Tuliskan contoh mobilitas sosial horizontal dan contoh mobilitas vertikal ke atas

tirto.id - Mobilitas sosial merupakan salah satu kajian penting dalam sosiologi. Sebab, ia menggambarkan bagaimana dinamika dalam kelas-kelas sosial masyarakat. Istilah mobilitas sosial secara umum dipahami sebagai pergerakan individu-individu dalam masyarakat untuk naik ke level sosial-ekonomi ke atas atau turun ke bawah. Kesimpulan pergerakan itu naik atau turun dikaitkan dengan posisi keluarga individu yang mengalami mobilitas sosial.

Jadi, mobilitas sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menggapai kondisi sosial-ekonomi yang lebih baik atau lebih buruk dari orang tuanya, demikian merujuk sebuah ulasan di weforum.org.



Sementara dalam kajian ilmu sosial dan sosiologi, mengutip laman Lumen Learning, istilah mobilitas sosial mengacu kepada pergerakan posisi sosial individu atau kelompok dari waktu ke waktu. Umumnya, mobilitas sosial dikaitkan dengan perubahan kapasitas ekonomi (kekayaan) dan status sosial individu maupun keluarga. Meski demikian, mobilitas sosial juga dapat dihubungkan dengan perubahan kualitas kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Ada beberapa definisi yang bisa dicermati untuk memahami makna dari konsep mobilitas sosial. Sebagaimana dikutip dalam artikel bertajuk "Mobilitas Sosial Masyarakat Pasca Pembangunan Perumahan Kota Baru Parahyangan" yang dimuat oleh Jurnal Sosioglobal (Vol. 3, No. 1, 2018), Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menjelaskan bahwa mobilitas sosial ialah wujud dari suatu keinginan seseorang, baik berupa status atau penghasilan yang lebih tinggi dari orang tuanya.

Kegagalan ataupun keberhasilan dalam mencapai keinginan itulah yang disebut dengan mobilitas sosial. Maka, Horton dan Hunt mengonsepsikan pengertian mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
Adapun mengutip Modul IPS terbitan Kemdikbud, definisi Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Artinya, mobilitas sosial merupakan proses perubahan kedudukan atau status sosial seseorang atau kelompok dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari sebelumnya, atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan. Jika berpijak pada definisi-definisi di atas, contoh mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-sehar mudah ditemui. Sebagai misal, mobilitas sosial yang terjadi pada orang yang lahir dari keluarga miskin, tetapi kemudian menjadi penjabat ataupun pengusaha sukses, sehingga kehidupannya jauh lebih sejahtera dan terhormat dari orang tuanya. Mobilitas sosial bisa mewujud dalam berbagai jenis. Setidaknya ada 4 jenis mobilitas sosial dalam kajian sosiologi. Ketiganya adalah mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, mobilitas sosial intragenerasi, dan mobilitas antargenerasi.

Contoh Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal bisa berupa pergerakan individu atau kelompok naik-turun dari satu jenis tingkat sosial ekonomi ke tingkat sosial ekonomi lainnya. Mobilitas sosial sering kali terjadi karena faktor pekerjaan, pendidikan, bahkan bisa juga karena pernikahan. Sesuai dengan namanya, mobilitas sosial vertikal dibagi menjadi dua, yakni ke atas atau ke bawah.

Mobilitas sosial vertikal ke atas disebut dengan social climbing. Sedangkan mobilitas sosial vertikal ke bawah biasanya disebut dengan istilah social sinking.

Berdasarkan penjelasan di dalam Modul IPS terbitan Kemdikbud (2017), social climbing adalah mobilitas sosial yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang dari status sosial rendah ke yang lebih tinggi.

Contoh mobilitas sosial vertikal social climbing ialah ketika seorang karyawan berhasil bekerja dan menghasilkan prestasi baik, kemudian diangkat jadi kepala bagian, lalu manajer, hingga mencapai posisi direktur di suatu perusahaan. Kesuksesan mereka yang menduduki jabatan kepala daerah, menteri atau presiden juga contoh dari mobilitas sosial ke atas. Keberhasilan Presiden Joko Widodo, yang lahir dari keluarga biasa serta kemudian meniti karier sebagai pengusaha mebel, lalu menjadi Wali Kota Solo dan lantas Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya menjabat posisi kepala negara, adalah contoh dari mobilitas sosial.

Adapun social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Di banyak kasus, social sinking berisiko memicu gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.

Contoh mobilitas sosial vertikal jenis social sinking adalah ketika seorang pejabat di suatu lembaga harus diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa. Contoh lainnya adalah saat seorang anak pengusaha produsen susu yang sukses gagal meneruskan bisnis orang tuanya, hingga perusahaannya bankrut dan ia terlilit utang serta jatuh miskin.

Tuliskan contoh mobilitas sosial horizontal dan contoh mobilitas vertikal ke atas

Infografik SC Mobilitas Sosial. tirto.id/Sabit


Contoh mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial pun bisa terjadi secara horizontal. Proses ini berlangsung ketika perpindahan dari satu posisi ke posisi sosial tertentu berada di level yang sama. Mobilitas seperti ini bisa dipicu oleh perpindahan dari sebuah pekerjaan pada pekerjaan lain yang sama bergengsinya. Jadi, definisi mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal juga bisa diartikan sebagai peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. Artinya, tidak ada perubahan derajat sosial atau kedudukan di dalam proses mobilitas horizontal. Contoh mobilitas sosial horizontal adalah ketika seorang kepala sekolah dimutasi ke sekolah lain untuk menempati jabatan yang sama, yakni kepala sekolah. Contoh lainnya adalah saat seorang bintang pemain sepakbola dari sebuah klub elite yang ditransfer ke klub papan atas lainnya di sebuah liga.

Contoh Mobilitas Sosial Antargenerasi

Mobilitas sosial juga bisa terjadi dalam konteks antargenerasi. Bentuknya seperti ketika anak-anak mencapai status yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada leluhurnya.

Mengutip laman Sumber Belajar Kemdikbud, mobilitas sosial antargenerasi adalah peralihan status sosial yang terjadi di antara dua generasi atau lebih dalam satu keturunan. Dalam mobilitas ini bisa terjadi gerak naik dan turun atau vertikal maupun horizontal.

Contohnya adalah ketika seseorang yang berhasil menjadi pejabat tinggi negara atau pengusaha sukses pada mulanya lahir dari orang tua yang berprofesi sebagai PNS, sementara kakek dan neneknya merupakan petani di desa.

Contoh Mobilitas Sosial Intragenerasi

Proses mobilitas sosial dapat pula berlangsung dalam konteks intragenerasi. Ini artinya mobilitas sosial berupa peralihan status atau kedudukan sosial terjadi dalam satu generasi yang sama. Peralihan bisa naik-turun (vertikal) dan horizontal.

Contoh dari mobilitas sosial intragenerasi adalah ketika seorang PNS guru memiliki anak yang memegang gelar sarjana dan lolos seleksi cpns dengan sebagai guru pula. Sang ayah memiliki karier bagus sehingga berhasil mencapai posisi kepala dinas pendidikan. Kemudian, sang anak juga memiliki kinerja baik sehingga berhasil pula dipilih oleh kepala daerah untuk menjadi orang nomor satu di dinas pendidikan.

3 menit

Mendapat tugas pelajaran sosiologi untuk mencari contoh mobilitas horizontal? Cari tahu jawabannya pada artikel di bawah ini!

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi dengan manusia lainnya saat menjalani hidup.

Dalam menjalani kehidupan sosial, banyak hal yang bisa terjadi, termasuk mengalami mobilitas sosial.

Mobilitas sosial sendiri adalah perpindahan atau gerak sosial yang dilakukan individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain atau satu lapisan ke lapisan lainnya.

Umumnya, mobilitas sosial dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang atau kesejahteraan kelompok.

Mobilitas sosial terbagi ke dalam dua jenis, yakni mobilitas horizontal dan vertikal.

Untuk mengetahui lebih lanjut kedua jenis tersebut, simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Mobilitas Sosial Horizontal?

Tuliskan contoh mobilitas sosial horizontal dan contoh mobilitas vertikal ke atas

Mobilitas sosial horinzontal adalah proses perpindahan dari satu posisi ke posisi sosial tertentu yang berada di lapisan sosial yang sama.

Artinya, tidak ada perubahan kedudukan atau derajat sosial di dalam proses mobilitas horizontal.

Apa Itu Mobilitas Vertikal?

Tak hanya horizontal, mobilitas sosial bisa terjadi secara vertikal.

Jenis mobilitas ini berupa pergerakan individu atau kelompok yang naik turun dari satu jenis tingkat sosial ekonomi ke tingkat lainnya.

Biasanya, perpindahan tersebut terjadi karena faktor pekerjaan, pendidikan, dan pernikahan.

Sesuai namanya, mobilitas vertikal dibagi ke dalam dua jenis, yakni ke atas atau ke bawah.

Mobilitas vertikal ke atas disebut dengan social climbing.

Sementara, mobilitas vertikal ke bawah dikenal dengan istilah social sinking.

Perbedaan Mobilitas Horizontal dan Vertikal

Tuliskan contoh mobilitas sosial horizontal dan contoh mobilitas vertikal ke atas

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan mobilitas vertikal dan horizontal terletak pada arah geraknya.

Mobilitas vertikal menyebabkan perubahan kedudukan sosial individu atau kelompok, baik lebih tinggi atau lebih rendah.

Sementara, mobilitas horizontal tidak memengaruhi kedudukan sosial.

Contoh Mobilitas Horizontal

Guna memahami lebih dalam soal mobilitas sosial horizontal, kamu perlu mengetahui contoh pergerakannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut adalah beberapa contoh mobilitas horizontal yang biasa kamu temui sehari-hari:

  1. Pegawai yang dipindah tugaskan ke daerah lain.
  2. Siswa pindahan dari sekolah lain ke sekolah baru.
  3. Mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian dari satu desa ke desa lain.
  4. Program pertukaran pelajar/mahasiswa.
  5. Tukang ojek pangkalan yang beralih menjadi tukang ojek online.
  6. Kepala sekolah dimutasi ke sekolah lain.
  7. Pemain sepakbola yang ditransfer dari satu ke klub ke klub lainnya.
  8. Satu keluarga yang pindah dari desa A ke desa B.
  9. Siswa yang melakukan program studi banding.
  10. Seseorang yang bertukar posisi pada sebuah organisasi.
  11. Kios atau warung yang dulu melakukan pembayaran manual beralih melalui QRIS.
  12. Pedagang yang mengganti barang yang ia jual.
  13. Seseorang yang mengganti kendaraannya yang lama dengan kendaraan baru yang sejenis.
  14. Pedagang yang menjual barang secara manual beralih menggunakan media sosial untuk berjualan.
  15. Seseorang yang mengikuti komunitas baru dan mendapatkan teman dari komunitas yang ia baru ikuti.
  16. Setelah menikah, seorang istri pindah domisili dari kota C ke kota D karena mengikuti suaminya.
  17. Seseorang yang memutuskan resign dan membuka usaha.
  18. Supir angkutan kota yang beralih menjadi supir bus kota.
  19. Prajurit TNI dipindah tugaskan dari satu unit ke unit lainnya dengan jabatan yang sama.
  20. Untuk isi kekosongan, seorang manajer di kantor cabang E pindah tugas ke kantor cabang lain.

Contoh Mobilitas Vertikal

Tuliskan contoh mobilitas sosial horizontal dan contoh mobilitas vertikal ke atas

Mobilitas vertikal sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yakni social climbing dan social sinking.

Untuk memahami kedua jenis tersebut lebih dalam, cek beberapa contoh mobilitas vertikal berikut ini!

Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)

Pada mobilitas vertikal ke atas, seseorang mendapat peningkatan status atau kedudukan.

Berikut adalah contoh mobilitas vertikal ke atas:

  1. Seorang pegawai bank berprestasi yang dipromosikan menjadi kepala cabang hingga managing director.
  2. Seseorang yang mendapatkan kenaikan pendapatan sehingga memengaruhi status sosial dan pembayaran pajak.
  3. Pelatikan seseorang menjadi orang yang mengemban amanat atau kekuasaan seperti ketua RT, kepala desa, hingga presiden.
  4. Pelajar yang lulus sekolah dan kemudian mulai bekerja atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
  5. Seorang pengangguran yang mendapatkan pekerjaan baru.

Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)

Seperti namanya, mobilitas vertikal ke bawah terjadi saat seseorang mengalami penurunan status atau kedudukan.

Inilah contoh mobilitas vertikal ke bawah:

  1. Seorang karyawan yang diturunkan jabatannya dari kepala bagian menjadi staf.
  2. Pegawai yang dipecat atau dirumahkan oleh perusahaan.
  3. Seseorang yang terlibat pelanggaran hukum sehiingga harus ditahan di jeruji besi.
  4. Pemimpin yang lengser atau sudah habis masa jabatannya.
  5. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memasuki masa pensiun.

Dampak Adanya Mobilitas Horizontal dan Vertikal

Tuliskan contoh mobilitas sosial horizontal dan contoh mobilitas vertikal ke atas

Mobilitas sosial, baik horizontal maupun vertikal, dapat memberikan dampak positif dan negatif.

Inilah dampak kehadiran mobilitas sosial.

1. Dampak Positif

Adanya mobilitas sosial memberi efek perubahan keadaan sosial seperti pola pikir, gaya hidup, dan norma sehingga integrasi masyarakat mengalami peningkatan.

Saat individu mengalami mobilitas sosial, kehidupannya akan dipengaruhi lingkungan sekitar.

Ini membuat adanya percepatan perubahan sosial ke arah lebih baik.

2. Dampak Negatif

Dampak negatif yang ditimbulkan adalah mampu memicu konflik antarmasyarakat seperti pertentangan antarindividu dan persaingan yang tidak sehat.

Konflik ini dipicu keinginan seseorang untuk meraih kedudukan sosial yang lebih tinggi.

Hal tersebut bisa berakibat tak baik karena mampu memengaruhi psikologis seseorang.

Pasalnya, mereka merasa takut, gelisah, dan cemas yang berlebihan karena kedudukan yang diinginkan dimiliki oleh orang lain.

***

Semoga pembahasan contoh mobilitas horizontal di atas dapat bermanfaat untuk Property People, ya!

Cek secara berkala artikel seputar pelajaran sekolah lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa simak berita terbaru hanya di Google News kami.

Sedang berburu rumah dijual seperti Cisauk Point di Cibogo, Tangerang?

Wujudkan angan untuk miliki hunian pribadi hanya di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.