Watak protagonis dalam cerita fabel jika diibaratkan pada karakter manusia disebut

Fabel adalah cerita yang mengisahkan dan menggambarkan hewan berperan seperti manusia. Jenis cerita ini sudah ada sejak zaman dahulu serta sering digunakan sebagai sarana untuk memberikan pendidikan budi pekerti kepada anak-anak.

Cerita fabel adalah sebuah kisah yang umumnya menampilkan lakon binatang sebagai karakter utamanya. Salah satu cerita fabel yang sangat populer yaitu cerita Si Kancil. Tokoh hewan ini kerap digambarkan memiliki kecerdasan dan kecerdikan untuk memecahkan suatu masalah.

Dalam karya prosa lama, fabel adalah genre cerita yang unik. Tidak hanya di Indonesia saja dongeng dan cerita fabel sudah berkembang di luar negeri. Beberapa film kartun dan animasi juga mengangkat genre ini sebagai alur cerita utamanya.

Untuk mengetahui apa itu cerita fabel dan bagaimana karakteristik karya prosa tersebut, simak pembahasannya berikut ini.

Apa Itu Fabel?

Kita tentu mengenal acara Spongebob Squarepants, yang merupakan serial kartun yang sangat populer di Indonesia. Cerita utamanya mengisahkan tentang keseharian Spongebob dan teman-temannya.

Karakter Spongebob sendiri adalah hewan bawah laut yang digambarkan dapat beraktivitas layaknya manusia. Memiliki alur cerita unik, serial ini sangat digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Baca Juga

Serial Spongebob Squarepants menjadi salah satu genre kartun yang mengangkat cerita fabel. Sesuai definisinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang disisipkan pada hewan sebagai pemeran di dalam kisahnya.

Pada umumnya fabel adalah kumpulan cerita dengan tokoh hewan, yang dapat berpikir dan berinteraksi seperti manusia. Dikutip dari Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, cerita fabel merupakan cerita fantasi tentang binatang yang piawai berbicara, yang bersikap bagaikan manusia serta sering diselingi pesan moral. Oleh karena itu, kisah jenis ini banyak digunakan sebagai perlambang dan teladan tentang hidup manusia.

Masih merujuk pada sumber yang sama, dalam pembuatannya teks fabel adalah alat untuk menyisipkan wejangan ataupun kritik sosial tanpa menggurui siapa pun. Sifat cerita fabel yang mudah dicerna oleh anak-anak, menjadikan bacaan ini sebagai sarana dalam menyalurkan pesan moral untuk pembentukan karakter.

Sementara itu, penjelasan tentang fabel juga dimuat dalam sejumlah buku cerita anak. Misalnya buku 56 Fabel Yang Menginspirasi Dan Mengubah Hidup Anda: Kisah-kisah Penuh Makna Dari Dunia Satwa Untuk Meraih Kesuksesan Hidup. Di dalam buku ini dijelaskan, fabel adalah cerita pendek atau dongeng yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan dengan binatang. Karakter-karakter yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili karakter-karakter manusia.

Dari semua uraian di atas secara singkatnya, fabel adalah cerita yang sarat akan pesan-pesan tentang moral dan budi pekerti. Semua pesan moral ini disisipkan dan diibaratkan dengan tingkah laku serta interaksi hewan yang digambarkan dapat beraktivitas layaknya manusia.

Karakteristik dan Struktur Fabel

Menurut buku Sastra Indonesia Untuk Siswa Madrasah Aliyah (MA), struktur dan karakteristik cerita fabel tidak jauh berbeda dengan cerita fantasi. Struktur fabel adalah orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Lebih lanjut berikut uraian lengkapnya:

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian awal yang mengenalkan tokoh, latar tempat dan waktu, serta awalan masuk ke tahap berikutnya.

2. Komplikasi

Komplikasi bagian urutan yang menjelaskan sebab dan akibat dalam sebuah cerita. Ini merupakan bagian inti cerita yang berisi permasalah pokok pada cerita tersebut.

3. Resolusi

Resolusi merupakan bagian lanjutan dari komplikasi dan menjadi inti dari penyelesaian masalah.

4. Koda

Koda adalah bagian akhir cerita dan berisi kesimpulan. Kesimpulan ini bisa menjadi bahan yang dapat memberikan pesan-pesan moral dari sebuah cerita.

Baca Juga

Selain struktur di atas, karakteristik cerita fabel adalah menggunakan hewan sebagai karakter utamanya. Dilansir dari Zenius, berikut ciri-ciri dalam cerita fabel:

  • Tokohnya adalah binatang yang watak dan perilaku seperti manusia.
  • Tema cerita tentang hubungan sosial.
  • Konflik dalam cerita diambil dari kehidupan manusia.
  • Memiliki latar tempat, latar waktu, dan alur.
  • Umumnya menggunakan sudut pandang orang ketiga.
  • Di akhir cerita terdapat amanat atau pesan.

Contoh Cerita Fabel

Seperti telah dijelaskan, cerita fabel adalah kisah yang memberikan karakter hewan bisa bertingkah laku layaknya manusia. Ada banyak contoh cerita fabel yang beredar dan sering kita dengar. Berikut ini ada beberapa contoh cerita fabel yang memiliki pesan moral.

Contoh Fabel 1

Cerita fabel “Beruang dan Lebah” dikutip dari situs Penerbitdeepublish.com:

Pada suatu hari, ada seekor beruang berjalan di sepanjang hutan sedang mencari makanan. Beruang berniat mencari buah-buahan untuk bekal makanannya selama beberapa hari. Tanpa sengaja, beruang menemukan pohon yang tumbang. Ternyata pohon tersebut dihuni sekelompok lebah yang sedang membuat sarang. Beruang penasaran dengan sarang lebah tersebut.

Beruang mulai mengendus-endus sarang yang dibuat lebah menggunakan hidungnya. Dengan sangat hati-hati, beruang melihat ke dalam sarang. Si beruang berharap para lebah tidak sedang berada di dalam sarangnya sehingga ia bisa mengambil madu di dalam sarang tersebut.

Malangnya si beruang, ternyata saat ia mengintip ke dalam sarang, sekelompok lebah sedang menuju ke sarangnya setelah mencari sari bunga-bunga. Rubah tak bisa menghindari serangan yang dilakukan para lebah kepadanya.

Si beruang berusaha bersusah payah mencoba melawan dan berlari menuju ke rumahnya. Sayangnya, para lebah malah makin ganas dan memanggil para lebah lain yang ada di hutan. Akhirnya beruang tidak bisa menyelamatkan diri dan pasrah tubuhnya disengat oleh kawanan lebah.

Pesan moral atau amanat yang kita ambil di dalam cerita tersebut adalah tidak boleh bertindak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu dan harus berpikir mengenai perasaan orang lain yang terganggu dengan sikap yang kita lakukan.

Contoh Fabel 2

Cerita fabel “Cerita Si Kancil dan Harimau” dikutip dari situs Ruangguru.com:

Pada suatu hari, terjadilah kelaparan di sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan dihuni oleh para Harimau. Mereka sangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Akhirnya, Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan. 

Perjalanan ke pulau kecil di seberang cukup jauh. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat tujuan. Di sana mereka sangat takjub dengan melihat keindahan alam pulang kecil tersebut. Namun, setibanya mereka disana. Mereka hanya melihat seekor Kancil kecil di tepi pantai. Kancil pun segera berlari. Namun, ia terlambat. Ia sudah di kepung oleh para Harimau. 

‘’Hei Kancil! Di mana Rajamu? Kami datang untuk meminta makanan. Jika kalian menolak, kami akan menyerang pulau kecil ini. Dan lihatlah, kami membawa potongan kumis raja kami.’’ Kata prajurit Harimau dan menunjukkan kumis rajanya. 

‘’Kumis ini besar sekali. Pasti raja Harimau sangat besar dan kuat. Aku akan membawa kumis raja Harimau dan menunjukkannya kepada raja kami.’’ Kata Kancil. Sebenarnya, Kancil sangat kebingungan karena di pulau kecil tersebut tidak terdapat seorang Raja.

Pada saat itu, Kancil melihat sahabatnya seekor Landak yang sangat besar. Ia pun langsung menemukan sebuah ide. ‘’Hei sahabatku. Kemarilah, bantuanmu!’’ kata Kancil.

“Aku sangat membutuhkan bantuanmu!”

‘’ Hah? Bantuanku? Buat apa Cil?’’ Tanya Landak. ‘’ Untuk keselamatan semua hewan di pulau ini.’’ Jawab Kancil.

Akhirnya, Landak pun mencabut durinya yang paling besar, tajam dan panjang. Setelah mendapatkan duri tersebut. Kancil langsung berlari membawa duri Landak dan menyerahkan kepada para Harimau. 

Kancil pun mencari di mana para Harimau itu. Akhirnya, Kancil berhasil menemukan mereka di tepi pantai. Mereka tertidur sangat pulas. Kancil pun membangunkan panglima Harimau.

‘’Tuan, raja kami siap untuk berperang. Sebagai buktinya. Raja kami pun mengirimkan kumisnya.’’ Kata Kancil tegas. Ia pun langsung menyerahkan kumis Landak kepada para Harimau. 

‘’Ini kumis raja mu?’’ Tanya panglima Harimau. ‘’ Iya, itu adalah kumis raja kami yang paling kecil. Raja kami pun menerima tantangan dari raja kalian.’’ Kata Kancil. Para Harimau pun sangat terkejut melihat kumis raja pulau kecil yang besar dan tajam. 

‘’Kumis raja Kancil sangat besar. Sangat besar dari kumis raja kita. Kita pasti akan sulit untuk melawannya.’’ Bisik panglima Harimau kepada para prajuritnya. ‘’Lalu bagaimana?” Tanya salah satu Harimau. ‘’ Sebaiknya kita segera pergi dari pulau ini.’’ Jawab panglima Harimau. 

Akhirnya, para Harimau pergi meninggalkan pulau kecil tersebut. mereka pun melanjutkan perjalanan ke pulau lainnya untuk mencari makanan. Sejak saat itu, tidak ada satu Harimau pun yang berani datang ke pulau kecil. Semua itu berkat kecerdikan Kancil dan kecerdikannya.

Contoh Fabel 3

Cerita fabel “Gajah yang Baik Hati” dikutip dari situs Ruangguru.com:

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan sambil terus berjalan mencari air.

Di tengah perjalanan dia melihat kolam air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.

Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’

‘’Aku ... Si Kancil, sahabatmu.’’

Kancil terdiam sesaat, mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’

“Yang benar kau mendapat ikan?’’

“Bener … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’ 

Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.

“Kau mau memanfaatkanku ya, Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu?’’ tanya Gajah.

Kancil hanya terdiam, “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Ia mulai putus asa.

Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.

“Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini,” dia berpikir apakah ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba Gajah muncul kembali.. Kancil meminta tolong kembali. 

“Tolong aku, aku berjanji tidak akan jail lagi.”

“Janji?” Gajah menekankan.

“Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan merugikan binatang lain?’’

“Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas.

“Terima kasih, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini” ujar kancil saat sudah sampai di atas.

Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada binatang lain. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.

Itulah pembahasan tentang fabel, cerita yang menggambarkan tokoh hewan dengan watak seperti manusia. Jenis prosa lama ini juga disebut sebagai cerita moral karena mengandung pesan-pesan yang baik.