Uraikan 3 hambatan perdagangan internasional

Hambatan perdagangan adalah regulasi atau peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan bebas.

Bentuk

Bentuk-bentuk hambatan perdagangan antara lain:

  • Tarif atau bea cukai. Tarif adalah pajak produk impor.
  • Kuota. Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga.
  • Subsidi. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan keuangan, pinjaman dengan bunga rendah dan lain-lain.
  • Muatan lokal.
  • Peraturan administrasi.
  • Peraturan antidumping.

Peraturan anti dumping

Setelah persaingan tarif dan perang dagang dimulai pada akhir abad ke-19 Masehi, penggunaan kata dumping semakin meluas. Negara-negara industri kemudian menggunakan istilah anti-dumping untuk membuat aturan-aturan yang mengamankan perdagangan di bidang industri.[1]

Karakteristik

Hambatan perdagangan mengurangi efisiensi ekonomi, karena masyarakat tidak dapat mengambil keuntungan dari produktivitas negara lain. Pihak yang memperoleh keuntungan dari adanya hambatan perdagangan adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan perlindungan oleh pemerintah dari hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari bea-bea yang dibayarkan oleh produsen.

Argumen untuk hambatan perdagangan antara lain perlindungan terhadap industri dan tenaga kerja lokal. Dengan tiadanya hambatan perdagangan, harga produk dan jasa dari luar negeri akan menurun dan permintaan untuk produk dan jasa lokal akan berkurang. Hal ini akan menyebabkan matinya industri lokal perlahan-lahan. Alasan lain yaitu untuk melindungi konsumen dari produk-produk yang dirasa tidak patut dikonsumsi, contoh: produk-produk yang telah diubah secara genetika.

Penghapusan

Liberalisasi ekonomi

Sejak pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia, paham liberalisasi ekonomi mulai dianut oleh berbagai negara di dunia. Paham ini utamanya menghapuskan hambatan perdagangan dalam skala internasional. Organisasi Perdagangan Dunia menerapkan perdagangan bebas. Konsep ini diikuti oleh negara-negara anggotanya khususnya negara berkembang untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Pada pelaksanaannya, hambatan perdagangan berkurang akibat globalisasi.[2]

Globalisasi

Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pemikiran, budaya dan produk di berbagai negara di dunia. Globalisasi ekonomi secara khusus mengubah ekonomi dunia sehingga terbentuk integrasi dan ketergantungan satu sama lain antarnegara. Dalam globalisasi ekonomi, hambatan perdagangan berkurang seiring terjadinya globalisasi pasar. Berbagai perbedaan terkait sejarah dan pasar di antara negara dihilangkan sehingga terbentuklah pasar global. Kondisi demikian memudahkan terbentuknya perdagangan internasional dan perdagangan bebas.[3]

Standarisasi

Hambatan perdagangan dihapuskan secara perlahan dalam globalisasi ekonomi melalui standarisasi perdagangan non-tarif. Umumnya, negara-negara yang membatasi perdagangan produk impor melakukan pembatasan terhadap akses pasar. Adanya standarisasi secara global dapat mencegah terjadinya pembatasan akses pasar akibat adanya standarisasi lain yang berbeda-beda di tiap negara. Kondisi demikian mewujudkan persaingan ekonomi yang sehat. Selain itu, standarisasi ini dapat membuat tingkat kepercayaan pembeli atau konsumen terhadap kualitas suatu produk, proses atau jasa meningkat.[4]

Referensi

  1. ^ Djanudin, Muhajir La (2013). "Mekanisme Penyelesaian Sengketa Dumping Antar Negara". Lex Administratum. 1 (2): 126–127. 
  2. ^ Aprita, S., dan Adhitya, R. (2020). Hukum Perdagangan Internasional (PDF). Depok: Rajawali Pres. hlm. 185. ISBN 978-623-231-442-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. ^ Kartawinata, B.R., dkk. (2014). Sonjaya, Sona, ed. Bisnis Internasional (PDF). Bandung: PT. Karya Manunggal Lithomas. hlm. 4. ISBN 978-602-99118-7-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  4. ^ Badan Standardisasi Nasional (2014). Pengantar Standardisasi (PDF). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. hlm. 17. ISBN 978-602-9394-16-0.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar

  • Profil Negara (Hambatan non-tarif, pajak … ) Diarsipkan 2011-05-20 di Wayback Machine. Federation of International Trade Associations

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hambatan_perdagangan&oldid=18976752"

HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL – Setiap negara di dunia pasti ingin melakukan kegiatan ekonomi antar negara tanpa ada hambatan perdagangan internasional. Terdapat dua istilah penting dalam perdagangan internasional yaitu ekspor dan impor. Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Sedangkan, impor adalah membeli barang atau jasa dari luar negeri.

Peti Kemas (pixabay.com)

Dalam melakukan perdagangan internsional setiap negara pasti berharap bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak. Karena kegiatan ekspor dan impor sudah menjadi kebutuhan negara agar dapat memenuhi keperluan hidup setiap warga negaranya. Namun semua itu tidak memerlukan usaha karena adanya hambatn perdagangan internasional.

Sebenarnya hambatan ini ada dalam rangka mengatur dan melindungi eknomi suatu negara agar tetap stabil dan aman. Karena apabila tidak diatur maka produk-produk luar negeri akan membanjiri pasar dan mematikan industri yang ada di dalam negeri. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi hambatan perdagangan internasional.

1. Kebijakan Tarif yang Menjadi Hambatan Perdagangan Internasional

Kebijakan Tarif (paychex.com)

Tujuan diterapkannya kebijakan tarif adalah untuk membatasi masuknya produk-produk yang diimpor dari luar negeri. Melalui kebijakan ini setiap barang-barang  yang masuk ke dalam suatu negara akan dikenai pajak. Peraturan ini berguna untuk melindungi produk-produk dosmetik agar tidak kalah dengan barang impor.

Dengan adanya pajak maka barang-barang impor harganya akan menjadi lebih mahal. Semakin besar pajaknya maka semakin mahal harganya dan semakin menambah pemasukan negara. Sehingga konsumen akan lebih memilih barang dalam negeri yang harganya lebih murah dan terjangkau. Contohnya orang akan lebih memilih membeli produk biji polokyo lokal karena harga biji polokyo lokal yang lebih murah.

2. Kebijakan Non-Tarif yang Menghambat Perdagangan Internasional

Kebijakan Non-Tarif (post-gazette.com)

Menurut Dr. Hamdy Hady kebijakan non-tarif adalah peraturan perdagangan kecuali pajak masuk yang bisa menyebabkan perubahan nilai dan membuat manfaat perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh kebijakan non-tarif adalah pembatasan kuota produk impor, larangan impor secara mutlak, pengaturan teknis terhadap barang impor tertentu, dan hambatan untuk melakukan pemasaran.

Baca Juga :  Tata Cara I'tikaf di Masjid Beserta Keutamaan-Keutamaannya

Kebijakan larangan impor diterapkan kepada sebuah produk yang melanggar beberapa persyaratan. Salah satu syaratnya adalah tidak mencemari lingkungan. Semua barang masuk ke dalam negeri harus dipastikan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya bagi manusia, tanaman, dan binatang. Barang tersebut juga tidak boleh berasal dari bahan yang didapatkan dengan cara tidak sah seperti perburuan hewan liar atau penambangan ilegal.

3. Terdapat Lembaga-lembaga Ekonomi di Suatu Daerah

Organisasi Perdagangan (ibanesto.com)

Lembaga perdagangan internasional atau organisasi perdagangan internasional merupakan sebuah perkumpulan yang mengatur kebijakan ekspor dan impor antar negara. Peraturan antar negara tersebut dibuat agar negara yang tergabung dalam organisasi tersebut bisa mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian yang besar.

Namun peraturan ini bisa menjadi hambatan perdagangan internasional bagi negara yang tidak bergabung ke dalam organisasi tersebut. Jadi di lain sisi menguntungkan anggota organisasi tapi di sisi lain merugikan negara yang tidak menjadi anggota. Sebagai contoh terdapat peraturan yang menyebabkan negara non-member organisasi terkena pajak impor yang lebih besar.

4. Tidak Samanya Jenis Mata Uang di Setiap Negara

Mata Uang yang Berbeda (123rf.com)

Setiap negara di dunia memiliki mata uang yang berbeda-beda. Perbedaan jenis mata uang ini dapat menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Kerugian paling dirasakan oleh negara yang memiliki nilai mata uang yang kecil. Sehingga menyebabkan negara tersebut harus membayar lebih ketika melakukan transaksi antar negara.

Hal ini mungkin terjadi ketika negara yang mengekspor produk meminta agar negara yang membeli produk tersebut atau impor membayar menggunakan mata uang yang digunakan negara pelaku ekspor. Sehingga mengakibatkan negara pengimpor harus menambah pengeluaran untuk mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kesepakatan agar mata uang yang digunakan jenisnya sama dan dijadikan standar internasional.

5. Buruknya Kualitas Produk yang Perdagangkan

Jeleknya Kualitas Produk (heinzmarketing.com)

Kualitas suatu produk juga menentukan kesuksesan perdagangan internasional. Jika produk tersebut memiliki kualitas yang buruk maka akan kalah bersaing dengan produk yang lebih baik. Hambatan perdagangan internasional ini dipengaruhi oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia di suatu negara.

Oleh karena itu peningkatan kualitas tenaga kerja dalam negeri perlu ditingkatkan lagi agar dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas mutu yang baik. Dengan demikian produk tersebut akan bisa bersaing di pasar internasional.

Rendahnya Tingkat Kesejahteraan (saultonline.com)

Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi juga berdampak negatif bagi kegiatan perdagangan internasional. Dengan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat maka akan menurunkan keinginannya untuk membeli barang atau jasa karena sedikitnya uang yang dimiliki. Sehingga membuat sebuah negara sulit untuk melakukan perdagangan internasional.

Baca Juga :  Cara Ternak/Budidaya Ikan Lele Dumbo di Kolam Terpal

7. Adanya Resiko Besar dan Kesulitan dalam Melakukan Pembayaran

Pembayaran (auspost.com.au)

Proses pembayaran dalam transaksi antar negara bisa menjadi sebuah hambatan perdagangan internasional. Apalagi jika pembayaran dilakukan secara tunai maka pihak importir memerlukan dana yang lebih banyak untuk melakukan pembayaran tersebut.

Selain dibutuhkan biaya yang lebih besar, terdapat juga resiko lainnya seperti perampokan dan pencurian. Resiko sangat merugikan pihak pembeli atau importir karena bisa menyebabkan kerugian yang besar. Sebagai solusi, biasanya pembayaran dilakukan dengan telegraphic transfer, kliring internasional atau memakai L/C.

8. Nilai Tukar Mata Uang yang Berubah-ubah

Kurs Mata Uang (rbs.com)

Hambatan berupa ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing membuat para pedagang internasional kesulitan menentukan harga sebuah produk. Tidak hanya pihak importir yang merasa kesusahan, namun pihak importir juga merasa demikian. Dikarenakan hal tersebut membuat proses penawaran ataupun permintaan barang menjadi lebih sulit.

9. Regulasi Ekonomi yang Berbelit-belit di Setiap Negara

Kebijakan yang Berbelit-Belit (showmeinstitute.org)

Regulasi ekonomi yang dimiliki setiap negara tidaklah sama. Sehingga terkadang kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah ini menjadi hambatan perdagangan internasional. Sebagai contoh adalah pemberian kuota untuk barang-barang impor.

Hal tersebut bisa mengurangi peluang penjualan suatu produk di pasar luar negeri. Karena tidak memiliki perizinan untuk mengekspor barang melebihi batas ketentuan. Sehingga permintaan terhadap barang tersebut tidak bisa dipenuhi oleh pihak eksportir. Proses perizinan yang berbelit-belit serta pajak yang besar membuat para pedagang kesulitan menjual produknya di luar negeri.

10. Keamanan Negara yang Tidak Terjamin

Keamanan Negara Indonesia (militertop.blogspot.co.id)

Beruntung kita tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Kondisi keamanan di negara ini lebih mana jika dibandingkan dengan negara-negara yang sedang mengalami peperangan. Kondisi keamanan suatu negara menjadi pertimbangan para pedagang internasional untuk melirik pasar di negara tersebut.

Kondisi keamanan sebuah negara yang tidak terjamin karena adanya kerusuhan, peperangan, pemberontakan, dan lain sebagainya bisa mempengaruhi perdagangan internasional. Negara-negara lain akan merasa khawatir untuk melakukan kegiatan jual beli di situ. Mereka kan lebih memilih melakukan kegiatan perdagangan di negara yang keamanannya lebih terjamin.

Demikianlah artikel tentang 10 hambatan perdagangan internasional yang menyebabkan sulitnya melakukan kegiatan jual beli antar negara. Selain menyulitkan keuntungan yang didapat pedagang menjadi berkurang karena dibutuhkan biaya lebih untuk menjual barang. Sekian, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian. Salam.