Usaha eceran atau ritel yang tidak dilakukan di toko disebut

Pahami pengertian, klasifikasi, tujuan serta apa saja contoh bisnis ritel.

Di era global sekarang, bisnis ritel adalah salah satu metode marketing yang tengah populer di kalangan pengusaha. Bahkan, usaha ini dinilai sebagai bisnis paling menjanjikan dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar.

Dengan kelebihan bisnis retail tersebut, tak sedikit pengusaha tertarik mencoba usaha ini. Bagi Anda yang berminat memulai bisnis retail, OCBC akan memberikan beberapa informasi penting mengenai klasifikasi, tips memulai hingga perijinan bisnis ritel. Yuk simak!


Apa itu Bisnis Ritel?

Pengertian bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang melibatkan transaksi penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan maupun eceran untuk dikonsumsi pribadi dan tidak diperjualbelikan kembali.

Kelebihan bisnis ritel adalah kegiatan perdagangan terkait penjualan barang secara langsung kepada konsumen terakhir. Adapun, semua barang dagangan tersebut akan dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga.

Selain itu, sistem kerja yang biasa digunakan pada bisnis ritel adalah menghubungkan produsen utama [grosir besar] dengan konsumen yang melakukan pembelian barang dalam jumlah kecil maupun bentuk satuan.


Fungsi Bisnis Ritel

Umumnya, hakikat bisnis ritel adalah membuat kedua pihak pembeli maupun penjual merasa diuntungkan. Hal tersebut dapat dicapai dengan memahami beberapa fungsi bisnis ritel yang sangat krusial. Berikut ini adalah beberapa fungsi ritel dalam perdagangan.


Memudahkan Konsumen untuk Mendapatkan Barang

Keuntungan dengan kehadiran bisnis ritel adalah memudahkan konsumen memperoleh barang yang diinginkan. Tanpa adanya ritel, mereka akan mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena harus membeli langsung dari produsen.


Memberikan Keuntungan Bagi Produsen dan Grosir

Selain itu, manfaat lain dari bisnis ritel adalah dapat mendatangkan keuntungan bagi produsen maupun grosir. Seorang pengecer akan membeli barang dari produsen dalam jumlah banyak. Nantinya, dana tersebut dijadikan modal kembali untuk diputarkan dalam proses produksi..


Klasifikasi Bisnis Ritel

Beberapa klasifikasi bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang dibedakan berdasarkan produk barang dagangan, aset kepemilikan, maupun lokasi penjualan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

  1. Berdasarkan Produk yang Dijual
    Berdasarkan produk yang dipasarkan, ritel dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu, product retail yang menjual barang, contohnya toko mainan. Service retail dengan penawaran jasa seperti service kendaraan. Serta, non-store retail untuk memasarkan barang menggunakan media tertentu, misalnya vending machine.

  2. Berdasarkan Kepemilikan
    Ada tiga jenis ritel yang dikategorikan berdasarkan sifat pemiliknya, yakni ritel mandiri seperti warung, toko kelontong dan ruko, waralaba seperti franchise, dan kelompok usaha seperti swalayan atau department store yang terikat dalam satu manajemen.

  3. Berdasarkan Lokasi Penjualan
    Usaha ritel juga dapat dibedakan berdasarkan lokasi penjualannya. Pengusaha yang mempunyai akses langsung ke jalan besar termasuk ke dalam jenis ritel strip mal atau lahan komersial.


Tujuan Bisnis Ritel

Pada dasarnya, tujuan bisnis ritel adalah memudahkan pelanggan untuk membeli produk dengan menyediakan persediaan yang cukup dan dikemas dalam ukuran lebih kecil. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

  • Menyediakan berbagai pilihan barang sesuai keinginan pembeli.

  • Menawarkan produk barang dalam ukuran unit yang lebih kecil agar para konsumen dapat mencukupi kebutuhannya.

  • Menjadi penghubung antara distributor dengan konsumen.

  • Mengumpulkan informasi mengenai berbagai jenis barang yang menjadi kebutuhan pelanggan.


Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Ritel

Kesuksesan jalannya usaha sangat bergantung pada beberapa faktor pendukung. Adapun faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan bisnis ritel adalah lokasi strategis hingga suasana tempat usaha. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

  1. Lokasi Usaha
    Faktor utama yang wajib diperhatikan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis ritel adalah lokasi tempat usaha. Berikut ini beberapa cara untuk memilih lokasi yang tepat.

    Fasilitas umum

    Fasilitas umum yang memadai dapat menjadi pendorong minat calon pembeli untuk berbelanja di toko ritel. Misalnya, lokasi memilih lokasi yang berada di dekat sarana transportasi, baik itu terminal angkutan umum ataupun stasiun kereta.

    Peraturan/perizinan

    Perijinan bisnis ritel adalah salah satu faktor penting dalam kesuksesan kegiatan usaha. Pastikan untuk memilih lokasi yang bukan sengketa dengan mempertimbangkan beberapa peraturan berlaku.

  2. Harga yang Tepat
    Selanjutnya, faktor pendukung dari bisnis ritel adalah penetapan harga. Jika suatu toko menawarkan produk dengan harga tinggi, maka calon konsumen akan berpindah ke toko lain yang memiliki harga lebih rendah. Namun, penentuan harga terlalu murah pun dapat mengakibatkan sedikitnya perolehan keuntungan.

  3. Suasana Toko
    Komponen lain sebagai pendorong majunya bisnis ritel adalah keadaan tempat usaha. Suasana yang nyaman dapat mendorong minat calon pelanggan untuk datang ke toko Anda. Misalnya, memasang musik kekinian maupun mengatur lighting toko.


Tips Memulai Bisnis Ritel

Hal pertama dalam tahapan pengelolaan sumber daya manusia bisnis ritel adalah menerapkan beberapa tips dan strategi dalam menjalankan usaha. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Kode Khusus
    Saat menjalankan usaha ritel, tentu akan ada ratusan barang yang harus diatur dan dipasarkan kepada calon konsumen. Anda dapat berikan beberapa kode khusus pada setiap item barang agar memudahkan Anda untuk mengingat dan memperkirakan jumlahnya.

  2. Tidak Menaruh Semua Barang di Display
    Hindari untuk menampilkan semua barang yang dijual dalam display. Pilihlah beberapa item saja yang sekiranya laku di pasaran dan sisanya dapat disimpan di gudang persediaan untuk mencegah risiko terjadinya pencurian.

  3. Sistem First In First Out
    Bagi sebagian produk yang memiliki masa kadaluarsa singkat, pastikan Anda untuk melakukan pengecekan rutin dengan sistem first in first out. Hal ini bertujuan agar tidak ada barang terbuang.


Contoh Bisnis Ritel di Indonesia

Manajemen bisnis ritel adalah sistem pelayanan konsumen dalam jumlah masif, tentunya memiliki banyak produk di dalamnya. Secara otomatis, bisnis ini terbagi menjadi beberapa jenis Berikut jenis-jenis usaha ritel yang harus Anda ketahui.

  1. Toko serba ada
    Biasanya, tujuan dibentuknya bisnis ritel adalah menyediakan berbagai produk untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari calon konsumen. Contohnya, mini-market, supermarket, dan department store.

  2. Khusus yang Menjual Satu Jenis Produk Toko
    Biasanya, usaha ritel jenis ini mempunyai beberapa kategori yang sempit namun fokus. Contohnya, showroom mobil, bengkel, restoran, toko mainan, obat, perhiasan, pakaian, dan toko buku.

  3. Pengecer Non-Toko
    Perkembangan bisnis ritel di Indonesia seiring dengan majunya teknologi saat ini. Misalnya saja menjadi pengecer non-toko. Jenis usaha ini akan memanfaatkan sarana alat komunikasi, seperti email, website, aplikasi, bahkan telepon untuk menjual produk eceran.


Itulah tadi penjelasan OCBC mengenai apa itu bisnis ritel, klasifikasi hingga contoh bisnis ritel di Indonesia. Sebagai pebisnis, penting bagi Anda untuk menentukan bisnis seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan dan disukai konsumen. Semangat berbisnis!


Baca Juga:

Bisnis retail punya potensi keuntungan luar biasa. Pahami apa itu retail dan karakteristiknya agar usaha berjalan sesuai harapan.

Di era perkembangan ekonomi yang makin cepat dewasa ini, tentu Anda sudah cukup sering mendengar mengenai bisnis ritel. Bahkan bisa jadi, Anda ingin memulai bisnis ritel Anda sendiri saat ini. Jika memang demikian, sudahkah Anda memahami dan mengerti lebih dalam apa itu retail dan fungsinya?


Apa itu Bisnis Ritel

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai bisnis ritel, amat penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu bisnis ritel secara jelas dan gamblang untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai bisnis ini sebelum terjun secara langsung di dalamnya. Pada dasarnya, bisnis ritel adalah bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali.

Bisnis ritel berbeda dari bisnis grosiran. Konsumen bisnis ritel tidak menjual kembali produk yang telah dibelinya, sementara konsumen bisnis grosir menjual kembali produk yang telah dibelinya. Hal ini berdampak besar pada harga barang yang ditawarkan di level ritel dan grosir.

Lantas bagaimana rantai persediaan barang pada bisnis ritel berjalan? Tentu Anda wajib memahami ini jika ingin terjun di bisnis ritel. Rantai persediaan barang bisnis ritel terdiri dari produsen, grosiran, peritel, dan konsumen. Produsen secara langsung berhubungan dengan bisnis grosir, kemudian bisnis grosir menjual pada peritel, lalu peritel menjualnya kembali pada konsumen yang menggunakan produk tersebut secara langsung.


Fungsi Bisnis Ritel

Menjadi bagian terakhir dari rantai persediaan produk memberikan fungsi tersendiri bagi bisnis ritel. Untuk menjadi pebisnis ritel yang sukses, memahami fungsi bisnis ritel adalah hal yang krusial. Berikut beberapa fungsinya secara umum.

1. Ujung tombak pemasaran produk

Fungsi bisnis ritel yang utama adalah menjadi bagian terakhir dari rantai pasokan barang dari produsen ke konsumen. Fungsi bisnis ritel amat penting untuk menjaga agar produsen bisa fokus dalam memproduksi barang tanpa harus terganggu oleh banyaknya usaha yang harus dilakukan untuk berhadapan dengan konsumen yang ingin membeli produk untuk dikonsumsi. Tanpa adanya bisnis ritel, produsen harus memikirkan bagaimana menghasilkan produk yang bisa bersaing dengan produk lain sembari berhubungan dengan konsumen. Hal ini bisa mengganggu proses produksi dan mengacaukan kesediaan barang.

2. Memudahkan konsumen mendapatkan produk

Bisnis ritel juga berfungsi sebagai perantara untuk memudahkan konsumen dalam membeli barang. Bayangkan saja jika saat Anda membutuhkan sebuah barang Anda harus membelinya ke pabrik terlebih dahulu, tentu akan sangat merepotkan. Berapa banyak pabrik yang harus dikunjungi jika Anda ingin belanja bulanan? Di sinilah fungsi bisnis ritel untuk memudahkan konsumen membeli barang secara satuan dan menyediakan berbagai jenis barang dalam satu lokasi.

3. Membantu promosi produk

Fungsi penting lain bisnis ritel adalah untuk menawarkan produk kepada konsumen secara maksimal. Itu sebabnya pada bisnis ritel jenis apapun, selalu memiliki tenaga penjualan atau sales marketing, pelayanan pelanggan, serta katalog produk. Bisnis ritel tidak sekadar menjual barang, namun juga termasuk mempromosikan barang dan mengedukasi konsumen akan produk yang dijualnya.

4. Mengobservasi pasar

Dikarenakan bisnis ritel berhubungan langsung dengan konsumen, maka ritel sekaligus menjadi ujung tombak untuk mengetahui perilaku konsumen dan tren pasar. Bisnis ritel mendapatkan timbal balik langsung dari konsumen, sehingga bisnis ritel bisa mengembalikannya pada grosiran atau produsen. Dengan demikian, keberlangsungan produk bisa terjaga.


Karakteristik Bisnis Ritel

Memahami dengan baik apa itu bisnis ritel dan tahu benar apa fungsinya tidak serta merta membuat seseorang mampu menjalankan bisnis ritel dengan baik. Jika Anda sungguh-sungguh ingin terjun dalam dunia bisnis ritel, Anda perlu memahami karakteristik bisnis ritel secara utuh. Dengan memahami secara utuh karakteristik bisnis ritel, Anda bisa memikirkan strategi yang tepat untuk memulainya.

Berikut ini beberapa karakteristik penting bisnis ritel yang wajib Anda tahu sejak sebelum memulai bisnis. Bahkan ketika bisnis sudah berjalan nantinya, Anda bisa melakukan perubahan dan penyesuaian untuk memastikan keberlangsungan bisnis Anda.

1. Bisnis ritel menjual barang dalam jumlah satuan

Dalam menjual barang, bisnis ritel melakukannya dalam jumlah satuan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memerhatikan bagaimana mempromosikan barang untuk menarik minat pembeli. Cara mempromosikan barang pun harus bisa menjelaskan fitur dan keuntungan yang dimiliki produk yang bersangkutan entah itu secara gamblang dan panjang lebar, atau secara singkat, padat, dan jelas.

Karena menjual barang dalam jumlah satuan, bisnis ritel juga harus menyediakan stok barang untuk konsumen. Kunci penting dari menyediakan stok barang adalah bagaimana peritel bisa menyediakan barang kapan pun konsumen membutuhkannya.

2. Bisnis ritel berhadapan secara langsung dengan konsumen

Sebagai akhir dari rantai persediaan barang, maka bisnis ritel akan berhadapan dan berhubungan langsung dengan konsumen. Bisnis ritel perlu memiliki sistem dan proses pembayaran produk yang tidak ribet, cepat, dan mudah. Terjun di bisnis ritel juga berarti perlu memahami persaingan harga pasar agar bisa memberikan harga terbaik bagi konsumen dan mendapatkan profit yang maksimal. Banyak bisnis ritel yang memberikan layanan lebih dalam meraih konsumen seperti menyediakan toko offline dan online, konsultasi belanja, dan banyak hal ekstra lainnya.

3. Bisnis ritel memiliki berbagai jenis sesuai kebutuhan konsumen

Dengan karakteristik bisnis ritel yang melayani konsumen dalam jumlah masif dan tak jarang melibatkan banyak produk di dalamnya, maka secara otomatis bisnis ritel terbagi dalam beragam jenis. Berikut jenis-jenis bisnis ritel yang perlu Anda ketahui:

1. Toko serba ada

Disebut toko serba ada [grocery store] karena jenis bisnis ritel ini menyediakan banyak kategori produk yang umumnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen. Beberapa kategori produk yang tersedia antara lain makanan segar, makanan kalengan, snack, minuman, kosmetik, kebutuhan dapur, kebutuhan kamar mandi, serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Contoh fisik dari toko serba ada adalah department store, supermarket, mini-market, dan lain sebagainya.

2. Toko khusus yang menjual satu jenis produk atau layanan saja

Selain toko serba ada, ada pula toko khas atau toko yang hanya menjual satu jenis produk atau layanan saja—meski kadang tidak terbatas pada satu merek produk saja. Bisnis ritel model ini biasanya memiliki rentang kategori yang sempit namun fokus. Beberapa contohnya adalah bengkel, showroom mobil, restoran, toko obat, toko mainan, toko perhiasan, toko pakaian, dan masih banyak lainnya.

3. Pengecer non-toko

Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang komunikasi dan internet, menghasilkan jenis bisnis ritel baru yang terus berkembang setiap harinya yaitu pengecer non-toko. Mereka yang terjun di bisnis ritel non-toko memanfaatkan email, website, aplikasi mobile, hingga telepon untuk menjual produk eceran mereka.


Inspirasi Bisnis Ritel yang Menguntungkan

Bisnis ritel memiliki potensi yang besar mengingat pasarnya adalah konsumen perorangan yang terus bertumbuh setiap waktu. Konsumen ini pulalah yang menentukan tren bisnis ritel mana yang sedang diminati dan punya potensi paling menggiurkan. Nah, berikut adalah beberapa inspirasi bisnis ritel yang berpotensi mendatangkan keuntungan yang besar bila digarap dengan baik secara maksimal.

1. Kedai kopi

Sudah bukan rahasia lagi jika bisnis ritel yang satu ini tengah booming dan selalu diminati oleh konsumen. Menjamurnya kedai-kedai kopi di hampir setiap kota di Indonesia menjadi indikator bahwa bisnis ini sangat potensial. Tak masalah apakah itu usaha kedai kopi kecil hingga kedai kopi waralaba, kebutuhan konsumen akan kopi sebagai bagian dari gaya hidup membuat bisnis ritel yang satu ini bisa dipertimbangkan.

2. Ritel online

Bagi Anda yang jeli melihat potensi pasar daring atau online, maka Anda akan sadar jika bisnis ritel online potensinya masih amat sangat besar. Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus tumbuh, potensi berjualan barang atau jasa secara online pun makin menjanjikan. Bisnis ritel online mengandalkan interaksi penjual dan pembeli lewat antarmuka pengguna baik melalui komputer PC maupun smartphone. Bahkan, dengan modal yang sangat terbatas pun Anda bisa mulai berjualan dengan bergabung lewat marketplace besar yang banyak tersedia.

3. Jasa laundry

Gaya hidup masyarakat perkotaan masa kini sudah semakin sibuk sehingga menyisakan tidak banyak waktu untuk mengerjakan urusan domestik rumah tangga. Sayangnya, tidak semua orang mampu mengakomodir penggunaan jasa pembantu rumah tangga untuk mengatasinya. Jasa laundry menjadi salah satu solusi cepat dan mudah yang menjawab kebutuhan tersebut. Itu sebabnya, bisnis ritel jasa laundry waralaba punya potensi besar, khususnya di kota-kota besar Indonesia. Tak perlu ribet soal strategi dan sistemnya, sebab Anda tinggal mengikuti aturan yang disediakan waralaba tersebut.

4. Bengkel

Pertumbuhan industri otomotif yang meningkat tiap tahunnya memberikan dampak positif bagi bisnis ritel seperti bengkel dan sejenisnya. Kendaraan-kendaraan yang semakin banyak di jalanan membutuhkan perawatan, dan bengkel adalah jawabannya. Memang, kendala terbesar pada usaha bengkel adalah modal usahanya. Namun, Anda tak perlu khawatir karena terdapat banyak bank yang bisa memberikan dana bantuan modal yang bisa diangsur secara ringan.

5. Klinik kecantikan

Tuntutan akan penampilan yang maksimal membuat banyak orang tak ragu untuk berbondong-bondong datang ke klinik kecantikan demi mendapatkan perawatan wajah dan tubuh. Kondisi ini menghadirkan potensi keuntungan yang tinggi pada bisnis ritel klinik kecantikan. Ada banyak waralaba klinik kecantikan yang bisa Anda pilih. Biasanya, tiap klinik kecantikan juga memiliki produknya sendiri yang bisa dijual. Dengan demikian, potensi keuntungan Anda bisa berlipat ganda.

6. Toko gadget

Perkembangan teknologi juga berdampak di industri elektronik, khususnya gadget. Setiap harinya, ada banyak teknologi baru yang dikembangkan dan dibenamkan pada gadget seperti smartphone, kamera, jam tangan, dan lainnya. Itu sebabnya bisnis ritel berjualan gadget punya potensi keuntungan yang juga sangat tinggi. Dengan diluncurkannya smartphone baru setiap tahunnya, konsumen tentu ingin berganti smartphone. Bisa dibilang, potensi keuntungannya rutin dan tidak akan ada habisnya.

Memulai bisnis ritel memerlukan perencanaan yang matang dan modal yang cukup. Dengan pemahaman yang baik mengenai bisnis ritel, Anda akan mampu membuat sebuah perencanaan bisnis yang matang. Lebih baik lagi jika didukung oleh adanya modal yang cukup. Jangan ragu untuk mengajukan pinjaman modal pada bank yang terpercaya agar bisnis ritel Anda berjalan dengan baik.

Kini, HSBC pun hadir dengan menawarkan produk dan fitur yang bisa membantu Anda meraih sukses dalam bisnis ritel, mulai dari tabungan bisnis hingga pinjaman usaha. Temukan penawaran terkini atau cari tahu lebih lanjut tentang HSBC Retail Business Banking di tautan di bawah ini.

Raih sukses dalam bisnis UKM Anda dengan HSBC Retail Business Banking!


References:

  • smallbusiness.chron.com/types-businesses-considered-retail-340.html
  • smallbiztrends.com/2017/06/low-cost-retail-business-ideas.html
  • thebalancesmb.com/what-is-retail-2892238

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề