Alat musik recorder memiliki berapa lubang

Hingga kini, alat musik tiup tersebut masih terkenal dengan sebutan‘ flauto traverso’. Mulai dari bentuknya yang terlihat sederhana, alat musik recorder atau di sebut juga seruling, yang mana bentuk awalnya hanya memiliki enam buah lubang untuk menghasilkan nada suara yang berbeda – beda. Namun seiring  dengan kemajuan pengetahuan  dalam bidang seni yang makin tinggi dan berkembang, sekitar tahun 1670 – an alat musik recorder atau flauto atau di sebut pula flute, ditambahkan satu buah lubang lagi yang kemudian memiliki 7 buah kunci nada.

Dirasa belum cukup sampai sana, untuk mendapatkan nada C# seorang seniman bernama Quantz pada sekitar tahun 1722 menambahkannya. Setelah itu Lalu Quants menambahkan nada D# pada tahun 1726. Selanjutnya seniman bernama Florio menambahkan nada G# sekitar tahun 1760. Sebelum pada akhirnya menjadi alat musik yang kita kenal sekarang recorder mengalami [perubahan] revolusi, yang mana kesemuanya di karenakan adanya kekurang pas an dalam tangga nada yang ada. Jenis – jenis alat musik recorder yang kita kenal diantaranya:

Kita tahu bahwa recorder tidak hanya satu jenis, kami sebagai kalangan awam mungkin hanya mengetahui satu jenis saja yakni suling, yang mana alat musik ini sering di gunakan dalam kegiatan kesenian di sekolah. Pada kenyataanya Ada beberapa macam recorder yang terdapat di masyarakat saat ini, salah satu namanya yaitu namanya recorder soprano [descant] juga alto, itu menjadi recorder yang paling sering digunakan saat ini. Kemudian sopranino, tenor, serta recorder bass.

Masih banyak lagi jenis lainnya, utamanya yang populer digunakan oleh para kalangan profesional di bidang musik itu sendiri. Namun yang perlu diketahui, umumnya oleh kalangan pelajar dan mahasiswa hanya jenis yang di sebutkan di atas saja. Bagian – bagian Recorder. Untuk bagian – bagian dari alat musik recorder atau blockflute [Jerman], atau flute a bec [Prancis], atau suling [Indonesia] ini terdiri dari: bagian kepala dimana terdapat lubang buat meniup [mouthpiece] dan lubang suara. Lalu bagian badan [body] nan terdapat tujuh buah lubang, dan bagian kaki [foot] nan terdiri atas lubang oktaf di bagian bawah.

Sumber: www.anakmusic.com

Foto: www.dalmain.lewisham.sch.uk

Alat Musik Recorder – Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai alat musik Recorder beserta pengertian, sejarah, jenis, dan cara memainkannya, berikut penjelasannya.

Pengertian Alat Musik Recorder

Recorder merupakan alat musik yang suaranya bersumber dari tekanan udara yang ditiup, karena memang dimainkan dengan cara ditiup, bunyi-bunyi yang dihasilkan instrumen ini bersifat melodis, yang mana instrumen ini tidak dapat memainkan chord sendirian atau tidak dapat menjadi pengiring.

Instrumen ini tidak seperti namanya, alat musik tiup recorder merupakan sebuah instrumen yang berbentuk seperti seruling, untuk memainkannya dengan meniup pada salah satu ujung lubang dan kemudian mengatur nada dengan menutup katup lubang di sekeliling tubuh recorder.

Instrumen ini termasuk ke dalam golongan instrumen melodis dan sumber instrumen ini dikenal dengan istilah Aerophone karna suara yang dihasilkan bersumber dari tekanan udara yang dihembuskan.

Recorder atau yang seringkali disebut “seruling” juga sering digunakan di dunia pendidikan, biasanya siswa akan diajak untuk memainkan sebuah lagu, baik lagu daerah atau lagu nasional.

Secara umum recorder memiliki wujud berupa instrumen yang berbentuk seperti suling, terbuat dari kayu dan bagian yang ditiupnya berbentuk seperti peluit atau corong tiup.

Recorder berbeda dengan seruling, pada recorder terdapat lubang untuk ibu jari yang berlawanan dengan 7 lubang yang membuatnya unik, recorder modern mungkin berbeda dengan adanya modifikasi, tetapi cara memainkannya sama saja.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya recorder memiliki banyak jenis, yaitu:

  • Recorder Sopranino
  • Recorder Soprano
  • Recorder Alto
  • Recorder Tenor
  • Recorder Bass, dan
  • Recorder Contra Bass

Recorder yang biasanya dimainkan atau digunakan disekolah yaitu recorder soprano. Recorder juga terbagi ke dalam 3 bagian yaitu:

  • Bagian Kepala
  • Bagian Badan
  • Bagian Kaki

Bagian kepala terdapat mouthpiece atau tempat kita meniup dan lubang suara, di bagian badan terdapat lubang 1 sampai lubang 6 dan lubang oktaf atau lubang 0 yang terletak di bagian belakang recorder, di bagian kaki terdapat 7 lubang dan lubang udara.

Sejarah Alat Musik Recorder

Abad 14

Sejarah recorder tidak lepas dari seruling yang merupakan instrumen tertua di dunia, instrumen tiup juga telah tercatat dalam dokumen dari abad 14, yaitu saat Groove’s Dictionary menggunakan istilah recorder dalam laporan yang berasal dari rumah keluarga Early of Derby yang kemudian diketahui sebagai Raja Henry IV, berlatih menggunakan instrumen yang dinamai Fistula Nomine Recodrour.

Abad 18

Instrumen tiup dikenal dengan nama Flauto sampai abad 18, hingga saat ini instrumen tersebut juga sering disebut sebagai Flauto Traverso, pada awalnya bentuk recorder sangat sederhana dengan hanya enam buah lubang saja, tiap lubang akan menghasilkan suara berbeda.

Tahun 1670

Dengan kemajuan teknologi dan juga seni yang semakin tinggi, mulai pada tahun 1670 instrumen ini memiliki tambahan satu lubang dan memiliki kunci sampai dengan nada tujuh buah. Kemudian, sekitar tahun 1722 Quantz menambahkan lagi satu kunci untuk nada C#, dan di tahun 1762 Quantz masih menambahkan satu nada untuk kunci D#.

Tahun 1760

Selanjutnya di tahun 1760 Florio menambahkan satu nada G#, beberapa inovasi terus dilakukan hingga menjadi instrumen recorder seperti sekarang ini.

Jenis-Jenis Alat Musik Recorder

Adapun jenis alat musik recorder yaitu sebagai berikut.

Jenis ini bernada C, dari segi ukurannya instrumen jenis yang ini merupakan yang paling besar dibandingkan jenis lainnya, fungsi recorder bass ini sendiri yaitu untuk mengatur ritme nada golongan rendah, nada bass berada dua oktaf dibawah jenis suling recorder konser flute.

Jenis ini bernada G, alto memiliki teknik jari persis seperti pada recorder konser, tetapi jika dilihat dari segi bentuk tabung, alto lebih mirip bentuk tabung bass, alto memang dirancang khusus untuk kebutuhan ansamble flute.

Jenis ini bernada B, tenor dikenal sebagai suling d’amor, sebutan ini berasal dari kekayaan serta kelembutan nada yang dihasilkan dari jenis tenor ini, sehingga recorder ini mampu menghadirkan emosi cinta bagi para pendengarnya.

Jenis ini bernada E, soprano dapat dikatakan merupakan kombinasi dari piccolo dan konser flute, dari segi ukuran soprano lebih panjang 4 inci dari piccolo, tetapi lebih pendek dari konser. Beberapa orang lebih mudah memainkan soprano karena bentuk serta ukurannya yang dirasa sangatlah pas.

Jenis ini bernada G, treble merupakan jenis recorder yang paling jarang ditemukan, treble memiliki rentan nada lebih tinggi dari konser, karena itu treble biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap di beberapa pertunjukan jazz.

Jenis ini bernada C, flute memang tergolong instrumen tiup walaupun flute sendiri memiliki macam turunan jenis sendiri, tetapi awalnya flute konser ini dibuat dengan desain sama dengan suling, tentunya dengan nada yang memiliki ukuran yang berbeda.

Jenis ini bernada C, piccolo merupakan jenis suling terkecil diantara seruling jenis modern lainnya, tetapi kendati ukurannya kecil, piccolo memiliki otaf nada tertinggi dibandingkan jenis suling modern lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa setiap recorder diatas memiliki karakteristik yang berbeda, untuk menghasilkan nada tinggi juga perlu untuk mempelajari peletakkan jari yang benar.

Cara Memainkan Alat Musik Recorder

Alat musik recorder dimainkan dengan cara ditiup pada corong tiup yang terdapat pada salah satu ujung instrumennya, instrumen ini dikenal memiliki berbagai macam ukuran dan nama yang berbeda, sebagian orang mungkin bingung apakah recorder termasuk instrumen musik tradisional atau modern.

Rentang nada yang dihasilkan instrumen ini berbeda, selain itu recorder juga bukan dari golongan instrumen ritmis, tetapi melodis dan dapat dimainkan secara individu ataupun kelompok. Adapun yang perlu diketahui mengenai recorder yakni sebagai berikut:

  • Umumnya fungsi recorder digunakan untuk pelajaran di sekolah.
  • Recorder merupakan jenis musik melodis yang sumber suaranya berasal dari tekanan udara.
  • Recorder yang sering digunakan yaitu jenis sopran, soprano, dan alto.
  • Di setiap sekolah, bisanya mengajarkan cara memainkan recorder dengan lagu nasional.
  • Recorder dikenal sebagai jenis instrumen melodis, bukan ritmis atau pengiring.

Untuk era sekarang ini dan paling umum digunakan yaitu jenis alto, soprano, tenor, dan bass. Dalam sejarah, bahan dasar untuk membuat instrumen ini yaitu dengan gading dan kayu.

Semakin mahir memainkan recorder maka semakin sabar juga ketika mengambil nada, setelah mengetahui nada dasar dari recorder maka selanjutnya akan belajar teknik yang sedikit efisien seperti not tinggi, not rendah, dll.

Terdapat beragam teknik dan cara memainkan instrumen ini, tetapi ada beberap ahal yang sebaiknya diperhatikan ketika bermain, yaitu:

  • Tangan kiri memegang recorder yang bagian atas, sedangkan tangan kanan memegang bagian bawah.
  • Untuk menghasilkan nada tinggi, lubang oktaf ditutup ibu  jari tangan kiri dan dibuka 1/2 atau 3/4.
  • Kepala lurus tegak dan bahu bersikap santai atau tidak tegang.
  • Siku terangkat, tidak menyentuh badan dan dada membusung kedepan.
  • Meniup dengan seperlunya, jangan meniup dengan berlebihan.
  • Jangan memasukan recorder terlalu dalam ke dalam mulut.

Sampai sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Recorder? Demikianlah penjelasan mengenai alat musik Recorder beserta pengertian, sejarah, jenis, dan cara memainkannya, semoga bermanfaat.

Referensi :

  • //en.wikipedia.org/wiki/Recorder_[musical_instrument]

Artikel seputar alat musik lainnya, cek juga :

  • Alat Musik Sampe
  • Alat Musik Gong
  • Alat Musik Gamelan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề