Masa Penjelajahan Samudera, adalah bagian dalam babakan Sejarah Dunia, terjadi pada sekitar abad ke-14 hingga 18 masehi. Masa ini ditandai dengan banyak berlayarnya kapal-kapal dengan menggunakan medium laut sebagai perantara. Adapun salah satu penyebab terjadinya masa ini adalah berbagai penemuan, terutama teknologi yang berkaitan dengan navigasi dan pelayaran. Beberapa penemuan tersebut, misalnya, Cross-staf yakni alat pengukur jarak benda diangkasa dari atas permukaan air laut. Cross-staf juga dikenal sebagai Jacob’s staff, dikenal pada abad ke-14 yang digunakan dalam pengukuran astronomi. Selain itu, kompas yakni alat navigasi yang berfungsi sebagai penunjuk arah dengan penunjuk magnetis yang mengikuti medan magnet bumi. Kompas magnetik ditemukan pada masa Dinasti Song pada awal abad ke 12, kemudian digunakan di Persia pada abad ke-13. Kompas dikenal di Persia karena adanya pelayaran Cheng Ho
Beberapa peralatan lainnya seperti, astrolabe yang merupakan instrumen astronomi yang digunakan untuk menentukan lokasi dan memprediksi posisi matahari, bulan dan bintang. Astrolabe pada era Islam masa abad pertengahan digunakan untuk mempelajari astronomi, navigasi, survei, penentu waktu, salat dan arah kiblat. Dan terakhir, khronometer adalah alat penentu waktu yang disempurnakan oleh John Harisson pada awal tahun 1760-an. Dengan kronometer para pelaut dapat mengetahui waktu Greenwich dan membandingkan dengan waktu setempat, saat melakukan pelayaran.
Jadi, opsi jawaban tepat adalah E.
Karavel [Bahasa Portugis: caravela, IPA: [kɐɾɐˈvɛlɐ]] adalah kapal layar kecil yang mudah dikemudikan dari abad 15 yang banyak digunakan Portugis untuk melintasi pantai Afrika Barat dan Samudera Atlantik. Layar latin [segitiga] yang digunakan membuat kecepatan dan kapasitas berlayarnya [baik mengikuti ataupun melawan arah angin. Karavel digunakan Portugis untuk eksplorasi samudera pada periode abad 15 hingga 16 pada abad pelayaran. Pangeran Henry, Vasco dan Gama, Columbus, dan Bortolomeu Dias adalah contoh pengguna karavel.
Hingga abad 15, bangsa Eropa mengalami keterbatasan dalam pelayaran samudera, karena hanya bisa menggunakan barge atau balinger, kapal kargo kuno dari Laut Tengah dengan kapasitas 50 hingga 200 ton. Kapal ini rapuh, dengan hanya satu layar segiempat permanen yang tidak bisa mengatasi kesulitan navigasi di samudera bagian selatan, karena angin kencang dan arus kuat bisa mengalahkannya.
Karavel berasal dari kapal ikan Portugis yang dibuat sejak abad 13, mencontoh kapal qarib dari Spanyol-Islam. Layar segitiga yang berasal dari Timur Tengah juga diadopsi dari kapal Islam pada abad 15.[2]
Karavel mulai dikembangkan pada tahun 1451, berdasarkan kapal ikan atas sponsor Pangeran Henry sang Penjelajah dari Portugis dan langsung mendapat penerimaan baik dari penjelajah Portugis seperti Diogo Cão, Bartolomeu Dias atau Gaspar, Miguel Corte-Real, bahkan Christopher Columbus. Namanya adalah turunan dari kata carabus dalam Bahasa Latin dan καραβος dalam Bahasa Yunani. Kata ini kemudian diadopsi oleh Bangsa Arab dalam bahasa Arab sebagai qārib, memperlihatkan garis sejarah karavel pada masa itu.[3]
Dengan kemudahan pengendaliannya, karavel masih bisa membawa 50 sampai 160 ton dan dilengkap 1 hingga 3 layar. Layar segitiga memungkinkan kapal bergerak melawan angin.
Beberapa jenis karavel [1892].
Karena kecil dan doknya rendah, karavel bisa berlayar di sungai dan lautan dangkal. Layarnya juga memungkinkan manuver yang mudah dan mampu berlayar lebih jauh ke arah darat. Sementara bila ditambahkan layar segi empat ala Atlantis, kapal ini bisa menjadi sangat cepat. Sisi ekonomis, kecepatan, kelincahan, dan kekuatannya, membuatnya menjadi kapal terbaik di masanya. Kapasitasnya yang agak terbatas memang menjadi sisi lemah, tetapi tidak menghalangi cerita sukses karavel.
Eksplorasi dunia mencari sumber rempah menjadi mungkin dengan karavel. Namun kemudian karavel digantikan kapal Kerakah naum yang dianggap lebih menguntungkan dalam perdagangan.
Beratnya yang ringan dan kecepatannya yang tinggi membuat karavel dengan mudah menarik hati pelaut. Karavel awal biasanya memiliki dua hingga tiga tiang layar dengan layar latin segitiga. Sementara desain selanjutnya mengakomodasi empat tiang. Karavel awal disebut caravel tilhada memiliki panjang sekitar 12 - 18 meter dan kapasitas 50-60 ton.[4] dan bentuknya elipsoid [tidak bundar seperti nau]. Desain ini memungkinkan karavel bergerak cepat dan mudah dikendalikan namun kapasitasnya menjadi terbatas.
Pada akhir abad 15, modifikasi dilakukan dengan meniru layar nau, yaitu layar depan, layar segiempat dan layar latin. Bentuk ini disebut caravela redonda. Kapal inilah yang digunakan Columbus untuk berlayar ke Amerika. Santa Maria yang digunakan Columbus berkapasitas sekitar 100 ton. Pinta dan Nina lebih kecil dengan kapasitas 15-20 ton.
Karavela bundar atau caravela de armada [1500–1505]
Portugis mulai menggunakan karavela untuk pertempuran akhir abad 15 menuju 16, menggunakan caravela redonda atau karavel dengan layar segi empat, atau disebut juga caravela de armada, sebagai pengawalan ke Brasil dan Hindia. Kapal ini menggunakan satu layar segi empat dan tiga latin. Lambungnya mirip galiung.
Lisbon dan Tagus [1572]. Galiung di tengah,kerakah, galia, karavel bundar, dan karavel latin, di antara kapal lainnya
- Kerakah
- Galiung
- Galai
- Layar tanja, yaitu layar temuan nusantara, yang menjadikan pelayaran menantang arah angin menjadi memungkinkan
- ^ Tulisan di Museum Musée de la Marine.
- ^ Hobson, John M. [2004]. The Eastern Origins of Western Civilisation [dalam bahasa Inggris]. Cambridge University Press. hlm. 141. ISBN 9780521547246.
- ^ Sleeswyk, André W. [1998]. "Carvel-planking and Carvel Ships in the North οf Europe". Archaeonautica. 14: 223–228 [224f.].
- ^ Russell, Peter E. [2000]. Prince Henry 'the Navigator': A Life. Yale University Press. hlm. 229. ISBN 0-300-09130-3.
Lihat informasi mengenai karavel di Wiktionary. |
- [1] The History and Development of Caravels - A Thesis - George Robert Schwarz, B.A., University of Cincinnati, Chair of Advisory Committee: Dr. Luis Filipe Vieira de Castro, May 2008
- Museu da Marinha [Portugis]
- Museu da Marinha, fac-similes, [Portugis]
- Instituto Camões. Caravela Diarsipkan 2008-02-15 di Wayback Machine.
- Durchbruch am Kap des Schreckens dir. Axel Engstfeld, Germany 2002, 52m. ZDF [Jerman]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Caravels. |
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karavel&oldid=20341642"
sebutkan dampak pertemuan lempeng tektonik di Indonesia
jelaskan penyebab terjadinya aktivitas vulkanik Indonesia
peta A mempunyai jarak kota A ke kota b = 4 cm peta B mempunyai jarak kota A ke kota B = 8 cm skala peta A 1:400.000. berdasarkan jarak dalam kedua pe …
Apa perbedaan jika biji jagung diberi air leri dan biji jagung diberi air PDAM?siapa yang cepat tumbuh?
1. Insiden Hotel Yamato di SurabayaAksi ini berlangsung pada malam hari, 19 September 1945 atau sehari setelah kedatangan pasukan Sekutu dan Belanda y …
jelaskan bagaimana bentang alam negara Afrika Selatan
2. Apa yang menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang memiliki letak geografis yang setrategis?
apa itu barif reif di Australia bagian timur ?
1] tentukan perbedaan waktu jepang pada koordinat 146° BT dan india pada koordinat 97° BT! 2] tentukan perbedaan waktu korea selatan pada koordinat 13 …
5. Di bawah ini yang bukan cara untuk meningkatkan integrasi sosial yang baik, adalah.... a. mematuhi norma-norma yang berlaku b. menyesuaikan gaya hi …