Uraikan kelebihan hewan yang disembelih sesuai dengan syariat islam

Republika/Aditya

Dalam menyembelih hewan, Islam mengajarkan proses penyembelihan berlangsung dengan cepat dan tidak menyakitkan.

Rep: c80 Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Nasih Nashrullah

Alhikmatu dhalatul mu'min, hikmah itu pada hakikatnya ada di tiap lini kehidupan manusia, tak terkecuali dalam tata cara penyembelihan hewan. Menurut Staf Khusus Bidang Efisiensi Pembangunan Pertanian Kementerian Pertanian Dr Hasim Danuri DEA, perlakuan baik saat menyembelih, ihsan adz-dzabh, manfaatnya akan kembali kepada kesehatan manusia itu sendiri.

Tenaga Ahli LPPOM MUI ini mencontohkan, berkaitan dengan tuntunan agar darah dari hewan tersebut mesti dikeluarkan, iraqat ad dam. Maka saat penyembelihan, penting memastikan bahwa darah telah keluar dengan sempurna dan proses tersebut tidak terlewatkan. Ia mengutip Surah al-Maidah ayat ketiga dan al-An'am ayat 145.  Sebaiknya setelah disembelih, ayam, misalnya, didiamkan 5-10 menit hingga darahnya keluar semua, baru dimasukkan ke dalam air panas untuk dicabut bulunya. Jika proses itu tidak dilakukan, kualitas daging akan buruk. Darah yang tidak keluar dari tubuh hewan menjadi media tumbuhnya bakteri sehingga berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi.Demikian pula bila memantik trauma atau stres hewan yang akan disembelih. Stres pada hewan bisa membuat daging mengandung asam laktat yang mampu membuat PH daging menjadi rendah.Dosen Biokimia FMIPA Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan, ada sejumlah metode kontemporer yang telah mendapat persetujuan MUI karena dinilai praktis dan mengurangi rasa sakit hewan. Pertama, secara kimia, yaitu pemberian eter atau bius pada hewan, cara ini sudah jarang lagi dipakai. Kedua, dengan listrik atau setrum, ini biasanya digunakan pada ayam dan sapi. Ketiga dengan mekanik, atau captive ball pistol, yaitu dengan cara mengetok kepala sapi dengan pistol bola.Metode-metode ini bertujuan untuk memingsankan hewan lebih dahulu, baru disembelih. Namun, begitu dipingsankan, harus segera disembelih untuk mencegah terjadinya blood splashing, yaitu pembuluh darah pecah akibat trauma mekanik atau setrum. Jika tidak, akan muncul bercak darah di daging yang membuat kualitas daging berkurang. Tetapi, ia menegaskan cara yang paling baik tetap saja seperti sunah yang telah diajarkan Rasulullah. Ini merupakan cara yang paling baik. Terbukti dengan selarasnya riset-riset tentang kualitas daging yang disembelih dengan darah hewan keluar sempurna. Ini merupakan hikmah penyembelihan hewan sesuai syariat Islam. Islam merupakan agama yang membawa hanya kebaikan.Dosen IPB Dr Anna P Roswiem mengatakan cara penyembelihan hewan dengan memotong tiga urat, termasuk urat napas, kerongkongan (makan), dan darah. Hewan tersebut ada yang dipotong dengan pisau tajam, ada juga yang dipotong dengan mesin.Memang, imbuhnya, akan ada kualitas perbedaan daging. Namun, itu terjadi jika hewannya tidak dipelihara dan diurus dengan baik. Terutama, jika hewan-hewan tersebut berasal dari daerah yang jauh, yang harus berada di jalan berhari-hari. Hewan tersebut bisa stres dan dagingnya pun kurang berkualitas lagi.

Membedakan daging


Lebih lanjut, Hasim Danuri menjelaskan kiat membedakan antara daging bangkai dan daging yang disembelih. Pertama dengan melihat warnanya. Warna daging yang disembelih, misalnya ayam, berwarna putih. Jika sapi, berwarna merah muda cerah. Sedangkan yang tidak disembelih, dagingnya berwarna merah tua. Selain itu, daging hewan yang disembelih jika dipegang terasa kenyal, tidak lunak seperti daging yang tidak disembelih sempurna.  

  • mozaik
  • sembelihan
  • penyembelihan
  • islam
  • tata cara penyembelihan

Uraikan kelebihan hewan yang disembelih sesuai dengan syariat islam


SeputarPemalang.Com - Beberapa hari lagi kita akan merayakan lebaran idul fitri. Biasanya pada menu hidangan idul fitri ada yang namanya menu spesial yang lauknya ada dagingnya. Baik itu daging ayam, daging bebek, daging merpati, daging kelinci, daging kambing, daging kerbau atau daging sapi. Pokoknya daging yang asalnya bernyawa.

Dalam konteks ini ajaran Islam telah memberikan panduan terhadap umatnya bagaimana caranya memotong ( menyembelih ) hewan yang bernyawa itu dengan secara benar. 

Ajaran Islam banyak mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk mengatur adab mengonsumsi daging-daging yang dimakan. Selain harus halal dan berkualitas baik juga harus melewati proses penyembelihan yang sesuai syari'at Islam.

Penyembelihan hewan bisa dilakukan secara tradisional maupun secara mekanik, asalkan memenuhi rukun dan syarat penyembelihan. Tata cara penyembelihan tak hanya mengatur syarat penyembelih, tetapi juga hewan yang disembelih serta proses penyembelihan.

Pengertian Menyembelih
Menurut beberapa pendapat bahwa secara bahasa menyembelih artinya baik dan suci. Maksudnya, bahwa hewan yang disembelih sesuai dengan aturan syara menjadikan hewan yang disembelih itu baik dan suci serta halal untuk dimakan.Ada lagi yang berpendapat menurut bahasa menyembelih ialah menyempurnakan kematian.

Sedangkan menurut Istilah menyembelih ialah memutus jalan makan, minum, nafas dan urat nadi pada leher hewan dengan alat tajam, selain gigi,kuku,tulang dan sesuai syariat.

Ada juga yang berpendapat menyembelih menurut istilah adalah mematikan atau melenyapkan roh hewan dengan cara memotong saluran napas dan saluran makanan serta urat nadi utama dilehernya dengan dengan pisau, pedang, atau alat lain yang tajam sesuai dengan ketentuan syariat, selain tulang dan kuku, agar halal dimakan.

Syarat Orang yang Menyembelih Hewan 
1.Beragama Islam atau ahli kitab.Mengkonsumsi sembelihan Ahli Kitab (Orang Yahudi dan Nasrani) adalah halal hukumnya. Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 5, yang artinya : Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka.... (QS A1-Maidah:5).

Ahli Kitab dalam artian kitab yang mereka geluti/bidangi bener-bener kitab yang asli dari langit tidak dari hasil rubahan manusia. Sebagian ulama menyatakan bahwa mengkonsumsi daging hewan sembelihan Ahli Kitab sama saja mengkonsumsi sembelihan orang kafir dan musrik Jadi mengkonsumsi daging sembelihan orang kafir dan musyrik adalah haram hukumnya.

2.Baligh dan berakal sehat.

3.Menyebut Nama Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Al-An'am ayat : 121, yang artinya: "Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan) yang ketika disembelih tidak menyebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan……(QS. Al-An'am/6:121).

Sebagian ulama menyatakan bahwa menyebut nama Allah SWT tidak termasuk syarat apabila penyembelihan binatang tersebut orang muslim. 
4.Niat. Artinya enyembelih dengan sengaja

5.Bisa melihat (tidak buta).


Syarat Hewan yang di Sembelih 
1.Haruslah halal. Artinya binatang yang disembelih tersebut merupakan binatang yang halal, baik zatnya maupun cara memperolehnya.

2.Saat akan dipotong masih dalam keadaan hidup. Artinya hewan tersebut masih dalam keadaan hidup ketika penyembelihan, bukan dalam keadaan bangkai (sudah mati).Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah 173 :
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai.” 

Syarat Alat yang untuk Menyembelih
1.Alat yang dipergunakan harus tajam. Artinya bendanya tajam dan dapat melukai.
2.Benda teresebut terbuat dari batu, bambu, besi, dan benda logam lainnya.
3.Benda tersebut tidak terbuat dari kuku, gigi, dan tulang

Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammmad SAW sebagai berikut : 
Artinya:  “Segala sesuatu yang mengalirkan darah dan disebut nama Allah ketika menyembelihnya, silakan kalian makan, asalkan yang digunakan bukanlah gigi dan kuku. Aku akan memberitahukan pada kalian mengapa hal ini dilarang. Adapun gigi, ia termasuk tulang. Sedangkan kuku adalah alat penyembelihan yang dipakai penduduk Habasyah (sekarang bernama Ethiopia).” (H.R Al Bukhari dari Raft' bin Khadis : 5074). 

Dengan kata lain alat yang di pergunakan jangan sampai ada kesan menyiksa hewan (supaya hewan tidak tersiksa).Memperlakukan hewan secara baik agar mengurangi stres hewan. Sebab stres hewan bisa membuat daging mengandung asam laktat yang membuat PH jadi rendah. 


Kewajiban dalam Menyembelih Binatang 

1.Hendaknya binatang itu dipotong / disembelih pada pangkal leher (leher bagian bawah). 
2.Yang dipotog adalah bagian tenggorokan binatang itu yaitu jalan pernafasan. 
3.Selain tenggorokan harus juga dipotong kerongkongan yang merupakan jalan makanan. 
4.Dua buah urat nadi binatang itu (kiri dan kanan) harus dipotong juga. 
5.Pada waktu menyembelih harus menyebut nama Allah SWT. 


Sunah dalam Menyembelih Binatang 

1.Binatang diihadapkan ke kiblat. 
2.Menyembelih pada bagian pangkal leher binatang, terutama apabila bina tang nya berleher panjang. Hal itu dimaksudkan agar pisau tidak mudah bergeser dan urat-urat leher serta kerongkongan cepat putus. 
3.Menggunakan alat yang tajam agar dapat mengurangi kadar sakit. 
4.Memotong dua urat yang ada di kiri kanan leher agar cepat mati. 
5.Binatang yang disembelih, digulingkan ke sebelah kiri rusuknya, supaya mudah bagi orang yang menyembelihnya. 
6.Membaca basmalah. 
7.Membaca Shalawat Nabi. 
8.Mempercepat proses penyembelihan agar binatang tidak tersiksa. 


Hal-hal yang dimakruhkan ketika menyembelih 

1.Menyembelih dengan alat tumpul. 
2.Memukul binatang waktu akan menyembelih. 
3.Memutuskan lehernya atau mengulitinya sebelum binatang itu benar¬-benar mati.



Manfaat menyembelih hewan secara Islami 
Menurut Pakar Ternak Instititut Pertanian Bogor (IPB) Dr Ir Henny Nuraini menyatakan tinjauan secara medis bahwa manfaat menyembelih hewan secara Islami adalah : 
1.Membuat kualitas daging menjadi lebih baik dan sehat. 
2.Hal itu dikarenakan darah akan keluar dari tubuh hewan secara sempurna.
3.Darah adalah sumber kontaminasi sehingga apabila darah tidak keluar dengan sempurna maka daging akan mudah terkontaminasi. 
4.Daging yang disembelih secara Islami, tentu akan menampakkan penampilan yang lebih bagus, jadi warnanya juga merah cerah.  
5.Sehingga dari sisi kualitas baik dari kesehatan, nilai gizi, dan yang lainnya juga akan menjadi lebih baik.
   
Menurut Hasil riset penelitian yang di lakukan 2 staf ahli peternakan dari Hannover University, yaitu Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut syariat Islam menunjukkan :

1.Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG (Electro-Encephalograph). Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

2.Pada 3 detik berikutnya, EEG (Electro-Encephalograph) pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG (Electro Cardiograph) bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

3.Setelah 6 detik pertama itu, ECG (Electro Cardiograph) pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord).

Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG (Electro-Encephalograph) tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all” (tidak ada rasa sakit sama sekali).

4.Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Demianlah manfaat menyembelih hewan secara islami bagi kesehatan. Mari ikuti perintah syariat Islam agar badan kita sehat dalam memakan daging hewan. Semoga bermanfaat !


Uraikan kelebihan hewan yang disembelih sesuai dengan syariat islam