Whipping cream tahan berapa lama di suhu ruang

PUNYA sisa whipping cream usai membuat kue? Jangan langsung berpikir untuk membuangnya karena sisa whipping cream masih bisa digunakan asalkan disimpan dengan benar.

Praktisi kuliner Fatmah Bahalwan yang dihubungi Okezone melalui pesan elektronik mengatakan, whipping cream bisa disimpan lebih dari dua minggu asalkan cara penyimpanannya benar.

"Simpan whipping cream sisa bisa dalam kulkas saja. Tapi harus ditempatkan dalam wadah tertutup atau plastik rapat," jelas Fatmah.

Jika suhu kulkas stabil dan penyimpanannya benar, sisa whipping cream bisa tahan lebih dari dua minggu dan aman untuk digunakan lagi.

Fatmah lanjut menjelaskan, jika sisa whipping cream hendak digunakan sebaiknya dikocok kembali agar teksturnya tetap lembut. "Keluarkan dari kulkas lalu kocok lagi pakai kecepatan sedang sampai teksturnya kembali lembut," imbuh Fatmah.

(ndr)

Cara sederhana untuk membuat dan menyimpan whipped cream berkualitas yang kental, lembut, dan enak dari krim cair.

Dari sekian jenis yang digunakan dalam dunia memasak, krim kocok atau whipped cream paling dikenal. Whipped cream merupakan krim yang dikocok sehingga teksturnya berubah jadi lembut dan ringan. Pemakaian whipped cream tak hanya digunakan sebagai dekorasi kue. Tapi juga bisa digunakan sebagai isian, topping, atau campuran kue, roti, bahkan minuman.

Selain itu, ada yang warnanya putih bersih. Ada pula yang warnanya putih gading. Begitu juga dengan rasanya. Ada whipped cream yang manis dan juga tawar. Whipped cream mengandung lemak 25-30%.

Bahan utama krim kocok adalah krim. Bentuknya bisa bubuk atau cair. Krim cair lebih praktis karena tidak perlu ditambah air sebelum pengocokan. Kamu bisa langsung melakukan pengocokan menggunakan mixer hingga mengembang. Namun, krim kocok tidak bisa asal jadi dan mengembang saja.

Baca Juga : Cara Mengetahui Salmon Berkualitas Premium

Whipped cream dapat dikatakan bagus jika memiliki indikasi di bawah ini:

  1. Teksturnya halus dan rata
  2. Sangat lembut
  3. Mengkilap dan kuat
  4. Bervolume 3 kali lipat setelah proses aduk

Resep Whipped Cream yang Enak dan Berkualitas

Cukup mudah membuat krim kocok. Bahkan kamu bisa lakukan sendiri di rumah dengan menggunakan pengocok, mixer, atau tangan. Untuk resep whipped cream rumahan, gunakan krim cair dan mixer supaya hasilnya maksimal. 

Kalau suka resep whipped cream sendiri dengan tambahan rasa seperti cokelat atau vanila. Kamu bisa tambahkan perasa sesuai selera. Kamu juga dapat membeli krim cair dengan rasa manis. Lebih lanjut, simak resep whipped cream sederhana dengan menggunakan UHT Cream dari Delisari berikut ini:

Bahan :

UHT Cream Monnalisa manis dengan vanila yang overrun (peningkatan volume yang dicapai selama proses whipping) hingga 4 kali dalam waktu 3-5 menit pengocokan.

Produk ini akan menghasilkan tekstur halus, kokoh, dan mengkilap setelah diaduk. Warnanya pun putih cerah. Cocok untuk dekorasi dan isian kue. Tapi, kamu bisa menyesuaikan produk krim cair lain sesuai dengan selera dan kebutuhan pribadi.

Cara membuat:

  1. Sebelum digunakan, dinginkan UHT Cream Monnalisa dalam kulkas.
  2. Masukan krim cair ke dalam wadah yang cukup besar. Meskipun terlihat sedikit, tapi setelah dikocok, krim kocok akan mengembang. Sehingga membutuhkan tempat yang lebih besar. Disarankan  menggunakan wadah stainless steel. Karena material tersebut mampu menahan dingin lebih baik. Pastikan kamu menggunakan wadah dan alat membuat krim kocok yang bersih. Hal ini dilakukan untuk untuk menghindari kontaminasi.
  3. Kocok krim cair menggunakan mixer sampai mengembang. Perhatikan tingkat kecepatan pengocokan. Sebaiknya kamu pasang speed sedang. Jangan terlalu cepat atau lambat.
  4. Krim Monnalisa sudah memiliki aroma vanilla dan rasa manis. Sehingga kamu tidak perlu menambahkan gula atau perasa lainnya. Lain cerita kalau kamu menggunakan krim cair yang tawar dan ingin rasa yang manis atau aroma lainnya. Kamu perlu menambahkan gula dan perasa yang bisa kamu masukkan saat krim mulai bertambah volumenya.
  5. 5. Kocok krim hingga soft peak. Dimana teksturnya lembut dan puncak krim terlihat tumpul. Saat tungkai pengaduk mixer diangkat, lihat tekstur krim dalam wadah. Krim kamu bisa dikatakan soft peak jika ujung atau puncak krim melengkung dan jatuh ke bawah. 
  6. Untuk hasil yang lebih kaku, lanjutkan pengocokan hingga hard peak dimana ujung atau puncak krim kaku dan tegak. Tekstur krim pun jadi lebih kuat dan tidak mudah jatuh.

Baca Juga : 7 Tips Memilih Distributor Jajanan Kekinian Terbaik dan Terpercaya

Cara Menyimpan Whipped Cream

Kalau kamu sudah tahu resep membuat whipped cream, kamu juga mesti tahu bagaimana cara menyimpannya. Ketika masih berbentuk krim cair, simpan dalam lemari es. Pastikan krim cair tersebut selalu dalam kondisi dingin.

Begitu juga dengan krim kocok yang sudah jadi. Seringkali, saat pembuatan kue, terdapat sisa krim kocok yang sayang kalau harus dibuang. Whipped cream masih bisa digunakan kembali lain waktu. Sebaiknya, habiskan krim dalam waktu 3 hari setelah disimpan dalam kulkas. Karena ada kemungkinan krim akan menyerap bau dari lemari pendingin.

  1. Pindahkan whipped cream ke dalam container atau wadah plastik yang tertutup rapat.
  2. Karena krim Monnalisa dari Delisari bisa disimpan di lemari es setelah diaplikasikan ke produk, kamu bisa masukkan wadah berisi sisa whipped cream tersebut ke dalam lemari es
  3. Saat ingin digunakan kembali, jangan lupa untuk mengocok kembali whipped cream untuk memastikan teksturnya masih lembut.

Membuat dan menyimpan krim kocok sama-sama mudah. Namun, tak bisa asal. Tapi, hal paling utama yang harus diperhatikan adalah pemilihan bahan baku. Delisari mempunyai berbagai jenis UHT cream dan  merk whipping cream cair yang bagus untuk hasil krim kocok yang lebih maksimal dan pastinya anti gagal. 

Krim kocok, atau yang lebih dikenal dengan sebutan whipped cream, merupakan salah satu produk olahan susu yang paling lezat dikonsumsi sesaat setelah dibuat, terutama jika krim dibuat sendiri di rumah alih-alih dibeli di supermarket. Namun, adakalanya Anda telanjur membuat krim dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga sulit menghabiskannya, atau memang sengaja melakukannya agar krim bisa dikonsumsi sewaktu-waktu diinginkan. Jika situasinya demikian, jangan lupa menyimpan krim dengan benar agar teksturnya tetap lembut dan kualitasnya tetap segar, baik itu di kulkas maupun freezer, hingga saatnya digunakan.

  1. 1

    Masukkan krim kocok ke dalam wadah kedap udara. Pada dasarnya, Tupperware berbahan plastik merupakan wadah kedap udara yang sangat cocok digunakan untuk menyimpan krim kocok. Namun, jika krim dibeli di supermarket alih-alih dibuat sendiri, sebaiknya simpan krim di wadah aslinya.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Pastikan wadah benar-benar tertutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Jika wadah terlihat rusak atau longgar, segeralah memindahkan krim ke dalam wadah kedap udara yang lain.

  2. 2

    Dorong wadah ke area paling belakang di kulkas Anda. Ingat, krim kocok harus disimpan di area yang bersuhu paling dingin dan stabil, yaitu di bagian belakang kulkas, alih-alih pada area di dekat pintu kulkas yang bersuhu lebih hangat.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Letakkan wadah berisi krim di bawah bahan makanan bersuhu dingin untuk menjaga kestabilan suhunya. Ingat, suhu yang stabil mampu mempertahankan tekstur dan konsistensi krim kocok!
    • Krim kocok dapat bertahan selama 5-7 hari jika selalu disimpan di dalam kulkas. Jika terus-menerus dikeluarkan, perubahan suhu yang drastis dapat membuat sisa krim kocok kehilangan teksturnya dan lebih cepat basi.

  3. 3

    Tambahkan gelatin ke dalam krim kocok rumahan untuk menstabilkan teksturnya. Caranya, cukup campurkan ¼ sdt. gelatin bubuk tawar dengan 60 ml air dingin di dalam panci berukuran kecil, lalu tunggu 4 menit hingga air terserap sempurna ke dalam gelatin. Kemudian, hangatkan larutan gelatin dengan api kecil hingga sepenuhnya larut sambil sesekali diaduk. Setelah krim dikocok hingga mencapai puncak yang lembut, masukkan larutan gelatin, lalu kocok krim kembali hingga puncak yang lembut terbentuk lagi.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Masukkan krim kocok yang telah distabilkan ke dalam wadah kedap udara, lalu simpan wadah di dalam kulkas selama 3-4 hari.
    • Pastikan suhu gelatin tidak panas ketika dicampur dengan krim kocok. Itulah mengapa, gelatin perlu terlebih dahulu didinginkan selama sekitar 10 menit sebelum dicampurkan ke dalam krim kocok.

  4. 4

    Amati bentuk krim dan cium aromanya untuk memastikan kualitasnya masih baik. Hati-hati, mengonsumsi krim yang telah basi dapat membuat Anda sakit! Oleh karena itu, belajarlah mengenali ciri-ciri krim kocok yang kualitasnya tidak lagi baik untuk dikonsumsi, seperti:[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Terjadi pemisahan antara krim yang bertekstur padat dengan susu yang bertekstur cair pada krim kocok
    • Menguarnya bau asam atau tidak sedap dari krim
    • Tekstur krim terlihat menyerupai pasta
    • Adanya bagian krim yang terlihat menguning (khusus untuk krim buatan pabrik yang dijual di supermarket)

  1. 1

    Alasi loyang dengan kertas perkamen. Pilih loyang yang berukuran cukup besar agar mampu memuat seluruh porsi krim kocok. Pastikan pula ukuran loyang sesuai dengan luas ruang yang tersedia di dalam freezer agar krim bisa dibekukan tanpa gangguan.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Penggunaan kertas perkamen akan memudahkan Anda untuk mengambil krim kocok yang telah dibekukan dari loyang.

  2. 2

    Letakkan sesendok krim kocok di atas kertas perkamen. Oleh karena krim akan mengembang ketika dibekukan, jangan lupa memberi jarak sekitar 4-5 cm antarkrim. Berusahalah agar ukuran setiap buah krim sesuai dengan rencana penggunaannya nanti.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Misalnya, jika krim akan dijadikan hiasan kopi atau cokelat panas, pastikan ukurannya tidak melebihi diameter cangkir.
    • Jika krim akan dijadikan hiasan beraneka hidangan penutup, sesuaikan ukurannya dengan porsi hidangan yang akan disajikan.

  3. 3

    Bekukan krim kocok semalaman atau sampai teksturnya benar-benar keras. Diamkan krim kocok semalaman atau minimal 3 jam di dalam freezer hingga teksturnya mengeras. Kemudian, pindahkan krim yang telah beku ke dalam kantong plastik klip atau wadah kedap udara berukuran besar. Seharusnya, kualitas krim tidak akan berubah selama 3-4 bulan.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Setelah krim mengeras, angkat tepian kertas di dekat setiap buah krim beku, lalu tarik krim perlahan agar teksturnya tidak retak.

  4. 4

    Semprotkan krim kocok ke atas kertas perkamen dengan pola tertentu untuk mempercantik penampilannya. Caranya, cukup masukkan krim kocok ke dalam plastik segitiga, lalu gunting ujung plastik dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Kemudian, semprotkan krim kocok dengan pola favorit Anda ke atas kertas perkamen, lalu bekukan semalaman atau sampai tekstur krim benar-benar padat. Setelah krim membeku, segeralah melepaskannya dari kertas dan masukkan ke dalam wadah kedap udara yang tertutup rapat. Habiskan krim dalam waktu 3-4 bulan.[8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika ingin, krim yang telah beku juga bisa disimpan dalam kantong plastik klip. Namun, pastikan Anda tidak menimpa kantong dengan bahan makanan lain agar krim tidak hancur, ya!
    • Atau, setiap buah krim beku juga bisa dibungkus dengan plastic wrap atau dimasukkan ke dalam plastik terpisah, lalu disimpan dalam rak yang berbeda untuk mengurangi risiko krim hancur.

  5. 5

    Keluarkan krim kocok beku dari freezer, kira-kira 15-20 menit sebelum digunakan. Jika nantinya krim akan dijadikan hiasan pai, keik, atau kudapan lain, jangan lupa melunakkannya selama 15-20 menit di suhu ruang sebelum krim digunakan. Kemudian, letakkan krim kocok beku di atas setiap porsi pai atau keik untuk menjaga bentuk dan teksturnya.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika ingin menjadikan krim kocok beku sebagai pelengkap kopi atau cokelat panas, tidak perlu melunakkannya di suhu ruang! Alih-alih, langsung letakkan krim kocok beku di atas kopi atau teh, dan biarkan teksturnya melunak dengan sendirinya setelah terkena suhu minuman yang panas.

  • Tambahkan krim kocok beku ke atas kopi atau cokelat panas.
  • Buat krim kocok dengan bantuan food processor alih-alih mikser agar teksturnya mampu bertahan lebih lama.[10] X Teliti sumber Kunjungi sumber
  • Tambahkan crème fraîche ke dalam krim kocok buatan Anda agar teksturnya tetap lembut dan mengembang.

  • Jangan membekukan krim kocok buatan pabrik yang dikemas dalam kaleng aerosol. Alih-alih, pindahkan krim ke dalam wadah lain jika merasa perlu membekukannya. Namun, jangan lupa menghabiskan krim sebelum masa kedaluwarsanya tiba, ya![11] X Teliti sumber Kunjungi sumber

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 5.185 kali.

Daftar kategori: Telur dan Produk Susu

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.185 kali.