Tim | CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2020 17:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Nabi Luth AS merupakan seorang pemberani yang melawan kaum Sodom yang berisi orang-orang tercela. Kaum Sodom sangat jauh melenceng dari ajaran Allah SWT karena menjadi penyuka sesama jenis dan juga pergaulan bebas. Ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nabi Luth AS.Luth merupakan nabi dan rasul ketujuh dari 25 utusan Allah yang patut diimani. Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim AS. Ia banyak belajar, termasuk soal dakwah dari sang paman.Nabi Luth diangkat menjadi rasul saat Nabi Ibrahim masih hidup. Keduanya pernah menyiarkan agama Allah bersama di Mesir. Mereka juga menjadi peternak yang mahsyur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sampai pada suatu hari, Allah meminta Luth untuk meninggalkan Mesir menuju Sodom-yang saat ini berada di sepanjang timur laut, Laut Mati. Luth mendapat tugas berat untuk menyadarkan kaum Sodom yang menyimpang.Saat pertama kali menginjakkan kaki di negeri Sodom, Luth terkejut dengan tingkah laku kaum tersebut. Mulai dari pencurian yang merajalela hingga yang paling hina adalah menyukai sesama jenis atau homoseksual. Kaum Sodom merupakan kaum pertama di dunia yang melakukan tindakan keji itu sesuai surat Al-A'raf ayat 80 dan Al-'Ankabut ayat 28."Luth adalah nabi yang diutus di tempat kaum yang melakukan perilaku tercela, menyukai sesama jenis," kata ustaz Hilman Fauzi kepada CNNIndonesia.com.
Perlahan, Nabi Luth mulai memberi tahu kaum Sodom bahwa perilaku mereka sudah sesat. Namun, Luth justru mendapat penolakan keras, diancam, dan diusir dari Sodom. Luth pun dimusuhi kaum Sodom.Luth tetap menunjukkan jalan kebenaran dengan sabar tanpa pernah membalas ataupun marah dengan kaum Sodom. Luth mengingatkan balasan dan azab Allah akan datang untuk kaum yang tercela.Dengan gagah berani, Luth tetap menyerukan kebenaran. Luth percaya Allah akan selalu menjadi pelindungnya.Hari demi hari, kegigihan Luth membuahkan hasil. Satu per satu kaum Sodom mulai beriman dan meninggalkan perbuatan keji itu.Namun, jumlah itu masih terbilang sedikit dibandingkan kaum Sodom yang masih melakukan maksiat. Alih-alih mendengarkan Luth, mereka justru mengancam akan membunuh Luth. Mereka juga menantang Luth mendatangkan azab yang kerap disampaikan."Perlindungan dan kedermawanannnya tidak pandang bulu. Itulah Nabi Luth walaupun kaum Sodom melakukan perbuatan keji," kata Ustaz Hilman. [ptj/asr]
[Gambas:Video CNN]
LIVE REPORT
Jakarta -
Nabi Luth AS merupakan nabi yang ditinggikan derajatnya dibanding dengan umat lain. Beliau diutus oleh Allah untuk menyadarkan perbuatan kaumnya yang banyak berbuat maksiat.
Kaumnya ini juga dikenal dengan sebutan kaum Sodom.
Sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah QS Al A'raf ayat 80 sebagai berikut:
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ
Artinya: "Dan [Kami juga telah mengutus] Luth [kepada kaumnya]. [Ingatlah] tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun [di dunia ini] sebelummu?"
Kaum Sodom merupakan kaum yang menyimpang. Mereka biasa merampok, menganiaya, dan berbuat jahat dalam kesehariannya. Tidak hanya itu, mereka juga menyukai sesama jenis.
Bahkan, mereka suka berbuat kekerasan kepada setiap pendatang yang tidak mau diajak memuaskan nafsunya. Seperti yang dikutip dari buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Muchtam.
Dalam ayat sebelumnya juga disebutkan kata faashisyah yang berarti perbuatan keji atau nista. Menurut tafsir al-Azhar [jilid 2] yang dimaksud perbuatan keji adalah berzina sesama jenis. Laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan.
Masih dalam surat Al Quran yang sama, kebiasaan kaum sodom juga dikisahkan dalam QS Al A'raf ayat 81:
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
Artinya: "Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu [kepada mereka], bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas."
Melihat kondisi kaumnya, tentu saja Nabi Luth tidak tinggal diam. Ia senantiasa mengingatkan mereka untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan perbuatan kejinya.
Namun, bukannya mendengarkan mereka justru mengusir Nabi Luth dan para pengikutnya. Bahkan Nabil Luth dianggap sebagai orang yang berpura-pura mensucikan diri saja. Sebagaimana yang dikisahkan dalam QS Al-A'raf ayat 82:
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
Artinya: "Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka [Luth dan pengikut-pengikutnya] dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."
Hingga pada akhirnya Nabi Luth memohon dan meminta tolong kepada Allah SWT untuk menimpakan azab atas perbuatan yang dilakukan kaum yang mendustakannya.
Berikut ini bunyi bacaan doa dari Nabi Luth dalam QS Al-Ankabut ayat 30:
قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ
Artinya: "Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku [dengan menimpakan azab] atas kaum yang berbuat kerusakan itu."
Doa Nabi Luth pun didengar Allah SWT hingga pada saat fajar tiba, turunnlah azab berupa gempa bumi dahsyat disertai angin dan hujan batu yang menghancurkan kota Sodom beserta seluruh penghuninya.
Nah itu tadi sikap terpuji dari Nabi Luth yang harus berjuang melawan kaumnya hingga terusir oleh kaumnya sendiri. Semoga kita terjauhkan dari perbuatan yang dilarang Allah SWT ya sahabat hikmah!
[nwy/nwy]
Hal-hal yang harus kita teladani dari kisah Nabi Luth a.s., kecuali?
- Tidak peduli terhadap kaum Sodom
- Amanah
- Penyabar dalam berdakwah
- Semua jawaban benar
- Semua jawaban benar
Jawaban yang benar adalah: A. Tidak peduli terhadap kaum Sodom.
Dilansir dari Ensiklopedia, hal-hal yang harus kita teladani dari kisah nabi luth a.s., kecuali Tidak peduli terhadap kaum Sodom.
[irp]
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. Tidak peduli terhadap kaum Sodom adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban B. Amanah adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
[irp]
Menurut saya jawaban C. Penyabar dalam berdakwah adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban D. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
[irp]
Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Tidak peduli terhadap kaum Sodom.
[irp]
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.