Umumnya teks editorial bersifat aktual yang berisi analisis subjektif berdasarkan

Dengan kata lain, editorial itu bersifat subjektif dan isi atau konten dalam artikelnya berupa opini dari redaksi. Dari penjelasan itu, maka dapat disimpulkan bahwa teks editorial merupakan artikel yang berisikan pandangan atau opini redaksi media massa terhadap suatu peristiwa, isu, atau masalah.

Apa ciri yang paling menonjol dalam teks editorial *?

1. Bersifat Aktual dan Faktual. Seperti halnya dalam berita, isu yang diangkat umumnya adalah yang paling menonjol dan menarik perhatian pembaca. Oleh karena itu, redaksi selalu menulis teks editorial sesuai dengan apa yang terjadi saat ini serta mendapat perhatian banyak masyarakat.

Apa fungsi dari teks editorial?

Memberi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang memengaruhi dengan lebih menyeluruh. Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Apa sifat dan tujuan dari teks editorial?

Teks editorial bertujuan untuk mengajak para pembaca agar ikut memikirkan isu yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat serta memberikan pandangan terhadap pembaca mengenai masalah yang sedang berkembang tersebut. Keberadaan teks editorial, mampu membentuk masyarakat yang kritis.

Apa itu fakta dalam teks editorial?

Dalam teks editorial terdapat opini dan fakta. Opini dan fakta tersebut saling berkaitan dan menguatkan. Opini merupakan sudut pandang atau argumen yang coba diangkat oleh si penulis. Sedangkan fakta dapat berupa data atau bukti atas suatu kejadian atau peristiwa.

Apa itu redaksi dalam teks editorial?

Jawaban:Opini redaksi adalah sebuah tulisan berisi pendapat/pandangan dari redaksi/media massa. Opini redaksi adalah simpulan redaksi terhadap permasalahan yang diangkat dalam tajuk rencana, atau jalan keluar yang ditawarkan terhadap permasalahan yang dibahas dalam tajuk rencana.

Berapakah ciri-ciri kaidah kebahasaan dalam teks editorial?

Berikut adalah ciri-ciri bahasa atau kaidah kebahasaan teks editorial. Banyak menggunakan kalimat retoris. Kalimat retoris utama yang sering digunakan adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk dijawab namun untuk merangsang pembaca agar merenungkan suatu masalah lebih dalam.

Apakah tujuan dari pernyataan pendapat dalam teks editorial?

Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan. Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya.

Apa itu fakta dan opini dalam teks editorial?

Fakta itu artinya apa?

Fakta ialah sesuatu yang apa adanya terjadi. Dalam artian, fakta tersebut ialah potret mengenai keadaan ataupun peristiwa.

Teks editorial adalah berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data.

Apakah teks editorial tertuang pikiran subjektif Redaksi?

Tapi, tidak jarang pula teks editorial membahas peristiwa internasional jika memberikan dampak secara nasional. Terakhir, pikiran subjektif redaksi tertuang ke dalam teks tersebut. Teks editorial biasanya terbit secara berkala, sesuai dengan medianya.

Apa yang dimaksud subjektif Redaksi?

adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan.

Apa saja Tipe editorial?

Masih mengutip e-Modul Kemdikbud yang sama, berdasarkan jenisnya teks editorial dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu interpretative editorial, controversial editorial, dan explanatory editorial. Jenis teks editorial ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur guna memberikan pengetahuan.

Bersifat apakah isi dari editorial?

c. Teks editorial merupakan sebuah opini/pendapat yang bersifat argumentatif.

Mengapa teks editorial Ditulis oleh Redaksi?

Teks editorial memiliki dua tujuan, di antaranya : Mengajak pembaca untuk ikut serta memikirkan isu aktual yang sedang diperbincangkan. Memberikan opini ataupun pandangan redaksi kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.

Apa itu sikap subjektif?

Subjektif adalah sikap yang mengacu kepada keadaan di mana seseorang berfikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan tau selera. Sikap subjektif adalah suatu sikap yang berdasarkan pada pandangan atau perasaan pribadi mengenai suatu hal.

Apa itu pendapat redaksi?

Opini, pendapat, atau tanggapan redaksi digunakan untuk menguatkan pandangan atau sikapnya terhadap suatu peristiwa dan masalah yang dibahas. Pendapat atau opini redaksi dalam teks editorial dapat berupa penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan fakta empiris), harapan, dan saran penyelesaian masalah.

Mengapa pimpinan redaksi harus menulis teks editorial?

Hal ini karena pada dasarnya tujuan penulisan teks editorial adalah menyampaikan pendapat mengenai suatu berita.

Teks editorial umumnya bersifat apa jelaskan?

Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.

Jawaban: Mencantumkan fakta dalam menulis editorial itu ‘wajib’. Karena informasi/berita yg akan dibuat/dicetak tersebut, selanjutnya akan disebarluaskan dan dibaca/dilihat oleh banyak orang agar editorial tersebut tidak berarti palsu.

Apa yang diungkapkan dalam teks editorial?

Bola.com, Jakarta – Teks editorial adalah jenis teks yang berisi pendapat berdasarkan fakta dan didukung dengan data. Meski berdasarkan fakta, teks editorial sering disebut sebagai teks opini. Dalam opini tersebut harus didasari argumen disertai fakta yang mendukung.

Apa itu redaksi dalam teks editorial?

Jawaban:Opini redaksi adalah sebuah tulisan berisi pendapat/pandangan dari redaksi/media massa. Opini redaksi adalah simpulan redaksi terhadap permasalahan yang diangkat dalam tajuk rencana, atau jalan keluar yang ditawarkan terhadap permasalahan yang dibahas dalam tajuk rencana.

Apa yang dimaksud dengan fakta dalam teks editorial?

Dalam teks editorial terdapat opini dan fakta. Opini dan fakta tersebut saling berkaitan dan menguatkan. Opini merupakan sudut pandang atau argumen yang coba diangkat oleh si penulis. Sedangkan fakta dapat berupa data atau bukti atas suatu kejadian atau peristiwa.

Apa sifat dan tujuan dari teks editorial?

Teks editorial bertujuan untuk mengajak para pembaca agar ikut memikirkan isu yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat serta memberikan pandangan terhadap pembaca mengenai masalah yang sedang berkembang tersebut. Keberadaan teks editorial, mampu membentuk masyarakat yang kritis.

Teks Editorial. Pernahkah Anda mendengar tentang teks editorial? Bagi yang terjun di dunia jurnalistik. Pastinya sudah tidak asing lagi. Namun, bagi orang secara umum, saya yakin sebenarnya sudah sering menemukan teks editorial, hanya saja tidak tahu jika itu termasuk teks editorial. 

Membicarakan tentang teks editorial, ada beberapa ciri-ciri, tujuan dan pengertian. Penasaran seperti apa pembahasannya? Kita bisa simak ulasannya sebagai berikut. 

Pengertian Teks Editorial

Pengertian teks editorial secara umum dapat diartikan sebagai tajuk rencana. Dimana tajuk rencana selalu ada di surat kabar. Teks editorial diletakan satu bagian dengan rubrik opini. Bedanya, jika opini bisa ditulis dari penulis luar redaksi, maka pada teks editorial adalah tanggapan langsung dari redaktur terkait dengan peristiwa yang terjadi yang bersifat aktual. 

1. Dja’far H. Assegaff

Menurut Dja’far H. Assegaff (1991) mendefinisikan teks editorial sebagai fakta dan opini singkat, namun tetap logis. Penulisan teks editorial itu sendiri ditulis bertujuan untuk mempersuasi dan memberikan wacana terhadap sebuah topic berita yang paling menonjol. Itu sebabnya editorial selalu diperhatikan oleh pembaca karena pembahasannya sesuai isu yang hangat terjadi. 

Terkait topic yang diangkat dalam editorial tentu saja beragam dan bervariasi. Topik bisa saja mengangkat masalah politik, humaniora, ekonomi dan apapun itu yang memang sedang terjadi di masyarakat. 

2. Kosasih

Menurut Kosasih (2014: 285) teks editorial diartikan sebagai kolom di surat kabar yang memuat tanggapan terhadap peristiwa tertentu. Bentuk tanggapan yang dituliskan redaktur bisa berbentuk kritikan, dukungan, cemoohan dan pujian. Dimana editorial ini selalu hadir bersama berita yang akan diangkat dalam surat kabar tersebut. 

3. Sumadiria

Lain lagi dengan pendapat Sumadiria (2006:7) yang mendefinisikan teks ini sebagai opini yang berisi pendapat, atau bisa juga dimaknai sebagai sikap resmi institusi penerbitan atau media terkait personal aktual yang sedang terjadi dalam masyarakat. 

Dapat dikatakan pula, teks jenis ini sebagai induk artikel, atau sebagai mahkota yang menggambarkan karakter dan identitas dari sebuah surat kabar dan majalah. 

5. Fatima

Mungkin ada yang bertanya tentang isi kandungannya, menurut Fatima (2016: 7) teks jenis ini berisi pendapat yang tidak membahas sesuatu yang belum sepenuhnya terjadi. Jadi masih dalam bentuk perkiraan, analisa atau tanggapan terhadap tema tertentu. Dimana tajuk rencana ditulis berdasarkan selera pribadi redaktur yang tidak dilandasi fakta. 

6. Darmayanti

Darmayanti (2014: 156) bahwasanya teks jenis ini lebih berbentuk argumentasi yang ditulis dengan menggunakan pola atau alasan-alasan yang disampaikan oleh penulisnya. 

Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah

Ditinjau dari tujuan dari teks editorial, memiliki beberapa tujuan yang wajib Anda tahu. Apa saja? simak ulasannya berikut ini. 

  • Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada isu aktual yang sedang ramai diperbincangakan oleh masyarakat.
  • Secara tidak langsung, redaktur memberikan pandangannya terhadap isu yang terjadi kepada pembaca.
  • Entah disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan mampu menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat terhadap issu yang sedang banyak dibicarakan.
  • Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument agar isu tersebut mendapatkan perhatian.
  • Dilihat dari perspektif yang lain editorial bertujuan untuk memberikan gambaran singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak memahami issu aktual yang dihadapi di masyarakat.
  • Editorial bertujuan untuk memberikan pemikiran atau mengajarkan problem solving.

Itulah beberapa tujuan teks jenis ini. Semoga beberapa tujuan di atas sedikit memberikan pembahasan buat Anda dalam mencoba membuatnya. 

Baca Juga: Teks Persuasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap

Ciri-ciri Teks Editorial

Berdasarkan ciri-cirinya, teks editorial memiliki beberapa ciri, yang akan dibahas sebagai berikut. 

1. Bersifat Faktual dan Aktual

Dikatakan faktual adakah kejadian yang sifatnya nyata dan benar-benar terjadi tanpa mengikat waktu. Dimana kejadian yang diambil bisa yang sifatnya baru terjadi sekarang dan masa lalu. 

Berbeda dengan penggunaan aktual. Aktual lebih menekankan pada kejadian yang sedang hangat dibicarakan dan benar-benar terjadi oleh banyak orang. Meskipun demikian, tetap memperhatikan keterbaruan informasi.

2. Sistematis dan Logis

Teks jenis ini disusun secara sistematis, atau berurutan. Sehingga memudahkan pembaca memahami apa yang dibicarakan. Perlu juga mempertimbangkan kelogisan dalam penyampaian secara tulisan. Agar tujuan persuasive ke pembaca tepat sasaran, tentu saja pendapat yang disampaikan juga sampai ke pembaca. 

3. Argumentatif

Hal terpenting dalam penulisan teks jenis ini adalah bersifat pendapat. Jadi, editorial sebenarnya bukan sebuah kebenaran. Melainkan bagian bentuk perspektif atau pendapat. 

4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas

Ciri teks jenis ini ditulis secara singkat, padat, jelas dan lugas. Tidak berbelit-belit. Editoriall dikemas dalam jumlah kata yang terbatas. Dimana penulisan menuliskan tidak terlalu panjang seperti halnya opini. 

5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional

Adapun ciri tajuk rencana yang lain, yaitu masalah yang dibahas adalah masalah yang menjadi masalah nasional. Jadi bukan masalah lokal atau semacamnya. Prinsipnya adalah, masalah yang diangkat sesuatu hal yang memberi dampak luas kepada masyarakat. 

6. Bersifat subjektif

Karena sifatnya adalah argument, maka teks editorial sebenarnya bersifat subjektif  dari media atau surat kabar itu sendiri. Jadi, semisal ada media yang mengangkat teks editorial yang sama, masing-masing media pasti memiliki perspektif pembahasan yang berbeda. 

Dari ciri-ciri teks editorial ini, setidaknya memberikan gambaran seperti apa bentuk dari tajuk rencana. Jika masih bingung, di sub bab akhir akan disertai contohnya. 

Baca Juga: 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet

Struktur Teks Editorial

Buat Anda yang tertarik ingin membuat editorial, di bab ini akan membahas struktur penulisan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah struktur secara umum yang bisa dicoba. 

1. Pertanyaan Pendapat

Struktur yang paling penting adalah menentukan pertanyaan pendapat. Pertanyaan yang diambil adalah topic yang sedang hangat dibicarakan, dan menjadi isu nasional. Selebihnya, dari segi pembahasan dan penjabarannya, kembali diserahkan oleh penulis (redaktur). Agar editorial memiliki kekuatan, umumnya ditulis dengan sebuah teori yang kemudian diperkuat dengan argumen. 

2. Argumentasi

Argumentasi ini salah satu struktur yang memberikan kekuatan pada permasalahan yang diangkat. Secara teknis penyampiannya, argumentasi akan lebih meyakinkan apabila banyak fakta yang disampaikan, akan semakin baik jika ada pendapat ahli. 

3. Pernyataan Ulang Pendapat

Seperti yang disinggung sebelumnya, pendapat ahli, pernyataan umum dan fakta yang diberikan bisa diberi tekanan. Misalnya dengan memberikan pernyataan ulang pendapat, yang menegaskan bahwa bagian yang diulang adalah pesan yang penting bagi pembaca. Umumnya pernyataan ulang pendapat atau reiteration ini diletakan di bagian akhir teks. 

Baca Juga: Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

Tahapan Proses Menulis Teks Editorial

Jika sudah memahami pengertian fungsi serta ciri teks editorial, maka saatnya untuk praktik menulis teks editorial. Beberapa langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah: 

1. Pencarian ide dan topik

Pilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca. Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru.

2. Seleksi dan penetapan topik

Setelah mendapatkan beberapa topik, kamu bisa menyeleksinya. Kamu dapat berkoordinasi dengan tim redaksi untuk memutuskan mana topik yang relevan dan menarik. Sesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah

3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis

Kumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat.  sudah tepat atau belum bagi pembaca

4. Proses pelaksanaan penulisan

Saatnya menulis dan menyunting teks editorial. Setelah menulis, periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca.

Contoh Teks Editorial

Berikut adalah contoh teks editorial atau tajuk rencana yang bisa diamati. Jika ingin contoh baru, setiap kali Anda membeli surat kabar, pasti di sana selalu ada. Karena surat kabar tanpa tajuk rencana rasanya ada yang kurang. 

Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bertugas hingga 31 Desember tahun depan.

Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama, tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja nyata komite di lapangan.

Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat covid) dan ventilator, konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin.

Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk melakukannya.

Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.

Penegasan Ulang

Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat.

Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut.

Dari beberapa uraian tentang teks editorial, kini Anda sudah tahu gambaran dan secara garis besarnya. Semoga bermanfaat