Apa pengertian dari mad arid dan mad iwad dan berikan contohnya

Secara bahasa mad memiliki arti panjang dan iwad memiliki arti pengganti. Mad iwad adalah bacaan tanwin yang diganti dengan bacaan mad serta dibaca dengan panjang.

Mad ditandai dengan fathatain atau tanwin [ـًـــٍـــٌ] yang bacanya di waqaf-kan atau terdapat pada akhir sebuah ayat dan kalimat. Jika di akhir ayat tersebut terdapat huruf dengan tanwin maka disebut dengan mad iwad.

Cara membacanya yaitu dengan tanwin yang tidak dibaca dengan jelas, namun diganti dengan bacaan panjang dua harakat.

Mad iwad merupakan salah satu bagian dari Mad Far;i yaitu mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli dan disebabkan oleh hamzah atau sukun.

Dengan begitu, artinya adalah hukum bacaan mad ini dipanjangkan dengan suara dengan suatu huruf yang berada di antara huruf mad atau layyin saat bertemu hamzah [ء] dan sukun [ه].

Berikut Popmama.com sudah merangkum penjelasan hukum tajwid dan contoh mad iwad dalam alquran.

1. Contoh bacaan mad iwad dalam surat An-Nasr dan At-Tariq

Pexels/Safa

1. QS. An-Nasr Ayat 2

وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا

Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwajah

Artinya: Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwajah, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwaja.

2. QS. An-Nasr Ayat 3

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ‌ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا

Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaaba

Artinya: Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah innahu kaana tawwaaba, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca innahu kaana tawwaaba.

3. QS. At-Tariq Ayat 17

فَمَهِّلِ الۡكٰفِرِيۡنَ اَمۡهِلۡهُمۡ رُوَيۡدًا

Famahhilil kaafiriina amhilhum ruwaidaa

Artinya: Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah famahhilil kaafiriina amhilhum ruwaidaa, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca famahhilil kaafiriina amhilhum ruwaidaa.

EDITORS' PICKS

  1. 12 Cara Ampuh Mengatasi Perut Kembung pada Anak
  2. Tips Memilih Baju Renang yang Tepat dan Berkualitas, Dijamin Nyaman!
  3. 7 Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

2. Contoh bacaan mad iwad dalam surat Al-Adiyat

Unsplash/GR Stocks

1. QS. Al-Adiyat Ayat 1

وَالۡعٰدِيٰتِ ضَبۡحًا

Wal'aadi yaati dabha

Artinya: Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wal'aadi yaati dabha,namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca wal'aadi yaati dabha.

2. QS. Al-Adiyat Ayat 2

فَالۡمُوۡرِيٰتِ قَدۡحًا

Fal muuri yaati qadha

Artinya: Dan kuda yang memercikkan bunga api [dengan pukulan kuku kakinya].

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fal muuri yaati qadha, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca fal muuri yaati qadha.

3. QS. Al-Adiyat Ayat 3

فَالۡمُغِيۡرٰتِ صُبۡحًا

Fal mughiiraati subha

Artinya: Dan kuda yang menyerang [dengan tiba-tiba] pada waktu pagi.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fal mughiiraati subha, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca fal mughiiraati subha.

3. Contoh bacaan mad iwad dalam surat Al-Adiyat dan Al-Insyirah

Pexels/RODNAE Productions

1. QS. Al-Adiyat Ayat 4

فَاَثَرۡنَ بِهٖ نَقۡعًا

Fa atharna bihii naq'a

Artinya: Sehingga menerbangkan debu.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fa atharna bihii naq'a, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca fa atharna bihii naq'a.

2. QS. Al-Adiyat Ayat 5

فَوَسَطۡنَ بِهٖ جَمۡعًا

Fawa satna bihii jam'a

Artinya: Lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fawa satna bihii jam'a, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca fawa satna bihii jam'a.

3. QS. Al-Insyirah Ayat 5

فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا

Fa inna ma'al usri yusra

Artinya: Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fa inna ma'al usri yusra, namun karena terdapat mad iwad [tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan] maka dibaca fa inna ma'al usri yusra.

Nah, itulah penjelasan mengenai hukum bacaan tajwid dari mad iwad beserta contohnya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama dan anak mama, ya!

Baca juga:

  • Bacaan Surat Al-Bayyinah, Arti, dan Tafsirannya untuk Anak Pelajari
  • Hafalan Surat Ayat Kursi Beserta Keutamaan yang Terkandung Didalamnya
  • Bacaan Surat Ad-Dhuha Beserta Tafsir yang Dapat Diajarkan pada Ana

Salah satu hukum bacaan yang perlu sahabat muslim ketahui dan pelajari adalah mengenai mad iwadh. Mad tersebut adalah mad yang termasuk ke dalam mad far’i. Sedangkan mad far’i merupakan mad yang melebihi dari mad asli disebabkan oleh adanya hamzah atau huruf mati.

Perlu sahabat muslim ketahui bahwa mad far’i dibagi menjadi 13 dan salahnya satunya yaitu Mad Iwad. Salah satu ciri dari mad iwad yaitu ditemukan pada akhir kalimat.

Baca Juga : Contoh Mad Layyin

Pengertian Mad Iwadh

Menurut bahasa, mad memiliki arti panjang dan iwad adalah ganti tanwin. Dengan demikian, jika dijelaskan berdasarkan istilah maka mad iwad merupakan bacaan tanwin yang diganti menggunakan bacaan mad serta dibaca secara panjang.

Pada ilmu tajwid, mad iwad dapat diartikan tanwin fathah atau fathahtain selain yang terdapat pada ta’ marbuthah yang dibaca secara waqaf. Dikenal dengan nama mad iwad, karena untuk mengkompensasi waqaf.

Seperti yang sahabat muslim ketahui, bahwa tanwin fathah selalu diiringi dengan adanya alif. Apabila dibaca waqaf, maka fathahtain atau tanwin fathah tersebut menjadi fathah tunggal yang mirip dengan mad thabi’i. Panjang hukum bacaan mad iwad adalah satu alif atau dua harakat.

Jadi, ketika sahabat muslim menemukan akhir ayat dengan huruf terakhir ditanwin, maka bacaan tersebut perlu dibaca dengan hukum bacaan mad iwadh.

Hukum Bacaan Mad Iwad

Ketika terdapat fathahtain di akhir kata akibat waqaf atau berhenti dan dibaca mad sebagai tanwin, maka harakat tanwin tidak dibunyikan lagi dan disebut sebagai hukum bacaan mad iwad. Cara membacanya yaitu dengan dibaca panjang satu alif atau dua harakat, seperti panjang mad thabi’i.

Baca Juga : Contoh Mad Farqi

Sahabat muslim perlu mengetahui bahwa hukum mad iwad tersebut tidak berlaku dalam bacaan ta’ marbuthah. Jika terdapat ta’ marbuthah dengan harakat fathahtain dan diwaqafkan, maka cara membacanya yaitu dengan mengubah ta’ marbuthah menjadi HA sukun, misalnya:

وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً

Selanjutnya, bacaan tersebut dibaca menjadi وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَهْ.

Penjelasan dan Contoh Mad Iwadh

Untuk memudahkan proses pembelajaran ilmu tajwid mengenai mad iwad, sahabat muslim dapat melihat dari contoh-contoh bacaan dengan hukum tersebut. Beberapa contoh beserta penjelasannya, yaitu:

اَفْوَاجًا

Dalam lafadz kata dengan garis bawah dan berwarna merah merupakan salah satu contoh dari mad iwad. Cara membacanya yaitu dengan dibaca panjang sebanyak satu alif atau dua harakat.

Jika diwasholkan dengan ayat selanjutnya, maka cara membacanya menjadi hukum bacaan mad thabi’i.

Baca Juga : Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

صَبْحًا

Pada contoh kedua terdapat bacaan yang ditandai dengan warna merah dan diberi garis bawah merupakan contoh dari bacaan mad iwad.

Sahabat muslim perlu membacanya selama dua harakat. Jika bacaan ingin diwasholkan dengan ayat selanjutnya, maka perlu dibaca seperti mad thabi’i.

يُسْرًا

Jika sahabat muslim melihat kata yang diberi garis bawah dan berwarna merah, maka perlu dibaca menggunakan hukum bacaan mad iwad. Cara membaca mad iwad yaitu dengan membaca sebanyak dua harakat, dan jika diwasholkan akan berubah menjadi mad thabi’i.

اَكْلًا لَّمًّا

Dalam lafadz yang bisa dilihat dengan tanda berwarna merah yang diberi garis bawah merupakan contoh dari mad iwad. Cara membaca mad iwad yaitu dengan membacanya dengan panjang dua harakat.

Perbedaan Mad Iwad dengan Mad ‘Arid lissukun dan Mad Layyin

Masih banyak orang yang bingung cara membedakan antara jenis mad yang satu dan lainnya, termasuk perbedaan antara mad iwadh, mad ‘arid lissukun dan mad layyin. Apakah sahabat muslim termasuk salah satu orang yang masih sering bingung?

Berikut penjelasan dari ketiga jenis Mad, yaitu:

Baca Juga : Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad iwad berasal dari dua kata, yaitu mad dan iwad. Mad dapat diartikan sebagai panjang dan iwad adalah pengganti. Sementara itu, menurut istilah mad iwad adalah mad yang terjadi ketika adanya fathahtain di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.

Bacaan mad iwad tersebut akan mengganti bunyi dari fathahtain. Cara membaca mad iwad yaitu dengan memanjangnya selama dua harakat atau satu alif.

Mad ‘arid lissukun berasal dari tiga kata yang memiliki arti berbeda. Mad artinya adalah panjang, arid memiliki arti tiba-tiba atau baru, serta sukun yang artinya mati.

Maka jika diartikan dalam istilah, mad ‘arid lissukun merupakan mad yang terjadi saat huruf mad yaitu alif, wawu, dan ya berada di akhir ayat atau terdapat waqaf.

Mad ‘arid lissukun ini bisa dibaca dengan tiga macam cara, yaitu dibaca dua harakat atau qashr, empat harakat atau tawassuth, serta enam harakat atau thul. Cara membaca yang paling diutamakan adalah membaca mad ‘arid lissukun dengan panjang enam harakat.

Menurut bahasa mad layyin terdiri dari dua kata, mad artinya panjang sedangkan layyin diartikan sebagai lunak.

Mad layyin diartikan secara istilah yaitu mad yang terjadi ketika terdapat wawu sukun atau ya sukun, yang sebelumnya didahului oleh huruf hijaiyah dengan harakat fathah dan setelahnya terdapat huruf hidup yang dibaca waqaf.

Baca Juga : Contoh Mad Jaiz Munfasil

Cara membaca mad layyin yaitu bisa dipanjangkan selama dua harakat, empat harakat, atau enam harakat.

Ilmu tajwid sangat penting dipelajari untuk bisa membaca Al-Quran lebih baik lagi. Jika merasa sulit, sahabat muslim bisa mempelajari dan mempraktekkannya secara perlahan sampai bisa. Belajar sedikit demi sedikit pasti akan membuat sahabat muslim bisa dan memahaminya.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề