Usaha untuk mengatasi sampah yang berserakan di jalan antara lain adalah

Masyarakat yang sadar dan turut berpartisipasi dalam mengelola sampah merupakan salah satu ciri untuk mewujudkan indikator smart people. Sayangnya, sampah yang bertebaran di mana-mana atau tingginya jumlah sampah yang diproduksi ibu kota menandakan bahwa masih banyak perilaku masyarakat Jakarta yang harus diperbaiki untuk mencapai hal tersebut.

Untuk itu, kita bisa memulai perubahan dari hal-hal kecil. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

1. Pilah dan Buang Sampah pada Tempatnya

Membuang sampah di tempat sampah memang terlihat seperti hal yang sepele, namun manfaatnya sangatlah besar untuk mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan bersih dan indah. Jangan lupa untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik sebelum dibuang ke tong masing-masing agar memudahkan proses daur ulang.

Jika berada di rumah, taruhlah sampah organik seperti sisa makanan di depan rumah untuk diangkut petugas kebersihan, sementara sampah anorganik seperti botol plastik dapat ditukarkan di bank sampah terdekat dengan uang. Kita bisa mendapatkan tambahan uang saku ratusan ribu per bulan hanya dari sampah, lho!

Tahukah Anda, makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di Jakarta. Sampah makanan mencapai kurang lebih 2,7 juta ton per tahun atau 54% dari total sampah ibukota. Oleh karena itu, habiskanlah makanan yang kita masak atau beli. Apabila kelebihan makanan, kita bisa memberikannya pada tetangga serta mereka yang membutuhkan. Selain mengurangi sampah, berbagi makanan juga dapat mengurangi angka kelaparan.

3. Membawa Kantung Belanja dan Alat Makan Sendiri

Membawa kantung belanja dan alat makan sendiri sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik. Plastik sendiri merupakan material yang sangat sulit terurai dan dapat mencemari kualitas air dan tanah. Oleh karena itu, menggunakan totebag berbahan kain saat berbelanja atau membawa tumbler saat bepergian akan turut menurunkan jumlah sampah plastik yang beredar. Selain itu, membawa makanan bekal sendiri juga akan membiasakan gaya hidup sehat.

4. Donasikan Barang-barang yang Tidak Terpakai

Banyak dari kita yang membuang barang tidak terpakai yang menumpuk di gudang atau sudut-sudut rumah. Mendonasikan barang-barang tersebut ke orang lain tentu merupakan tindakan yang lebih mulia karena akan mengurangi jumlah sampah yang kita buang sekaligus membantu orang-orang yang lebih membutuhkan.

5. Daur Ulang dan Buat Kompos dari Sampah

Jika Anda ingin mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, mendaur ulang sampah atau membuat kompos dapat dijadikan pilihan. Sampah berbahan plastik seperti kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang belanja atau berbagai kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, sampah organik bisa dijadikan kompos untuk menyuburkan tanaman dan bunga.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani sampah. Tentunya ada berbagai cara kreatif lain yang dapat membantu mewujudkan Jakarta yang bebas sampah. Namun, yang terpenting adalah mulai merealisasikannya dari sekarang.

Artikel terbaru tentang Jakarta Smart City bisa diakses melalui smartcity.jakarta.go.id. Pastikan juga mengikuti media sosial berikut.

Sadarkah kamu rata-rata menghasilkan sampah sebanyak 800 gram setiap harinya, berarti dalam setahun kamu menyumbang sampah seberat 292 Kg. Itu hanya sampah yang dihasilkan oleh satu orang loh, terbayangkan berapa banyaknya sampah yang dihasilkan manusia setiap tahunnya? Nah karena itulah pentingnya melakukan pengelolaan sampah di rumah.

Tujuan pengelolaan sampah adalah membuat sampah memiliki nilai ekonomi atau merubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kamu dapat membantu untuk menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Bagaimana sih cara pengelolaan sampah yang benar di rumah? Simak cara melakukannya di bawah ini.

1. Pisahkan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya

Langkah pertama sistem pengelolaan sampah di rumah adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Secara garis besar kamu dapat memisahkan sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.

Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk setiap jenis-jenis sampah. Kalian pasti sudah tahu, sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik.

Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan memudahkan kamu untuk memudahkan kamu dalam pengelolaan sampah di rumah kamu pada langkah berikutnya.

2. Pengelolaan Sampah Organik

Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kamu gunakan untuk berkebun. Namun jika kamu tidak suka berkebun atau tidak suka dengan aroma yang ditimbulkan selama pembuatan pupuk kompos, kamu dapat mendonasikan sampah organik ke sahabat yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman. Karena mereka pasti dengan senang hati menerimanya untuk dibuat menjadi pupuk kompos.

3. Pengelolaan Sampah Anorganik

Sebagian sampah anorganik dapat didaur ulang, seperti kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya. Jika kamu tidak yakin apakah sebuah kemasan makanan dapat didaur ulang atau tidak, kamu dapat memeriksa logo daur ulang pada kemasan makanan tersebut. Jika terdapat logo daur ulang, maka kemasan makanan tersebut dapat didaur ulang. Bawa sampah-sampah anorganik tersebut ke pusat daur ulang sampah terdekat atau kamu juga bisa memberikannya kepada pemulung.

4. Pengelolaan Sampah Berbahaya

Pisahkan sampah-sampah berbahaya untuk dibawa ke pusat daur ulang. Petugas pusat daur ulang pasti tau cara untuk mendaur ulang sampah berbahaya agar tidak merusak lingkungan.

Untuk barang-barang elektronik yang sudah rusak alias menjadi sampah, kamu dapat mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya. Beberapa perusahaan elektronik menerima barang elektronik bekas untuk mereka daur ulang kembali menjadi produk elektronik baru.

5. Reduce, Reuse and Recycle!

Budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan 3R, dari diri kamu. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai. Untuk menghemat penggunaan plastik, kamu bisa baca lebih lengkap di artikel lainnya yang membahas diet sampah plastik.

Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman. Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak lagi barang bekas yang bisa digunakan kembali dengan ide kreatifmu!

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mendaur ulang sampah-sampah yang dapat didaur ulang kembali. Dengan membawa sampah tersebut ke pusat daur ulang, seperti yang telah dibahas mengenai pengelolaan sampah anogarnik di atas.

Nah sebagai generasi millennial, apakah kalian sudah melakukan lima langkah pengelolaan sampah di rumah kalian demi planet kita tercinta? Jangan lupa hal yang paling mendasar yang harus selalu dilakukan, yaitu selalu membuang sampah pada tempatnya!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề