Allah SWT menyukai orang-orang yang senang berbuat

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an terdapat beberapa golongan yang dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla. Mengapa Allah SWT mencintai golongan tersebut? Tentu ada alasannya bukan?

Salah satunya adalah karena mereka memiliki keimanan, ketaqwaan dan ketaatan selama menjadi hamba Allah. Selain itu, mereka tidak hanya menjaga hubungan kepada Allah untuk tetap baik, namun juga menjaga hubungan dan akhlak yang baik kepada sesama makhlukNya.

Berikut adalah golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala berdasarkan Al-Qur’an, yaitu:

Orang yang bertaqwa tentu akan sangat berhati-hati dalam menapaki kehidupan ini. Ia akan senantiasa berusaha yang terbaik dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Hatinya selalu terpaut akan kesadaran bahwa segalanya senantiasa diketahui oleh Allah SWT. Karena itulah, orang-orang yang bertaqwa dicintai oleh Allah SWT.

بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَاتَّقَىٰ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

Sebenarnya siapa yang menepati janji [yang dibuat]nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. [Ali ‘Imran:76]

2. Orang yang berbuat baik

Berbuat baik kepada manusia saja, bisa menjadi jalan untuk dicintai sesama. Bagaimanapun tentu kita senang bukan bila orang berbuat baik kepada kita. Karenanya, jika ingin jadi golongan orang yang dicintai Allah, sahabat juga bisa untuk berbuat baik setiap waktunya.

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan belanjakanlah [harta bendamu] di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.   [Al-Baqarah:195]

3.Orang yang bertaubat dan mensucikan diri

Setiap manusia tentu berpotensi untuk berdosa, namun pintu maaf Allah selalu terbuka lebar. Karenanya bertaubat bisa menjadi jalan untuk jemput keridhoan Allah. Dengan bertaubat dan mensucikan diri, akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dicintai Allah SWT.

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri. [Al-Baqarah:222]

4.Mengikuti sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam

Jika ingin dicintai Allah, maka kita juga harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW, sebab beliau adalah manusia agung yang merupakan kekasih Allah.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

Katakanlah: “Jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali ‘Imran:31]

5. Orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya

Tawakkal kepada Allah atas segala apa yang telah kita upayakan, rupanya juga menjadi jalan agar Allah mencintai hambaNya. Di titik tawakkal itulah, kita menyadari bahwa segala hasil tinggal dipasrahkan kepada Allah, karena Dialah sebaik-baik perencana.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [Ali ‘Imran:159]

6. Orang-orang yang adil

Berlaku adil itu penting bagi setiap makhluk karena keadilan wajib ditegakkan di atas buminya Allah SWT. Sayangnya kerap kali berlaku adil bahkan kepada diri sendiri tidak mudah, karenanya balasan bagi mereka yang berbuat adil sangatlah besar. Salah satunya menjadi golongan yang dicintai oleh Allah SWT.

وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah [perkara itu] diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. [Al-Maidah:42]

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT yaa sahabat

Ahmad Pranggono.

Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk jalan menuju kebenaran. Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya, begitu pula tidak ada pertentangan sedikit pun di sana. Barang siapa yang mendalaminya dan mengamalkannya akan beruntung dan barang siapa yang menjauhinya akan celaka. Keberuntungan itu diperoleh karena terdapat penjelasan yang gamblang tentang golongan mana saja yang akan dirahmati dan golongan yang dilaknati. Terlebih, saat ini adalah bulan Ramadan, bulan diturunkannya Alquran.

Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.

Siapakah mereka? Mari kita kupas satu per satu.

Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”

Tidak mudah untuk lulus dari segala cobaan dan ujian keimanan yang Allah syaratkan. Tak heran jika mereka yang lulus adalah mereka yang dicintai oleh Allah SWT. Lalu bagaimanakah kita bisa mencapai level kesabaran ini?

Ketahuilah bahwa kesabaran adalah bagaikan lautan tak bertepi, sungai tak berujung. Maka, jika ada orang yang mengatakan kesabaran saya sudah habis, maka itulah batas kesabaran yang dia ciptakan sendiri. Atau ada yang mengatakan, saya sudah bersabar, dan kesabaran itu ada batasnya. Orang itu keliru, karena ujung kesabaran itu tidak akan pernah ada hingga kita sendiri yang menciptakannya.

Golongan yang kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” [QS Attaubah : 07]

Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.

Golongan yang ketiga adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,“…Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Orang yang berbuat baik adalah golongan yang dicintai oleh Allah. Dalam ayat itu disebutkan bahwa memaafkan, termasuk perbuatan baik yang dicintai Allah SWT. At-Tabari di dalam kitabnya menjelaskan perbuatan baik adalah mereka yang menjaga diri dari terjerumus ke dalam larangan-larangan Allah dan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan perintah-perintahNya, menegakkan kewajiban terhadapNya.

Perbuatan baik sendiri tidak terbatas pada ibadah-ibadah mahdah, akan tetapi banyak sekali kebaikan yang bisa dilakukan oleh seorang hamba yang mengharapkan ridhaNya. Karena, setiap gerak dan langkah seseorang bisa bernilai kebaikan jika diniatkan untuk jalan Allah dan percaya bahwa Allah mengawasinya setiap saat.

Contoh kecil adalah menyingkirkan paku di jalan, perbuatan ini sangat mulia karena menyelamatkan orang dari kemungkinan tertusuk atau terluka dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang lainnya. Bukankah diperintahkahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Maka, mari kita sama-sama niatkan segala gerak-gerik kita untuk ibadah kepadaNya, sehingga Allah sayang dan cinta kepada kita.

Seiring sejalan dengan amal kebaikan kita yang kita persembahkan, hiasilah hidup kita dengan ketakwaan paripurna dalam menjalankan syariatNya dengan dibingkai unsur-unsur kesabaran dalam menjalani segala ujian yang diberikan. Semoga Allah menganugerahi kita sifat-sifat orang yang bertakwa, sesuai tujuan dalam berpuasa yang sebenarnya, yaitu meraih predikat takwa. Wallahu a’lam bisshowab.

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Penugasan Filipina, Thailand, dan Hong Kong.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini


Indeks  /  Aqidah  /  Allah  /  Yang Allah Cintai  /  Allah Mencintai orang-orang yang berbuat baik

2 : 195 | 3 : 134 | 3 : 148 | 5 : 13 | 5 : 93

QS. Al-Baqarah [2] : 195 Ibn Katsir Asbabun Nuzul

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Kementrian AgamaDan belanjakanlah [harta bendamu] di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

QS. 'Ali `Imran [3] : 134 Ibn Katsir

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Kementrian Agama[yaitu] orang-orang yang menafkahkan [hartanya], baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan [kesalahan] orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

QS. 'Ali `Imran [3] : 148 Ibn Katsir

فَـَٔاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ ٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Kementrian AgamaKarena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.

QS. Al-Ma'idah [5] : 13 Ibn Katsir

فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَٰقَهُمْ لَعَنَّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَٰسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا۟ حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Kementrian Agama[Tetapi] karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan [Allah] dari tempat-tempatnya, dan mereka [sengaja] melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu [Muhammad] senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka [yang tidak berkhianat], maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

QS. Al-Ma'idah [5] : 93 Ibn Katsir Asbabun Nuzul

لَيْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوٓا۟ إِذَا مَا ٱتَّقَوا۟ وَّءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ثُمَّ ٱتَّقَوا۟ وَّءَامَنُوا۟ ثُمَّ ٱتَّقَوا۟ وَّأَحْسَنُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Kementrian AgamaTidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka [tetap juga] bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề