Apa yang diharapkan dari keberagaman bangsa florida

Pelaksanaan Kegiatan Silaturahmi Kebangsaan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama [PCNU] Kutai Barat di Gedung Aji Tullur Jejangkat [ATJ] Sabtu [30/7/2022]. Foto : Lilis [Diskominfo].

KOMINFOKUBAR-SENDAWAR. Silaturahmi Kebangsaan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama [PCNU] Kutai Barat, kegiatan ini dihadiri Perwakilan Wilayah Nahdlatul Ulama [PWNU] Kaltim, Pemkab Kubar dan para unsur pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah [Forkopimda] Kubar, yakni Dandim 0912 Kubar, Kapolres Kubar, AKBP Heri Rusyaman diwakili oleh Kasubbag Pembinaan Karir [Binkar] Polres Kubar, AKP Eko.S, serta Perwakilan Mabes TNI. Turut hadir pula Kepala Kantor Kemenag Kubar Muhammad Syahrir, Ketua MUI Kubar KH.Ashori, Ketua Ikentim Kubar Antonius Ukat, Ketua KONI Kubar Tobias F.Kainama, FKDM Kubar Ridwan, BKMT Ely, Gerdayak Eny, Macan Dahan Alfian, LAD Hermanius, Pemuda Pancasila Freddy Sunandar, LPADKT Salpius, BAMAG Dison Ngayun, Ponpes Assalam Afif Saifullah, LDDI Sumarno, Laskar Gepak Albert Nego, HABAMA Herinimus Reymond, juga para pimpinan Ormas, LSM, lembaga, serta para tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh adat, berlangsung di Gedung Aji Tullur Jejangkat [ATJ] Sabtu [30/7/2022].

Bupati Kutai Barat FX Yapan harapkan kegiatan ini dapat meningkatkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati satu dengan yang lainnya, serta meningkatkan toleransi dan menyuburkan proses kemejemukan di Kutai Barat sehingga kedepannya semakin kokoh dan kuat.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat terwujud kerukunan, keharmonisan, kesolidan sehingga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan kemejemukan di Kutai Barat semakin kokoh setiap harinya. Seperti kita ketahui bersama, NKRI merupakan negara dengan keberadaan masyarakat yang majemuk akan tetapi kemajemukan tersebut harus diakui, diterima, dihormati, dijaga dan diikat oleh suatu identitas bersama. Hal tersebut yang mendasari terwujudnya konsepsi kebangsaan dan kenegaraan yang berkaitan dengan dasar negara yaitu Pancasila, konstitusi negara, yaitu Undang-Undang Dasar Tahun 1945, bentuk negara yaitu, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika,” ungkapnya yang mana dibacakan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik [kesbangpol] Suwito.

Diungkapkannya bahwa dalam forum ini perlu adanya komitmen membuat momentum kebersamaan selanjutnya. Yakni ke berbagai elemen masyarakat, para tokoh, Forkopimda, serta organisasi kemasyarakatan, untuk menghimpun masukan dan aspirasi menciptakan stabilitas kamtibmas di Kutai Barat dan Kalimantan Timur [Kaltim].

“Hal itu untuk terus menciptakan toleransi dalam kebersamaan, bagaimana kita mengedepankan dan menjaga persatuan. Memastikan bahwa stabilitas kamtibmas sangat penting untuk merajut kebersamaan dengan persatuan dan kesatuan stakeholder,” terangnya dalam sambutan tertulis.

Lalu disampaikan oleh Ketua PCNU Kutai Barat, Harun Miftahul Arif menjelaskan bahwa kegiatan silahturhmi ini merupakan momentum yang sangat penting. Yakni dalam rangka terus menguatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan seluruh lapisan masyarakat di Kutai Barat yang masyarakatnya heterogen [berbagai unsur].

Dia menuturkan, masyarakat Kutai Barat yang majemuk, terdiri dari banyak suku, bahasa, kultur, budaya, dan tradisi. Sehingga harus di pelihara dan dibangun bingkai pemersatu. NU selain sebagai organisasi keagamaan juga sekaligus kebangsaan.

“NU punya tanggung jawab untuk menjaga dan memupuk keutuhan masyarakat agar tetap terjaga dan berkomitmen ingin berkiprah dalam pembangunan Kubar dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi didalam keberagaman,” jelasnya.

Ditambahkannya kembali bahwa, salah satu cara PCNU Kubar untuk terus menguatkan persaudaraan dalam kebersamaan, adalah membuat kegiatan silaturahmi kebangsaan. Dia menjelaskan, makna membangun toleransi dalam keberagamaan, agar seluruh lapisan masyarakat bersama menjaga keberagaman di Kutai Barat yang sudah terbangun selama ini.

“Melalui silaturahmi lintas agama dan suku serta stakeholder, agar keberagaman di Kutai Barat tetap terus terjaga. Jangan sampai ada perpecahan. Caranya dengan menguatkan rasa persaudaraan. Jadi peran dan kiprah NU selain konsentrasi dibidang keagamaan, juga kebangsaan,” pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa Silaturahmi Kebangsaan tersebut dimotori oleh Pengurus PCNU Kabupaten Kutai Barat yang bertajuk ‘Membangun Toleransi Ditengah Keberagaman’bertepatan dengan 1 Muharram 1444 Hijriah, Sabtu 30 Juli 2022. Kegiatan tersebut selain dilaksanakan oleh PCNU Kubar juga beserta Badan Otonom dan Lembaga NU. Diantaranya, Gerakan Pemuda Ansor Kubar, Banser, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama [IPNU], Ikatan Pelajar Putri Nahdalatul Ulama [IPPNU], LP Ma’arif NU, Fatayat NU, Muslimat NU, serta melibatkan sejumlah stakeholder di Kubar.

Dan dipenghujung acara tersebut, seluruh hadirin melalui perwakilan masing-masing secara bersama berikrar.

Lima poin ikrar silaturahmi kebangsaan itu yakni:

1. Berpegang teguh kepada Pancasila dan Undang-Undang 1945.

2. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI] dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

3. Menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat majemuk agar tercipta kondusifitas nasional.

4. Menolak arogansi, intoleransi dan radikalisme yang berpotensi mengancam kedaulatan negara.

5. Meningkatkan kesadaran hukum, kearifan lokal dan bela negara untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional.

Penulis : Lilis.       Editor : Emanuel

[Tiga dari Kanan] Kepala Badan Kesbangpol Kutai Barat, saat menyampaikan laporan kegiatan. Kominfo Fds.kutaibaratkab.go.id

KOMINFOKUBAR-SENDAWAR, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik melaksanakan kegiatan menata kerukunan umat beragama di tengah pluralisme. kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah Kutai Barat didampingi Asisten I Setdakab Kutai Barat, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Bagian Setdakab Kutai Barat, Plt. Camat Linggang Bigung, Kapospol Linggang Bigung, perwakilan Koramil Kecamatan Linggang Bigung, pendeta, ulama, kepala adat, tokoh masyarakat dan pemuda. di gedung olah raga [GOR] Sport Hall Kampung Linggang Kecamatan Linggang Bigung. Kamis, 6 Januari 2020.

Bupati Kutai Barat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Yacob Tullur mengatakan, kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan dapat membahas isu-isu strategis yang dapat menguatkan kerukunan dan kondusifitas dikehidupan sosial dalam bermasyarakat di Kecamatan Linggang Bigung. Di Kutai Karat tidak lama lagi akan memasuki masa-masa pemilihan kepala daerah [PILKADA] sebagai dasar suksesnya pelaksanaan pilkada tersebut maka kerukunan dan kondusifitas dalam kehidupan sosial bermasyarakat harus terjaga dengan baik.

Perbedaan dalam pilihan adalah hal yang wajar terjadi pada proses pemilihan,  dengan sikap saling menghargai dan menghormati  perbedaan satu sama lain dapat dipastikan pilkada akan aman dan sukses, “penyelenggaraan pilkada merupakan peristiwa yang penting pada suatu daerah untuk menentukan arah pembangunan dimasa yang akan datang,” terangnya.

Kepala Kesbangpol Suwito menguraikan, dasar dari kegiatan menata kerukunan antar umat beragama di tengah Pluralisme adalah undang – undang 23 tahun 2014 dan peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri nomor 8 dan 9 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama melalui pemberdayaan forum umat beragama dan pendirian rumah ibadah.

kegiatan dimaksud dalam rangka mempererat tali persaudaraan antar suku yang berbeda, adat istiadat dan agama serta penguatan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kutai Barat, untuk mendukung terciptanya kondusifitas dan stabilitas kamtibmas di Kabupaten Kutai Barat.

Dalam kegiatan menata kerukunan umat beragama ditengah pluralisme itu Kesbangpol Kutai Barat menghadirkan narasumber dari Kantor Kementrian Agama Kutai Barat  M. Izzat Solihin dan Pastor Sam Anyeq dari gereja Katolik Center Thomas Aquinas Barong Tongkok. Kominfo Fds.

SILANEWS - Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] diharapkan bisa menjadi 'Rumah Bangsa' dalam merawat keberagaman, melalui moderasi beragama.

Hal ini menjadi topik diskusi FKUB, dalam acara silaturahmi tokoh agama dan dialog kerukunan umat beragama di Kepulauan Riau.

Kegiatan yang juga dihadiri oleh Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila [BPIP], Antonius Benny Susetyo, dilangsungkan di Hotel Harmoni One, Batam, pada Kamis, 16 Desember 2021.

Baca Juga: Gamelan Indonesia Resmi Masuk 'Warisan Budaya Tak Benda UNESCO'

Benny menyatakan bahwa ketika dirumuskan dalam peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, cita cita pendirian FKUB adalah menjaga kerukunan umat beragama yang berkoridor Pancasila, yaitu musyawarah dan mufakat.

FKUB tidak hanya digunakan sebagai penyelesaian sengketa pendirian rumah ibadah, namun dalam keberadaannya FKUB juga diharapkan dapat menjadi rumah bersama dan katalisator para tokoh agama dan masyarakat untuk mencegah konflik horizontal yang muncul dan mengemuka di dalam masyarakat, khususnya terkait dengan keagamaan.

Lebih Lanjut, Benny menyatakan bahwa Fungsi FKUB dengan tokoh-tokoh di dalamnya, diharapkan mampu menjaga kedamaian, keamanan dan Indonesia yang bersatu.

Baca Juga: Hasil Draw Indonesia VS Vietnam, Pembuktian Kerja Keras Shin Tae-yong!

Serta selalu dapat menjauhkan diri dari kepentingan politik sesaat, dan menjadi negarawan yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Page 2

Dengan merawat, mengayomi dan menjaga keberagaman, serta mementingkan negara di atas kepentingan identitas, hingga nilai-nilai kemanusiaan yang tercantum dalam Pancasila yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Saat ini, dimana hoaks dan berita bohong menjadi industri dan tren dalam masyarakat, hendaknya FKUB bisa menjadi rumah bagi Bangsa Indonesia yang beragam dalam Agama, Suku Bangsa serta berbagai kepentingan.

Baca Juga: Breaking News! Gempa Kembali Terjadi, Kali ini Menyasar Wilayah Maluku

"FKUB harus mampu menanamkan, bahwa saudara yang berbeda agama adalah saudara dalam kemanusiaan," tutur Benny yang juga seorang Romo ini.

"Karenanya kita sebagai umat beragama perlu menanamkan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Contoh paling kongkrit mencintai Tuhan adalah dengan mencintai sesama ciptaannya," ujar Benny menutup paparannya.

Acara yang diselenggarakan sejak pukul 10.00 WIB tersebut, turut dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau serta tokoh-tokoh Daerah.

Baca Juga: Vaksin Imunisasi Kombinasi Untuk Si Kecil, Amankah?

Selain itu acara FKUB tersebut juga mengundang mantan Menteri Agama Pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II K.H. Lukman Hakim Saifuddin.

Dalam paparannya, Lukman Hakim menyatakan bahwa moderasi adalah isu strategis.

Kehidupan yang makin meng-global, dimana banyak sekali pandangan tentang agama yang tak jarang memicu polemik dalam masyarakat.

Page 3

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề