Apa fungsi reservoir Tank pada sistem rem hidrolik

Rem motor memiliki banyak jenis dan juga komponen. Di antara berbagai macam komponen, master rem menjadi bagian yang sangat vital. Setiap pengemudi perlu tahu apa fungsi komponen ini, sehingga jika terjadi kerusakan bisa segera mengatasinya. 

Kerusakan salah satu komponen rem yang jadi alat pengaman kendaraan tentu saja sangat berbahaya. Sayangnya masih banyak pengemudi motor yang masih asal menggunakannya. Sehingga rem cepat aus, tidak dapat berhenti dengan benar, bahkan terjadi kecelakaan. 

Supaya Anda tidak salah kaprah lagi dalam berkendara dan tahu apa yang menyebabkan master rem mengalami kerusakan, simak penjelasannya dalam artikel ini. 

Mengenal Fungsi Master Rem pada Motor 

Baca Juga : Biar Ngacir, Ini 10 Cara Merawat Motor Matic Injeksi

Istilah lain yang lebih akrab digunakan untuk menjelaskan master rem adalah master silinder. Komponen ini merupakan salah satu bagian dari rem hidrolik di mana rem jenis ini memanfaatkan tekanan oli dalam proses pengeremannya. 

Fungsi master rem sendiri adalah mengubah gerakan mekanis untuk menjadi tekanan hidrolik. Secara prinsip kerja, komponen ini memiliki peranan yang sangat besar. Karena akan mengubah gerakan pada pedal sepeda motor menjadi tekanan hidrolik. 

Kemampuannya ini berkat adanya tabung serta piston. Komponen piston akan terhubung pada pedal rem sehingga gerakannya akan bolak balik di dalam tabung. Gerakan yang dilakukan piston nantinya akan menimbulkan perubahan dalam tabung. 

Baca Juga : Ini Penyebab Mesin Motor Cepat Panas dan Bau Sangit

Tabung akan terisi dengan fluida sehingga menimbulkan tekanan. Tingkat tekanannya sendiri berbeda-beda sesuai dengan gerakan yang dilakukan piston. Tekanan ini nantinya akan menciptakan dorongan yang fungsinya menjepit cakram. 

Ketika dorongan yang dihasilkan master rem besar maka akan lebih baik tingkat pengeremannya. Master rem juga memiliki beberapa komponen di dalamnya yang memiliki peran penting. 

Berikut ini jenis-jenis komponen penting pada master silinder lengkap dengan fungsinya. 

  1. Reservoir Tank, bagian ini berfungsi untuk menampung minyak rem cadangan. Nantinya minyak akan digunakan pada master silinder rem. 
  2. White Cap, bagian ini merupakan tutup tangki yang menampung minyak silinder rem. 
  3. Diaphragm, bagian ini adalah seal atau pengunci dari bahan karet. Fungsinya adalah menjaga agar minyak rem dalam tangki tidak terkena udara luar langsung. 
  4. Master Cylinder Body, bagian ini memiliki fungsi untuk tempat kerja piston serta seal master silinder rem. 
  5. Level Sensor, Master rem juga memiliki sensor yang fungsinya untuk mendeteksi jika minyak rem dalam tangki sudah habis. 
  6. Returns Spring, merupakan sebuah pegas pengembali sehingga piston bisa kembali ke posisi semula. 
  7. Primary Piston, merupakan piston utama untuk rem bagian depan dan memiliki seal pada bagian ujungnya. 
  8. Secondary Piston, merupakan piston sekunder yang berada di bagian rem belakang. Juga memiliki seal pada kedua ujungnya. 
  9. Return Port, merupakan lubang katup untuk pengembalian minyak rem yang berasal dari ruang tekanan ke arah reservoir tank. 
  10. Inlet Port, merupakan lubang untuk mengisi minyak rem dari reservoir ke ruang tekanan minyak rem. 

Jenis-Jenis Master Rem 

Baca Juga : Knalpot Motor Injeksi Ngebul? Begini Cara Menanganinya

Dilihat dari fungsi master rem motor dan cara kerjanya yang sudah dijelaskan, maka sebaiknya pemilik motor modifikasi harus mengganti master silinder rem ini sebelum kaliper. 

Tujuannya adalah supaya tekanan dari fluida yang dihasilkan bisa lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Kaliper merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah energi dari tekanan fluida pada master rem menjadi gerakan mekanis.

Energi dari kaliper akan menggerakan kampas rem untuk menekan cakram. Sebuah kesalahan jika mengganti kaliper sebelum master rem, karena tekanan fluida yang dihasilkan akan sama saja, tidak ada perubahan.

Ketika ingin mengganti master rem pemilik kendaraan tidak boleh memilih sembarangan. Ada dua jenis master rem yang tersedia di pasaran yaitu:

Tipe yang pertama ini biasanya terdapat pada motor untuk kecepatan tinggi seperti superbike dan supersport. Hanya terdapat beberapa produsen saja yang menyediakan part ini. 

Master silinder rem radial diciptakan searah dengan gerakan tuas rem sehingga daya dorongnya bisa disalurkan secara langsung oleh piston master rem. Hasilnya adalah proses pengereman terjadi lebih maksimal. 

    2. Rem Jenis Non Radial 

Jenis yang kedua ini lebih banyak digunakan pada motor bebek standar atau matik. Kekurangannya adalah tingkat pengereman kurang maksimal. Alasannya muncul daya yang terbuang ketika tuas rem ditarik karena posisi piston yang tidak searah. 

Jadi ketika tuas rem ditarik atau ditekan dengan tangan, maka ada banyak daya yang bisa terbuang. Semakin banyak ditarik, maka daya yang terbuang juga semakin besar. 

Halaman 1 2 Tampilkan Semua

Oleh informasi populer Januari 22, 2018

Sistem rem pada mobil, kini tiruananya sudah memakai prinsip hidrolik untuk menggerakannya. Sementara pada motor, hampir tiruananya kini sudah menerapkan siste hidrolik ini. Sebenarnya apa kelebihan sistem hidrolik sehingga dijadikan pelopor rem ? dan apa saja komponen-komponen pada sistem rem hidrolik ini ? apakah sama dengan rem mekanis ? Selengkapnya simak pembahasan diberikut ini.

Baca pula ; Prinsip kerja sistem hidrolik

Nama Komponen Rem Hidrolik dan Fungsinya

Ada 5 macam komponen utama pada sistem rem hidrolik, yakni ;

1. Pedal rem/Tuas rem [input device]

Dinamakan sebagai input device alasannya pedal rem mempunyai fungsi sebagai input untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana, ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif. Disini pedal bertugas untuk memasukan daya tekan yang didiberikan oleh kita supaya sistem hidrolik rem sanggup bergerak.

2. Master silinder

Master silinder ialah komponen yang mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini diharapkan alasannya prinsip kerja sistem hidrolik yaitu dengan memakai tekanan fluida. Jadi, energi gerak yang sebelumnya ada pada pedal akan ditranslate ke tekanan hidrolik oleh komponen master silinder. Bagaimana master silinder mengubah energi ini ? Master silinder mempunyai tabung dan piston, piston ini terhubung dengan pedal rem serta piston ini bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston, mensugesti ruang didalam tabung, sehingga jikalau didalam tabung diisi dengan fluida maka tekanan fluida tersebut akan berubah-ubah tergantung gerakan piston.

3. Reservoir Tank

Sebenenarnya, reservoir tidak masuk kedalam susunan komponen sistem rem hidrolis secara langsung. Namun alasannya berafiliasi dengan fluida, maka akan lebih kondusif jikalau didiberikan tabung untuk menyimpan fluida cadangan. Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolis yaitu untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menjadikan rem blong. Masuk angin yaitu istilah dimana ada udara masuk kedalam sistem hidrolik. Karena udara ini sanggup dikompresi maka ketika tekanan fluida meningkat, itu tidak menggerakan belahan ujung. Akibatnya dikala rem ditekan akan ngempos.

4. Pipa hidrolik

Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai kanal kawasan mengalirnya fluida atau minyak rem yang mempunyai tekanan. Karena tekanan fluida hidrolik ini sanggup cukup tinggi, maka selang hidrolis ini dibentuk dari materi khusus. Biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak sanggup ditekuk. Hal ini menandakan bahwa tekanan fluida didalam selang sanggup cukup tinggi ketika rem beroperasi.

5. Caliper/Actuator rem

Fungsi caliper yaitu untuk mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga, energi ini sanggup dipakai untuk menggerakan kampas rem supaya menekan pienteng rem. Istilah aktuator, sebetulnya lebih umum digunakan. Caliper itu spesialuntuk ada pada sistem rem cakram, sementara pada rem tromol hidrolik ada yang namanya wheel cylinder. Baik caliper atau wheel cylinder dua-duanya ialah aktuator rem hidrolik. Bagaimana cara aktuator mengubah energi ? Tentunya anda sudah paham jikalau tekanan hidrolik ini sanggup diarahkan kemana saja dengan gampang. Dalam hal ini, ujung dari kanal hidrolik akan dimasukan dalam sebuah ruang. Pada ruang ini, juga terdapat piston yang sanggup bergerak bolak balik. Gerakan piston akan mensugesti volume ruang ini. Saat rem ditekan, maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator ini. Sehingga memaksa piston untuk bergerak, pergerakan piston inilah yang dipakai untuk menggeraan kampas rem sehingga pengereman pun sanggup berlangsung.

6. Saluran bypass

Mobil mempunyai empat roda yang masing-masing roda mempunyai satu rem. Namun pedal rem spesialuntuk ada satu, keberadaan kanal bypass ini akan memungkinkan keempat rem akan bekerja melalui input satu pedal. Saluran ini akan membagi kanal hidrolik yang keluar dari master silinder menjadi empat saluran. Masing-masing kanal ini akan dihubungkan ke masing-masing rem.

7. Fluida / Minyak rem

Pada sistem rem, fluida yang dipakai mungkin tidak sama dibandingkan sistem hidrolik lain. Ini alasannya kanal didalam sistem rem ini lebih sempit sehingga perlu fluida yang lebih encer serta rem itu berafiliasi dengan gerah, sehingga selain encer fluida ini juga harus tahan gerah. Secara umum, minyak rem berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari master silinder ke aktuator tanpa mengalami kerugian tenaga sedikitpun. Kata kerugian tenaga dalam hal ini, sanggup terjadi apabila ada kebocoran kanal atau alasannya ada udara yang masuk ke sistem.

Penerapan rem hidrolik pada rem cakram

Pada sistem rem cakram, pengereman terjadi alasannya pienteng yang berbentuk pipih akan terjepit oleh kampas rem pada kedua sisinya. Hal ini menimbulkan pienteng tersebut berhenti berputar, sistem hidrolik akan diterapkan supaya piston [didalam caliper] sanggup bergerak menjepit dikala pedal rem ditekan.

Penerapan rem hidrolik pada rem tromol

Hampir sama dengan rem cakram, namun pada rem tromol pengereman terjadi alasannya sepatu rem yang ada didalam tromol akan menekan permukaan dalam tromol ke arah luar. Sehingga tromol yang terkoneksi dengan roda akan berhenti berputar. Disini penerapan sistem hidrolik akan didesain supaya dua buah piston [didalam silinder roda] sanggup bergerak saling menjauh secara sejajar ketika pedal rem ditekan. Pergerakan ini akan mendorong sepatu rem untuk bergerak ke arah luar.

Demikian artikel lengkap dan terperinci terkena komponen sistem rem hidrolik dan fungsinya, semoga sanggup menambah wawasan kita tiruana.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề