Apa pendapat teori cocok terinduksi tentang mekanisme kerja enzim

Cara Kerja Enzim ~ Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem biologi [makhluk hidup]. Oleh karena merupakan katalisator dalam sistem biologi, enzim sering disebut biokatalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat reaksi kimia, tetapi tidak mengubah kesetimbangan reaksi atau tidak mempengaruhi hasil akhir reaksi. Zat itu sendiri [enzim] tidak ikut dalam reaksi sehingga bentuknya tetap atau tidak berubah.

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang pengertian dan komponen enzim, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menjelaskan tentang cara kerja enzim. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Cara Kerja Enzim [a] Teori Gembok dan Kunci

[b] Teori Kecocokan yang Terinduksi

A. Cara Kerja Enzim

Sebagaimana kita ketahui, enzim bertindak sebagai katalis, artinya enzim dapat meningkatkan laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi atau dipengaruhi oleh reaksi kimia tersebut. Pada dasarnya, cara kerja enzim meningkatatkan laju reaksi. 

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.

1. Teori gembok dan kunci [Lock and key theory]

Teori ini dikemukakan oleh Fischer [1898]. Enzim diumpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat substrat. Bagian enzim yang dapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.

Selain sisi aktif, pada enzim juga ditemukan adanya sisi alosterik. Sisi alosterik dapat diibaratkan sebagai sakelar yang dapat menyebabkan kerja enzim meningkat ataupun menurun. Apabila sisi alosterik berikatan dengan penghambat [inhibitor], konfigurasi enzim akan berubah sehingga aktivitasnya berkurang. Namun, jika sisi alosterik ini berikatan dengan aktivator [zat penggiat] maka enzim menjadi aktif kembali.

2. Teori kecocokan yang terinduksi [Induced fit theory]

Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.

B. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Seperti halnya protein yang lain, sifat enzim sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Kondisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerja enzim terganggu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim.

1. Temperatur

Enzim memiliki rentang temperatur tertentu agar dapat bereaksi dengan optimal. Pada temperatur yang tinggi, enzim akan rusak [terdenaturasi] sebagai sifat umum dari protein. Pada kondisi ini, struktur enzim sudah berubah dan rusak sehingga tidak dapat digunakan lagi. Adapun pada temperatur yang rendah, enzim berada pada kondisi inaktif [tidak aktif]. Enzim akan bekerja kembali dengan adanya kenaikan temperatur yang sesuai. Semua enzim memiliki kondisi temperatur yang spesifik untuk bekerja optimal.

2. pH

Seperti halnya temperatur, pH dapat memengaruhi optimasi kerja enzim. Setiap enzim bekerja pada kondisi pH yang sangat spesifik. Hal ini berkaitan erat dengan lokasi enzim yang bekerja terhadap suatu substrat. Pada umumnya, enzim akan bekerja optimum pada pH 6-8. Perubahan pH lingkungan akan mengakibatkan terganggunya ikatan hidrogen yang ada pada struktur enzim. Jika enzim berada pada kondisi pH yang tidak sesuai, enzim dapat berada pada keadaan inaktif. Dengan adanya kondisi pH yang spesifik ini, enzim tidak akan merusak sel lain yang berada di sekitarnya.

BACA JUGA:

1. Pengertian dan Komponen Enzim

Demikian penjelasan mengenai Cara Kerja Enzim, semoga artikel Biologi di atas bisa bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi penjelasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa share [bagikan] ke teman-teman lainnya juga ya. Terima kasih… ZONA SISWA | Ikut Mencerdaskan Bangsa.

Ayo kirimkan karya sobat berupa puisi, informasi unik, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading Zona Siswa. Dan jadikan karya sobat dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!!

Pengertian dan Cara Kerja Enzim – Di dalam tubuh makhluk hidup, enzim memiliki keterkaitan yang begitu erat dengan seluruh proses metabolisme yang terjadi. Karena tanpa adanya enzim, metabolisme tidak akan berjalan dengan sempurna.

1. Pengertian Enzim

Enzim merupakan suatu senyawa protein yang terdiri dari komponen protein serta katalitik yang memiliki nilai guna untuk mempercepat proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup.

Dapat diartikan pula bahwa enzim merupakan suatu senyawa yang terdiri dari protein [apoenzim] dan senyawa non protein [cofaktor].

Gambar teori kunci gembok dan teori kecocokan yang terinduksi

Sifat katalitik yang terdapat pada enzim menjadi ciri khas yang dapat menjadi pembeda antara enzim dengan protein lainnya. Yang mana sifat katalitik tersebut dihasilkan dari gugus cofaktor yang bisa berupa senyawa organik [koenzim dan gugus prostetic], atau senyawa anorganik [ion logam].

Baca juga: Enzim pencernaan amilase, protease dan lipase

2. Cara Kerja Enzim

Enzim merupakan protein yang memiliki beberapa sifat seperti bekerja secara khusus sebagai biokatalisator, bekerja pada suhu serta pH yang optimum.

Enzim sendiri memiliki jumlah yang sangat banyak bahkan mencapai ribuan, akan tetapi di golongkan menjadi enam kelompok yaitu: oxidoreductase, transferase, hydrolase, isomerase, ligase, serta lyase.

Enzim mempunyai struktur tiga dimensi. Sisi yang aktif yaitu yang memiliki fungsi sebagai katalis dengan cara mempercepat kecepatan reaksi.

Untuk dapat meningkatkan kecepatan reaksi, maka dilakukan dengan cara menurunkan energi aktivasi. Turunnya energi aktivasi dapat dilakukan dengan cara membentuk kompleks dengan substrat.

Untuk mengetahui cara kerja enzim, dapat diterangkan dengan 2 teori, yaitu teori gembok dan kunci atau lock anda key theory, dan teori kecocokan yang terinduksi.

Untuk teori gembok dan kunci atau lock anda key theory di jelaskan bahwa dalam sebuah enzim terdapat sisi aktif yang terdiri dari sejumlah kecil asam amino.

Bentuk dari sisi aktif tersebut sangat spesifik, sehingga hanya molekul yang memiliki bentuk tertentu yang bisa menjadi substrat bagi enzim.

Enzim serta substrat bisa bergabung membentuk kompleks, dapat di analogikan seperti kunci yang masuk pada sebuah gembok. Dalam kompleks tersebut, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi rendah. Kemudian kompleks akan lepas serta melepaskan produk dan membebaskan enzim.

Sedangkan teori kecocokan yang terinduksi atau Induced fit Theory, yang berdasarkan pada bukti kristalografi menggunakan sinar x, analisis kimia sisi aktif enzim, dan teknik yang lainnya, terdapat kemungkinan  bahwa sisi aktif dari enzim bukan suatu bentuk yang kaku.

Baca juga: Pengertian, perbedaan, contoh difusi dan osmosis

Jika menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif dari enzim adalah bentuk yang fleksibel. Sebab ketika substrat masuk pada daerah sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif tersebut termodifikasi melingkupinya membmentuk kompleks.

Ketika produk telah lepas dari kompleks, enzim kembali tidak aktif dan akan berubah menjadi bentuk yang lepas, sehingga substrat yang lain dapat berekasi kembali dengan enzim tersebut.

Berdasarkan salah satu sifat enzim sebagai biokatalisator, disebutkan bahwa enzim dapat bekerja secara bolak-balik. Hal tersebut berarti bahwa enzim tidak mempengarusi arah reaksi, sehingga enzim dapat bekerja secara bolak-balik. Enzim juga dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa lain, dan dapat menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.

Selain dapat bekerja secara bolak-balik, enzim juga bekerja secara spesifik atau khusus. Cara kerja enzim secara spesifik atau khusus karena dalam sebuah sel terdapat ribuan jenis enzim yang memiliki fungsi spesifik.

Karena pada setiap enzim hanya dapat bekerja untuk mengkatalisis reaksi yang spesifik. Sehingga dapat dikatakan bahwa enzim dapat bekerja apabila substratnya cocok.

Baca juga: Struktur membran sel lipid bilayer

Dalam melakukan pekerjaannya, enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, pH, aktivator dan inhibitor, konsentrasi enzim, dan kosentrasi substrat.

Daftar Pustaka:

Aryulina, Diyah, dkk. [2007]. Biologi 3. Jakarta: Erlangga.

Suharsono. & Egi Niryadin. [2018]. Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Menurut teori induced fit, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi dan membentuk kompleks yang sesuai. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim akan kembali ke bentuk semula dan kembali tidak aktif sehingga substrat yang lain dapat bereaksi dengan enzim tersebut.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. 

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề