Apa perbedaan besaran vektor dan besaran skalar berikan juga contohnya?

Pengertian besaran vektor dan skalar sangat penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi. Kedua besaran tersebut memiliki perbedaan yang jelas. Namun ada juga yang menganggapnya sebagai hal yang sama karena sama-sama termasuk dalam besaran satuan. Hal inilah yang menyebabkan salah kaprah dalam penggunaan nantinya.

Posting ini merupakan penjelasan Materi Kuliah Fisika pada pokok bahasan Vektor dan Skalar.

BESARAN VEKTOR

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar [nilai] dan arah.

Karena memiliki arah, maka besaran ini bisa digambarkan dalam bentuk garis dengan anak panah diujungnya. Tanda anak panah inilah yang menunjukkan arah gerak besaran tersebut.

CONTOH BESARAN VEKTOR

Banyak sekali contoh besaran vektor di sekitar kita, misalnya Gaya Tarik, Gaya Tekan, Gaya Punter, Momen, Kecepatan, Momentum, Berat, dan lain sebagainya.

Contoh real dari gaya tekan adalah ketika kita mendorong sebuah meja. Karena pengaruh gaya dorong kita, maka meja akan mengalami tekanan.

PERSYARATAN BESARAN VEKTOR

Berdasarkan sifat-sifat besaran vektor pada definisi besaran vektor diatas maka persyaratan dikatakan sebagai besaran vektor adalah:

1. Memiliki Arah

Besaran vektor memiliki arah yang tertentu menurut arah geraknya. Arah dari besaran vektor tidak hanya berlaku untuk arah yang lurus saja namun juga berlaku untuk arah gerak yang melengkung. Misalnya gerak peluru yang dilempar ke atas dengan arah sudut 45 derajad dari arah horizontal.

2. Nilainya Bisa Ditentukan

Setiap besaran vektor memiliki nilai atau besar tertentu. Besar atau nilai dari besaran vektor tersebut dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.

Sebagai contoh adalah Gaya – baik gaya tarik maupun tekan. Dengan menggunakan alat ukur gaya maka gaya tarik atau gaya tekan yang dialami oleh benda yang bergerak akan terbaca di alat ukur tersebut. Jika penunjukan alat ukur gaya adalah 50 Newton, artinya 50 adalah besar atau nilai dari gaya yang Anda ukur. Adapun Newton [N] adalah satuannya.

Baca Juga |   Arus Listrik DC : Seri Paralel dan Hukum Kirchoff

3. Memiliki Titik Tangkap Gaya

Titik tangkap gaya merupakan sebuah titik dimana dimulainya pergerakan gaya. Dengan kata lain, titik tangkap gaya adalah titik nol sebelum benda mengalami pergeseran.

BESARAN SKALAR

Berbeda dengan besaran scalar. Besaran ini tidak memiliki arah tapis ama-sama memiliki besar atau nilai dari besaran tersebut.

CONTOH BESARAN SKALAR

Sebagai contoh besaran yang tidak memiliki arah adalah massa, waktu, temperature atau suhu, densitas, kelembaban, koefisien thermal, dan lain sebagainya.

VEKTOR RUANG

Sebuah Titik A menempati sebuah ruang XYZ seperti pada gambar. Agar bisa menunjukkan posisi Titik A dengan tepat kepada orang lain maka letak posisi Titik A bisa dituliskan dalam bentuk vector sebagai berikut:

Vektor Ruang 3 D

Vektor Ax = Axi yang besarnya –> Ax = A cos α

Vektor Ay = Ayj yang besarnya –> Ay = A cos β

Vektor Az = Azk yang besarnya –> Az = A cos γ

Sehingga Vektor A dalam ruang = Ax + Ay + Az = Axi + Ayj + Azk

Besarnya Nilai A = √ [Ax2 + Ay2 + Az2]

Sedangkan arah vektor A terhadap sumbu x, y dan z positif adalah:

Cos α = Ax / A

Cos β = Ay / A

Cos γ = Az / A

METODE PENYELESAIAN VEKTOR

Cara menyelesaikan besaran vektor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

1. Metode Grafis

Penyelesaian vektor dengan metode grafis dapat Anda lakukan dengan cara menggambar vektor tersebut secara cermat. Artinya baik titik tangkap, Panjang dan arah vektor harus jelas dan terukur.

Hasil pengukuran vektor dengan car aini memiliki banyak kelemahan. Salah satunya yaitu sulit untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya. Karena untuk mendapatkan hasil pengukuran membutuhkan ketelitian dalam penggambaran. Sedikit saja ada pergeseran maka hasil pengukuran menjadi beda.

Baca Juga |   Cara Revisi Data Personal dan Afiliasi di Sinta Ristekdikti

2. Metode Jajaran Genjang

Dikatakan metode jajaran genjang karena dalam setiap penyelesaiannya, kedua vektor selalu dibuat bentuk jajaran genjang. Dari bentuk jajaran genjang itulah akan dicari resultan [nilai gabungan] dari kedua vektor tersebut.

3. Metode Analisis

Metode analisis ditandai dengan diuraikannya setiap vektor kea rah dua sumbu bidang yang ditempatinya. Misalnya sumbu X dan Y.

Setelah diuraikan kea rah sumbu X dan Y, maka semua vektor yang searah sumbu dijumlahkan semua. Hasilnya adalah penjumlahan vektor yang searah dengan sumbu X dan vektor yang searah sumbu Y.

Langkah terakhir, yaitu dengan meresultankan kedua vektor dari kedua sumbu tersebut yang dijumlahkan.

Demikianlah penjelasan mengenai materi kuliah Fisika dengan topik Vektor dan Skalar yang dapat Anda ikuti. Mengenai contoh mengerjakan secara detail akan dijelaskan pada posting berikutnya. Apabila masih belum jelas silahkan tuliskan komentar Anda.*

Dalam fisika, kita selalu menemukan sebuah besaran. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, serta memiliki nilai dan satuan. Berdasarkan ada atau tidaknya arah, besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Berikut adalah perbedaan besaran vektor dan skalar. Langsung saja kita simak yang pertama:

Baca juga: Kinematika Gerak [Versi Lengkap]
  1. Perbedaan mendasarnya terletak pada ada tidaknya arah. Besaran vektor memiliki arah sedangkan besaran skalah tidak memiliki arah.

  2. Besaran vektor berupa perpindahan, impuls, kecepatan, momentum, percepatan, momen gaya, kuat medan listrik, kuat medan magnet, dan gaya. Sedangkan besaran skalar berupa jarak, waktu, tekanan, suhu, muatan listrik, volume, masa jenis, kapasitas, dan potensial listrik.

  3. Perhitungan besaran vektor agak kompleks. Sedangkan perhitungan besaran skalar dapat dilakukan dengan menggunakan aturan aljabar biasa.

  4. Dalam rumus dan perhitungan, variabel besaran skalar diwakili oleh huruf yang dicetak miring [contoh V untuk volume]. Sedangkan besaran vektor dalam skema dinyatakan dengan diisi anak panah diatasnya [contoh untuk gaya], dan dicetak tebal dan diapit tanda harga mutlak dalam persamaan maupun dalam teks [contoh untuk gaya].

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke

Page 2

Ilmu fisika merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam disekitar kita yang didasarkan pada perhitungan matematis. Seringkali kita dihadapkan pada suatu pengukuran untuk mengetahui nilai atau besaran dari dari suatu objek tertentu.

Dalam bidang fisika secara garis besar, besaran diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki arah, sedangkan besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Jadi besaran skalar hanyalah berupa angka yang disertai dengan satuan [jumlah atau nilai tergantung pada satuan]. Di sisi lain, arah pada besaran vektor harus ditentukan bersamaan dengan nilai dan unit yang sesuai.

Istilah 'Besaran skalar' didefinisikan sebagai kuantitas besaran yang hanya memiliki satu elemen bidang angka, yang melekat pada unit pengukuran, seperti derajat atau meter yang hanya menunjukkan besaran atau ukuran. 

jarak, waktu, tekanan, suhu, masa jenis, volume,  muatan listrik, dan potensial listrik.

Besaran vektor merupakan Kuantitas matematis yang membutuhkan dua karakteristik independen untuk menggambarkannya besaran tersebut, yaitu nilai dan arahnya. Pada besaran veltor besarnya nilai mewakili ukuran kuantitas yang juga merupakan nilai absolutnya, sedangkan arah mewakili kuantitas vektor atau arahnya. 

kecepatan dan percepatan benda yang bergerak, Perpindahan antara dua titik, gaya, kuat medan listrik, impuls dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan diatas terdapat beberapa perbedaan antara besaran skalar dan besaran vektor tersebut.

1. Besaran skalar tidak memiliki arah sedangkan besaran vektor memiliki arah.

2. Perhitungan pada besaran skalar dilakukan hanya dengan menggunakan perhitungan aljabar biasa. Sedangkan pada perhitungan besaran vektor cukup kompleks, dimana disertai dengan arah besaran tersebut. 

3. Variabel besaran skalar berupa huruf atau simbol normal [contoh v untuk kelajuan]. Sedangkan pada variabel besaran vektor disertai dengan anak panah diatasnya, diapit tanda harga mutlak dan dicetak tebal.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề