip kerja dari sistem pengisian regulator konvensional terdiri dari empat bagian, yaitu ketika kunci kontak di ON-kan namun mesin belum hidup, ketika mesin hidup dalam putaran lambat, ketika mesin hidup pada putaran sedang, dan ketika mesin hidup pada putaran tinggi. berikut ini cara kerja masing-masing kondisi tersebut: Ketika Kunci Kontak ON Namun Mesin Belum Hidup Cara kerja sistem pengisian dalam kondisi kunci kontak ON dan mesin belum hidup adalah sebagai berikut:
Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke Fusible Link, lalu ke kunci kontak, ke fuse, lalu ke Ig, lalu ke PL1, lalu ke PL0, kemudian ke terminal F regulator, lalu ke F alternator, lalu ke rotor coil (RC) dan ke massa. Akibat arus ini pada RC muncul medan magnet.
Pada saat mesin sudah mulai hidup dalam kecepatannya rendah, terjadi kondisi sebagai berikut:
Mesin Hidup Pada Kecepatan Sedang Jika putaran mesin naik menjadi putaran sedang, maka tegangan output alternator pada terminal B akan naik juga dan arusnya mengalir ke B regulator, lalu ke P2, ke P0, lalu ke kumparan voltage regulator, dan ke massa. Akibatnya medan magnet pada kumparan voltage regulator menjadi semakin kuat dan menarik PL0 sehingga lepas dari PL1 (dengan kata lain PL0 mengambang). Akibatnya pula arus dari B alternator mengalir ke IG lalu ke resistor (R) lalu ke F regulator, lalu ke F alternator, lalu ke Rotor Coil dan ke massa. Pada proses ini kemagnetan pada Rotor Coil melemah karena arus melewati resistor.
Walaupun kemagnetan pada Rotor Coil melemah, namun putaran akan naik ke putaran sedang sehingga output alternator cukup untuk mengisi baterai demgan tegangan antara 13,8 volt hingga 14,8 volt. Mesin Hidup Pada Kecepatan Tinggi Jika putaran mesin naik kembali ke putaran tinggi, maka tegangan output pada terminal B alternator akan cenderung semakin tinggi. dan jika tegangan tersebut melebihi 14,8 volt, maka kemagnetan pada kumparan voltage regulator akan semakin kuat sehingga kontak PL0 akan tertarik dan menempel dengan PL2.
Berdasarkan cara kerja sistem pengisian konvensioanal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya tegangan output alternator dipengaruhi oleh tiga hal penting, yaitu :
|