Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

Materi Prakarya Kelas 9 SMP K13 Makanan dari Bahan Pangan Produk Samping

Amongguru.com. Berikut ini adalah materi Prakarya kelas 9 SMP K13 Makanan dari Bahan Pangan Setengah Jadi.

Pembahasan materi mengenai Pengolahan meliputi 2 (dua) materi pokok, yaitu : (1) Makanan dari Bahan Pangan Setengah Jadi; dan (2) Makanan dari Bahan Pangan Produk Samping.

Peta konsep Prakarya Kelas 9 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018 untuk materi Pengolahan tampak pada skema berikut.

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

Uraian materi pokok Pengolahan tentang Makanan dari Bahan Pangan Produk Samping tersaji di bawah ini.

Makanan dari Bahan Pangan Produk Samping

1. Pengertian

Bahan baku berupa daging hasil perikanan dan peternakan merupakan bahan pangan utama manusia, sedangkan bagian tulang, kulit, jeroan, kaki, dan sisik, bagian tubuh yang jarang dimakan dan memiliki kandungan gizi, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan hasil samping.

Hampir semua bagian dari bahan pangan hasil perikanan dan peternakan dapat dimanfaatkan manusia. Hal ini menunjukkan betapa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan kebutuhan makanan bagi manusia dengan

Hasil samping dari bahan pangan hasil perikanan dan peternakan dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan siap konsumsi seperti mie bakso dan ceker ayam, keripik ceker ayam, kerupuk kulit, kerupuk kulit sapi, keripik usus ayam, gulai kepala ikan kakap, rempeyek sisik ikan, dan lain-lain.

2. Jenis dan Manfaat

Jenis-jenis bahan baku yang digunakan untuk membuat makanan dari hasil samping perikanan dan peternakan, sebagai berikut.

a. Kepala ikan

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

Kepala ikan adalah bagian kepala dari tubuh ikan, di mana terdapat insang, mata ikan, dan mulut ikan.

Bagian kepala ikan dapat diolah menjadi hidangan yang lezat dan bergizi seperti: gulai kepala ikan atau sup kepala ikan.

Bagian kepala ikan masih memiliki sedikit daging serta nikmat menyatap bagian mata ikan, memiliki nilai nutrisi yang hampir sama dengan bagian tubuh utama di mana terdapat daging ikan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi serta memiliki nilai jual.

b. Kulit

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah
5 Kulit Ikan (a) Kulit sapi (b)

Kulit ialah bagian paling luar daging. Kulit merupakan organ tunggal tubuh paling berat, kulit juga merupakan hasil ternak yang paling tinggi nilai ekonominya, yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan produk yang dihasilkan oleh seekor ternak.

Kulit mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai alat perasa, pelindung jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur suhu tubuh, tempat sintesis vitamin D. Kulit dapat diolah menjadi produk pangan seperti kerupuk dan masakan lainnya.

c. Ceker ayam

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

Ceker ayam adalah bagian dari tubuh ayam yaitu bagian kaki ayam. Tekstur yang unik dan rasanya yang gurih membuat ceker ayam digemari oleh banyak orang. Bagian tubuh ayam ini masih memiliki nilai gizi dan manfaat bagi tubuh.

Ceker ayam mengandung protein, kolagen, zat kapur/kalsium dan kartilago. Ceker ayam memiliki sedikit daging disemua bagian hingga ruas-ruas jarinya, ceker ayam juga memiliki tulang lunak yang rasanya gurih dan lezat.

Baca juga : Materi Prakarya Kelas 9 SMP K13 Makanan dan Bahan Pangan Setengah Jadi.

Ceker ayam yang dimasak biasanya akan mengeluarkan cairan atau gel khusus yang banyak mengandung gelatin.

Ceker ayam dapat diolah menjadi produk pangan seperti, keripik ceker ayam, baso ceker ayam, sup ceker ayam, dan lainlain

d. Tulang ikan

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

Selain kepala ikan yang bisa mengurangi terjadinya osteoporosis ternyata tulang ikan juga dapat membantu menguatkan dan memperkokoh tulang tubuh manusia, karena tulang ikan mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin D yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam menjaga kokohnya tulang.

Tulang ikan biasanya dikeringkan dan digiling menjadi tepung, setelah menjadi tepung ini baru bisa diversifi kasi dalam bentuk olahan berupa cemilan, seperti pangsit ikan, stik ikan, kerupuk,
dan lainnya.

Mengolah hasil samping dari bahan baku perikanan dan peternakan harus melalui beberapa uji coba yang membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran karena waktu yang dibutuhkan relatif lama untuk menghasilkan produk pangan sampingan yang bermanfaat bagi tubuh manusia yang memiliki nilai gizi yang tinggi, sehat, dikemas dengan penampilan/kemasan yang menarik dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

3. Teknik Pengolahan Makanan dari Produk Samping

Bahan Baku Perikanan dan Peternakan

Beberapa jenis produk olahan pangan dari hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan, telah dikenal sejak dulu seperti sup ceker ayam, gulai kepala ikan kakap, sup kepala ikan, kerupuk kulit, dan sebagainya.

Saat ini telah dikembangkan olahan hasil samping dari perikanan dan peternakan berupa cemilan berupa keripik ceker ayam, kerupuk, pangsit tulang ikan, dan masih banyak lainnya.

Olahan tersebut umumnya dimaksudkan untuk memaksimalkan pengolahan dan menambah variasi jenis olahan pangan produk hasil perikanan dan peternakan menjadi produk pangan sehingga makin bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi kehidupan, serta untuk meningkatkan nilai ekonomis dari hasil samping pengolahan tersebut.

Teknik pengolahan makanan hasil samping dari bahan baku hasil perikanan dan peternakan melalui beberapa proses, seperti di bawah ini.

a. Penggorengan

Menggoreng adalah cara memasak makanan dengan menggunakan minyak atau lemak (margarin, shortening, mentega) sebagai medium penghantar panas. Lemak sama dengan minyak, dan hanya berbeda wujud karena perbedaan titik lebur.

Aneka jenis ikan laut, daging ayam, keripik ceker, dan lain-lain adalah beberapa jenis olahan pangan yang antara lain dimatangkan dengan teknik digoreng.

b. Pengeringan

Pengeringan merupakan metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non pangan. Pada pengeringan bahan pangan akan terjadi penurunan kadar air sampai kadar air tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.

Selama pengeringan, terjadi penguapan air yang terdapat dalam bahan pangan. Oleh sebab itu, bahan pangan yang dikeringkan akan terjaga keawetannya karena kandungan airnya rendah sehingga organisme pembusuk tidak dapat tumbuh dan berkembang biak.

Pengeringan dapat dilakukan dengan cara mengeringkan bahan pangan di bawah sinar matahari maupun dengan menggunakan alat pengering.

Selain manfaat tersebut, pengeringan bahan pangan juga bertujuan untuk memperkecil volume tempat penyimpanan dibandingkan dengan bahan pangan yang masih segar.

Selain itu, bahan pangan kering akan tahan lama bila disimpan dan lebih efisien dalam proses pengangkutan maupun distribusi.

c. Penggilingan

Pengilingan tulang ikan dikerjakan pada ikan yang memiliki ukuran  sedang serta besar. Ikan-ikan yang memiliki tulang ukuran kecil tak mesti digiling. Sebaiknya tulang ikan yang akan digiling dilakukan proses pengeringan terlebih dahulu agar kadar airnya berkurang.

d. Perebusan

Perebusan adalah proses pemasakan bahan baku dengan menggunakan media air panas. Perebusan bertujuan untuk mematangkan bahan pangan sehingga diperoleh sifat organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur) dari bahan yang diinginkan.

Perebusan dilakukan dengan mencelupkan bahan pangan ke dalam air mendidih (100ºC) dengan waktu yang bervariasi tergantung sifat, jenis, dan ukuran bahan.

4. Tahapan Pengolahan

Pengolahan hasil samping dari hasil peternakan dan perikanan yang diolah menjadi produk pangan bertujuan untuk membuat produk pangan yang lebih variatif, dan memaksimalkan pengolahan hasil peternakan dan perikanan dengan prosedur pengolahan relatif mudah dan biaya yang terjangkau.

Berikut ini merupakan contoh pengolahan bahan hasil samping pengolahan ikan menjadi produk pangan cemilan dengan berbahan baku tulang ikan yang diolah menjadi kerupuk ikan, kerupuk akan diolah dengan teknik menggoreng.  Kerupuk ikan ini dapat dinikmati sebagai teman makan nasi atau sebagai camilan.

a. Perencanaan

Perencanaan dalam pengolahan membuat kerupuk tulang ikan juga tetap harus dibuat, (lihatlah urutan perencanaan pada pengolahan ikan). Susunan tertib pekerjaan pada pengolahan dendeng sapi sambel ijo sebagai berikut.

  1. Menentukan bagian-bagian yang akan digunakan untuk membuat produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan.
  2. Menyusun rancangan produk yang akan dibuat.
  3. Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan produk pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan yang ingin dibuat.
  4. Menyusun jadwal pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan.
  5. Menentukan tugas tiap individu.
b. Persiapan bahan dan alat

Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Apakah itu dengan cara membeli atau meminjam teman/tetangga.

Bahan

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah
Tepung kanji, tulang ikan, bawang merah, bawang putih, minyak goreng merica bubuk dan garam secukupnya

Alat

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah
Blender, wajan, baskom, spatula, serokan, panci, dan kompor
c. Proses pembuatan

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah

5. Pengemasan

Pengemasan produk pangan harus memperhatikan segi kesehatan tubuh konsumen. Dalam pengemasan berbagai produk pangan dapat digunakan plastik atau mika.

Pemilihan plastik dan mika untuk produk pangan haruslah sesuai jenis olahan, selera bentuk dengan warna yang beranekaragam.

Yang bukan merupakan teknik pengolahan produk samping adalah
Proses pengemasan pangan hasil samping pengolahan dari hasil samping
perikanan

Hal yang harus diperhatikan dalam pengemasan pangan adalah proses perekatan kemasan, produk ini harus direkat tanpa celah sedikit pun.

Hal ini untuk mencegah masuknya kotoran dan debu serta udara yang dapat mengakibatkan produk menjadi cepat rusak.

Demikian ulasan Materi Prakarya Kelas 9 SMP K13 Makanan dari Bahan Pangan Produk Samping. Semoga bermanfaat.