Tiap-tiap manusia mempunyai karakteristik sendiri-sendiri meskipun berbeda tetapi perbedaan itu

PEMBAHASAN

A. Defenisi Individu

Istilah individu berasal dari kata individera yang berarti suatu kesatuan

organisme yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau tidak bisa dipisahkan.

Individu merupakan kata benda dari individual yang berarti orang atau

perseorangan [Echols,1975: 519]. Individu berarti tidak dapat dibagi, tidak

dapat dipisahkan; keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan

khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena ciri cirinya yang khusus

itu [Webster’s : 743].

Menurut kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari

individual yang berarti orang, perseorangan, oknum [Echols, 1975: 519].

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak

terbagi”.

Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan

dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.

Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia

perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.

Bedasarkan pengertian di atas seseorang atau individu dapat merangsang

perkembangan potensi yang di milikinya dan akan membawa perubahan-

perubahan apa saja yang di inginkan dalam kebiasaan dan sikapnya pada

kehidupan sehari-hari. Tiap individu pada dasarnya merupakan suatu kesatuan

yang berbeda antara satu dengan lainnya. Ia belum peduli dengan apa yang

terjadi di luar dirinya sendiri. Ia sudah senang jika kebutuhan fisiknya sudah

terpenuhi. Ada dua segi yang dapat menjadi sudut pandang perbedaan ini, yaitu

horizontal dan vertikal.

Sisi horizontal merupakan perbedaan individu dalam bidang mental, antara

lain tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi dan lainnya. Sedangkan

perbedaan vertikal adalah perbedaan yang berhubungan dengan aspek fisik,

seperti bentuk badan, tinggi badan, ukuran badan [besar atau kecil], kekuatan

dan sebagainya. Dalam perkembangan yang selanjutnya ia akan mulai

mengenal lingkungannya, memebutuhkan alat komunikasi [bahasa],

membutuhkan teman, keamanan dan yang lainnya. Semakin besar anak

tersebut maka akan semakin banyak kebutuhan non fisiknya atau psikologis

yang di butuhkan dirinya.

B. Karakteristik Individual dalam Pembelajaran

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 1

Karakteristik individual adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan

yang ada pada individu sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan.1 Setiap

individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan [heredity] dan

karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan

merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang

menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis.

Setiap individu memiliki karakteristik bawaan [heredity] dan lingkungan

[environment]. Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang

dibawa sejak lahir baik yang berkaitan dengan faktor biologis maupun sosial

psikologis. Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat, dipikirkan, dan

dirasakan oleh seorang [individu] merupakan hasil dari perpaduan antara faktor

biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh lingkungan.2

Karakteristik yang berkaitan dengan faktor perkembangan secara biologis

akan lebih cenderung tetap dibandingkan dengan faktor perkembangan oleh

pengaruh lingkungan. Sebab faktor biologis merupakan karakteristik yang

diturunkan oleh orang tua terhadap anaknya dengan faktor genetiknya dan

kebiasaan orang tuanya, sedangkan faktor perkembangan oleh pengaruh

lingkungan ini tidak konstan, sebab lingkungan ini akan sangat berpengaruh

pada kegiatan seperti sosial dan psikis [rohani] yang secara pengaruhnya dapat

mewujudkan seseorang mengikuti kebiasaan lingkunganya. Baik kebiasaan

yang bersifat positif dan negatif, tergantung kegiatan dan kebiasaan lingkungan

tiap-tiap individu.

Natur dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk

menjelaskan karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada

setiap tingkat perkembangan. Karakteristik yang berkaitan dengan

perkembangan faktor biologis cenderung bersifat tetap, sedang karakteristik

yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor

lingkungan.

1 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik [Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009], h. 56

2 Sunarto dan B.Agung Hartono . .Perkembangan Peserta Didik [Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2008], h.3

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 2

1. Karakteristik Biologis

Aspek biologis yang terkait langsung dengan penerimaan pelajaran di

kelas adalah kesehatan mata dan telinga. Anak didik yang memiliki masalah

tertentu dalam penglihatan dan pendengarannya akan mengalami masalah

tersendiri dalam menerima pelajaran. Dalam hal ini, bila kondisi faktor-faktor

lain adalah sama, maka anak yang sehat fisiknya secara menyeluruh akan lebih

berpeluang untuk mencapai prestasi yang maksimal. Kesehatan fisik anak didik

perlu mendapat perhatian serius dari guru. Tidak semua siswa mengikuti

pembelajaran dengan kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik kurang sehat akan

mengganggu siswa belajar.3

2. Karakteristik Psikologis

Perbedaan psikologis pada siswa mencakup perbedaan dalam minat,

motivasi, dan kepribadian. Perbedaan siswa dalam hal minat, motivasi, dan

kepribadian akan selalu ditemui pada sekelompok siswa. Tidak semua siswa

mengikuti pelajaran dengan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran.Ada

siswa yang dengan setengah hati mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan

perbedaan motivasi, ada siswa yang memiliki motivasi tinggi sehingga sangat

aktif mengikuti pelajaran, sedangkan yang lainnya mungkin setengah

termotivasi atau bahkan tidak termotivasi untuk belajar. Kepribadian siswa juga

berbeda, ada siswa yang terbuka sehingga mudah bergaul dan mempunyai

banyak teman, tetapi adapula siswa yang tertutup sehingga sulit bergaul dan

terkesan tidak mempunyai teman karena sering menyendiri.4

3. Karakteristik Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan potensial umum untuk belajar dan

bertahan hidup, yang dicirikan dengan kemampuan untuk belajar, kemampuan

untuk berpikir abstrak, dan kemampuan memecahkan masalah. Setiap anak

memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menambah

keunikan dalam suatu kelas pembelajaran. Ada siswa yang dengan cepat

mampu menyerap materi pembelajaran dan ada siswa yang lamban

3 Khodijah, Psikologi Pendidikan. [Palembang: Grafika Telindo Press, 2011], h. 182

4 Ibid, h. 183

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 3

menyerapnya. Ada siswa yang mampu dengan cepat menyelesaikan soal ujian

atau tugas, dan ada siswa membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan satu

tugas saja.5

Intelektual atau pola pikir seseorang berkembang sejalan dengan

pertumbuhan syaraf otaknya. Karena berpikir pada dasarnya menunjukkan

fungsi otak, maka kemampuan intelektual dipengaruhi oleh kematangan syaraf

otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Awalnya respon

terhadap rangsangan dari luar merupakan aktivitas reflektif, seiring dengan

bertambahnya usia aktivitas tersebut berkurangterhadap setiap rangsangan dari

luar dan selanjutnya mulai terkoordinasikan. Perkembangan berikutnya

ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan memilih dan menolak sesuatu

[proses analisis, evaluasi, membuat kesimpulan dan diakhiri dengan pembuatan

keputusan.

Masa sensorik motorik [0,0-2,5 tahun]

Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan

aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi

motorik terhadap rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti

refleks mencari putting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget, dan lain-lain.

Refleks-refleks ini kemudian berkembang menjadi gerakan-gerakan yang lebih

canggih, misalnya berjalan.

Masa pra-operasional [2,0-7,0 tahun]

Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan simbol

yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang

anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah

dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah melihat dokter sedang praktik,

ia akan bermain dokter-dokteran.

Masa konkreto pra-rasional [7,0-11,0 tahun]

5 Ibid, h. 101

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 4

Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret.

Ia mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi

[mengenali sesuatu], negasi [mengingkari sesuatu], dan reprokasi [mencari

hubungan timbal-balik antara beberapa hal].

Masa operasional [11,0-dewasa]

Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu berpikir abstrak

dan hipotesis. Pada tahap ini, ia mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin

terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya

mainan A lebih mahal daripada mainan B dan mainan C lebih murah daripada

mainan B, maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling mahal dan yang

paling murah.

4. Karakteristik Bakat

As a condition or set of charateristics regarded as symptomatic of an

individual’s ability to acquire with training some [usually specified]

knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a language, to

produce mucic, ... etc.

[sebagai sebuah kondisi atau rangkaian karakteristik yang dianggap

sebagai gejala kemampuan seorang individu untuk memperoleh melalui latihan

sebagian pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon seperti

kemampuan berbahasa, kemampuan musik, dan sebagainya].

Siswa yang belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih mudah menerima

dan menguasai materi pembelajaran jika dibandingkan dengan siswa yang

tidak berbakat dalam mata pelajaran tertentu. Walaupun siswa yang tidak

berbakat juga sangat dimungkinkan untuk menerima materi pembelajaran

dengan lebih baik.6 Bakat mencakup kemampuan dalam penginderaan,

ketepatan dan kecakapan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan

bertindak, serta kemampuan berfikir intelegen. Bakat yang dimilikinya seorang

individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai

serta memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain.

C. Perbedaan Individual dalam Pembelajaran

6 Ibid, h. 185-186

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 5

Dalam kajian psikologi, masalah individu mendapat perhatian yang besar,

sehingga melahirkan suatu cabang psikologi yang dikenal dengan Individual

Psychology, atau differential Psychology, yang memberikan perhatian besar

terhadap penelitian tentang perbedaan antar individu. Ini didasarkan atas

kenyataan bahwa di dunia ini tidak ada dua orang yang persis sama.

1] Perbedaan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya kemampuan

kognitif merupakan hasil belajar. Hasil belajar dalam hal ini merupakan

perpaduan antara pembawaan dengan pengaruh lingkungan. Proses

pembelajaran adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif,

diatur dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang dimiliki oleh

anak.

Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur

dengan tes hasil belajar. Tes hasil belajar menghasilkan kemampuan kognitif

yang bervariasi, sebab pada dasarnya setiap individu memiliki persepsi tentang

hasil pengamatan terhadap suatu objek yang berbeda-beda. Intelegensi [IQ]

sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Hasil-hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai kemampuan kognitif berkolerasi positif dengan

tingkat kecerdasan seseorang.

2] Perbedaan dalam Kecakapan Bahasa

Bahasa adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali dalam

kehidupannya. Kemampuam berbahasa merupakan kemampuan individu untuk

menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang

bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa setiap individu

berbeda. Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor

lingkungan termasuk faktor fisik [organ untuk bicara].

Lancar atau tidaknya kemampuan berbahasa seseorang bergantung pada

kondisi lingkungan dan pembiasaannya dalam berkomunikasi.

3] Perbedaan dalam Kecakapan Motorik

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 6

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan

kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan

oleh syaraf pusat [otak] untuk melakukan kegiatan. Kegiatan ini terjadi karena

kegiatan kerja syaraf yang sistematis. Alat indra menerima rangsangan,

rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat [otak]

untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk memberikan

reaksi dlamm bentuk gerakan- gerakan atau kegiatan.

4] Perbedaan dalam Latar Belakang

Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar.

Faktor dari dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi,

perhatian, kebiasaan bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung belajar.

Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang budaya dan etnis.

Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang

lainnya. Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio

cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak

pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama

dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.

5] Perbedaan dalam Bakat

Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat

juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana

keberhasilan seseorang untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu

bilamana seseorang diberi latihan-latihan tertentu. Misalnya seseorang yang

mempunyai bakat numerical yang baik, bila diberi latihan-latihan akuntansi

keuangan, akan mudah untuk menguasai masalah akuntansi, begitu pula

sebaliknya. bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti

kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan

[potensi-potensi] yang tertentu.7

7 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, [Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007].

h.25

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 7

D. Perbedaan Individual Berdasarkan Perspektif Alquran

Perbedaan individual merupakan kehendak Allah dan ditentukan melalui

pembawaan hereditas dan lingkungan.





















!



"#

$



%

&

'

[

]

*

+"

,

ۚ



-

.

/

0



1

2

ۚ2

34[



34

0

.



Artinya:

“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

[13]” [Q.S Al Hujuraat 49: 13]

Al Quran menyatakan bahwa Allah menciptakan dan membentuk manusia

dalam rahim ibunya dengan cara dan bentuk yang berbeda dan unik seperti

yang diinginkanNya.8

Lebih lanjut dan dalam pernyataan yang jelas, Alquran menyatakan

manusia berbeda-beda satu sama lainnya dalam sifat, karakter, perilaku dan

perbuatan:

5

/

6

"

6



7

*



0



1

*

!

#

.

%

,



0

&

7

&

8

&

]

+4[

9

ا

Artinya:

“Katakanlah! Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaanya masing-

masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.

[84]” [QS Al-Israa 17: 84]

Ayat ini menyatakan bahwa manusia memiliki disposisi yang unik.

Keunikan yang demikian dapat termanisfestasikan dalam bentuk fisik, kognitif,

emosional, moral, dan karakteristik sosial. Alquran dengan demikian

menyatakan bahwa perbedaan antarindividual tidak hanya meliputi

perkembangan kognitif, namun juga seluruh aspek perkembangan. Dengan

melihat hal ini, orang akan melihat bahwa perbedaan individu merupakan hal

yang sangat diperhatikan bahkan dalam berbagai perintah dan larangan

8 Hasan, Purwakania, B., Aliah. Psikologi Perkembangan Islami, [Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006 ]

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 8

Alquran untuk mentaati Allah dan juga keringanan dalam memenuhi

kewajiban terhadap-Nya.

Potensi kognitif juga terdapat pada ayat berikut:

:

;

,



7

#

Artinya:

“Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran

daripadanya [Al Quran]” [Q.S Al-Mudassir 74: 55]

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW:

*



?

@

6



*



4



=

/

>

/

]





37

0



=

/

>

A

"9

$

A

]

A

]

B

6

*





0



CD

E



*

/

F



0

2

]

*



$

"

D







G

H

.2



I9.40.D.

JK:$L

1

7

0



1

*

"

]





G



1



1

"



Artinya:

Telah menceritakan kepada kami ‘Amr an-Naqid telah menceritakan

kepada kami Katsir bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Ja’far bin

Burqon dari Yazid bin al-‘Ashom dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Saw.

Bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Tidak memandang bentuk tubuhmu dan

hartamu, tetapi Dia memandang pada hati dan perbuatanmu’” [H.R Muslim]

Jelas pada hadis di atas bahwa dalam terdapat perbedaan individual baik

itu bentuk tubuh atau besar kecil nya harta, hanya saja Allah tidak memandang

itu dan hanya menilai manusia berdasarkan ketaqwaannya.

Ketaqwaan yang di maksud yakni didasari oleh hati dan perbuatan masing-

masing invidu. Di sini juga tersirat bahwasanya masing-masing individu

memiliki hati dan perbuatan yang berbeda-beda pula. Klasifikasi manusia

berdasarkan aqidahnya yaitu: orang beriman, orang kafir, dan orang munafik.

Masing-masing dari pola ini memiliki sifat umum yang membedakannya satu

sama lain. Berdasarkan aqidah sesuai dengan tujuan al-Quran dalam

kedudukannya sebagai kitab aqidah dan petunjuk dalam membentuk

kepribadian manusia, membentuk sifat-sifatnya yang khas, dan

mengarahkannya menuju ke arah tertentu.

E. Dasar-Dasar Pembentukan Karakter Peserta Didik dalam Konsep

Pendidikan Islam

1] Pandangan Islam Terhadap Manusia

"

-



K

>

M#

2

K

N



/

Artinya:

Karakteristik dan Perbedaan Individual dalam Pembelajaran PAI| 9

Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya”. [QS. At-Thiin 95: 4]

Allah menciptakan manusia terdiri atas dua unsur pokok, yaitu jasmani

dan rohani. Firman Allah SWT:

"

-



K

>

M#

2

K

N



/

4

; 



O

P9



.

K

&



=

Q

7

K



1

&

.

>

$



.

4#

R

7



K

>

ۚU

K

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề