Tulislah tiga hal yang kamu ketahui tentang pohon bambu

Manfaat bambu dalam berbagai bidang telah cukup banyak di gunakan di Indonesia, bahkan sering kita mengenal senjata yang bernama bambu runcing. Pasti kita pernah menjumpai pohon bambu bukan. Jika kita pergi ke gunung atau daerah perbukitan diantaranya tentu ada tanaman bambu yang berjajar rapi. Bambu juga bisa dijumpai di pekarangan rumah jika Anda menanam pohon bambu sendiri. Bambu kuning, bambu legi, bambu apus, cocok untuk memperhias halaman rumah Anda.

Pohon bambu termasuk tanaman yang berkembang biak dengan tunas. Pohon bambu termasuk tanaman yang kuat dan mudah tumbuh. Tanaman pohon bambu cukup kuat untuk bertahan dari segala cuaca.

Sebelum mengetahui manfaat pohon bambu, disini saya akan menyampaikan tentang ada berapa jenis bambu yang ada di Indonesia.  Bambu ,termasuk anggota famili Poaceae yang terdiri atas 70 genus. Berikut 12 jenis bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia :

  1. Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.
  2. Bambusa arundinacea [Retz.] Wild. [Pring Ori] di Jawa dan Sulawesi.
  3. Bambusa tulda Munro. Di Jawa.
  4. Gigantochloa achmadii Widjaja. [buluh Apus] di Sumatera.
  5. Gigantochloa hasskarliana [Bambu Lengka Tali] di Sumatera, Jawa, dan Bali.
  6. Gigantochloa ridleyi Holtum. [Tiyang Kaas] di Bali. 30. Gigantochloa robusta Kurz. [Bambu Mayan; Temen Serit] di Sumatera, Jawa, dan Bali.
  7. Melocanna bacifera [Roxb] Kurz. Di Jawa.
  8. Nastus elegantissimus [Hassk] Holt. [Bambu Eul-eul] di Jawa.
  9. Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera [Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil] di Jawa.
  10. Schizotachyum blunei Ness. [Bambu Wuluh; Bambu Tamiang] di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
  11. Schizotachyum brachycladum Kuez. [Bambu Buluh Besar; Buluh Nehe; Awi Buluh; Ute Watat; Tomula] di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
  12. Schizotachyum candatum Backer ex Heyne [buluh Bungkok] di Sumatera. Dan masih banyak lagi .

Apa saja manfaat dari pohon bambu?

Banyak manfaat pohon bambu, mulai dari daun , batang dan bagian selainnya.  Untuk selengkapnya mari baca artikel dibawah ini.

Dikarenakan tunas bambu yang empuk, ranting dan dedaunan dari pohon bambu disini menjadi sumber makanan utama dari panda di Cina, panda Merah di Nepal , dan lemur bambu di Madagascar. Tikus pun memakan buah bambu. Golirra gunung Afrika juga memakan bambu, serta Simpanse dan Gajah juga memakan bagian dari batang bambu

Tunas bambu dalam kondisi terfermentasi adalah bahan utama dalam berbagai kuliner di Himalaya. Di India disebut Khorisa. Di Nepal, tunas bambu di fermentasikan dengan kunyit dan minyak sayut, lalu dimasak dengan kentang menjadi masakan yang dimakan bersama nasi. Sedangkan di Indonesia sendiri, tunas bambu di potong tipis-tipis dan direbus bersama santan dan rempah-rempah untuk membuat gulai rebung.

Bagian dalam batang bambu tua biasanya digunakan sebagai alat memasak di banyak budaya Asia. Sup dan Beras yang dimasak di dalam batang bambu dipaparkan ke api hingga matang. Memasak di dalam batang bambu dapat dipercaya menghasilkan rasa yang berbeda.

  1. Sebagai bahan membuat alat memasak

Bambu juga digunakan untuk membuat sumpit dan alat memasak lain seperti spatula. Bambu disini memang menjadi bahan baku dari berbagai peralatan rumah tangga, seperti bakul nasi, tampah, perangkap ikan, topi bambu [caping].

  1. Sebagai bahan untuk kontruksi rumah

Di sebuah pedesaan, masih ada di daerah Jawa dan Sunda yang dindingnya masih berasal dari dinding bambu. Dinding seperti ini berasal dari pohon bambu yang tebal terutama di bagian pangkal sebagai kaso.  Bambu disini juga merupakan sebagai sumber bahan bangunan yang banyak terdapat di Indonesia dan dapat diperbarui. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di Dunia,  140 jenis atau 11% diantaranya berasal dari Indonesia. Bangunan berbahan bambu memiliki ketahanan terhadap guncangan gempa. Namun, hal ini kurang diterapkan oleh masyarakat yang secara ruang lingkup di daerah yang rawan bencana.

  1. Sebagai Konstruksi jembatan

Batang bambu juga masih sering dipakai sebagai jembatan darurat, di pedesaaan yang ada di sekitar kita. Bambu yang mempunyai ukuran yang cukup besar dan kuat, mampu digunakan sebagai bahan untuk membangun jembatan

Di Indonesia sendiri, diketahui bahwa bambu sering dijadikan sebagai alat musik tradisional. Salah satunya adalah alat musik “Angklung” . Tak hanya angklung, ada “Seruling” dari bambu yang berasal dari Sunda yang juga berbahan dari pohon bambu.

  1. Sebagai Bahan Kerajinan & Dekorasi

Pohon bambu disini bisa dijadikan sebagai kipas, hiasan dinding, bilik, krey , dipan , pagar , dan ada pula bisa digunakan sebagai lantai. Bambu disini menjadi alternatif untuk djadikan lantai karena kesamaan fisik untuk kayu keras. Selain itu dikarenakan daya tahan serta resistensi terhadap serangga dan kelembapan sementara memiliki manfaat tambahan yang ramah lingkungan disini lantai bambu sangat menjadi pilihan.

Pada zaman/masa perperangan bambu disini juga dimanfaatkan oleh pejuang arek-arek surboyo sebagai senjata, yang disebut dengan Bambu Runcing. Namun, jika kita ketahui bahwa di beberapa di daerah Asia Timur dan Asia Tenggara Bambu digunakan sebagai alat bela diri. Contohnya adalah Bela diri Silambam pada Zaman Tamil Kuno, pada bela diri para petarung akan saling berpukulan menggunakan dengan tongkat bambu masing-masing.

Manfaat daun bambu, pertama kali diungkap dalam Kitab Ming Yi Bie Lu [catatan dokter ternama] , dimana mampu meluruhkan dahak serta meredakan batuk dan susah napas. Khasiat lain , adalah menetralkan racun dalam tubuh. Menurut Kamus Besar herbal Cina, juga menuliskan bahwa daun bambu berfungsi mengeluarkan panas, ampuh mengembalikan cairan, dan bersifat diuretik [melancarkan air seni] Dan pada tahun 1998, Daun Bambu dikategorikan oleh Badan Kesehatan Cina dalam daftar herbal alami untuk obat dan pangan. Bahkan secara spesifik khasiat dan bambu kuning juga dapat digunakan untuk mengatasi dan menurunkan kecemasan.

  1. Arang Bambu yang berkhasiat

Arang Bambu disni mampu menyerap bau dan memancarkan sinar infra merah, yang semuanya adalah manfaat yang tidak ditemukan di jenis-jenis arang . Hal ini juga mungkin tampak agar luar biasa bahwa selain digunakan untuk dekorasi, Arang Bambu juga dapat Dikonsumsi. Dimana diketahui bahwa arang bambu sangat positif bagi kesehatan manusia secara langsung, terkait sinar jauh infra merah yang dipancarkan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sehingga mengurangi rasa sakit otot,wasir, luka bakar dan luka

Ternyata banyak sekali manfaat pohon bambu bagi kehidupan manusia. Bagi Anda yang memiliki pekarangan rumah yang cukup luas, maka tidak ada salahnya jika Anda membudidatakan pohon bambu sendiri di rumah. Selain bisa di gunakan untuk konsumsi dan bahan kerajinan, bambu juga bisa di manfaatkan untuk mempercantik halaman rumah Anda.

Baca Juga :

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan memiliki batang yang berongga, kedap air dan menyebar dengan sistim akar rizoma. Bambu ber-rumpun [clumping] umumnya berasal dari kawasan tropis seperti Indonesia, Burma, Brazil, Columbia, India dan Selatan Cina. Beberapa jenis bambu yang tumbuh di Himalaya dan Andes merupakan rumpun yang tumbuh di iklim sedang yang dapat tumbuh baik di daerah dingin. Bambu merambat [running] umumnya berasal dari iklim sejuk seperti Jepang, Cina Utara, Siberia dan Amerika Utara. Bambu dapat berupak semak, dengan ukuran 3 meter hingga pohon besar dengan tinggi 30 meter.

Seperti kebanyakan rerumputan, bambu tumbuh dan berbunga, menghasilkan biji dan mati. Karena bambu sangat jarang berbunga, biasanya dikembangbiakkan secara vegetatif. Bambu jenis menjalar, biasanya dikembangkan dengan potongan rizomanya. Sedangkan bambu rumpun biasanya dikembangbiakkan dengan potongan batang bambu yang menyertakan ruas yang memiliki bakal tunas. Cabang tunas ini nantinya akan membantuk akar dan menghasilkan rizoma dan batang bambu baru.

bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh [sekitar 3 sampai 4 bulan]. Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul.

Pada tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Pada tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan [tergantung pada spesies], pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dna runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.

Kekuatan struktur dan kerasnya batang bambu disebabkan oleh serat dan lignin tracheid yang dimilikinya, yang terdiri atas selulosa. Selain itu batang bambu juga banyak mengandung silica [5%]. Meskipun batang bambu bukan merupakan “pohon” sejati, namun bisa sangat keras karena kandungan silica dan ligninnya.

Jenis - Jenis Bambu

Bagian ini berisi informasi tentang jenis-jenis dan spesies bambu. Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Berikut beberapa jenis [spesies] bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.

  • Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.
  • Bambusa arundinacea [Retz.] Wild. [Pring Ori] di Jawa dan Sulawesi.
  • Bambusa atra Lindl. [Loleba] di Maluku.
  • Bambusa balcooa Roxb. Di Jawa.
  • Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. [Bambu Duri] di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
  • Bambusa glaucescens [Wild] Sieb ex Munro. [Bambu Pagar; Cendani] di Jawa.
  • Bambusa horsfieldii Munro. [Bambu Embong] di Jawa.
  • Bambusa maculata [Bambu Tutul; Pring Tutul] di Bali.
  • Bambu Tutul [Bambusa maculata]
  • Bambusa multiplex [Bambu Cendani; Mrengenani] di Jawa.
  • Bambusa polymorpha Munro. Di Jawa.
  • Bambusa tulda Munro. Di Jawa.
  • Bambusa tuldoides [Haur Hejo] di Jawa
  • Bambusa vulgaris Schard. [Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning] di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
  • Bambu Kuning [Bambusa vulgaris]
  • Dendrocalamus asper [Bambu Petung] di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
  • Dendrocalamus giganteus Munro. [Bambu Sembilang] di Jawa.
  • Dendrocalamus strictur [Roxb] Ness. [Bambu Batu] di Jawa.
  • Dinochloa scandens [Bambu Cangkoreh; Kadalan] di Jawa.
  • Gigantochloa apus Kurz. [Bambu Apus; Bambu Tali] di Jawa.
  • Bambu Apus [Gigantochloa apus].
  • Gigantochloa atroviolacea [Bambu Hitam; Bambu Wulung; Gombong] di Jawa.
  • Bambu Wulung [Gigantochloa atroviolacea]
  • Gigantochloa atter [Bambu Legi; Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes].
  • Bambu Legi [Gigantochloa atter].
  • Gigantochloa achmadii Widjaja. [buluh Apus] di Sumatera.
  • Gigantochloa hasskarliana [Bambu Lengka Tali] di Sumatera, Jawa, dan Bali.
  • Gigantochloa kuring [Awi Belang] di Jawa.
  • Gigantochloa levis [Blanco] Merr. [Bambu Suluk] di Kalimantan.
  • Gigantochloa manggong Widjaja. [Bambu Manggong] di Jawa.
  • Gigantochloa nigrocillata Kurz [Bambu Lengka; Bambu Terung; Bambu Bubat] di Jawa.
  • Gigantochloa pruriens [buluh Rengen] di Sumatera.
  • Gigantochloa psedoarundinaceae [Bambu Andong; Gambang Surat; Peri] di Jawa.
  • Gigantochloa ridleyi Holtum. [Tiyang Kaas] di Bali.
  • Gigantochloa robusta Kurz. [Bambu Mayan; Temen Serit] di Sumatera, Jawa, dan Bali.
  • Gigantochloa waryi Gamble [Buluh Dabo] di Sumatera
  • Gigantochloa verticillata [bambu Hitam]
  • Melocanna bacifera [Roxb] Kurz. Di Jawa.
  • Nastus elegantissimus [Hassk] Holt. [Bambu Eul-eul] di Jawa.
  • Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera [Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil] di Jawa.
  • Schizotachyum blunei Ness. [Bambu Wuluh; Bambu Tamiang] di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
  • Schizotachyum brachycladum Kuez. [Bambu Buluh Besar; Buluh Nehe; Awi Buluh; Ute Watat; Tomula] di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
  • Schizotachyum candatum Backer ex Heyne [buluh Bungkok] di Sumatera.
  • Schizotachyum lima [Blanco] Merr. [Bambu Toi] di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian.
  • Schizotachyum longispiculata Kurz. [Bambu Jalur] di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
  • Schizotachyum zollingeri Stend. [Bambu Jala; Cakeutreuk; Bambu Lampar] di Sumatera dan Jawa.
  • Thryrsostachys siamensis Gamble. [Bambu Jepang] di Jawa.

Di Indonesia jenis-jenis bambu ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan [kontruksi], transportasi, pembuatan alat musik seperti angklung, kuliner, kerajinan rumah tangga dan ornamen, serta sebagai bahan pengobatan alami.

Meski memiliki banyak spesies dan dulu tersebar luas di Indonesia, kini beberapa jenis bambu mulai langka dan sulit ditemukan. Kelangkaan ini terjadi lebih disebabkan oleh konversi lahan menjadi daerah pemukiman.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề